Anda di halaman 1dari 8

KASUS MALPRAKTIK

PERAWAT DI RS XXX KELOMPOK II :


 Nizar Irawan P07120119056
 RR Wakhidah Yulianti P07120119058
 Eny Purbandari P07120119058
 Sarwo Handoko P07120119065
 Sutri Lestari P07120119077
PENGERTIAN KASUS MALPRAKTIK PERAWAT
Perawat sebagai salah satu tenaga medis yang memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat umum yang tugas utamanya adalah memberikan asuhan atau pelayanan keperawatan sesuai
dengan keahlian dan keterampilan yang dimilikinya.

Peran perawat melputi :

1. Peran perawat adalah sebagai pelaksana

2. Peran perawat adalah sebagai pendidik

3. Peran perawat adalah sebagai pengelola

4. Peran perawat adalah sebagai peneliti

Dalam profesi tenaga kesehatan berlaku norma etika dan norma hukum. Oleh sebab itu apabila
timbul dugaan adanya kesalahan praktek sudah seharusnyalah diukur atau dilihat dari sudut pandang
kedua norma tersebut. Kesalahan dari sudut pandang etika disebut ethical malpractice dan dari sudut
pandang hukum disebut yuridical malpractice.
KASUS MALPRAKTIK YANG MELIBATKAN PERAWAT
Kasus malpraktik yang melibatkan perawat dapat dicontohkan dengan kasus sebagai
berikut:

Identitas : an.xxx

Alamat : xxx

Anamnese ; Pasien datang dengan keluhan panas selama 3 hari ( 39°C s/d 40° C)
dengan batuk dan pilek kadang-kadang

Kasus : Dokter memberikan instruksi untuk memberikan obat supp propiretix 80 mg


akan tetapi oleh perawat diberikan propiretix 160 mg, yang mengakibatkan setelah 3
jam pemberian , pasien mengalami diare
Kasus diatas merupakan salah satu bentuk malparktik dalam keperawatan, karena itu telah
memenuhi 4 kriteria malpraktik yaitu:

1. Perawat tersebut berkewajiban melakukan tugasnya sesuai kewenangannya. Perawat tersebut


melakukan kesalahan karena tidak memperlihatkan advice dokter dalam memberikan obat panas
supp melebihi dosis yang dianjurkan.

2. Perawat tersebut gagal melakukan tanggung jawabnya sesuai standar profesi perawat dimana
kewajiban seorang perawat adalah melaksanakan asuhan keperawatan.

3. Perawat tersebut membuat pasien mengalami diare.

4. Tindakan pemberian obat pansa supp yang dilakukan oleh perawat ini tanpa memperhatikan
instruksi dari diokter membuat pasien menjadi diare.
TINDAK LANJUT UNTUK PASIEN

Tindak lanjut yang harus dilakukan untuk pasien:

1. Dilakukan penatalaksanaan pasien anak yang menderita diare.

2. Memberikan obat diare dan obat panas berdasarkan dengan hasil lab.

3. Memberikan edukasi kepada keluarda untuk perawatan pasien.

4. Menentukan waktu/menjadwalkan untuk kontrol.


SANKSI

Tindakan yang dilakukan untuk petugas :

Petugas / perawat akan diberikan SP ( surat peringatan ) melalui rapat terbatas


komite etik keperawatan
KESIMPULAN
a) Malpraktek dapat terjadi karena kesengajaan (melanggar undang-undang dan etika profesi) dan
karena ketidaksengajaan (kelalaian).
b) Caffee (1991) dalam Sampurno (2005) mengidentifikasi 3 area yang memungkinkan perawat berisiko
melakukan kesalahan, yaitu tahap pengkajian keperawatan (assessment errors), perencanaan
keperawatan (planning errors), dan tindakan intervensi keperawatan (intervention errors).
c) Redjeki (2005) Untuk malpraktek hukum atau yuridical malpractice dibagi dalam 3 kategori sesuai
bidang hukum yang dilanggar, yaitu : Criminal Malpractice, Civil Malpractice, Administrative
Malpractice.
d) Kasus Perawat tersebut yang memberikan obat pada An. S, termasuk dalam Criminal Malpractice,
karena perawat tersebut memberikan tindakan pemberian obat tidak sesuai dengan instruksi dari
dokter.
e) Berdasarkan UU RI No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan, Perawat tersebut telah melanggar
Pasal 30 ayat 1, Pasal 32 ayat 2, dan Pasal 37 poin (f).
f) Secara hukum perawat tersebut dapat dikenakan gugatan hukum pidana dan perdata, sedangkan
secara profesi perawat tersebut dapat dikenakan sanksi disiplin profesi perawat yang akan
dikeluarkan oleh Konsil Keperawatan.
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai