Anda di halaman 1dari 24

PRINSIP DAN

TANGGUNG JAWAB DEWAN


Our Team

Oktavia Dwi Nur Diah N Ayu Siti Wahyuningsih Budiman


12030118220017 12030118220028 12030118220030
LATAR BELAKANG
Pemilik modal terutama
pemegang saham non pengendali
Para pemangku kepentingan juga serta para pemangku kepentingan
3 tidak dapat secara langsung
menyediakan modal dan
sumberdaya lain kepada berhubungan dan mengawasi 5
manajemen untuk dikelola dan manajemen
menghasilkan manfaat
Kondisi tersebut dapat
2 mendorong manajemen maupun
pemegang saham pengendali
untuk meraih keuntungan
4
pribadi dan dapat merugikan
perseroan Maka dibentuklah badan yang
Terdapat pemisahan antara melakukan pengawasan dan
pemilik modal dengan pengarahan strategis terhadap
manajemen perusahaan pada 1 manajemen berdasarkan
perusahaan yang berbentuk prinsip GCG OECD yaitu Dewan
PT Komisaris
TUGAS DAN TANGGUNG
JAWAB DEWAN KOMISARIS
Prinsip OECD ke VI

• Meninjau dan mengarahkan strategi perusahaan, rencana kerja utama, kebijakan


risiko, anggaran tahunan dan rencana bisnis; menetapkan target kinerja; monitoring
pelaksanaan dan kinerja perusahaan; serta mengawasi pengeluaran modal utama,
akuisisi dan divestasi
• Memastikan integritas dari sistem pelaporan akuntansi dan keuangan perusahaan
• Memantau efektivitas praktik tata kelola perusahaan dan membuat perubahan yang
diperlukan
• Memilih, menentukan kompensasi, memantau dan bila perlu mengganti eksekutif serta
mengawasi perencanaan suksesi
• Menyelaraskan remunerasi anggota dewan dan manajemen kunci dengan kepentingan
jangka panjang perusahaan dan pemegang saham
• Memastikan proses nominasi dan pemilihan anggota Dewan Komisaris dan Direksi
dilakukan secara formal dan transparan
• Memantau dan mengelola potensi benturan kepentingan dari manajemen, dewan dan
pemegang saham, termasuk penyalahgunaan asset perusahaan dan penyalahgunaan
dalam transaksi dengan pihak terkait
• Mengawasi proses pengungkapan dan komunikasi
PERAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI DALAM
MENEGAKKAN STANDAR ETIKA

Apabila keputusan dewan akan mempengaruhi berbagai kelompok


pemegang saham, maka Dewan Komisaris harus memperlakukan
seluruh pemegang saham secara adil dan untuk kepentingan semua
pemegang saham

Untuk mengawasi Direksi/manajemen kunci dan konsekuensi bagi


manajemen secara umum sehingga perusahaan menjadi kredibel dan
dapat dipercaya

Direksi berkewajiban memastkan kepatuhan seluruh karyawan


Perusahaan dan pihak-pihak yang terkait di luar perusahaan terhadap
Standar Etika Perusahaan, termasuk menyelesaikan konflik yang timbul
PROSES NOMINASI AGGOTA DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Melakukan analisis profil/kualifikasi anggota
Menyusun komposisi dan proses nominasi
Dewan dan mengidentifikasi gap kualifikasi
anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris
yang tidak dimiliki oleh anggota Dewan

Calon anggota Dewan


Menyusun kriteria yang yang berasal dari internal
digunakan sebagai acuan PROSES maupun eksternal
PROSEDUR
dalam proses nominasi NOMINASI NOMINASI Perseroan diajukan oleh
calon anggota Direksi Direksi kepada Komite
dan/atau Dewan Komisaris Nasional

Melakukan evaluasi atas kinerja anggota Selain calon yang diajukan oleh Direksi,
Direksi dan/atau Dewan Komisaris sehingga Komite Nasional juga dapat melakukan seleksi
dapat disusun tindak lanjut pengembangan calon anggota Dewan dari eksternal Perseroan
atas kompetensi Direksi dan/atau Dewan
Komite Nominasi memberikan rekomendasi
Komisaris
mengenai calon aggota Dewan kepada Dewan
maupun dalam perencanaan suksesi anggota
Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS
Direksi dan/atau Dewan Komisaris
Hasil penelitian akademis mengenai ukuran dan efektivitas dewan tidak dapat
disimpulkan, dan arah yang tidak jelas. Di satu sisi. ukuran dewan kecil dianggap
efisien karena proses musyawarah menjadi tidak memakan waktu di banding
dengan ukuran dewan yang lebih besar. Di sisi lain. dewan besar bisa lebih
efektif dalam memantau tindakan manajerial terutama karena dengan
meningkatkan jumlah direksi yang terlibat dengan pemantauan, kesempatan
untuk kesalahan menurun dan kolusi menjadi lebih sulit

UKURAN KOMPOSISI DAN


KOMPETENSI DEWAN KOMISARIS
KOMPOSISI ANGGOTA DEWAN KOMISARIS

Jumlah anggota Dewan Komisaris harus


disesuaikan dengan kompleksitas perusahaan
dengan tetap memperhatikan efektivitas dalam
pengambilan keputusan

Dewan Komisaris dapat terdiri dari Komisaris


yang tidak berasal dari pihak terafiliasi yang
KNKG dikenal sebagai Komisaris Independen dan
Komisaris yang terafiliasi

Jumlah Komisaris Independen harus dapat


menjamin agar mekanisme pengawasan berjalan
secara efektif dan sesuai dengan peraturan
perundangundangan
KEMAMPUAN DAN INTEGRITAS ANGGOTA
DEWAN KOMISARIS
Anggota Dewan
Anggota Dewan Komisaris Komisaris harus
harus memenuhi syarat memahami dan
kemampuan dan integritas mematuhi anggaran
sehingga pelaksanaan fungsi dasar dan peraturan
pengawasan dan pemberian 1 perundang-undangan
nasihat untuk kepentingan yang berkaitan dengan
perusahaan dapat 3
tugasnya
dilaksanakan dengan baik

Anggota Dewan Komisaris


dilarang memanfaatkan 2 4
perusahaan untuk Anggota Dewan
kepentingan pribadi, Komisaris harus
keluarga, kelompok memahami dan
usahanya dan atau pihak melaksanakan Pedoman
lain GCG
ASURANS TERHADAP INDEPENDENSI
KOMISARIS INDEPENDEN
Independensi
dewan dalam
perusahaan sangat Sebuah dewan independen adalah
penting untuk 01 seseorang yang tidak hanya
berfungsinya dan profesional, bukan anggota keluarga,
tujuan dewan. atau tidak memiliki koneksi keuangan
Beberapa definisi untuk korporasi, ketua, CEO atau
dewan independen pejabat executieve lainnya
diberikan dalam
literatur dan Definisi dewan independen hanya
dengan sumber menyatakan bahwa untuk menjadi
otoritatif. independen, dewan tidak boleh
Pengertian paling memiliki hubungan lain dengan
komprehensif perusahaan selain direktur
diberikan oleh CII
sebagai berikut :
Kewajiban fidusia berarti bahwa, sebagai wali pemegang saham, direksi harus
dapat dipercaya, bertindak dalam kepentingan terbaik pemegang saham, dan
investor pada gilirannya memiliki keyakinan dalam tindakan direksi. Direksi
harus menyadari tugas utama mereka adalah untuk menjadi penjaga gerbang
perusahaan dengan melindungi investor dan bekerja menuju pencapaian nilai
pemegang saham penciptaan dan perlindungan kepentingan para pemangku
kepentingan

PROSES PELAKSANAAN TUGAS


DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
TUGAS DEWAN DIREKSI

Tugas Perawatan Tugas Fidusia Dan


Aturan Keputusan
Bisnis

Tugas Untuk
Tugas Loyalitas
Menghindari Konflik
Kepentingan

Kewajiban Untuk Melakukan


Tugas Itikad Baik Uji, Penilaian Independen dan
Keterampilan
Tugas Untuk
Mempromosikan
Sukses
AKUNTABILITAS DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI:
PENILAIAN KINERJA TERHADAP DEWAN DAN
ANGGOTANYA
Akuntabilitas dewan komisaris dan direksi dapat diklasifikasikan ke dalam akuntabilitas kepada
pemegang saham, akuntabilitas untuk efektivitas operasi, dan akuntabilitas untuk keterlibatannya
dalam pengambilan keputusan strategis perusahaan untuk memastikan kinerja yang
berkelanjutan
Akuntabilitas Keputusan
Strategis dan Kinerja
Akuntabilitas Kepada Akuntabilitas Operasi Dewan direksi perusahaan harus
Pemegang Saham Dewan mengawasi kesesuaian dan
Dewan direktur kesehatan rencana strategis
Dewan direktur manajerial, keputusan, tindakan,
perusahaan bertanggung
perusahaan harus dan kinerja untuk memastikan
jawab kepada pemegang
bertanggung jawab untuk kinerja yang berkelanjutan dalam
saham untuk melindungi
operasi kegiatan MBL ekonomi,
hak-hak dan kepentingan
pemerintahan, etika, sosial, dan
langkah-langkah lingkungan
SISTEM REMUNERASI ANGGOTA DEWAN

Penetapan besarnya
remunerasi bagi anggota Remunerasi anggota Dewan
Dewan Komisaris dan Direktur Komisaris dapat didasarkan
dapat dilakukan melalui 1
pada orientasi kerja,
Komite Nominasi dan persaingan pasar,
Remunerasi
3 penyelarasan kapasitas
keuangan Perseroan untuk
Perhitungan Remunerasi yang memenuhinya, komitmen
dikaji oleh Dewan Komisaris, 2 waktu, dan tanggungjawab
dievaluasi oleh Komite Nominasi masing-masing dewan
dan Remunerasi, dan kemudian
ditetapkan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan
SISTEM REMUNERASI ANGGOTA DEWAN
Keputusan Ketua Badan Dalam Asean CG
Pengawasan Pasar Modal Scorecard dijelaskan rinci
dan Lembaga Keuangan mengenai hal-hal yang
Nomer: Kep-431/BI/2012 perlu diungkapkan
Pengungkapan mengenai
tentang Penyampaian sehubungan dengan
struktur gaji dari anggota
Laporan Tahunan Emiten remunerasi, antara lain
Dewan Komisaris pihak
atau perusahaan publik pengungkapan kebijakan
(pemegang saham atau
hanya menyatakan bahwa remunerasi (gaji,
Dewan Komisaris) yang
perlu ada pengungkapan tunjangan, manfaat dalam
menyetujui remunerasi dari
mengenai prosedur, dasar bentuk natura, dan
anggota Direksi
penetapan, dan besarnya honorarium lainnya, We Create
remunerasi yang diberikan insentif jangka pendek dan
kepada anggota dewan panjang) bagi anggota Quality Professional
komisaris, namun tidak Direksi serta hubungannya
memberikan penjelasan dengan indikator kinerja
yang lebih rinci
PERAN DAN TANGGUNGJAWAB SEKRETARIS
PERUSAHAAN
Dalam keputusan Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal Nomor KEP-63/PM/1996, dalam rangka
perkembangan Pasar Modal di Indonesia serta untuk meningkatkan pelayanan Emiten atau Perusahaan
Publik kepada masyarakat pemodal, maka kepada setiap Emiten atau perusahaan Publik wajib membentuk
fungsi Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) yang bertugas :

Mengikuti perkembangan Pasar Modal Khususnya peraturan-peraturan yang


berlaku di bidang Pasar Modal

Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang


dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Emiten atau
Perusahaan Publik
Memberikan masukan kepada direksi Emiten atau Perusahaan
Publik untuk mematuhi ketentuan Undang-undang nomer 8 tahun
1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya

Sebagai penghubung antara Emiten atau Perusahaan Publik


Text
dengan Bapepam dan masyarakat
FUNGSI PENGAWASAN
Tugas Dewan Komisaris Dewan Komisaris harus
berkaitan dengan fungsi mendorong karyawan
pengawasan yaitu yang ingin melaporkan
memonitor, mengelola perilaku yang melanggar
potensi benturan hukum/tidak etis tanpa
kepentingan dari takut akan mendapat
manajemen, anggota pembalasan. Adanya
Dewan serta pemegang kode etik perusahaan
saham berkaitan dengan dapat membantu proses
aset perusahaan, laporan ini dengan adanya
keuangan, serta menjaga perlindungan hukum bagi
perusahaan dari transaksi individu yang
dengan pihak yang bersangkutan
mempunyai hubungan
istimewa
PERAN AKUNTAN PROFESIONAL DALAM
MEMFASILITASI TANGGUNG JAWAB DEWAN

Laporan keuangan perusahaan harus diaudit oleh auditor yang


independen, kompeten, dan berkualitas untuk memberikan jaminan
eksternal dan obyektif kepada dewan komisaris dan pemegang
saham bahwa laporan keuangan sudah menyajikan posisi
keuangan dan kinerja perusahaan dalam semua hal yang material

Management latter yang dibuat oleh auditor eksternal juga


dapat digunakan untuk memfasilitasi tanggungjawab
dewan, isinya memberitahukan kelemahan dari
pengendalian internal perusahaan (baik kelemahan yang
material maupun yang tidak material) yang ditemukan
selama pelaksanaan pemeriksaan, disertai dengan saran-
saran perbaikan dari KAP
PERAN AKUNTAN PROFESIONAL DALAM
MEMFASILITASI TANGGUNG JAWAB DEWAN

Menentukan risiko bahwa suatu kekeliruan dan ketidakberesan


kemungkinan menyebabkan laporan keuangan berisi salah saji
material

Tanggung
Jawab Auditor
Eksternal Berdasarkan penentuan ini, auditor harus merancang
Dalam auditnya untuk memberikan keyakinan memadai bagi
Kaitannya pendeteksian kekeliruan dan ketidakberesan
Dengan
Kekeliruan Dan
Ketidakberesan Melaksanakan audit dengan seksama dan tingkat
skeptisme professional yang semestinya dan menilai
temuannya
TANGGUNG JAWAB UNIT Untuk melakukan perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan hasil audit
serta memantau tindak lanjut hasil audit Unit audit internal sangat membantu dewan
komisaris dalam melakukan pengawasan atas
AUDIT INTERNAL
kegiatan operasional perseroan yang berperan
dalam memberdayakan unit tersebut karena
Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan
pengadilan internal dan sistem manajemen keahliannya dalam pelaporan keuangan sistem
resiko sesuai dengan kebijakan informasi dan pengendalian serta audit
perusahaan perseroan

Melakukan pemeriksaan dan penilaian


atas efisiensi dan efektivitas dibidang Komite audit berfungsi membantu Komisaris
keuangan, akuntansi, operasional, sumber dalam bidang pengawasan dan pengendalian
daya manusia, pemasaran, teknologi agar Perusabaan dapat berjalan sesuai dengan
informasi, dan kegiatan lainnya
prinsip Tata Kelola Perusahaan. Serta membantu
meningkatkan efektivitas, akuntabilitas,
transparansi, dan objektivitas dalam pengelolaan
Melakukan pemeriksaan khusus apabila Perusahaan
diperlukan
PERAN AKUNTAN PROFESIONAL DALAM
MEMFASILITASI TANGGUNG JAWAB DEWAN
Anggota dewan komisaris dan Menurut peraturan
direksi seharusnya BAPEPAM LK, Dewan
Hasil penilaian ROSC 2010 mengungkapkan konflik Komisaris dan Direksi
terhadap Indonesia diwajibkan untuk
menunjukkan bahwa : kepentingan mereka, namun
menandatangani laporan
praktiknya anggota dewan tahunan dan
secara regular melaporkan mengkonfirmasi
konflik kepentingan mereka tanggungjawab mereka

Meskipun tidak didorong oleh


CGCG, beberapa lembaga
Kompensasi untuk Tidak ada peraturan
menawarkan pelatihan bagi
dewan komisaris dan yang menghubungkan
anggota dewan dan sangat
direksi biasanya gaji dengan kinerja
banyak direksi dan komisaris
ditetapkan oleh RUPS jangka panjang
yang berpartisipasi dalam
program pelatihan
PENILAIAN PRAKTIK TANGGUNG JAWAB
DEWAN DI PERUSAHAAN TERBUKA
MENGGUNAKAN ASEAN CG SCORECARD
• Tanggungjawab Dewan komisaris • Pengawasan risiko
• Kode etik atau perilaku • Ketua Dewan Komisaris
• Visi/Misi Perusahaan • Keahlian dan kompetensi
• Struktur dan komposisi dewan • Pengembangan anggota dewan:
• Rapat dan kehadiran Dewan • Penunjukan dan Penilaian kinerja
Komisaris Direksi
• Akses terhadap informasi • Penilaian kinerja Dewan Komisaris
• Penunjukan dan Pemilihan kembali • Penilaian kinerja anggota Dewan
Komisaris Komisaris
• Remunerasi direktur dan komisaris • Penilaian kinerja komite
• Audit Internal
Video 1 :
Pelatihan Sertifikasi Komisaris BPR
Perbarindo Bali melaksanakan pelatihan sertifikasi bagi komisaris BPR sebali angkatan 7,
pelatihan yang diikuti 26 peserta perwakilan dari masing-masing BPR bertujuan untuk meningkatkan
kompetensi para dewan komisaris dalam rangka menjalankan tata kelola BPR. Pelatihan ini sangat
penting dilakukan demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia BPR. Menurut ketua Perbarindo
Bali, Ketut Wirakyane, pelatihan ini dilakukan dengan mengacu peraturan otoritas jasa keuangan No.20
dan No.23 tahun 2014. Peraturan OJK tersebut menjelaskan dewan komisaris harus mempunyai
kompetenensi yang memadai dalam melaksanakan tata kelola BPR nantinya. Pelatihan kompetensi
dewan komisaris menjadi sangat penting dan sangat strategis terlebih tantangan yang dihadapi BPR
kedepan semakin berat.
BPR sendiri memiliki spesialisasi untuk ke UMKM secara pendekatan dan berkaitan tantangan
KUR yang dapat bekerja sama dengan bank umum yang melaksanakan KUR. Dewan komisaris sendiri
merupakan delegasi dari pemegang saham juga sebagai mitra OJK dalam memastikan tata kelola BPR
sudah dikelola sesuai dengan ketentuan dan dapat mengurangi fraud di BPR. Dengan pelatihan ini
diharapkan kompetensi dewan komisaris dapat ditingkatkan sehingga memiliki wawasan yang lebih luas
mengenai operasional BPR. BPR yang sehat sangat berperan dalam perikatan perekonomian di Bali.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai