Anda di halaman 1dari 17

PERAWATAN MENJELANG AJAL

Ns. IBNU ABAS, M.Kep.Sp.Kep.Kom.


Berikut ini menggambarkan gejala
fisik END OF LIFE
1. Dingin. Tangan, lengan, kaki, dan kaki mungkin semakin
dingin saat disentuh. Warna kulit dapat berubah dan
menjadi belang-belang. Bagaimana cara mengatasinya:
Buat orang itu tetap hangat dengan selimut yang nyaman
dan lembut.
2. Kebingungan. Mereka mungkin tidak tahu waktu atau
tempat dan mungkin tidak dapat mengidentifikasi orang
di sekitar mereka. Bagaimana cara mengatasinya:
Identifikasi diri Anda dengan nama sebelum Anda
berbicara. Berbicaralah dengan normal, jelas, dan jujur.
Jelaskan hal-hal seperti, “Sudah waktunya minum obat
Anda sekarang.” Jelaskan alasannya, misalnya, “Jadi
Anda tidak akan mulai sakit.”
3. Tidur. Semakin banyak waktu dapat dihabiskan tidur.
Orang itu mungkin menjadi tidak komunikatif, tidak
responsif, dan sulit untuk bangkit. Bagaimana cara
mengatasinya: Duduk dengan tenang bersama mereka.
Bicara dengan suara normal. Pegang tangan mereka.
Asumsikan mereka dapat mendengar semua yang
Anda katakan. Mereka mungkin bisa.
4. Inkontinensia. Mereka mungkin kehilangan kontrol
fungsi kandung kemih / usus. Ini adalah perubahan
umum yang terjadi selama proses akhir kehidupan.
Bagaimana cara mengatasinya: Jagalah orang yang
Anda sayangi tetap bersih dan nyaman. Mintalah
perawat rumah sakit Anda untuk meminta saran.
5. Kegelisahan. Orang tersebut dapat melakukan
gerakan berulang seperti menarik sprei atau
pakaian. Ini sebagian disebabkan oleh penurunan
oksigen. Bagaimana cara mengatasinya: Jangan
mengganggu gerakan-gerakan ini atau coba untuk
menahannya. Bicara dengan cara yang tenang dan
alami. Pijat ringan dahi mereka. Baca untuk mereka.
Mainkan musik yang menenangkan.
6. Sumbatan. Mungkin terdengar suara berdeguk di
dalam dada. Ini mungkin keras. Gejala akhir
kehidupan ini tidak menunjukkan timbulnya rasa
sakit yang parah. Bagaimana cara mengatasinya:
Dengan lembut putar kepala ke samping untuk
mengeluarkan cairan. Dengan lembut bersihkan
mulut mereka dengan kain lembab
• Penurunan urin. Output dapat menurun dan menjadi
berwarna teh. Bagaimana cara mengatasinya:
Konsultasikan perawat rumah sakit Anda.
• Cairan dan makanan menurun. Orang yang Anda
cintai mungkin menginginkan sedikit atau tidak ada
makanan atau cairan. Tubuh secara alami akan
menghemat energi yang diperlukan untuk tugas di
depan. Makanan tidak lagi diperlukan. Bagaimana
cara mengatasinya: Jangan paksa mereka makan atau
minum jika mereka tidak mau. Itu hanya membuat
mereka lebih tidak nyaman. Keripik es kecil atau
keripik kentang beku mungkin menyegarkan. Kain
yang dingin dan lembap di dahi mereka bisa
membantu.
7. Perubahan pola napas. Orang tersebut mungkin
mengambil napas pendek dengan periode tidak
bernafas selama beberapa detik hingga satu menit.
Mereka mungkin mengalami periode terengah-
engah yang dangkal dan cepat. Pola-pola ini umum
dan menunjukkan penurunan sirkulasi. Bagaimana
Anda dapat membantu: Mengangkat kepala mereka
atau memutarnya di sisi mereka dapat membawa
kenyamanan. Pegang tangan mereka. Bicaralah
dengan lembut.
8. Demam. Peningkatan suhu adalah hal biasa.
Bagaimana Anda dapat membantu: Konsultasikan
perawat rumah sakit Anda. Kain yang dingin dan
lembab di dahi mereka dapat membawa
kenyamanan.
Tanda-tanda akhir kehidupan
emosional dan spiritual.
Memberikan barang-barang dan membuat
rencana pemakaman. Beberapa orang ingin
mempertahankan kendali atas hidup mereka, jadi
mereka ingin berpartisipasi dalam membuat
keputusan akhir tentang barang-barang mereka
atau orang mereka. Bagaimana perawat dapat
membantu: Meskipun secara emosional sulit bagi
keluarga untuk berbicara tentang pengaturan
akhir, penting untuk membiarkan klien
melakukan hal ini jika mereka mau. Semua orang,
terutama yang sekarat, menghargai pilihan
mereka untuk dihormati.
1. Penarikan. Klien mungkin tampak tidak responsif, menarik
diri, dalam keadaan seperti koma. Ini adalah gejala akhir
kehidupan yang khas. Bagaimana perawat dapat
membantu: Ketahuilah bahwa pendengaran tetap ada.
Bicara dengan suara normal. Identifikasi dirimu. Pegang
tangan mereka. Mengatakan apa yang perlu di katakan. Ini
membantu mereka ikhlas dengan kondisinya.
2. Pengalaman seperti visi. Klien mungkin mengatakan
mereka telah berbicara dengan orang yang sudah
meninggal. Klien mungkin mengatakan bahwa mereka
telah menjadi tempat atau melihat hal-hal yang tidak
terlihat oleh Anda. Ini bukan halusinasi atau reaksi obat.
Itu biasa. Bagaimana perawat dapat membantu: Jangan
membantah, menjelaskan, atau mengabaikan pengalaman
ini. Tegaskan mereka. Jika pengalaman itu menakutkan
klien, yakinkan mereka bahwa itu adalah hal yang umum
dan alami: "Ya, hal-hal ini bisa saja terjadi."
3. Kegelisahan. Melakukan sesuatu secara berulang dan gelisah dapat
menunjukkan sesuatu yang tidak terpecahkan atau belum selesai dan
mencegahnya agar tidak pergi. Bagaimana perawat dapat membantu:
Bicaralah dengan ustadz atau rohaniwan. Bantu orang itu mengingat
tempat favorit atau pengalaman yang baik. Baca untuk klien Al Qur’an/
putarkan murotal. Mainkan musik yang menenangkan. Berikan jaminan
bahwa tidak apa-apa mengikhlaskannya.
4. Komunikasi dan pamit. Klien dapat membuat pernyataan atau permintaan
yang tampak di luar kebiasaan. Klien mungkin menguji keluarganya/ orang
terdekatnya untuk melihat apakah mereka siap melepaskannya. Klien
mungkin ingin bersama beberapa orang terpilih. Mungkin mereka hanya
menginginkan satu orang. Jika ada salah satu anggota keluarga tidak
termasuk, bukan berarti tidak penting atau tidak dicintai. Itu berarti tugas
orang tersebut dengan orang itu terpenuhi. Jika terpilih, itu mungkin berarti
klien tersebut membutuhkan penegasan, dukungan, dan izin untuk
melepaskannya. Bagaimana perawat dapat membantu: Biarkan klien tahu
bahwa semua akan baik-baik saja. Minta keluarga Ucapkan kata-kata cinta
dan dukungan apa pun yang perlu dikatakan. Sampaikan bahwa “mereka
ikhlas”.
5. Ucapkan selamat tinggal. Ini adalah hadiah terakhir klien.
Bagaimana perawat dapat membantu: anjurkan keluarga
mendengarkan, minta keluarga memegang tangan klien. Katakan
apa pun yang perlu keluarga katakan. Mungkin saja, "Aku
mencintaimu," atau menceritakan kenangan favorit yang telah
keluarga jalani bersama klien/ mungkin permintaan maaf, atau,
"Terima kasih." Tidak perlu menyembunyikan air mata. Air mata
mengekspresikan cinta membantu keluarga ikhlas
6. Memberikan barang-barang dan membuat rencana
pemakaman. Beberapa klien ingin mempertahankan kontrol
atas hidup mereka, jadi mereka ingin berpartisipasi dalam
membuat keputusan akhir tentang barang-barang mereka atau
keluarga mereka. Bagaimana perawat dapat membantu:
Meskipun secara emosional sulit bagi keluarga untuk berbicara
tentang pengaturan akhir, penting untuk membiarkan klien
melakukan hal ini jika mereka mau. Semua orang, terutama yang
sekarat, menghargai pilihan mereka untuk dihormati.
Tanda-tanda Kematian :
DINI / AWAL :
1. Pernafasan terhenti, penilaian > 10 menit (inspeksi, palpasi
auskultasi.
2. Terhentinya sirkulasi, penilaian 15 menit, nadi karotis tidak
teraba.
3. Kulit pucat.
4. Tonus otot menghilang dan relaksasi.
5. Pembuluh darah retina bersegmentasi beberapa menit pasca
kematian.
6. Pengeringan kornea yang menimbulkan kekeruhan dalam 10
menit (hilang dengan penyiraman air).
Lanjut (Tanda pasti kematian)
1. Lebam mayat (livor mortis).
2. Kaku mayat (rigor mortis).
3. Penurunan suhu tubuh (algor mortis).
4. Pembusukan (dekomposisi).
5. Adiposera (lilin mayat).
6. Mumifikasi
Gejala dan masalah yang sering
dijumpai pada berbagai sistem Organ.
1. Sistem Gastrointestinal: Anorexia, konstipasi,
mulut kering dan bau, kandidiasis dan sariawan
mulut.
2. Sistem Genitourinaria : Inkontinensia urin.
3. Sistem Integumen : Kulit kering (pecah-pecah)
dan dekubitus/ LUKA TEKAN.
4. Sistem Neurologis : Kejang.
5. Perubahan Status Mental : Kecemasan,
halusinasi dan depresi.
Gambaran kondisi terminal antara lain
:
1. Problem Oksigenisasi : Respirasi irregular, cepat atau
lambat, pernafasan cheyne stokes, sirkulasi perifer
menurun, perubahan mental : Agitasi-gelisah, tekanan
darah menurun, hypoksia, akumulasi secret, dan nadi
ireguler.
2. Problem Eliminasi : Konstipasi, medikasi atau imobilitas
memperlambat peristaltic, kurang diet serat dan asupan
makanan jugas mempengaruhi konstipasi, inkontinensia
fekal bisa terjadi oleh karena pengobatan atau kondisi
penyakit (mis Ca Colon), retensi urin, inkontinensia urin
terjadi akibat penurunan kesadaran atau kondisi penyakit
misalnya : Trauma medulla spinalis, oliguri terjadi seiring
penurunan intake cairan atau kondisi penyakit mis gagal
ginjal.
Gambaran kondisi terminal antara lain
3. Problem Nutrisi dan Cairan : Asupan makanan dan
cairan menurun, peristaltic menurun, distensi abdomen,
kehilangan BB, bibir kering dan pecah-pecah, lidah
kering dan membengkak, mual, muntah, cegukan,
dehidrasi terjadi karena asupan cairan menurun.
4. Problem suhu : Ekstremitas dingin, kedinginan
sehingga harus memakai selimut.
5. Problem Sensori : Penglihatan menjadi kabur, refleks
berkedip hilang saat mendekati kematian,
menyebabkan kekeringan pada kornea, Pendengaran
menurun, kemampuan berkonsentrasi menjadi
menurun, pendengaran berkurang, sensasi menurun.
Gambaran kondisi terminal antara lain
6. Problem nyeri : Ambang nyeri menurun, pengobatan nyeri
dilakukan secara intra vena, klien harus selalu didampingi untuk
menurunkan kecemasan dan meningkatkan kenyamanan.
7. Problem Kulit dan Mobilitas : Seringkali tirah baring lama
menimbulkan masalah pada kulit sehingga pasien terminal
memerlukan perubahan posisi yang sering.
8. Masalah Psikologis : Klien terminal dan orang terdekat biasanya
mengalami banyak respon emosi, perasaaan marah dan putus asa
seringkali ditunjukan. Problem psikologis lain yang muncul pada
pasien terminal antara lain ketergantungan, hilang control diri,
tidak mampu lagi produktif dalam hidup, kehilangan harga diri
dan harapan, kesenjangan komunikasi atau barrier komunikasi.
Gambaran kondisi terminal antara lain
9. Perubahan Sosial-Spiritual : Klien mulai merasa hidup
sendiri, terisolasi akibat kondisi terminal dan menderita
penyakit kronis yang lama dapat memaknai kematian
sebagai kondisi peredaan terhadap penderitaan.
Sebagian beranggapan bahwa kematian sebagai jalan
menuju kehidupan kekal yang akan mempersatukannya
dengan orang-orang yang dicintai. Sedangkan yang lain
beranggapan takut akan perpisahan, dikuncilkan,
ditelantarkan, kesepian, atau mengalami penderitaan
sepanjang hidup.

Anda mungkin juga menyukai