1
I. Pendahuluan
II. Tujuan
IV. Psikrometri
VII.Masalah Pengeringan
2
I. PENDAHULUAN
DEFINISI
Pengeringan adalah :
suatu proses menghilangkan cairan atau lembab dari zat padat atau
granul dengan merubah fasa cair atau lembab menjadi fasa uap
dengan menggunakan panas.
3
II. TUJUAN PENGERINGAN:
Mengendalikan kandungan lembab (Moisture Content)
Menjaga stabilitas senyawa obat
Memperbaiki sifat-sifat fisik zat padat
4
III. MEKANISME PENGERINGAN
5
6
•Warm up period : A-B
•Constant Rate Period (B-C)
Heat T dependent
•Falling rate period (C-D)
Massa T dependent
7
IV.PSIKROMETRIK CHART
8
9
10
PSIKROMETRIK CHART
11
PSIKROMETRIK CHART
12
PSIKROMETRIK CHART
Pengenalan Letak Garis Skala Pada Chart
Tipikal pemetaan garis
skala Psikrometrik
chart
13
PSIKROMETRIK CHART
Pengenalan Letak Garis Skala Pada Chart
14
PSIKROMETRIK CHART
15
PSIKROMETRIK CHART
Pengenalan Letak Garis Skala Pada Chart
16
PSIKROMETRIK CHART
17
PSIKROMETRIK CHART
18
PSIKROMETRIK CHART
19
PSIKROMETRIK CHART
20
PSIKROMETRIK CHART
21
PSIKROMETRIK CHART
Enthalpi (H)
22
PSIKROMETRIK CHART
23
PSIKROMETRIK CHART
CARA MEMBACA
24
PSIKROMETRIK CHART
CARA MEMBACA
Bila ada dua parameter yang diketahui maka kedua parameter
tersebut diplotkan pada chart sehingga ketemu titik
potongnya (misalnya titik A).
25
26
27
V. PERHITUNGAN KADAR AIR
Basis Kering/Dry Basis (d.b)/ MC (Moisture Content)
d.b = x 100 %
w.b = x 100 %
28
Hubungan antara basis basah dan basis kering
d.b = x 100%
29
Equilibrium Moisture Content ( EMC)
31
Hubungan EMC dan
RH (Relatif Humadity)
32
1.Koefisien perpindahan panas
2.Koefisien perpindahan massa
3.Luas permukaan
4.Gradien suhu : permukaan bahan – aliran udara
5.Gradien tekanan uap : permukaan bahan udara
33
KEC. PERPINDAHAN PANAS : dw/dt
Ht . A. (T – Ts’ )
- dw/dt =
Ls
Ht . A. (T – Ts’ )
- dw/dt = = ka. A. (Ps’ – P)
Ls
KEC. PERPINDAHAN MASSA : ka. A. (Ps’ – P)
34
VI. KLASIFIKASI MESIN PENGERING
MESIN PENGERING
..\Video 8\1b - Fluidized Bed Dryer Corn Rice Engineering Supply Co,Ltd
wwwriceengineercom.mp4
39
Fluid Bed Dryer
Keuntungan:
- panas dan kecepatan transfer massa yang tinggi;
- struktur alat sederhana;
- biaya fabrikasi rendah;
- pemeliharaan mudah;
- efisiensi termal lebih tinggi dari pengering pneumatik
- dapat diterapkan untuk pengeringan bahan granular
Kerugian:
-operasi dan kontrol persyaratan ketat
40
Mesin Pengering Langsung Tipe Kontinyu
2. Rotary Dryers
2. Freeze Dryer
Bahan dibekukan terlebih dahulu untuk
kemudian dikeringkan dalam pengering
dengan tekanan vakum.
\Video\Video 8\4 - Freeze Dried vs
Dehydrated.flv
Mesin Pengering Tak Langsung Tipe Kontinyu
1. Cylinder dryer
2. Drum dryer
• Pengoperasian tergantung
pada pembangkitan, transmisi dan
absoprsi sinar inframerah
• Produk lebih bersih dan higienis
• Pada dielectric heat dryer, prinsip
pembangkitan panas melalui
penempatan bahan padat pada
medan elektrik frekuensi tinggi
• Microwave
METODE PENGERINGAN YANG UMUM DIPAKAI
* INDUSTRI FARMASI
~ Lemari pengering : tray – truck dryer
~ Fluid bed dryer
~ Alat pengering vakum (vaccum dryer)
* INDUSTRI BAHAN
~ Pengering sembur : spray dryer
~ Pengering drum : drum dryer
* UNTUK KONSERVASI BAHAN ATAU PRODUK ASEPTIS
~ Pengering beku : freeze dryer (liofilisasi)
50
Efisiensi
pengeringan
51
(T1 T2 )
h
(T1 Ta )
T1 = temperatur udara pada inlet pengering
T2 = temperatur udara pada outlet pengering
Ta = temperatur kamar
52
VII. Masalah Pada Proses Pengeringan
53
MIGRASI INTER DAN INTRA GRANULAR
● Tray Dried
Inter Granular
● FBD
Intra Granular
54
Beberapa cara mengurangi migrasi
Menggunakan cairan granulasi seminimal mungkin
Menggunakan High-speed mixer
Granul dibuat sekecil mungkin, asal mengalir
Ditambahkan bahan adsorben (Amilum dan MCC)
Hindari menggunakan tray drier
Jika menggunakan tray drier granul yg sudah kering dicampur
kembali sebelum dikompresi
Fluid bed drying, vacuum atau microwave drying
55
Pemanasan dengan suhu tinggi pada granul dengan pengikat
polimer : penjebakan cairan oleh lapisan polimer
56