http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Kelompok 2
Fatimah Ayu P P173351170
N
a. Waktu mulai dirawat tidak didapat tanda-tanda klinik infeksi dan tidak
O
sedang dalam masa inkubasi infeksi tersebut
I
b. Infeksi terjadi sekurang-kurangnya 3x24 jam sejak pasien mulai dirawat
T
A
c. Infeksi terjadi pada pasien dengan masa perawatan yang lebih lama dari
T
waktu inkubasi infeksi tersebut
N
d. Infeksi terjadi pada neonatus yang diperoleh dari ibunya pada saat
E
S
persalinan atau selama dirawat dirumah sakit
E
e. Bila dirawat di rumah sakit sudah ada tanda-tanda infeksi dan terbukti
R
infeksi tersebut didapat penderita ketika dirawat di rumah sakit yang
P
sama pada waktu yang lalu, serta belum pernah dilaporkan sebagai
infeksi nasokomial.
Manisfetasi terjadinya infeksi
1. sewaktu berada di Rumah Sakit
2. Dapat terjadi diluar RS apabila masa inkubasi lebih lama dari masa
tinggalnya di RS
1. Berpartisipasi dalam berbagai urusan Komite 4. Mendorong penggunaan kemasan dosis tunggal obat
Pengendalian Infeksi (KPI) atau yang setara. steril sebagai pengganti wadah multidosis.
2. Memberi petunjuk kepada rumah sakit, tentang 5. Memberi rekomendasi berbagai kebijakan untuk
seleksi dan penggunaan antiseptik, disinfektan, dan frekuensi penggantian perlengkapan intravena dan alat
sterilan yang sesuai. pemberian intravena lain serta pembalut
3. Menetapkan berbagai kebijakan, prosedur, dan 6. Memberi rekomendasi penyiapan sediaan steril dan
program pengendalian mutu internal IFRS untuk wadah multi dosis yang tepat.
mencegah kontaminasi pada sediaan obat yang
disiapkan atau dibuat dalam atau didispensing dari
IFRS.
Mengapa Infeksi Nosokomial Perlu
Dikendalikan?
N
O
- Pembedahan
I
- Catheter intravenous
T
A
- Catheter kandung kemih
T
- Cairan intravenous
N
E
- Endotracheal tube
S
- Respirator/Ventilator
E
R
P
Infeksi Nosokomial dapat terjadi dengan cara
N
O
- Infeksi silang ( Cross infection ): Dokter /
I
T
Perawat / Penderita lain
A
- Infeksi endogen ( Autoinfection / Self
T
N
infection) : Penderita sendiri
E
- Infeksi lingkungan ( Environment infection ) :
S
E
Alat tercemar / Ruangan
R
P
Risiko terjadi Infeksi Nosokomial
meningkat karena :
- Pemakaian obat imunosupresan
- Tindakan bedah yang extensif
- Prosedur diagnostik dan terapeutik yang
intensif
- Penggunaan cairan intravenous
- Penggunaan antimikroba berspektrum
luas dan tidak rasional
Pemeriksaan untuk studi epidemiologi
(surveillance) Infeksi Nosokomial dapat
dengan cara :
- Biotyping
- Serotyping
- Bacteriophage typing
- Molecular / DNA typing
- Antibiogram dan Resistogram
Tindakan pencegahan
• mencuci tangan
• Memakai sarung tangan
• Memkai APD
• Menggunakan teknik aseptik
• Memproses alat bekas pasien dengan baik
• Menangani peralatan tajam dengan aman
• Menjaga kebersihan & kerapihan lingkunga serta pembuangan sampah
secara benar
Bangunan Rumah Saki harus
memperhatikan
• Arus Lalu lintas pengunjung, penderita, dan staf rumah sakit
• Pemisah penderita infeksius, penderita dengan penurunan kekebalan dan
lain-lain
• Akses yang baik ke tempat cuci tangan
• Ventilasi udara yang baik
• Pemilihan bahan (lantai, dinding,dll)
• Ruang isolasi
Area Resiko di Rumah Sakit
A. Area risiko rendah
Bidang Administrasi
B. Area risiko menengah
Bangsal biasa
C. Area risiko tinggi
ICU/NICU
D. Area risiko sangat tinggi
Kamar Operasi, Kamar Isolasi
• Pada dasarnya kasus nosokomial di Indonesia
terbilang cukup banyak beberapa jurnal penelitian
mahasiswa menyatakan bahwa masih banyak rumah
sakit yang dianggap buruk dalam proses sanitasi