Pertemuan 4-APBN 2015
Pertemuan 4-APBN 2015
Content Presentasi:
1. Asumsi APBN
2. Format APBN Dari Waktu Ke Waktu
3. Siklus APBN
4. Penganggaran di Indonesia
5. Arah Kebijakan APBN Terkini
Posisi APBN Dalam Perundang-Undangan
Sejak tahun 2000, Format dan struktur APBN Indonesia berubah dari T-
account menjadi I-account. Perubahan tersebut untuk menyesuaikan
dengan standar Government Finance Statistics(GFS)
Dengan format ini, pendapatan disajikan pada urutan teratas yang
kemudian dikurangi dengan belanja negara sehingga dapat diketahui
surplus dan defisit
Penyajian format ini memberikan keuntungan: 1)Meningkatkan
transparansi dalam penyusunan APBN, 2)Mempermudah pelaksanaan
pengelolaan APBNoleh pemerintah, 3)Memudahkan analisis
perbandingan dengan APBN negara-negara lain yang juga
menerapkan standar GFS, 4)Memudahkan pelaksanaan desentralisasi
perimbangan keuangan antara Pemerintah pusat dan pemerintah
daerah.
Format APBN
Siklus APBN
Review kerangka penganggaran jangka panjang, kerangka penganggaran
jangka menengah, dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN)
Penyusunan konsep arahan presiden yang kemudian akan menjadi konsep
kebijakan fiskal
Perumusan usulan asumsi dasar ekonomi makro dan parameter APBN
Perumusan usulan besaran APBN
Siklus APBN
Asumsi Dasar Ekonomi Makro
Pertumbuhan ekonomi
Inflasi
Nilai tukar rupiah
Suku bunga Surat Perbendaharaan Negara
Harga Minyak Mentah Indonesia
Parameter APBN: tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran, volume
konsumsi BBM
Perencanaan dan Penganggaran
di Indonesia
A. Latar Belakang
AMANDEMEN KEEMPAT UUD NRI 1945
Tidak ada GBHN
Pemilihan Presiden secara langsung
Pemilihan Kepala Daerah secara demokratis
UU 23/2003 tentang Pemilihan Presiden
Mengamanatkan CaPres menyampaikan Visi, Misi, Program
Tahapan Perencanaan
1. Penyusunan Rencana
Rancangan Rencana Pembangunan Nasional / Daerah
Rancangan Rencana Kerja Dep / Lembaga SKPD
Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan
2. Penetapan Rencana
RPJP Nas dgn UU dan RPJP Daerah dgn Perda
RPJM dengan Peraturan Presiden / Kepala Daerah
RKP / RKPD dengan Peraturan Presiden / Kepala Daerah
3. Pengendalian Pelaksanaan Rencana
4. Evaluasi Kinerja
PENDEKATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
1. Proses Politik : Pemilihan langsung dipandang sebagai proses
perencanaan karena menghasilkan rencana pembangunan
dalam bentuk Visi, Misi, dan Program yang ditawarkan
Presiden / Kepala Daerah terpilih selama kampanye.
2. Proses Teknokratik : Perencanaan yang dilakukan oleh
perencana profesional, atau oleh lembaga / unit organisasi
yang secara fungsional melakukan perencanaan
3. Proses Partisipatif : Perencanaan yang melibatkan para
pemangku kepentingan pembangunan (stakeholders)
antara lain melalui pelaksanaan Musrenbang
4. Proses Bottom-Up dan Top-Down : Perencanaan yang aliran
prosesnya dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas dalam
hirarki pemerintahan
PERUBAHAN DALAM
PENDEKATAN PENYUSUNAN PENGANGGARAN
T-Account I-Account
Anggaran Anggaran
Berimbang Defisit/Surplus
Pusat
Pemerintah
KL - KL KL APBN
Pedoman Bahan
Diacu Bahan
Diserasikan Melalui
Diacu Diperhatikan
Musrenbang
Daerah
Pemerintah
Pedoman Bahan
Diacu Bahan
Renstra
Pedoman
Renja - Pedoman RKA - Rincian
SKPD SKPD SKPD APBD
UU SPPN UU KN
PENGERTIAN DAN DEFINISI
DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
26
Kebijaan APBN Terkini
Peningkatan efisiensi dan kualitas belanja Negara melalui penyesuaan
harga BBM bersubsidi pada bulan November 2014, dan penerapan
subsidi tetap(fixed subsidy) untuk minyak solar serta penghapusan
subsidi untuk premium mulai awal tahun 2015 bertujuan
meningkatkan fiscal space bagi program-program yang lebih produktif
dan meminimalkan kerentanan fiskal yang disebabkan oleh fluktuasi
harga minyak mentah dan nilai tukar
Penghematan terhadap belanja perjalanan dinas, dan paket meeting
untuk refocusing pada kegiatan prioritas nasional yang lebih produktif
sehingga postur APBN menjadi lebih produktif dan berkualitas
Penataan Kementerian/lembaga untuk menciptakan ruang gerak
fiskalguna mendukung ketersediaan anggaran
TERIMAKASIH