Pelecehan Seksual adalah bentuk perilaku yang berkonotasi seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak diharapkan oleh orang yang menjadi sasaran hingga menimbulkan reaksi negatif: rasa malu, marah, tersinggung dan sebagainya, pada diri orang yang menjadi korban pelecehan. Pelecehan seksual terjadi ketika pelaku mempunyai kekuasaan yang lebih dari pada korban. RENTANG PELECEHAN SEKSUAL INI SANGAT LUAS MELIPUTI: main mata, siulan nakal, komentar yang berkonotasi seks, humor porno, cubitan, colekan, tepukan atau sentuhan di bagian tubuh tertentu, gerakan tertentu atau isyarat yang bersifat seksual, ajakan berkencan dengan iming-iming atau ancaman, ajakan melakukan hubungan seksual sampai perkosaan. PENYEBAB PELECEHAN TERHADAP WANITA
Korban mudah ditaklukkan. Pria menganggap bahwa wanita
lebih lemah, sehingga ditempatkan dalam posisi subordinasi yang harus dikuasai. Hasrat seks yang tidak bisa disalurkan dengan pasangannya. Mempunyai riwayat kekerasan seksual saat masih kecil. Adanya trauma ini membuat pelaku ingin membalasnya ketika ia dewasa. Ketergantungan obat-obatan terlarang dan minuman keras. Memiliki fantasi seksual yang mendukung adanya kekerasan seksual. Sering membaca atau menonton konten-konten porno. PELAKU MENCOBAI KORBAN SEDIKIT DEMI SEDIKIT, MULAI DARI: Pelaku membuka pakaiannya sendiri. Pelaku meraba-raba bagian tubuhnya sendiri Pelaku memperlihatkan alat kelaminnya Pelaku mencium korban dengan pakaian lengkap Pelaku meraba bagian-bagian tubuh korban: payudara, alat kelamin, danbagian lainnya. Masturbasi, dilakukan oleh pelaku sendiri atau pelaku dan korban saling menstimulasi. Oral sex, dengan menstimilasi alat kelamin korban DAMPAK PELECEHAN SEKSUAL PADA REMAJA:
Stress: akut, traumatik-PTSD (post traumatik
stress disorder) Agresif, menjadi pelaku kekerasan, tidak percaya diri Rasa takut, cemas
Perilaku seksual yang tidak wajar untuk remaja
seusianya DAMPAK PSIKOLOGIS YANG DIALAMI OLEH SUBJEK DAPAT DIGOLONGKAN MENJADI TIGA YAITU :
Gangguan Perilaku, ditandai dengan malas
untuk melakukan aktifitassehari-hari. Gangguan kognisi, ditandai dengan sulit berkonsentrasi, tidak focus ketika sedang belajar, sering melamun dan termenung sendiri. Gangguan emosional, ditandai dengan adanya gangguan mood dan suasana hati serta menyalakan diri sendiri. MODEL PROGRAM KONSELING YANG DAPAT DIBERIKAN KEPADA REMAJA YANG MENGALAMI PELECEHAN SEKSUAL, YAITU
• The dynamics of sexual abuse:
• Protective behaviors conseling • Survivor atau self-esteem counseling • Feeling counseling. • Cognitif terapy KASUS Nn. S 15 tahun, pasien datang diantar oleh keluarganya pata tanggal 19 november 2018 dengan keluhan tidak mau bergabung dengan orang lain, tidak banyak bicara atau bercakap-cakap, banyak melamun, mengurung diri dan sering menyendiri. Menurut keluarga pasien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya sejak 1 tahun yang lalu dan dirawat di RSJ Menur Surabaya. Yang pertama pada tanggal 19 november 2017 dikarenakan pasien apatis, diam dikamar atau mengurung diri, serta menolak berhubungan dengan orang lain karena pasien mengalami kekerasan seksual lagi dari tetangganya, dari pengkajian yang didapatkan : pasien tidak mau minum obat secara teratur sehingga pengobatan kurang berhasil. Keluarga pasien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa seperti yang dialami pasien. Pasien mengatakan punya pengalaman masalalu yang tidak menyenangkan karena pasien mengalami kekerasan oleh ayah pasien sendiri waktu dulu. Pasien juga merasa malu karena sampai sekarang dia merasa dirinya sudah kotor akibat kejadian itu. Dari hasil pemeriksaan fisik di dapatkan TD : 120/80Mmhg, N : 86x/menit, S : 37,4˚C, RR : 20x/menit, TB : 160cm, BB : 50 kg.