Racun
“Obat : bahan/paduan bahan termasuk
produk biologi yang digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem
fisiologi atau keadaan patologi dalam
rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan
kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia
a. Obat baku = bahan obat
b. Obat Jadi : obat dalam bentuk sediaan
Komposisi standar = “preparat standar”.
c. Obat Generik bermerk : nama spt diinginkan pabrik
d. Obat asli : Dari bahan alam diolah secara sederhana
e. Obat baru : mengandung bhn yg belum diketahui
khasiat & keamanannya
f. Obat generik : “Nama obat yang lazim atau umum
(International Non-propietary Name)”.
1. Menurut UU farmasi
2. Menurut Cara Pemberiannya
3. Menurut khasiat / Efek Obat
1. Obat Daftar O (Narkotika)
2. Obat Daftar G (Obat Keras)
3. Obat Daftar W (Bebas Dan Bebas Terbatas)
4. Obat Psikotropik
Harus dengan resep dokter, lengkap dengan
tanda tangannya
Tidak boleh diulang, kec resep baru
Disimpan di lemari khusus terkunci rapat dari
kayu
Bila lemarinya kecil, maka dipaku ke dinding
Mempunyai pintu dua
Definisi
obat yang berkhasiat mengobati, menguatkan,
mendesinfeksikan tubuh manusia, dan lain-
lain, obat berada baik dalam bungkusan
maupun tidak.
Ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri
Kesehatan berupa “Daftar Obat Keras” dengan
pemberian nomor-nomor
Dijual dalam bungkusan asli
Pada wadah tercantum tanda peringatan
(tanda P) berwarna hitam tulisan putih,
berukuran 5 x 2 cm & berisi:
Mempengaruhi SSP:
Istilah-istilah lain yang digunakan adalah
psikomimetik, psikotogenik
Suatu bahan halusinogen dapat memberikan
halusinasi
Termasuk halusinogen:
LSD atau LSD – 25 , DMT, DMNP, THC, STP, DOM,
Mescaline, Psilocine, Psilocybin, Semua isomer dari
3-methyl-2-phenylmorpholine
Perangsang SSP: Amfetamin, Deksamfetamin,
Metamfetamin, Metilfenidat, Pipradrol
Penekan SSP:
* Barbiturat dan semua derivat serta
garamnya
* Hipnotika : antara lain Metilprilon,
Metakualon, Etinamat
Obat Dalam
Obat Luar
Berdasarkan kelas terapi
(tercantum di DOEN)
1. Tempat Kerja Dalam Tubuh
2. Aktivitas Terapeutik atau penerapannya
3. Mekanisme Kerja Farmakologi
4. Sumber asal
5. Sifat obat
Obat yang bekerja pada susunan
saraf pusat
Obat yang bekerja pada jantung
Dan lain-lain
Analgesik
Antipiretik
Antiinflamasi
Antibiotik
Dan lain-lain
- Depresi susunan saraf pusat
- Perangsang susunan saraf pusat
- Anti histamin
- Beta bloker
- Dan lain-lain
Alami
Buatan
Asam
Basa
Garam
Tempat kerjanya
Aktivitasnya
Mekanismenya
Sifatnya
Dosis
Asam Garam/senyawa kompleks
Asetosal Magnesium trisilikat
Basa Ester
amfetamin Kloramfenikol palmitat
Garam Kristal mengandung air
Papaverin HCl Ampicillin trihidrat
Isotop Radioaktif
Iodine 131
berasal dari senyawa yang sama
Rumus kimia yang berbeda
Umumnya mempunyai khasiat yang
sama.
“manipulasi molekuler” efek
sama, lebih poten, efek samping
berkurang atau efeknya berbeda
Efek sama amoksisilin & ampisilin
Keduanya merupakan aminopenicillin, beda
pada gugus OH pada cincin fenil
Lebih poten golongan Penisilin
Efek samping berkurang Na salisilat & asetosal
Efek berbeda asam salisilat & asetosal
DOSIS LAZIM
DOSIS TERAPEUTIK
Sejumlah obat (berat/volume/unit)
yang memberikan efek terapeutik
Dosis toksis
Dosis letal
Dosis awal atau dosis permulaan
(loading dose atau initial dose)
Dosis pemeliharaan
(dosis maintenance)
Dosis regimen
Dosis maksimum
Berguna mencapai Css
Dosis lebih besar dari dosis
maintenance
Setelah LD dilanjutkan dengan
maintenance dose
Faktor Obat
Cara Pemberian
Faktor Pemberian
Indikasi Dan Patologi Penyakit
1. Sifat fisika
- Daya larut dalam air/lemak
- Bentuk kristal/amorf
2. SIFAT KIMIA
asam, basa, garam, ester, pH, pKa
3. TOKSISITAS
oral >> parenteral
Ras Umur Jenis Kelamin
Keadaan Patofisiologis
barbiturat untuk sedasi
berbeda dengan
hipnosis.
Individual
Minimal
a. Dosis obat untuk anak
1. Prematur
2. Neonatus ( 0-1 bulan )
3. Infant ( sd. 1 tahun )
4. Balita ( 1-5 tahun )
5. Anak ( 6 - 12 tahun )
Bagaimana Dosis anak?
Da : dosis anak
Dd : dosis dewasa
n : umur anak
Berat badan dewasa : 70 kg
Rumus “CLARK”
BBa
Da = x Dd (mg)
70
Luas permukaan tubuh (LPT)
LPTa
Da = x Dd (mg )
1,73
DIDASARKAN ATAS
UKURAN FISIK ANAK
SECARA INDIVIDUAL:
sesuai BB anak (kg )
sesuai LPT anak (m2 )
Kelemahan perhitungan dosis anak bila dibandingkan dengan
dewasa:
Umur
TIDAK TEPAT karena ADA VARIASI berat badan & LPT yang
berarti
Berat badan
TIDAK UNTUK SEMUA OBAT:
Narkotika pada anak lebih kecil
Atropin, belladona, fenobarbital pada anak lebih besar
LPT
Tidak praktis, karena:
* Sulitnya menghitung LPT secara akurat
* UNTUK KASUS GAWAT yang perlu penanganan segera.
Tujuan Terapi
Cara
Pemberian
Obat
Oral
Ekonomis Menyenangkan
Fisiologi GIT & hepar
Sifat Obat
Bioavailabilitas
Bentuk Sediaan
Kepatuhan Penderita
Tidak/sedikit
diabsorpsi Rusak/inaktif di Menyebabkan
melalui membran lambung muntah
mukosa
Kondisi pasien
Respon/efek muntah, tidak
cepat atau teratur sadar, gangguan
mental/jiwa
Problem Parenteral
Tidak ekonomis Aseptis/steril/
Pirogenisitas
Keamanan
Perlu “Storage
Mahal
Bantuan life”
Bentuk
Melalui
Sediaan
Mulut Cair
Hidung Padat
Problem
Alat khusus
Efek
Sistemik Iritasi
Sifat Obat
Mulut • Sublingual
(Lokal & • Bukal
sistemik) • Hisap
Mata • Konjungtiva
(Lokal) • Kornea
Hidung • Uap
(Lokal) • Cairan tetes & semprot
Telinga • Tetes
(Lokal) • Cairan pencuci
Vagina • Antiinfeksi
(Lokal) • Spermisidal
• Lokal
Efek • Sistemik
•Sulit memberikannya
Kepatuhan •Rasa yang tidak nyaman
penderita
•Spasmolitik
•Hipnotik
Tidak bisa
semua obat •antiinflamasi
• Lokal (antiinfeksi)
Efek • Sistemik (antiangina)
• Sifat obat
Problem • Kondisi kulit
• Bentuk sediaan
Obat
Bentuk Cara
Frekuensi
Sediaan Pemberian
Kondisi
Penderita
1. Perlu ditulis dalam resep
Absorpsi yang paling baik terjadi pada saat lambung
kosong, kecuali:
Obat yg mengiritasi lambung
Obat yg bekerja untuk mencerna makan
Obat yg absorpsi meningkat krn makanan