KEBERSIHAN, DAN
PENGGUNAAN APD
PENGERTIAN LIMBAH B3
• Adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan
yang mengandung Bahan Berbahaya dan
Beracun yang karena sifat dan
konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik
secara langsung maupun tidak langsung
dapat mencemarkan
SUMBER LIMBAH :
- Kegiatan Domestik
- Kegiatan Laboratorium
- Kegiatan Laundry
- Kegiatan UPS
Limbah Limbah
Limbah B3
Medis Non – B3
SOP LIMBAH B3
PROSEDUR PENGANGKUTAN DAN PENEMPATAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN
Tujuan :
1. Menjaga dan menerapkan tata cara penanganan limbah B3
secara benar dan sesuai persyaratan
2. Meminimalisasi dampak limbah B3 yang mungkin ditimbulkan
oleh kegiatan pelayanan
Kebijakan :
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan
Prosedur :
1. Petugas yang telah menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
membawa troli ke TPS Limbah B3
2. Pengangkutan menggunakan jalur khusus Limbah B3 menuju TPS
3. Menimbang terlebih dahulu limbah B3 dari masing-masing unit
yang dihasilkan
PROSEDUR PENGANGKUTAN DAN PENEMPATAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN
Prosedur :
4. Memasukkan limbah B3 pada container sesuai dengan karakteristik limbah
dengan symbol :
Prosedur :
d. Drum ukuran 200 Liter untuk limbah bungkus obat, dengan daya
tamping maksimal 10kg
e. Kontiner injak ukuran 40 x 40 x 75 x 1cm untuk bekas baterai,
dengan daya tamping maksimal 15 kg .
f. Lemari tertutup ukuran 100 x 100 x 190 x 1 cm, untuk limbah bekas
dirigen chemical, dengan daya tamping maksimal 10 kg .
g. Drum besi volume ukuran 50 Liter untuk limbah botol alkhohol,
dengan daya tamping maksimal 5 kg..
h. Drum besi dengan daya tamping maksimal 60 Liter
6. Limbah siap diangkut pihak ketiga
Kebijakan :
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor: 1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Pembersihan Ruangan Pasien
Prosedur :
1. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
2. Membuang sampah yang ada di kamar dan toilet
3. Membersihkan lemari pakaian, meja, pintu, jendela,
wastafel, dan perabot ada dari debu
4. Membersihkan kamar mandi
5. Melakukan pembersihan dinding pasien dengan
menggunakan desinfektan
6. Melakukan pembersihan lantai dengan cara menyapu dan
mengepel lantai dengan menggunakan desinfektan yang
ramah lingkungan
Kebijakan :
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor: 1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Pembersihan Total Ruangan Pasien
Prosedur :
1. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
2. Petugas membuang sampah
3. Petugas membersihkan langit-langit kamar sampai bersih, tidak
berdebu, dan tidak ada sarang laba-laba
4. Petugas membersihkan dinding ruangan dengan menggosok dan
menyikat dinding sampai bersih
5. Petugas menyapu lantai sampai bersih, mulai dari sudut-sudut ruangan
sampai keluar (bawah tempat tidur, sofa, meja dan sudut-sudut lemari)
6. Petugas mengepel / moping lantai sampai bawah tempat tidur, dan
sudut-sudut ruangan
7. Perabotan kamar dikembalikan lagi ke posisi semula dengan rapi
8. Setelah pekerjaan selesai kain pel dicuci dan dikeringkan
9. Alat-alat kerja disimpan kembali
Unit Terkait : Unit rawat jalan, IGD, Kamar Obat, Kamar Dokter, Ruang
Mushola, Kantin, ICU, Unit Kamar Operasi, Unit Lantai 4, Unit
Lantai 3, VK (Bersalin)
Pembersihan Ruangan Infeksius
Tujuan :
1. Mencegah penyebaran infeksi
2. Menerapkan standar pelayanan yang aman
3. Melindungi baik tenaga kesehatan maupun staf RS
terhadap penularan infeksi baik risiko diketahui
maupun tidak diketahui
Kebijakan :
Sesuai dengan kebijakan Direktur, SK, Tentang
Pelayanan pengendalian infeksi
RSGR/005/KEBIJ/III/2015
Pembersihan Ruangan Infeksius
Prosedur :
1. Seluruh permukaan ruangan dan semua
peralatan yang ada di dalam ruangan dilakukan
pembersihan dengan larutan klorin.
2. Pembersihan dilakukan dengan menggunakan
APD lengkap
3. Peralatan untuk pasien tidak dipindahkan dari
satu ruang ke ruang lain
4. Dilakukan sinar UV
Tujuan :
Melindungi tenaga kesehatan, pasien, keluarga
pengunjung dan lingkungan dari kemungkinan
transmisi material infeksius
Kebijakan :
Sesuai dengan kebijakan Direktur, SK, Tentang
Pelayanan pengendalian infeksi
RSGR/005/KEBIJ/III/2015
PEMAKAIAN APD PERLINDUNGAN
MATA
Langkah – langkah :
Pasang pada wajah dan mata dan sesuaikan agar pas.
Langkah – langkah melepaskan :
1. Bagian luar kacamata atau pelindung wajah telah
terkontaminasi
2. Saat melepasnya, pegang karet atau gagang kacamata
3. Letakkan di wadah yang telah disediakan untuk diprose
sulang atau dalam tempat limbah infeksius
Kebijakan :
Sesuai dengan kebijakan Direktur, SK, Tentang
Pelayanan pengendalian infeksi
RSGR/005/KEBIJ/III/2015
PEMAKAIAN APD MASKER
Prosedur :
A. Masker N95
Langkah – langkah :
1. Genggam respirator dengan satu tangan, posisikan sisi depan
bagian hidung pada ujung jari – jari, biarkan tali pengikat
menjuntai bebas dibawah tangan anda
2. Posisikan respirator di bawah dagu dan sisi untuk hidung berada
di atas
3. Tariklah tali pengikat respirator yang atas dan posisikan tali
agaktinggi di belakang kepala di atas telinga. Tarik tali pengikat
respirator yang bawah dan posisikan tali di bawah telinga
4. Letakkan jari-jari kedua tangan anda di atas bagian hidung yang
terbuat dari logam. Tekan sisi logam tersebut (gunakan dua jari
dari masing-masing tangan) mengikuti bentuk hidung. Jangan
menekan respirator dengan satu tangan karena dapat
mengakibatkan respirator bekerja kurang efektif.
PEMAKAIAN APD MASKER
PROSEDUR :
5. Tutup bagian depan respirator dengan kedua tangandan hati-hati agar
posisi respirator tidak berubah.
B. Masker Biasa
Langkah – langkah :
1. Eratkan tali atau karet elastic pada bagian tengah kepala dan leher
2. Paskan klip hidung dari logam fleksibel pada batang hidung
3. Paskan dengan erat pada wajah dan dibawah dagu sehingga melekat
dengan baik
4. Periksa ulang pengepasan masker.
Unit Terkait : Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan,
IRNA Obgyn, OK, ICU, Laundry, Instalasi Gizi (Dapur), Instalasi
Farmasi (Kamar Obat )
PEMAKAIAN APD PELINDUNG KAKI
Tujuan :
Melindungi tenaga kesehatan, pasien, keluarga pengunjung dan
lingkungan dari kemungkinan transmisi material infeksius
Kebijakan :
Sesuai dengan kebijakan Direktur, SK, Tentang Pelayanan
pengendalian infeksi RSGR/005/KEBIJ/III/2015
Prosedur :
Langkah – langkah :
1. Gunakan sepatu karet atau plastik yang menutupi seluruh ujung dan
telapak kaki bisa digunakansepatu boot dari bahan kulit
2. Sepatu harus selalu bersih
3. Pemilihan sepatu boot : sepatu boot harus dapat dicuci ulang, dan
bersifat kedap air
4. Alas sepatu tidak boleh licin jika digunakan di lantai yang basah
Unit Terkait : IRNA Obgyn, OK, Instalasi Rawat Inap (Ruang Isolasi),
ICU, IGD, Laundry
PEMAKAIAN APD PENUTUP KEPALA
Tujuan :
Melindungi tenaga kesehatan, pasien, keluarga pengunjung dan lingkungan dari
kemungkinan transmisi material infeksius
Kebijakan :
Sesuai dengan kebijakan Direktur, SK, Tentang Pelayanan pengendalian infeksi
RSGR/005/KEBIJ/III/2015
Prosedur :
Langkah – langkah :
1. Pakailah pelindung kepala sesuai ukuran sehingga menutup semua rambut
2. Lepaskan pelindung kepala dan langsung di buang ke tempat sampah