Anda di halaman 1dari 56

KELAINAN KROMOSOM

DAN MALFORMASI
KLINISNYA

Dr. dr. Lydia Pratanu, MS


Insidens Kelainan Kromosom
 Kelainan kromosom terdapat pada 10% spermatozoa
dan 25% oosit matur
 15-20% kehamilan berrisiko abortus spontan
dan 50% dari angka di atas, menunjukkan
adanya kelainan kromosom pada janinnya
 20% embrio normal menunjukkan adanya kelainan
kromosom
 0,5%-1% kelainan kromosom di populasi
 5% kelainan kromosom di stillbirth
(Emery’s Elements of Medical Genetics, Elsevier,
PA. 2012)
NORMAL GROWTH
AUTOSOMAL ANEUPLOIDY
DOWN
SYNDROME
Sindrom Down: klinis

Hipertelorism
Down’s ear
Simian crease
Hypotonia & CHD
Developmental delay
Mental retardasi : IQ: 49
Sindrom Down: klinis
SINDROM DOWN: 47,XY,+21
GROWTH
IN UTERO
TRISOMY 13
Full Trisomy 13
APLASIA CUTIS in TRISOMY 13
Trisomy 13
Trisomy 13/
Patau Syndrome
A 37 2/7 week gestational age male
infant with Patau syndrome
demonstrating alobar
holoprosencephaly with cyclopia. A)
Facial features included sloping
forehead with a proboscis superior to
a single central palpebral fissure. B)
Close-up of the fused eyelids and
proboscis showing a single nostril. C)
Polydactyly showing six digits. D)
Posterior view of the brain showing
indistinct gyri, fusion of the
hemispheres, and occipital
encephalocele.E) Transposition of the
aorta (A), and hypoplastic pulmonary
trunk (P). F) Trisomy 13 [47, XY, +13]
(karyotype by Giemsa-banding).
Chan et al. Diagnostic Pathology 2007
2:48 doi:10.1186/1746-1596-2-48
Bayi dismorfik dengan
mosaik Trisomy 13
TRISOMY 18
• Floppy baby  hypotonia

• Microcephaly with sloping forehead

• Low set ears

• Micrognathia

• Major organ anomalies

• Extremities stigmata: Radial hypoplasia, camptodactily


TRISOMY 18
TRISOMY 18
SEX CHROMOSOME ANEUPLOIDY
SINDROM TURNER (Monosomy X)
• Cukup banyak ditemukan pada embrio yang mengalami
abortus spontan, dan pada sedikit kelahiran hidup.
• Perkembangan klinis in utero, mayoritas embrio dengan
45,X menunjukkan growth-disorganized embryos yang
kemudian berakhir dengan abortus spontan pada
kehamilan trimester satu.
• Monosomi X ini ditemukan pada sekitar 10% dari early
pregnancy loss.
• Jika monosomic embrio ini dapat bertahan hingga trimester
berikutnya, maka fetus dengan 45,X ini akan terdeteksi
dengan USG.
• Fetus ini akan menunjukkan suatu Cystic Hygroma atau
penumpukan cairan dalam tubuhnya (misalnya: hydrops
fetalis). Keadaan tersebut juga dapat disertai dengan
kelainan-kelainan lainnya seperti preductal coarctation dan
horseshoe kidney.
SINDROM TURNER (Monosomy X)
TURNER SYNDROME
LYMPHEDEMA DORSUM PEDIS WEBBED NECK AND LOOSE SKIN
TURNER SYNDROME
Redundant skin of the neck Cystic Hygroma
TURNER SYNDROME
Bilateral Cystic Hygroma Karyotip: 45,X
TURNER
SYNDROME

45, X
(Monosomy X)
TURNER
SYNDROME
TURNER SYNDROME
SINDROM TURNER (Monosomy X)
Sindrom Turner
• Pada kelahiran hidup, biasanya Os datang dg
keluhan amenore primer
• Seringkali disertai perawakan yang pendek (<140
cm); wajah yang khas; IQ yang kadang2 di bawah
rata2; kelainan jantung bawaan (CHD)
• Infertil karena ovarium hanya berisi jaringan ikat,
uterus rudimenter, short vagina
• Dapat hidup normal dan harapan hidup normal
jika tidak ada kelainan jantung yang berat
TURNER SYNDROME

STREAK GONAD / OVARY


KLINEFELTER
SYNDROME
SINDROM KLINEFELTER (47,XXY)
• Angka kejadian: 1:800 laki-laki
• Angka kejadiannya meningkat sesuai dengan
meningkatnya umur ibu (advanced maternal age).
• Klinis:
Remaja dengan keterbelakangan ringan dan perilaku imatur
Pria dewasa dengan testes kecil dan lunak; micropenis, otot2
yang tidak berkembang, gynecomastia dan infertilitas
Testoteron sangat rendah
Bulu/ rambut tubuh tidak ada/ kurang
Biasanya berperawakan tinggi
• Cenderung mengalami kanker payudara dan skizofrenia
Sindrom Klinefelter
KLINEFELTER SYNDROME
HYPOGONADISM SIGNS
KARYOTIP: 47,XXY
47,XYY dan 47,XXX
47,XYY
Angka kejadian : mirip dengan Sindrom Klinefelter
Klinis: nampak normal, perawakan tinggi, tidak dismorfik, anti social
behavior
Diagnosis dibuat secara kebetulan (prenatal maupun check up gangguan
inborn error)
Fertilitas normal
47,XXX
Insidens: 1:800 wanita
Diagnosis secara kebetulan
Klinis normal dan tanpa gangguan fertilitas
Kadang2 ada radioulnar synostosis, oligomenore dan menopause prematur
Memiliki kecenderungan mengalami psikosa dan gangguan kejiwaan
Patogenesis trisomy dan faktor
lainnya
• Nondisjunction adalah kegagalan segregasi
kromosom atau kromatid pada tahap
pembelahan sel, yang dapat terjadi pada
meiosis ataupun mitosis
• Faktor lain:
• Usia maternal
• Usia paternal
Meiosis normal
Meiosis I Nondisjunction
Nondisjunction pada meiosis 1, terjadi karena
kegagalan segregasi dari kromosom homolog
Meiosis II Nondisjunction
Nondisjunction pada meiosis 2, terjadi karena kegagalan
segregasi dari sister chromatid
Frequency of Down Syndrome Per
Maternal Age
Frequency of
Fetuses with
Down Frequency of Live Births of
Age
Syndrome to Babies with Down Syndrome
(years) Normal Fetuses to Normal Births
at 16 weeks of
pregnancy
15 - 19 ---- 1 / 1250
20 - 24 ---- 1 / 1400
25 - 29 ---- 1 / 1100
30 - 31 ---- 1 / 900
32 ---- 1 / 750
33 1 / 420 1 / 625
34 1 / 325 1 / 500
35 1 / 250 1 / 350
36 1 / 200 1 / 275
37 1 / 150 1 / 225
38 1 / 120 1 / 175
39 1 / 100 1 / 140
40 1 / 75 1 / 100
41 1 / 60 1 / 85
42 1 / 45 1 / 65
43 1 / 35 1 / 50
44 1 / 30 1 / 40
45 and
1 / 20 1 / 25
older
Polyploidy
• Terdiri dari dua jenis, yaitu Triploidi dan Tetraploidi. Triploidi
adalah terdapatnya 69 kromosom dengan XXX, XXY atau
XYY. Tetraploidi adalah terdapatnya 92 kromosom dengan
XXXX atau XXYY.
• Sering diasosiasikan dengan insidens abortus spontan
karena dari kelainan kromosom yang ditemukan pada
abortus spontan, triploidi merupakan 20% kelainan
kromosom yang ada
• Pada trimester satu, triploidi menyebabkan plasenta
mengalami focal trophoblastic hyperplasia dan perubahan-
perubahan hidatidiform seperti vili koriales (Mola
hidatidiform parsial). Pada Mola hidatidiform parsial ini
biasanya masih ditemukan adanya embrio yang kecil
Triploidy: 69,XXX
Fetus/infant dengan Triploidy
KELAINAN STRUKTUR
KROMOSOM
CRI-DU CHAT / CAT CRY SYNDROME
Deletion 5p Syndrome (Cri du Chat)
CAT CRY SYNDROME: DELESI KROMOSOM 5p
Sindrom Beckwith Wiedemann +
kelainan kromosom struktur
Delesi kromosom 4p
Chromosomal mosaicism
Mosaicism
INCOMPATIBILITY
PHENOTYPE - GENOTYPE
SEX ABNORMALITY

Shawl scrotum is a condition in which the


scrotum surrounds the penis, resembling a
'shawl'. It is a characteristic of some
Penoscrotal hypospadias. syndromes such as Aarskog-Scott syndrome
Note the associated ventral chordee (faciodigitogenital syndrome)
and true urethral meatus located at
the scrotal level.

Anda mungkin juga menyukai