Anda di halaman 1dari 28

PUSKESMAS

PARSOBURAN
Bahan/ zat/ obat yang bila
masuk kedalam tubuh
manusia akan
mempengaruhi tubuh
terutama otak/susunan
saraf pusat, sehingga
menyebabkan gangguan
kesehatan fisik, psikis, dan
fungsi sosialnya krn trjd
kebiasaan, ketagihan, dan
ktergantungan.
NARKOTIKA

NAPZA PSIKOTROPIKA

ZAT ADITIF LAINNYA


adalah zat atau obat yang dpt menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan.
(morfin, heroin, petidin, ganja/ kanabis
dll)
adalah zat atau obat yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku.
(ekstasi, shabu, amfetamin dll)
adalah bahan/ zat yg berpengaruh psikoaktif
diluar yang disebut narkotika dan psikotropika
- Minuman beralkohol
(whiskey, vodca, manson house, TKW dll)
- Inhalansia (gas yg dihirup)
lem, thinner, nail remover, bensin
REMAJA
a. FAKTOR INDIVIDU
a. Cenderung memberontak g. Merasa bosan dan jenuh
b. Memiliki gangguan jiwa h. Keinginan untuk bersenang –
lain, misalnya : depresi, senang yang berlebihan
cemas. i. Keinginan untuk mencaoba
c. Perilaku yang menyimpang yang sedang mode
dari aturan atau norma yang j. Identitas diri kabur
ada k. Kemampuan komunikasi yang
d. Kurang percaya diri rendah
l. Putus sekolah
e. Mudah kecewa, agresif dan m. Kurang menghayati iman dan
destruktif kepercayaan.
f. Murung, pemalu, pendiam
b. FAKTOR LINGKUNGAN

L. KELUARGA : L. SEKOLAH : L. TEMAN :


a. Komunikasi orang a. Sekolah yang a. Berteman
tua dan anak kurang kurang disiplin
baik
dengan
b. Sekolah terletak penyalahguna
b. Hubungan kurang dekat tempat
harmonis hiburan
b. Tekanan atau
c. Orang tua yang c. Sekolah yang kurang ancaman dari
bercerai, kawin lagi memberi teman.
d. Orang tua kesempatan pada
terlampau sibuk, siswa untuk
acuh mengembangkan
e. Orang tua otoriter diri secara kreatif
f. Kurangnya orang dan positif
yang menjadi teladan d. Adanya murid
dalam hidupnya pengguna NAPZA.
Penyalahgunaan NAPZA
Penggunaan salah satu atau beberapa jenis NAPZA scr
berkala atau teratur di luar indikasi medis, shg
menimbulkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan
gangguan fungsi sosial.

Ketergantungan NAPZA
Keadaan dimana tlh terjadi ketergantungan fisik dan
psikis, shg tubuh memerlukan jumlah NAPZA yg makin
bertambah(toleransi)
Diperlukan untuk dunia pengobatan/Medik.

Penggunaan diatur oleh UU RI (Depkes)


tentang Narkotika dan Psikotropika
(Contoh : Morfin sebagai anti nyeri yang
kuat)
A. Pengaruh terhadap Susunan Saraf Pusat :
 Gangguan daya ingat
 Gangguan perhatian /Konsentrasi
 Gangguan persepsi  menimbulkan
halusinasi
 Gangguan motivasi  malas sekolah/kerja
 Gangguan kendali dirisulit mbedakan
baik dan buruk
 GANZA : perasaan melambung, inkoherensi dan asosiasi
longgar, bicara cepat, percaya diri meningkat, disorientasi,
halusinasi, mual, diare, parestesi, pusing
 OBAT TIDUR & ALKOHOL : lepas kontrol, agresif,
mudah tersinggung, dll
 STIMULANSIA (amfetamin, ekstasi, shabu): denyut nadi
meningkat, TD meningkat, mual, muntah, mulut kering,
tidak bisa diam, gemetar
 OPIOID (heroin/ putauw, morfin): cadel, apatis,
mengantuk, daya ingat terganggu, gerak lamban
 HEROIN / PUTAUW : penekanan
sistem pernafasan, shg dpt berakibat
kematian
 AMFETAMIN (ekstasi, shabu):
kematian akibat pecahnya pembuluh
darah otak
 Ketergantungan Fisik, ditunjukkan dengan
adanya toleransi dan atau gejala putus zat
 Ketergantungan Psikologis, adalah keadaan
dimana adanya keinginan/ dorongan yang
tak tertahankan (kompulsif) untuk
menggunakan NAPZA.
 Gangguan tidur, gangguan fungsi seksual, cemas, depresi
berat, pada penyalahguna heroin/ putaw
 Paranoid, psikosis, depresi berat kadang-kadang
percobaan bunuh diri, mania, agitasi, cemas sampai
panik, keadaan ini dijumpai pada penyalahguna
stimulansia
 Gangguan psikotik, gangguan cemas, kehilangan
motivasi, acuh tak acuh dan gangg daya ingat. Sering
ditemukan pada penyalahgunaan ganja
 Depresi, cemas sampai panik dan paranoid sering
ditemukan pd penyalahgunaan alkohol dan sedatif
hipnotika
Akibat pemakaian yang lama:

OPIAT ( HEROIN, PUTAW)


o Paru: bronkhopneumonia, edema paru
o Jantung: endokarditis
o Hepar: hepatitis C
o Penyakit menular seksual & HIV/AIDS
KANABIS (GANJA , CIMENG)
• Daya tahan tubuh turun ® mudah infeksi
• Kerusakan mukosa mulut ® hitam & kotor
• Radang saluran nafas kronis

KOKAIN
• Aritmia jantung, Ulkus lambung, perforasi
septum nasi , Kerusakan paru, Malnutrisi
& anemia
ALKOHOL
-Sal.Cerna: tukak lambung, perdarahan usus, kanker
-Hepar: sirosis hepatis & kanker hati

STIMULANSIA (amfetamin, ekstasi, shabu)


-Perdarahan intrakranial
-Denyut jantung tidak teratur
-Malnutrisi & anemia
-Gangguan jiwa (depresi berat, psikosis, paranoid)

INHALANSIA
-Toksis pada hepar, otak, paru, jantung & ginal
-Cepat lelah
-Kulit membiru
Hepatitis
HIV/AIDS
Infeksi kulit/abses pada bekas
(sering menggunakan baju lengan panjang)
DI LINGKUNGAN KELUARGA :
 Suasana nyaman dan tentram dalam
keluarga terganggu, sering terjadi
pertengkaran, mudah tersinggung.
 Orang tua resah karena barang berharga
sering hilang.
 Perilaku menyimpang / asosial anak
(berbohong, mencuri, tidak tertib, hidup
bebas)
 Prestasi di sekolah menurun, tidak
mengerjakan tugas sekolah, sering membolos,
pemalas, kurang bertanggung jawab.
 Pola tidur berubah, begadang, sulit
dibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas atau
tempat kerja.
 Sering berpergian sampai larut malam,
terkadang tidak pulang tanpa ijin.
 Sering mengurung diri, berlama – lama di kamar
mandi, menghidar bertemu dengan anggota
keluarga yang lain.
Tujuan terapi:
 Penghentian total
 Pengurangan frekuensi &
keparahan kekambuhan
 Perbaikan fungsi psikologis &
adaptasi sosial
Tujuan:
® mempunyai motivasi kuat tidak pakai lagi
® mampu menolak tawaran
® menghilangkan rendah diri & kembali PD
® mampu mengelola waktu
® memperbaiki perilaku sehari-hari
® konsentrasi belajar/bekerja
® dapat diterima lingkungan
® dapat membawa diri
Tujuan : memperkecil kekambuhan

Anda mungkin juga menyukai