Anda di halaman 1dari 31

Revisi 18 Oktober 2017

 Pengertian Bank Syariah


 Perbedaan Bank Syariah dan Konvensional
 Organisasi Bank Syariah
 Pengelolaan bank syariah
 Akad-akad syariah
1. Wadiah
2. Murabahah
3. Salam
4. Istishna
5. Mudharabah
6. Musyarakah
7. Ijarah

Revisi 18 Oktober 2017


 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk Simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat.
 Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan
kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan
menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah
dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
 Bank Umum Syariah adalah Bank Syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah Bank
Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Revisi 18 Oktober 2017


 Unit Usaha Syariah, yang selanjutnya disebut UUS,
adalah unit kerja dari kantor pusat Bank Umum
Konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari
kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha
berdasarkan Prinsip Syariah, atau unit kerja di kantor
cabang dari suatu Bank yang berkedudukan di luar
negeri yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari
kantor cabang pembantu syariah dan/atau unit syariah.

Revisi 18 Oktober 2017


 Berdasarkan prinsip syariah
 Implementasi prinsip ekonomi Islam dg
ciri:
◦ pelarangan riba dalam berbagai
bentuknya
◦ Tidak mengenal konsep “time-value
of money”
◦ Uang sebagai alat tukar bukan
komoditi yg diperdagangkan.

Revisi 18 Oktober 2017


 Beroperasi atas dasar bagi hasil
 Kegiatan usaha untuk memperoleh imbalan
atas jasa
 Tidak menggunakan “bunga” sebagai alat
untuk memperoleh pendapatan
 Azas utama => kemitraan, keadilan,
transparansi dan universal

Revisi 18 Oktober 2017


Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam
dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa
yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki
kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang
syariah

FATWA DEWAN
SYARIAH NASIONAL

Revisi 18 Oktober 2017


NO URAIAN BANK KONVENSIONAL BANK SYARIAH

1. Landasan  Bebas nilai (berdasarkan prinsip  Tidak bebas nilai (Berdasarkan


operasional materialisme) prinsip syariah Islam).
 Uang sebagai komoditi yang  Uang hanya sebagai alat tukar
diperdagangkan. bukan sebagai komoditi.
 Bunga sebagai instrumen imbalan  Bunga dalam berbagai bentuknya
terhadap pemilik uang yang dilarang.
ditetapkan di muka.  Menggunakan prinsip bagi hasil dan
keuntungan / jasa atas transaksi riel.

2. Peran dan  Bank sebagai penghimpun dana  Bank sebagai penerima dana titipan
fungsi bank masyarakat dan meminjamkan nasabah, sebagai agen investasi /
kembali kepada masyarakat manager investasi, sebagai investor,
dalam bentuk kredit dengan sebagai penyedia jasa lalu lintas
imbalan bunga. pembayaran
 Sebagai penyedia jasa / lalu lintas  Bank sebagai pengelola dana
pembayaran. kebajikan, ZIS, (fungsi opsional)
 Hubungan bank dengan nasabah  Hubungan dengan nasabah adalah
adalah hubungan debitur kreditur hubungan kemitraan (investor timbal
balik pengelola investasi)

Revisi 18 Oktober 2017


NO URAIAN BANK KONVENSIONAL BANK SYARIAH

3. Risiko usaha  Risiko bank tidak terkait  Dihadapi bersama antara bank dengan
langsung dengan debitur, nasabah dengan prinsip keadilan dan
risiko debitur tidak terkait kejujuran.
langsung dengan bank.  Tidak mengenal kemungkinan terjadinya
 Kemungkinan terjadi selisih selisih negatif (negative spread) karena
negatif antara pendapatan sistem yang digunakan.
bunga dengan beban bunga.
4. Sistim  Aspek moralitas sering kali  Adanya dewan pengawas syariah untuk
pengawasan terlanggar karena tidak memastikan operasional bank tidak
adanya nilai-nilai religius yang menyimpang dari syariah di samping
mendasari operasi. tuntutan moralitas pengelola bank dan
nasabah sesuai dengan akhlaqul karimah.

Revisi 18 Oktober 2017


Contoh Bagan Organisasi Bank Umum Syariah

RUPS / Rapat Anggota

Dewan Komisaris Dewan Pengawas Syariah

Dewan Audit Dewan Direksi

Divisi / Urusan Divisi / Urusan Divisi / Urusan Divisi / Urusan

Kantor Cabang Kantor Cabang Kantor Cabang

Revisi 18 Oktober 2017


RUPS / Rapat Anggota

Dewan Komisaris Dewan Pengawas Syariah

Dewan Audit Dewan Direksi

Divisi / Urusan Divisi / Urusan Divisi / Urusan Unit Usaha Syariah

Kantor Cabang Kantor Cabang Kantor Cabang Kantor Cabang


Konvensional Konvensional Syariah Syariah

Revisi 18 Oktober 2017


 Badan independen yang ditempatkan
oleh Dewan Syariah Nasional (DSN)
 Terdiri dari pakar di bidang syariah
muamalah dan memiliki pengetahuan
bidang perbankan
 Persyaratan anggota ditetapkan DSN
 Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari,
DPS wajib mengikuti fatwa DSN yang
merupakan otoritas tertinggi dalam
mengeluarkan fatwa produk dan jasa.

Revisi 18 Oktober 2017


 Tugas, wewenang dan tanggung jawab Dewan
Pengawas Syariah al meliputi (psl 27- PBI 6/24/PBI/2004):
◦ memastikan dan mengawasi kesesuaian kegiatan
operasional Bank terhadap fatwa yang dikeluarkan oleh
DSN
◦ menilai aspek syariah terhadap pedoman operasional,
dan produk yang dikeluarkan Bank;
◦ memberikan opini dari aspek syariah terhadap
pelaksanaan operasional Bank secara keseluruhan dalam
laporan publikasi Bank;
◦ mengkaji produk dan jasa baru yang belum ada fatwa
untuk dimintakan fatwa kepada DSN;
◦ menyampaikan laporan hasil pengawasan syariah
sekurang-kurangnya setiap 6 (enam) bulan kepada
Direksi, Komisaris, Dewan Syariah Nasional dan Bank
Indonesia.

Revisi 18 Oktober 2017


BUNGA BAGI HASIL
 Dihitung dari pokok (uang  Dihitungan dari
yg dipinjamkan) keuntungan
 Berubah sesuai kondisi  Nisbah tetap sesuai
(bunga) pasar akad
 Nominal tetap sesuai suku  Nominal berubah
bunga sesuai kondisi usaha
 Diragukan semua agama  Tidak ada keraguan

Revisi 18 Oktober 2017


 Riba Qardh
Suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang
disyaratkan terhadap yang berhutang
 Riba Jahiliyyah
Utang dibayar lebih dari pokoknya karena si peminjam
tidak mampu membayar utangnya pada waktu yang
ditetapkan
 Riba Fadhl
Pertukaran antar barang sejenis dengan kadar atau takaran
yang berbeda, sedangkan barang yang dipertukarkan itu
termasuk dalam jenis barang ribawi
 Riba Nasi’ah
Penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang
ribawi yang dipertukarkan dengan jenis barang ribawi
lainnya
Riba dalam nsi’ah muncul karena adanya perbedaan,
perubahan atau tambahan antara yang diserahkan saat ini
dan yang diserahkan kemudian

Revisi 18 Oktober 2017


1. Emas, perak, baik dalam bentuk uang
maupun dalam bentuk lainnya
2. Bahan makanan pokok, seperti beras,
gandum dan jagung, serta bahan
makanan tambahan, seperti sayur-
sayuran dan buah-buahan

Revisi 18 Oktober 2017


OPERASIONAL BANK SYARIAH

Pembayaran bagi hasil


Menerima pendapatan

Tergantung pendapatan / hasil yg Bagi hasil / Margin


diterima
Shahibul Maal Mudharib
Shahibul Maal Mudharib

Penghimpunan dana Penyaluran dana

Nasabah
Deposan
Bank debitur

Membayar bunga deposito tetap Menerima bunga kredit tetap

Tidak ada pengaruh pendapatan yang diterima

BANK KONVENSIONAL

Revisi 18 Oktober 2017


Bank Nasabah

JUAL Pembeli Penjual


BELI Penjual Pembeli

SEWA Lessor Lesse

MUDHAR Mudharib Shahibul Maal


ABAH Shahibul Maal Mudharib

Revisi 18 Oktober 2017


Penghimpunan Penyaluran Jasa keuangan

Prinsip jual beli


Prinsip wadiah  Murabahah
 Giro  Istishna  Wakalah
 Tabungan  Salam  Kafalah
 Hiwalah
Prinsip Ujrah  Rahn
Prinsip mudharabah  Ijarah  Qardh
 Ijarah Muntahiya
 Deposito Bi Tamlik  Sharf
 Tabungan
Prinsip bagi hasil
 Mudharabah
 Musyarakah

Revisi 18 Oktober 2017


Mudharib Bagi
Hasil

Penghimpunan dana Penyaluran dana Pendapatan

POOLING FUND
Wadiah yad dhamanah Prinsip bagi hasil Bagi hasil

Mudharabah Mutlaqah Prinsip Ujroh Sewa


(Investasi Tdk Terikat)

Lainnya (modal dsb) Prinsip jual beli Marjin

Tabel
Laporan Laba Rugi
Pendapatan Mdh Mutlaqah
(Investasi Tidak Terikat)
Agen : Mdh Muqayyadah / investasi terikat
Pendapatan berbasis
imbalan (fee base income) Jasa keuangan: wakalah, kafalah, sharf

Revisi 18 Oktober 2017


1. Secara bahasa, wadī’ah berarti : ma wudi’a ‘inda ghairi
malikihi liyahfadhahu (sesuatu yang ditempatkan bukan pada
pemiliknya untuk dijaga).
2. Secara terminologi, menurut ulama Hanafiah, wadi’ah ialah
“Mengikutsertakan orang lain dalam memelihara harta, baik
dengan ungkapan yang jelas maupun melalui isyarat.”
Sedangkan menurut ulama Malikiyah, Syafi’iyah dan
Hanabilah, wadi’ah adalah mewakilkan orang lain untuk
memelihara harta tertentu dengan cara tertentu.
3. Intinya, al-wadi’ah adalah penitipan, yaitu akad seseorang
kepada yang lain dengan menitipkan suatu benda untuk
dijaga secara layak. Jika terjadi kerusakan pada benda titipan,
padahal benda tsb sudah dijaga sebagaimana layaknya, maka
penerima titipan tidak wajib menggantikannya, tetapi bila
kerusakan itu disebabkan oleh kelalaiannya, maka ia wajib
menggantinya.
Revisi 18 Oktober 2017
1. Murabahah adalah akad jual beli barang dengan
harga jual sebesar biaya perolehan ditambah
keuntungan yang disepakati dan penjual harus
mengungkapkan biaya perolehan barang
tersebut kepada pembeli.
2. Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara
kas yang dibayarkan untuk memperoleh suatu
aset sampai aset tersebut dalam kondisi dan
tempat yang siap untuk dijual/digunakan
3. Aset murabahah adalah aset yang diperoleh
dengan tujuan untuk dijual kembali dengan
menggunakan akad murabahah
4. Harga yang disepakati adalah harga jual,
sedangkan biaya perolehan harus diberitahukan
Revisi 18 Oktober 2017
1. Salam adalah akad jual beli muslam fiih (barang
pesanan) dengan pengiriman di kemudian hari oleh
muslam illaihi (penjual) dan pelunasannya dilakukan
oleh pembeli pada saat akad disepakati sesuai
dengan syarat-syarat tertentu.
2. Salam di Bank syariah adalah pembiayaan
berdasarkan jual beli tangguh/ pesanan
sebagaimana terdapat dalam karekteristik “Salam”.
3. Dalam pembiayaan ini bank bertindak selaku
pembeli sedangkan nasabah bertindak selaku
penjual. Uang pembelian diberikan dimuka kepada
nasabah.
4. Karena barang akan dikirimkan kemudian, maka
nasabah selaku penjual berhutang kepada bank
5. Biasanya diterapkan untuk pembiayaan produk
pertanian (agrobased industries) atau produk2 yang
terstandarisir.
Revisi 18 Oktober 2017
Istishna' adalah akad jual beli dalam bentuk
pemesanan pembuatan barang tertentu dengan
kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati
antara pemesan (pembeli, mustashni') dan
penjual (pembuat, shani').

Istishna' paralel adalah suatu bentuk akad istishna'


antara pemesan (pembeli, mustashni') dengan
penjual (pembuat, shani'), kemudian untuk
memenuhi kewajibannya kepada mustashni',
penjual memerlukan pihak lain sebagai shani'.

Revisi 18 Oktober 2017


 Ijarah adalah akad pemindahan hak guna
(manfaat) atas suatu aset dalam waktu
tertentu dengan pembayaran sewa (ujrah)
tanpa diikuti dengan pemindahan
kepemilikan aset itu sendiri.
 Ijarah muntahiyah bittamlik adalah ijarah
dengan wa’ad perpindahan kepemilikan
obyek ijarah pada saat tertentu.

Revisi 18 Oktober 2017


Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana
pihak pertama (pemilik dana) menyediakan seluruh dana,
sedangkan pihak kedua (pengelola dana) bertindak selaku
pengelola, dan keuntungan usaha dibagi di antara mereka sesuai
kesepakatan sedangkan kerugian finansial hanya ditanggung oleh
pemilik dana.
1. Mudharabah muthlaqah adalah mudharabah dimana pemilik dana
memberikan kebebasan kepada pengelola dana dalam
pengelolaan investasinya.
2. Mudharabah muqayyadah adalah mudharabah dimana pemilik
dana memberikan batasan kepada pengelola dana, antara lain
mengenai tempat, cara dan atau obyek investasi.
3. Mudharabah musytarakah adalah bentuk mudharabah dimana
pengelola dana menyertakan modal atau dananya dalam
kerjasama investasi.

Revisi 18 Oktober 2017


 Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih
untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak
memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa
keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan risiko
berdasarkan porsi kontribusi dana.
 Musyarakah permanen adalah musyarakah dengan ketentuan
bagian dana setiap mitra ditentukan sesuai akad dan jumlahnya
tetap hingga akhir masa akad.
 Musyarakah menurun (musyarakah mutanaqisha) adalah
musyarakah dengan ketentuan bagian dana entitas akan
dialihkan secara bertahap kepada mitra sehingga bagian dana
entitas akan menurun dan pada akhir masa akad mitra akan
menjadi pemilik penuh usaha tersebut.
 Mitra aktif adalah mitra yang mengelola usaha musyarakah,
baik mengelola sendiri atau menunjuk pihak lain atas nama
mitra tersebut.
 Mitra pasif adalah mitra yang tidak ikut mengelola usaha
musyarakah.

Revisi 18 Oktober 2017


Al-hawalah adalah Al-Kafalah merupakan jaminan yang
diberikan oleh penanggung (kafil)
pengalihanutang dari orang
kepada pihak ketiga untuk
yang berhutang kepada
memenuhi kewajiban pihak kedua
orang lain yang wajib atau yang ditanggung. Dalam
menanggungnya. Dalam pengertian lain, kafalah juga berarti
istilah para ulama, hal ini mengalihkan tanggung jawab
merupakan pemindahan seseorang yang dijamin dengan
beban hutang dari muhil berpegang pada tanggung jawab
(orang yang berhutang) orang lain sebagai penjamin.
menjadi tanggungan muhal Jenis :
‘alaih atau orang yang  Kafalah bin-Nafs

berkewajiban membayar  Kafalah bil-Maal


hutang.  Kafalah bit-Taslim

 Kafalah al-Munjaah

 Kafalah al-Muallaqah

Revisi 18 Oktober 2017


Al-qardh adalah Ar-rahn adalah menahan salah
pemberian harta satu harta milik si peminjam
kepada orang lain sebagai jaminan atas pinjaman
yang dapat ditagih yang diterimanya.Barang yang
atau diminta kembali ditahan tersebut memiliki nilai
atau dengan kata ekonomis.Dengan demikian,
lain meminjamkan
pihak yang menahan
tanpa mengharapkan
memperoleh jaminan untuk
imbalan.
dapat mengambil kembali
seluruh atau sebagian
piutangnya.Secara sederhana
dapat dijelaskan bahwa rahn
adalah semacam jaminan
hutang atau gadai.

Revisi 18 Oktober 2017


Wassalamu’alaikum
warahmatullah wa barakatuh.

Revisi 18 Oktober 2017


 Farla operasional  Farhah: Contoh
bank syariah Investasi dalam
memperoleh bank syariah.
sumber dana dari  Faiz : konsep dan
mana saja? penerapan dalam
 Aditya pramadhan: bank syariah apakah
kenapa masih ada nilai
kelembagaan konvensionalnya
membedakan BUS atau tidak?
dan BPRS?

Revisi 18 Oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai