membantu diantara dua orang dalam situasi saling tatap muka Prinsip Dasar Konseling
Bekerja sama untuk membantu klien menyelesaikan masalah-masalah
tertentu dalam kehidupannya, lebih dapat mengerti dirinya, serta lebih dapat menyesuaikan dirinya. Berkomunikasi secara terampil untuk dapat mengenal hal-hal yang menjadi masalah klien. Terlibat dalam proses yang bertujuan memberi keterampilan, pengetahuan, jangkauan (akses) kepada berbagai sumberdaya, dan bersikap membantu kien menanggapi masalah-masalah dalam kehidupan klien yang menjadi sebab dari kekuatiran, penderitaan dan disfungsinya ; kemudian mengurangi kekuatiran dan penderitaannya itu. Meneruskan suatu proses jangka panjang dimana klien ditawari jangkauan (akses) dan dukungan yang berkelanjutan. Konseling
konseling dilakukan secara individual, tapi kadang-kadang pasangan
suami istri atau keluarga sebagai satu unit dapat juga memperoleh konseling Dasar pendekatan konseling adalah pendekatan humanistik. Pendekatan ini dijabarkan dalam psikologi humanistik yaitu keyakinan bahwa pada dasarnya seseorang mempunyai kebebasan yang disertai tanggung jawab untuk menentukan bagi dirinya konselor berperan sebagai fasilitator yang mendorong diwujudkannya potensi yang baik itu, serta menghargainya sebagai seorang individu yang unik dan bebas serta bertanggung jawab Masalah Klien/Pasien
masalah klien dapat berupa masalah kehidupan,
kesehatan, tindakan kekerasan, penyakit, pekerjaan, sekolah, perkawinan, keluarga, masalah pribadi, lingkungan hidup. Penyelesaian Masalah
Konseling membantu penyelesaian masalah yang
dilatarbelakangi rasa takut dan atau halangan. berempati kepada klien sebagai adanya Konseling Tidak Berarti :
Suatu situasi dimana klien dinilai, dihakimi, disalahkan
Diberi nasehat sebagai jalan keluar permasalahan klien. Pemberian nasehat atas dasar bahwa konselor lebih mengetahui mana yang terbaik bagi klien.
Karena pemberian nasehat sebaik apapun dapat berdampak
buruk bila hal itu dijalankan oleh klien tanpa pengertian, pertimbangan, kecocokan bagi dirinya, serta tidak menyadari dan tidak berani secara bebas dan bertanggung jawab dalam mengambil aspek positif dan negatif dari nasehat itu, akan tidak bermanfaat atau hasilnya tidak berlangsung lama. Proses Konseling
klien mengeluh bahwa ada persoalan yang sukar
diselesaikannya atau ia merasa dirinya dikuasai, dihantui, dikejar atau dikungkung oleh persoalannya. konselor adalah membantu agar keputusan yang diambil klien adalah realistis dan dapat dilaksanakan klien sesuai dengan prinsip terapi, dengan merangkul baik aspek positif dan aspek negatif dari keputusannya itu. Perubahan perilaku klien pada umumnya baru akan terjadi bila ia merasa bahwa ia dapat mengendalikan (baik sedikit atau banyak) sebagian dari kehidupannya atau sebagian dari persoalannya Fokus Konseling
Penyelesaian masalah dalam jangka panjang.
Mendukung suatu perubahan perilaku untuk jangka panjang. Syarat Seorang Konselor
Kemauan untuk belajar dari pengalaman
Kemauan untuk menerima orang lain sebagaimana adanya Kemampuan untuk melakukan pendekatan terhadap klien secara fenomenologis, yaitu suatu cara pendekatan yang tidak berdasarkan suatu prasangka tertentu Kemampuan untuk menjadi pendengar yang baik Syarat Seorang Konselor
Dapat menginterpretasikan perasaan dan emosi pasien.
Bersikap wajar Dapat mengenal yang tersurat dan tersirat dari pembicaraan klien, termasuk mengenal bahasa tubuh klien. Dapat berbicara dan membahas tentang soal yang sensitif dan pribadi klien (misalnya soal kehidupan seks) secara nyaman dan sensitif Tempat Konseling
Konseling dapat dilakukan di mana saja, asal tempat itu
bersifat pribadi, nyaman, tenang, tidak berisik oleh suara lain, tidak diinterupsi oleh hal apapun Menjaga Kerahasiaan
Hal ini sangat penting karena hal ini akan membina rasa percaya klien terhadap konselor, serta penyimpanan data klien baik dalam catatan atau komputer, agar data-data klien tidak tersebar keluar.