Anda di halaman 1dari 55

Dr.

Dwi Setyawan, Apt


Departemen Farmasetika Fakultas
Farmasi Unair
2014

1
I. Pendahuluan

II. Tujuan

III. Mekanisme Pengeringan

IV. Psikrometri

V.Perhitungan Kadar Air

VI.Klasifikasi Mesin Pengering

VII.Masalah Pengeringan

2
I. PENDAHULUAN

DEFINISI

Pengeringan adalah :
 suatu proses menghilangkan cairan atau lembab dari zat padat atau
granul dengan merubah fasa cair atau lembab menjadi fasa uap
dengan menggunakan panas.

 proses perpindahan cairan (air atau pelarut organik) dari permukaan


zat padat ke fasa uap yang tidak jenuh

3
II. TUJUAN PENGERINGAN:
Mengendalikan kandungan lembab (Moisture Content)
Menjaga stabilitas senyawa obat
Memperbaiki sifat-sifat fisik zat padat

4
III. MEKANISME PENGERINGAN

Pengeringan dapat digambarkan oleh tiga proses operasi yang berjalan


secara bersamaan (simultan)
1. Transfer/ perpindahan energi dari sumber luar ke dalam air
atau pelarut organik
Transfer panas secara langsung atau tidak langsung

2. Transformasi air/ pelarut organik dari fasa cair ke fasa uap


Mass Transfer masa (solid characteristics)

3. Transfer uap keluar dari mesin pengering

5
6
•Warm up period : A-B
•Constant Rate Period (B-C)
 Heat T dependent
•Falling rate period (C-D)
 Massa T dependent

7
IV.PSIKROMETRIK CHART

8
9
10
PSIKROMETRIK CHART

Psychrometric Chart atau Chart psikrometrik merupakan


hasil karya jenius peninggalan kakek moyang kita yang
berhubungan dengan karakteristik udara.

Dengan adanya chart ini maka perencanaan tata udara


menjadi lebih sederhana, karena tidak perlu menggunakan
hitungan matematis yang rumit.

Chart psikrometrik merupakan tampilan secara grafikal sifat


thermodinamik udara antara lain suhu, kelembaban, enthalpi,
kandungan uap air dan volume spesific.

Dalam chart ini dapat langsung diketahui hubungan antara


berbagai parameter udara secara cepat dan persisi, baik yang
berkaitan dengan sifat fisik udara maupun sifat thermiknya.

11
PSIKROMETRIK CHART

Pemetaan Psikrometrik Chart

Cara terbaik memahami psikrometrik chart adalah


mengobservasi bagaimana letak dan posisi setiap garis
kurva diletakkan atau dipetakan pada psikrometrik chart.

Psikrometrik chart menyatakan hubungan antara suhu


bola kering, suhu bola basah, suhu titik embun,
kelembaban relatif, panas total (entalpi), volume speisifik,
kelembaban spesifik, panas sensibel dan panas laten.

12
PSIKROMETRIK CHART
Pengenalan Letak Garis Skala Pada Chart
Tipikal pemetaan garis
skala Psikrometrik
chart

13
PSIKROMETRIK CHART
Pengenalan Letak Garis Skala Pada Chart

Tipikal pemetaan garis skala


Suhu bola kering (DB),
Kelembaban Spesifik
(specific humidity, w),
dan garis saturasi
(saturation line)

14
PSIKROMETRIK CHART

Pengenalan Letak Garis Skala Pada Chart

Tipikal Pemetaan garis skala


kelembaban relatif
atau relative humidity (RH).

15
PSIKROMETRIK CHART
Pengenalan Letak Garis Skala Pada Chart

Tipikal Pemetaan garis skala


volume spesifik yang
segaris dengan suhu
bola basah (wet bulb),
suhu titik embun (dew
point temperature)
dan entalpi.

16
PSIKROMETRIK CHART

Definisi Istilah dan Plotting pada Chart


Dry-bulb Temperature (DB)

 DB adalah suhu udara ruang yang diperoleh melalui


pengukuran dengan Slink Psikrometer pada thermometer
dengan bulb kering.

 Suhu DB diplotkan sebagai garis vertikal yang berawal dari


garis sumbu mendatar yang terletak di bagian bawah chart.
Suhu DB ini merupakan ukuran panas sensibel. Perubahan
suhu DB menunjukkan adanya perubahan panas sensibel.

17
PSIKROMETRIK CHART

Definisi Istilah dan Plotting pada Chart


Wet-bulb Temperature (WB)

 WB adalah suhu udara ruang yang diperoleh melalui


pengukuran dengan Slink Psikrometer pada thermometer
dengan bulb basah (dibebani kelengasan)

 Suhu WB diplotkan sebagai garis miring ke bawah yang


berawal dari garis saturasi yang terletak di bagian samping
kanan chart.

 Suhu WB ini merupakan ukuran panas total (enthalpi).


Perubahan suhu WB menunjukkan adanya perubahan panas
total.

18
PSIKROMETRIK CHART

Definisi Istilah dan Plotting pada Chart


Dew-point temperature (DP)

 Suhu DP adalah suhu di mana udara mulai menunjukkan aksi


pengembunan ketika didinginkan.

 Suhu DP ditandai sebagai titik sepanjang garis saturasi. Pada


saat udara ruang mengalami saturasi (jenuh) maka besarnya
suhu DB sama dengan suhu WB demikian pula suhu DP. Suhu
DP merupakan ukuran dari panas laten yang diberikan oleh
sistem. Adanya perubahan suhu DP menunjukkan adanya
perubahan panas laten atau adanya perubahan kandungan
uap air di udara.

19
PSIKROMETRIK CHART

Definisi Istilah dan Plotting pada Chart

Specific Humidity (W)

 Specific humidity adalah jumlah kandungan uap air di udara


yang diukur dalam satuan grains per pound udara. ( 7000
grains = 1 pound) dan diplotkan pada garis sumbu vertikal
yang ada di bagian samping kanan chart.

20
PSIKROMETRIK CHART

Definisi Istilah dan Plotting pada Chart

Relative Humidity (% RH)

 % RH merupakan perbandingan jumlah actual dan jumlah


maksimal (saturasi) dari uap air yang ada pada suatu ruang
atau lokasi tertentu.

 100% RH berarti saturasi dan diplotkan menurut garis


saturasi. Untuk ukuran yang lebih kecil diplotkan sesuai
arah garis saturasi.

21
PSIKROMETRIK CHART

Definisi Istilah dan Plotting pada Chart

Enthalpi (H)

Enthalpi adalah jumlah panas total dari campuran udara dan


uap air di atas titik nol. Dinyatakan dalam satuan Btu/lb
udara. Harga enthapi dapat diperoleh sepanjang skala di atas
garis saturasi

22
PSIKROMETRIK CHART

Definisi Istilah dan Plotting pada Chart

Specific volume (SpV)

Specific volume atau volume spesifik adalah kebalikan dari


berat jenis, dinyatakan dalam ft3/lb. Garis skalanya sama
dengan garis skala bola basah (wet bulb)

23
PSIKROMETRIK CHART

CARA MEMBACA

Gambar memperlihatkan suatu kondisi udara (titik A) yang


parameternya diplotkan pada chart psikrometirk yang
disederhanakan untuk mempermudah.

24
PSIKROMETRIK CHART

CARA MEMBACA
 Bila ada dua parameter yang diketahui maka kedua parameter
tersebut diplotkan pada chart sehingga ketemu titik
potongnya (misalnya titik A).

 Kemudian dari titik potong tersebut dapat ditentukan


parameter lainnya. Misalkan diketahui suhu bola kering 95oF,
dan suhu bola basah 76oF.

 Dari kedua data ini kita dapatkan titik potong di titik A.


Dengan dikethuinya titik potong ini maka data lain yang
diperlukan dapat diketahui. Besarnya kelembaban relatif (RH)
adalah 42%. Kelembaban psesifik (w) adalah 104,5 g/lb.
Volume spesifik (SpV) adalah 14,3 ft3/lb. Suhu titik embun (DP)
adalah 68,6oF. Enthalpy (H) adalah 39,55 Btu/lb.

25
26
27
V. PERHITUNGAN KADAR AIR
Basis Kering/Dry Basis (d.b)/ MC (Moisture Content)

d.b = x 100 %

Dimana: Mw = Massa air


Md = Massa bahan kering

Basis Basah/Wet Basis (w.b)/ LOD (Loss on Drying)

w.b = x 100 %

Dimana: Mw = Massa air


Md = Massa bahan kering

28
Hubungan antara basis basah dan basis kering

d.b = x 100%

29
Equilibrium Moisture Content ( EMC)

Keseimbangan antara kadar air bahan


padat dengan kondisi ruangan

(The moisture content present in a solid


under steady-state ambient conditions is
termed the equilibrium moisture content.)

31
Hubungan EMC dan
RH (Relatif Humadity)

32
1.Koefisien perpindahan panas
2.Koefisien perpindahan massa
3.Luas permukaan
4.Gradien suhu : permukaan bahan – aliran udara
5.Gradien tekanan uap : permukaan bahan udara

 Kec. Perpindahan Panas (Drying rate : dw/dt)

33
KEC. PERPINDAHAN PANAS : dw/dt

Ht . A. (T – Ts’ )
- dw/dt =
Ls

Ht . A. (T – Ts’ )
- dw/dt = = ka. A. (Ps’ – P)
Ls
KEC. PERPINDAHAN MASSA : ka. A. (Ps’ – P)

dw/dt: Kec. pengeringan (kg H2O/dct


Ht : Koef. Perpindahan panas
A : luas permukaan
Ls : Panas laten permukaan
Ka : Koef. Perpindahan massa
T : suhu rata-rata komponen
P : tekanan uap partikel udara
Ps : Tekanan uap lembab pada ts
Ts : Suhu permukaan lembab

34
VI. KLASIFIKASI MESIN PENGERING
MESIN PENGERING

Mesin Pengering Mesin Pengering Mesin Pengering


Langsung Infra red,radiant Tak Langsung
heat,dielectric

Continuous Batch Continuous Batch

1. Continuous tray 1. Batch trough 1. Cylinder 1. Agitated


2. Continuous circulation dryers pan
sheeting dryers 2. Drum dryers dryers
3. Pneumatic 2. Tray and 3. Screw 2. Freeze
conveying dryers compartmen conveyor dryers
4. Rotary dryers t 4. Steam tube 3. Vacuum
5. Spray dryers 3. Fluid bed rotary dryers rotary
6. Trough circulation 5. Vibrating tray 4. Vacuum
dryers dryers tray
7. Tunnel dryers
8. Fluid bed dryers
PENGERINGAN LANGSUNG

Pengeringan dilakukan dengan kontak langsung antara bahan yang


akan dikeringkan dengan udara panas.
Uap air akan terbawa oleh media pengeringan (udara panas)

Tipe Batch  Pengering didesain untuk dioperasikan dalam jumlah


bahan tertentu dan dalam waktu tertentu.
Kondisi kadar air dan dan suhu akan berubah pada tiap titik
pengering

Tipe Continous  Pengering didesain untuk mengeringkan bahan


secara terus menerus selama masih ada suplai bahan basah.
Mesin Pengering Langsung Tipe Batch

1. Batch Through Circulation Dryers

Material (granular atau bubuk) diletakan


di screen pada bagian bawah tray
kemudian dihembus dengan udara panas

2. Tray and Compartment Dryers

Udara panas melewati material yang


diletakkan di atas tray
Mesin Pengering Langsung Tipe Batch
3. Fluid beds

material padat difluidisasi di atas plenum chamber yang dibagian


atasnya terdapat filter dan dust collector

..\Video 8\1b - Fluidized Bed Dryer Corn Rice Engineering Supply Co,Ltd
wwwriceengineercom.mp4
39
Fluid Bed Dryer

Keuntungan:
- panas dan kecepatan transfer massa yang tinggi;
- struktur alat sederhana;
- biaya fabrikasi rendah;
- pemeliharaan mudah;
- efisiensi termal lebih tinggi dari pengering pneumatik
- dapat diterapkan untuk pengeringan bahan granular

Kerugian:
-operasi dan kontrol persyaratan ketat

40
Mesin Pengering Langsung Tipe Kontinyu

1. Continuous Tray Dryers

Untuk mengeringkan bahan yang


bulky, fiber, polimer. Material
dikeringkan di atas belt tak berujung.
Udara panas dihembus dg arah tegak
lurus belt

Continuous tray dryer: (1) drying chamber,


(2) endless belt, (3) driving drums, (4)
driven drums, (5) heater, (6) feeder, and (7)
support rollers
Mesin Pengering Langsung Tipe Kontinyu

2. Rotary Dryers

Untuk mengeringkan bahan yang halus,


biji-bijian.
Bahan diletakkan di atas conveyor dan
dihembus dengan udara panas yang
berada di dalam rotating cylinder

8\2 - Rotary Dryers for Wood and


Biomass Pellet Plants.flv

Direct rotary dryer: (1) cyclone, (2) blower, (3)


product discharge chamber, (4) screw
conveyor, (5) protruding rings, (6) support
rollers, (7) drive, (8) girth gear, (9) spiral
blades, (10) flights, (11) cylinder, and (12)
feeder
Mesin Pengering Langsung Tipe Kontinyu
3. Spray Dryers

Untuk bahan dengan viskositas tinggi


seperti susu, sari buah.
Bahan disemprotkan oleh sprayer
sehingga luas permukaannya besar
sehingga terjadi evaporasi dan menjadi
kering

8\3 - Spray Dryer System in Operation -


How it works.flv

Spray dryer: (1) drying chamber, (2)


atomizer, (3) screw conveyor for
removing dried material, (4) cyclone, (5)
bag filter, (6) blower, and (7) heater
44
PENGERINGAN TAK LANGSUNG

Pengeringan dilakukan dengan mentransfer udara panas


ke bahan yang masih basah melalui dinding penahan.
Laju pengeringan tergantung pada kontak bahan basah
dengan permukaan panas

Tipe Batch  Biasanya dioperasikan pada kondisi vakum

Tipe Continous  pengeringan dicapai dengan


melewatkan bahan secara kontinyu melalui kontak
udara panas.
Mesin Pengering Tak Langsung Tipe Batch

1. Agitated Pan Dryer


Dapat dioperasikan pada tekanan normal dan
vakum.Terdapat pemutar panas utk
menambah efisiensi sistem. Aplikasinya untuk
bahan pasta, cair, slurries (spt lumpur)

2. Freeze Dryer
Bahan dibekukan terlebih dahulu untuk
kemudian dikeringkan dalam pengering
dengan tekanan vakum.
\Video\Video 8\4 - Freeze Dried vs
Dehydrated.flv
Mesin Pengering Tak Langsung Tipe Kontinyu

1. Cylinder dryer

Untuk bahan kertas, cellophone, bahan


textile
Silinder berputar dan mengandung uap
panas.
Bahan dipompa melalui nozel kebagian
antara silinder.
Ketebalan bahan tergantung
pengaturan jarak antara cylinder.
Twin Cylinder Dryer with Nip Feed
Cocok untuk produk susu, detergent,
yeast
Mesin Pengering Tak Langsung Tipe Kontinyu

2. Drum dryer

• Pemanas dapat berupa uap atau air


panas
• Ada tipe single, dip feed, single fine film
• Roll aplikator terletak dibawah drum
dryer dan teraliri bahan. Single Drum Dryer with
• Lapisan cairan akan ditransfer ke drum Applicator Roll
dryer.
• Bahan diputar untuk menghindari
overheating
• Cocok untuk gelatin, lem, pestisida
Mesin Pengering Infra Red, Dielectric Heat Dryer

1. Infra Red or Radiant Heat


Dryer

• Pengoperasian tergantung
pada pembangkitan, transmisi dan
absoprsi sinar inframerah
• Produk lebih bersih dan higienis
• Pada dielectric heat dryer, prinsip
pembangkitan panas melalui
penempatan bahan padat pada
medan elektrik frekuensi tinggi
• Microwave
METODE PENGERINGAN YANG UMUM DIPAKAI

* INDUSTRI FARMASI
~ Lemari pengering : tray – truck dryer
~ Fluid bed dryer
~ Alat pengering vakum (vaccum dryer)
* INDUSTRI BAHAN
~ Pengering sembur : spray dryer
~ Pengering drum : drum dryer
* UNTUK KONSERVASI BAHAN ATAU PRODUK ASEPTIS
~ Pengering beku : freeze dryer (liofilisasi)

50
Efisiensi
pengeringan

Konsumsi energi Biaya

51
(T1  T2 )
h
(T1  Ta )
T1 = temperatur udara pada inlet pengering
T2 = temperatur udara pada outlet pengering
Ta = temperatur kamar

52
VII. Masalah Pada Proses Pengeringan

Zat Warna, binder dan bahan aktif mengalami migrasi


- Loss of active drug
- Mottling of coloured tablet
- Migration of soluble binder

Migrasi Intra Granular

53
MIGRASI INTER DAN INTRA GRANULAR

● Tray Dried
Inter Granular

● FBD
Intra Granular

54
Beberapa cara mengurangi migrasi
 Menggunakan cairan granulasi seminimal mungkin
 Menggunakan High-speed mixer
 Granul dibuat sekecil mungkin, asal mengalir
 Ditambahkan bahan adsorben (Amilum dan MCC)
 Hindari menggunakan tray drier
 Jika menggunakan tray drier granul yg sudah kering dicampur
kembali sebelum dikompresi
 Fluid bed drying, vacuum atau microwave drying

55
Pemanasan dengan suhu tinggi pada granul dengan pengikat
polimer : penjebakan cairan oleh lapisan polimer

Suhu tinggi 90-100C

Suhu rendah 50-60C

56

Anda mungkin juga menyukai