Berikut ini menggambarkan gejala fisik END OF LIFE 1. Dingin. Tangan, lengan, kaki, dan kaki mungkin semakin dingin saat disentuh. Warna kulit dapat berubah dan menjadi belang-belang. Bagaimana cara mengatasinya: Buat orang itu tetap hangat dengan selimut yang nyaman dan lembut. 2. Kebingungan. Mereka mungkin tidak tahu waktu atau tempat dan mungkin tidak dapat mengidentifikasi orang di sekitar mereka. Bagaimana cara mengatasinya: Identifikasi diri Anda dengan nama sebelum Anda berbicara. Berbicaralah dengan normal, jelas, dan jujur. Jelaskan hal-hal seperti, “Sudah waktunya minum obat Anda sekarang.” Jelaskan alasannya, misalnya, “Jadi Anda tidak akan mulai sakit.” 3. Tidur. Semakin banyak waktu dapat dihabiskan tidur. Orang itu mungkin menjadi tidak komunikatif, tidak responsif, dan sulit untuk bangkit. Bagaimana cara mengatasinya: Duduk dengan tenang bersama mereka. Bicara dengan suara normal. Pegang tangan mereka. Asumsikan mereka dapat mendengar semua yang Anda katakan. Mereka mungkin bisa. 4. Inkontinensia. Mereka mungkin kehilangan kontrol fungsi kandung kemih / usus. Ini adalah perubahan umum yang terjadi selama proses akhir kehidupan. Bagaimana cara mengatasinya: Jagalah orang yang Anda sayangi tetap bersih dan nyaman. Mintalah perawat rumah sakit Anda untuk meminta saran. 5. Kegelisahan. Orang tersebut dapat melakukan gerakan berulang seperti menarik sprei atau pakaian. Ini sebagian disebabkan oleh penurunan oksigen. Bagaimana cara mengatasinya: Jangan mengganggu gerakan-gerakan ini atau coba untuk menahannya. Bicara dengan cara yang tenang dan alami. Pijat ringan dahi mereka. Baca untuk mereka. Mainkan musik yang menenangkan. 6. Sumbatan. Mungkin terdengar suara berdeguk di dalam dada. Ini mungkin keras. Gejala akhir kehidupan ini tidak menunjukkan timbulnya rasa sakit yang parah. Bagaimana cara mengatasinya: Dengan lembut putar kepala ke samping untuk mengeluarkan cairan. Dengan lembut bersihkan mulut mereka dengan kain lembab • Penurunan urin. Output dapat menurun dan menjadi berwarna teh. Bagaimana cara mengatasinya: Konsultasikan perawat rumah sakit Anda. • Cairan dan makanan menurun. Orang yang Anda cintai mungkin menginginkan sedikit atau tidak ada makanan atau cairan. Tubuh secara alami akan menghemat energi yang diperlukan untuk tugas di depan. Makanan tidak lagi diperlukan. Bagaimana cara mengatasinya: Jangan paksa mereka makan atau minum jika mereka tidak mau. Itu hanya membuat mereka lebih tidak nyaman. Keripik es kecil atau keripik kentang beku mungkin menyegarkan. Kain yang dingin dan lembap di dahi mereka bisa membantu. 7. Perubahan pola napas. Orang tersebut mungkin mengambil napas pendek dengan periode tidak bernafas selama beberapa detik hingga satu menit. Mereka mungkin mengalami periode terengah- engah yang dangkal dan cepat. Pola-pola ini umum dan menunjukkan penurunan sirkulasi. Bagaimana Anda dapat membantu: Mengangkat kepala mereka atau memutarnya di sisi mereka dapat membawa kenyamanan. Pegang tangan mereka. Bicaralah dengan lembut. 8. Demam. Peningkatan suhu adalah hal biasa. Bagaimana Anda dapat membantu: Konsultasikan perawat rumah sakit Anda. Kain yang dingin dan lembab di dahi mereka dapat membawa kenyamanan. Tanda-tanda akhir kehidupan emosional dan spiritual. Memberikan barang-barang dan membuat rencana pemakaman. Beberapa orang ingin mempertahankan kendali atas hidup mereka, jadi mereka ingin berpartisipasi dalam membuat keputusan akhir tentang barang-barang mereka atau orang mereka. Bagaimana perawat dapat membantu: Meskipun secara emosional sulit bagi keluarga untuk berbicara tentang pengaturan akhir, penting untuk membiarkan klien melakukan hal ini jika mereka mau. Semua orang, terutama yang sekarat, menghargai pilihan mereka untuk dihormati. 1. Penarikan. Klien mungkin tampak tidak responsif, menarik diri, dalam keadaan seperti koma. Ini adalah gejala akhir kehidupan yang khas. Bagaimana perawat dapat membantu: Ketahuilah bahwa pendengaran tetap ada. Bicara dengan suara normal. Identifikasi dirimu. Pegang tangan mereka. Mengatakan apa yang perlu di katakan. Ini membantu mereka ikhlas dengan kondisinya. 2. Pengalaman seperti visi. Klien mungkin mengatakan mereka telah berbicara dengan orang yang sudah meninggal. Klien mungkin mengatakan bahwa mereka telah menjadi tempat atau melihat hal-hal yang tidak terlihat oleh Anda. Ini bukan halusinasi atau reaksi obat. Itu biasa. Bagaimana perawat dapat membantu: Jangan membantah, menjelaskan, atau mengabaikan pengalaman ini. Tegaskan mereka. Jika pengalaman itu menakutkan klien, yakinkan mereka bahwa itu adalah hal yang umum dan alami: "Ya, hal-hal ini bisa saja terjadi." 3. Kegelisahan. Melakukan sesuatu secara berulang dan gelisah dapat menunjukkan sesuatu yang tidak terpecahkan atau belum selesai dan mencegahnya agar tidak pergi. Bagaimana perawat dapat membantu: Bicaralah dengan ustadz atau rohaniwan. Bantu orang itu mengingat tempat favorit atau pengalaman yang baik. Baca untuk klien Al Qur’an/ putarkan murotal. Mainkan musik yang menenangkan. Berikan jaminan bahwa tidak apa-apa mengikhlaskannya. 4. Komunikasi dan pamit. Klien dapat membuat pernyataan atau permintaan yang tampak di luar kebiasaan. Klien mungkin menguji keluarganya/ orang terdekatnya untuk melihat apakah mereka siap melepaskannya. Klien mungkin ingin bersama beberapa orang terpilih. Mungkin mereka hanya menginginkan satu orang. Jika ada salah satu anggota keluarga tidak termasuk, bukan berarti tidak penting atau tidak dicintai. Itu berarti tugas orang tersebut dengan orang itu terpenuhi. Jika terpilih, itu mungkin berarti klien tersebut membutuhkan penegasan, dukungan, dan izin untuk melepaskannya. Bagaimana perawat dapat membantu: Biarkan klien tahu bahwa semua akan baik-baik saja. Minta keluarga Ucapkan kata-kata cinta dan dukungan apa pun yang perlu dikatakan. Sampaikan bahwa “mereka ikhlas”. 5. Ucapkan selamat tinggal. Ini adalah hadiah terakhir klien. Bagaimana perawat dapat membantu: anjurkan keluarga mendengarkan, minta keluarga memegang tangan klien. Katakan apa pun yang perlu keluarga katakan. Mungkin saja, "Aku mencintaimu," atau menceritakan kenangan favorit yang telah keluarga jalani bersama klien/ mungkin permintaan maaf, atau, "Terima kasih." Tidak perlu menyembunyikan air mata. Air mata mengekspresikan cinta membantu keluarga ikhlas 6. Memberikan barang-barang dan membuat rencana pemakaman. Beberapa klien ingin mempertahankan kontrol atas hidup mereka, jadi mereka ingin berpartisipasi dalam membuat keputusan akhir tentang barang-barang mereka atau keluarga mereka. Bagaimana perawat dapat membantu: Meskipun secara emosional sulit bagi keluarga untuk berbicara tentang pengaturan akhir, penting untuk membiarkan klien melakukan hal ini jika mereka mau. Semua orang, terutama yang sekarat, menghargai pilihan mereka untuk dihormati. Tanda-tanda Kematian : DINI / AWAL : 1. Pernafasan terhenti, penilaian > 10 menit (inspeksi, palpasi auskultasi. 2. Terhentinya sirkulasi, penilaian 15 menit, nadi karotis tidak teraba. 3. Kulit pucat. 4. Tonus otot menghilang dan relaksasi. 5. Pembuluh darah retina bersegmentasi beberapa menit pasca kematian. 6. Pengeringan kornea yang menimbulkan kekeruhan dalam 10 menit (hilang dengan penyiraman air). Lanjut (Tanda pasti kematian) 1. Lebam mayat (livor mortis). 2. Kaku mayat (rigor mortis). 3. Penurunan suhu tubuh (algor mortis). 4. Pembusukan (dekomposisi). 5. Adiposera (lilin mayat). 6. Mumifikasi Gejala dan masalah yang sering dijumpai pada berbagai sistem Organ. 1. Sistem Gastrointestinal: Anorexia, konstipasi, mulut kering dan bau, kandidiasis dan sariawan mulut. 2. Sistem Genitourinaria : Inkontinensia urin. 3. Sistem Integumen : Kulit kering (pecah-pecah) dan dekubitus/ LUKA TEKAN. 4. Sistem Neurologis : Kejang. 5. Perubahan Status Mental : Kecemasan, halusinasi dan depresi. Gambaran kondisi terminal antara lain : 1. Problem Oksigenisasi : Respirasi irregular, cepat atau lambat, pernafasan cheyne stokes, sirkulasi perifer menurun, perubahan mental : Agitasi-gelisah, tekanan darah menurun, hypoksia, akumulasi secret, dan nadi ireguler. 2. Problem Eliminasi : Konstipasi, medikasi atau imobilitas memperlambat peristaltic, kurang diet serat dan asupan makanan jugas mempengaruhi konstipasi, inkontinensia fekal bisa terjadi oleh karena pengobatan atau kondisi penyakit (mis Ca Colon), retensi urin, inkontinensia urin terjadi akibat penurunan kesadaran atau kondisi penyakit misalnya : Trauma medulla spinalis, oliguri terjadi seiring penurunan intake cairan atau kondisi penyakit mis gagal ginjal. Gambaran kondisi terminal antara lain 3. Problem Nutrisi dan Cairan : Asupan makanan dan cairan menurun, peristaltic menurun, distensi abdomen, kehilangan BB, bibir kering dan pecah-pecah, lidah kering dan membengkak, mual, muntah, cegukan, dehidrasi terjadi karena asupan cairan menurun. 4. Problem suhu : Ekstremitas dingin, kedinginan sehingga harus memakai selimut. 5. Problem Sensori : Penglihatan menjadi kabur, refleks berkedip hilang saat mendekati kematian, menyebabkan kekeringan pada kornea, Pendengaran menurun, kemampuan berkonsentrasi menjadi menurun, pendengaran berkurang, sensasi menurun. Gambaran kondisi terminal antara lain 6. Problem nyeri : Ambang nyeri menurun, pengobatan nyeri dilakukan secara intra vena, klien harus selalu didampingi untuk menurunkan kecemasan dan meningkatkan kenyamanan. 7. Problem Kulit dan Mobilitas : Seringkali tirah baring lama menimbulkan masalah pada kulit sehingga pasien terminal memerlukan perubahan posisi yang sering. 8. Masalah Psikologis : Klien terminal dan orang terdekat biasanya mengalami banyak respon emosi, perasaaan marah dan putus asa seringkali ditunjukan. Problem psikologis lain yang muncul pada pasien terminal antara lain ketergantungan, hilang control diri, tidak mampu lagi produktif dalam hidup, kehilangan harga diri dan harapan, kesenjangan komunikasi atau barrier komunikasi. Gambaran kondisi terminal antara lain 9. Perubahan Sosial-Spiritual : Klien mulai merasa hidup sendiri, terisolasi akibat kondisi terminal dan menderita penyakit kronis yang lama dapat memaknai kematian sebagai kondisi peredaan terhadap penderitaan. Sebagian beranggapan bahwa kematian sebagai jalan menuju kehidupan kekal yang akan mempersatukannya dengan orang-orang yang dicintai. Sedangkan yang lain beranggapan takut akan perpisahan, dikuncilkan, ditelantarkan, kesepian, atau mengalami penderitaan sepanjang hidup.