Anda di halaman 1dari 21

KONSEP

PSIKOLOGI MASA
REMAJA
(ADOLESENCE)
REMAJA

• Masa perkembangan setelah masa anak-


anak dan menuju masa dewasa, yang
meliputi perkembangan emosi, fisik dan
kognitif.
1. PENGERTIAN REMAJA
3

a. Istilah adolescent (remaja) dan adolescence


(masa remaja) berasal dari bahasa Latin
ADOLESCERE, yg artinya tumbuh ke arah
kematangan baik secara fisik, psikis, dan sosial.

b. Masa remaja terbagi menjadi dua periode :


periode remaja awal dan periode remaja akhir.
ADOLESENCE/PUBERTAS
• Menurut Prawirohardjo (1999: 127) pubertas merupakan masa
peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa.
• Menurut Soetjiningsih (2004: 134) pubertas adalah suatu
periode perubahan dari tidak matang menjadi matang.
• Menurut Monks (2002: 263) pubertas adalah berasal dari kata
puber yaitu pubescere yang artinya mendapat pubes atau rambut
kemaluan, yaitu suatu tanda kelamin sekunder yang
menunjukkan perkembangan seksual.
• Menurut Root dalam Hurlock (2004) Pubertas merupakan
suatu tahap dalam perkembangan dimana terjadi kematangan
alat–alat seksual dan tercapai kemampuan reproduksi.
2. CIRI-CIRI MASA REMAJA
5
a. Masa remaja merupakan periode penting.
b. Masa remaja merupakan periode peralihan.
c. Masa remaja merupakan periode perubahan.
d. Masa remaja merupakan masa bermasalah
e. Masa remaja merupakan masa yg tidak realistis.
f. Masa remaja merupakan masa mencari indentitas.
g. Masa remaja merupakan ambang masa dewasa.
3. PERKEMBANGAN PADA MASA REMAJA
a. Perkembangan fisik
1) Proporsi tubuh remaja, khususnya remaja akhir sudah menyamai proporsi
tubuh orang dewasa.
2) Berkat perkembangan ciri-ciri seks sekundernya, remaja, khususnya remaja
akhir , secara fisik sudah menyamai orang dewasa.
b. Perkembangan perilaku seksual
1) Perilaku seksual adalah perilaku yang terjadi karena dorongan seksual.
2) Timbul rasa tertarik pada lawan jenis.
3) Timbul dorongan seksual.
4) Timbul fantasi-fantasi seksual
5) Pendidikan seks diperlukan agar perilaku seksual remaja tidak menyimpang
dari norma.
8
c. Perkembangan intelektual
1) Kemampuan intelektual sampai pada tingkat operasi
formal.
2) Mampu melakukan penalaran.
3) Mampu memikirkan masa depan dan membuat
perencanaan untuk mencapainya.
4) Mampu menyadari aktivitas kognitifnya dan
mekanisme yg membuat proses kognitif tersebut
menjadi lebih efisien.
c. Perkembangan emosi
9 1) Emosionalitas
orang dewasa.
remaja berada diantara emosionalitas anak-anak dan

2) Masa remaja merupakan masa badai dan tekanan


3) Berkembang beberapa jenis perasaan seperti : simpati, cinta, rindu,
cemburu, bahagia dicinta dan mencintai.
d. Perkembangan sosial
1) Perilaku sosial remaja banyak dipengaruhi oleh kelompok teman
usia sebaya (peer group).
2) Terjadi pengelompokan sosial (sahabat karib, kelompok kecil,
kelompok besar, dan gang).
3) Terjadi peningkatan dalam kemampuan menyesuaikan diri.
4) Terjadi perubahan dalam penyesuaian thd kelompok besar ke
kelompok yg lebih kecil.
5) Perilaku sosialnya menjadi lebih tenang.
e.10Perkembangan moral
1) Seiring dg perkembangan kognitifnya, remaja
memandang aspek moral dg abstraksi .
2) Penilaian thd moralitas semakin kognitif.
3) Penilaian moral mengalami orientasi dari
egosentri, ke sosiosentris, dan akhirnya ke
prinsip universal.
4) Pada remaja, penilaian moral secara psikologis
lebih mahal.
BATASAN USIA REMAJA
Hurlock (1981) : remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun.;
Monks, dkk : batasan usia remaja adalah 12-21 tahun.; Stanley Hall : remaja
berada pada rentang 12-23 tahun : Strom & Stress.
Sedangkan Kartini Kartono, membagi 3 bagian pada masa remaja :
1. Remaja Awal (12-15 Tahun) :
• Mengalami perubahan jasmani yang sangat pesat
• perkembangan intelektual yang sangat intensif sehingga minat anak pada dunia
luar sangat besar dan
• pada saat ini remaja tidak mau dianggap kanak-kanak lagi namun sebelum bisa
meninggalkan pola kekanak-kanakannya.
• Selain itu pada masa ini remaja sering merasa sunyi, ragu-ragu, tidak stabil, tidak
puas dan merasa kecewa.
2. Remaja Pertengahan (15-18 Tahun) :
Kepribadian remaja pada masa ini masih kekanak-kanakan tetapi pada masa
remaja ini timbul unsur baru yaitu kesadaran akan kepribadian dan kehidupan
badaniah sendiri.
Remaja mulai menentukan nilai-nilai tertentu dan melakukan perenungan
terhadap pemikiran filosofis dan etis.
Maka dari perasaan yang penuh keraguan pada masa remaja awal maka pada
rentang usia ini mulai timbul kemantapan pada diri sendiri.
Rasa percaya diri pada remaja menimbulkan kesanggupan pada dirinya untuk
melakukan penilaian terhadap tingkah laku yang dilakukannya.
Selain itu pada masa ini remaja menemukan diri sendiri atau jati dirinya.
3. Remaja Akhir (18-21 Tahun) :
• Pada masa ini remaja sudah mantap dan stabil.
• Remaja sudah mengenal dirinya dan ingin hidup dengan pola
hidup yang digariskan sendiri dengan keberanian.
• Remaja mulai memahami arah hidupnya dan menyadari
tujuan hidupnya.
• Remaja sudah mempunyai pendirian tertentu berdasarkan
satu pola yang jelas yang baru ditemukannya
CIRI PERKEMBANGAN REMAJA
• Masa remaja sebagai periode yang penting yaitu perubahan-perubahan yang
dialami masa remaja akan memberikan dampak langsung pada individu yang
bersangkutan dan akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya.
• Masa remaja sebagai periode pelatihan. Disini berarti perkembangan masa
kanak-kanak lagi dan belum dapat dianggap sebagai orang dewasa. Status remaja
tidak jelas, keadaan ini memberi waktu padanya untuk mencoba gaya hidup yang
berbeda dan menentukan pola perilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai dengan
dirinya.
• Masa remaja sebagai periode perubahan, yaitu perubahan pada emosi
perubahan tubuh, minat dan peran (menjadi dewasa yang mandiri), perubahan
pada nilai-nilai yang dianut, serta keinginan akan kebebasan.
• Masa remaja sebagai masa mencari identitas diri yang dicari remaja berupa
usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa peranannya dalam masyarakat.
CIRI PERKEMBANGAN REMAJA
• Masa remaja sebagai masa yang menimbulkan ketakutan. Dikatakan demikian karena sulit diatur,
cenderung berperilaku yang kurang baik. Hal ini yang membuat banyak orang tua menjadi
takut.
• Masa remaja adalah masa yang tidak realistik. Remaja cenderung memandang kehidupan dari
kacamata berwarna merah jambu, melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana yang
diinginkan dan bukan sebagaimana adanya terlebih dalam cita-cita.
• Masa remaja sebagai masa dewasa. Remaja mengalami kebingungan atau kesulitan didalam usaha
meninggalkan kebiasaan pada usia sebelumnya dan didalam memberikan kesan bahwa mereka
hampir atau sudah dewasa,
• Mereka menganggap bahwa perilaku tertentu akan memberikan citra yang mereka inginkan.,
sehingga harus hati-hati perilaku negative misalnya merokok, minum-minuman keras,
menggunakan obat-obatan dan terlibat dalam perilaku seks.
• Disimpulkan adanya perubahan fisik maupun psikis pada diri remaja, kecenderungan remaja
akan mengalami masalah dalam penyesuaian diri dengan lingkungan. Hal ini diharapkan agar
remaja dapat menjalani tugas perkembangan dengan baik-baik dan penuh tanggung jawab.
TUGAS PERKEMBANGAN MASA REMAJA
• Mampu menerima keadaan fisiknya;
• Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa;
• Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis;
• Mencapai kemandirian emosional;
• Mencapai kemandirian ekonomi;
• Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk
melakukan peran sebagai anggota masyarakat;
• Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua;
• Mengembangkan perilaku tanggung jawab social yang diperlukan untuk memasuki
dunia dewasa;
• Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan;
• Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga.
BAHAYA PADA MASA PUBER

I. Bahaya Fisik
• Meskipun sebagian besar anak puber secara fisik tidak merasa normal, namun
penyakit yang aktual tidak banyak dialami anak dalam periode ini dibandingkan
dengan periode-periode sebelumnya.
• Bahaya fisik utama masa puber disebabkan kesalahan fungsi kelenjar endokrin
yang mengendalikan pertumbuhan pesat dan perubahan seksual yang terjadi
pada periode ini.
II. Bahaya Psikologis
Konsep diri yang kurang baik – Ada banyak hal yang menyebabkan perkembangan
konsep diri kurang baik selama masa puber, beberapa diantaranya alasan pribadi
dan alasan lingkungan. Anak yang mengembangkan konsep diri kurang baik pada
masa remaja cenderung menguatkan konsep tersebut dengan perilaku yang tidak
sosial, dan bukan memperbaikinya. Akibatnya, dasar-dasar untuk kompleks rendah
diri semakin tertanam dan kecuali dilakukan langkah-langkah perbaikan, maka
cenderung akan menetap dan mewarnai mutu perilaku individu sepanjang
hidupnya.
• Prestasi Rendah – Cepatnya pertumbuhan Fisik maka tenaga menjadi melemah,
ini mengakibatkan keseganan untuk bekerja dan bosan pada tiap kegiatan yang
melibatkan usaha individu.
• Kurangnya persiapan untuk menghadapi masa puber – Anak puber tidak
diberitahu atau secara psikologis tidak dipersiapkan tentang perubahan fisik dan
psikologis yang terjadi pada masa puber, pengalaman akan perubahan itu dapat
merupakan pengalaman traumatis.
GANGGUAN JIWA/PERILAKU YG DAPAT TERJADI
PADA REMAJA
19

PERKEMB DAPAT
TERPE-
BERLANGSUNG
CAHKAN
DENGAN BAIK

STRES
REMAJA MASALAH
DEPRESI
TIDAK
TERPE- ANOREKSIA
CAHKAN
BULIMIA

TERGANTUNG
PADA NARKOBA
DAN MIRAS
PERAN PENTING BIDAN

• PENKES KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA


• KONSELING ORANG TUA DAN ANAK UNTUK
MEMFASILITASI PERKEMBANGAN FISIK DAN
PSIKOLOGI YANG OPTIMAL PADA REMAJA
• UKS SEKOLAH MENGOPTIMALKAN PERKEMBANGAN
FISIK DAN PSIKOLOGIS REMAJA DI LINGKUNGAN
SEKOLAH
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai