memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, dan emosional yang optimal dari seseorang dan selaras dengan orang lain. Emosi tenang, cukup bahagia, dapat bergaul, bebas dari khawatir, benci, dan cemas. Dapat tabah, memiliki tanggungjawab, mampu mengambil keputusan. Memiliki masa kanak-kanak yang bahagia. Sakit jiwa adalah terjadinya peru Emosi tenang, cukup bahagia, dapat bergaul, bebas dari khawatir, benci, dan cemas. Dapat tabah, memiliki tanggungjawab, mampu mengambil keputusan. Memiliki masa kanak-kanak yang bahagia. bahan dalam pikiran, penampilan, perasaan, dan perilaku umumnya berlebihan, berkurang, atau abnormal. Gangguan fungsi tubuh Sukar tidur. Tidak nafsu makan dan makannya hanya sedikit. Buang air kecil lebih sering, mengompol, sulit buang air besar (tinja keras). Perubahan pribadi dan sosial Mengabaikan kebutuhan tubuh dan kebersihan diri (tidak mau mencuci, menyisir rambut, menolak mandi atau berganti pakaian). Gangguan fungsi mental Obat adalah benda atau zat yang dapat digunakan untuk merawat penyakit, meredakan atau menghilangkan gejala. mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan fisik dan psikis pada manusia atau hewan Penderita umumnya merasa tidak memiliki masalah atau sakit. Untuk memacu atau menghambat fungsi mental yang terganggu. Memperbaiki kondisi penderita. Tidak menyadari kalau sakit. Merasa bosan dengan pengobatan karena membutuhkan waktu yang lama. Adanya efek samping dari pengobatan. Tidak nyaman terhadap jumlah dan dosis obat. Lupa minum obat. Sikap negatif terhadap pengobatan (berhenti pengobatan medis karena melakukan pengobatan tradisional atau alternatif). Tidak mendapat dukungan dari keluarga. Ketidakteraturan minum obat dapat meimbulkan kekambuhan Dari penderita Motivasi klien untuk sembuh Masalah yang dihadapi (sifat masalah, asal, waktu, dan jumlah). Tipe kepribadian penderita (tertutup atau terbuka). Kepatuhan pengobatan. Keluarga dan lingkungan Penolakan terhadap penderita gangguan jiwa (pengucilan, diejek, tidak diterima). Komunikasi tidak terbuka, tidak melibatkan penderita dalam pergaulan. Kurang/tidak memberikan aktivitas yang sesuai dengan kemampuan penderita, kurang pujian terhadap kemampuan positif penderita. Buat kesepakatan dengan penderita (membuat jadwal minum obat). Jelaskan manfaat pengobatan bagi penderita, serta akibat jika lupa/menolak minum obat. Modifikasi pemberian obat, Seperti diberikan/diminumkan bersama-sama saat makan buah Berikan pujian langsung pada penderita saat mempunyai keinginan sendiri untuk minum obat. Libatkan anggota keluarga untuk mengawasi penderita minum obat (memastikan obat benar- benar diminum). Konsultasikan dengan dokter mengenai pilihan obat, seperti bentuk sirup atau puyer.