Anda di halaman 1dari 40

Post Analitik Genital

Filly Mandalie
Genital Perempuan
• Sistem reproduksi perempuan
terdiri dari
• 1. interna
• Ovarium
• tuba falopii
• Uterus
• Vagina
• 2. eksterna
• Clitoris
• Labia
Tille PM. Bailey & Scott's Diagnostic
Microbiology. 13th ed. 2014..pdf
Genital laki-laki
• Reproduksi pria terdiri dari
• Testis  terletak di dalam
kantong yang di sebut skrotum
• A system of ducts
• Accesory glands
• penis

Tille PM. Bailey & Scott's Diagnostic


Microbiology. 13th ed. 2014..pdf
Pendahuluan
• Infeksi pada daerah genitalia dapat disebabkan oleh berbagai
mikroorganisme, seperti bakteri, jamur, virus, dan protozoa.

• Gambaran infeksi yang terlihat dapat bervariasi, seperti


keluarnya sekret dari daerah genitalia, gatal, kemerahan, sakit
pada saat berkemih, sakit pada saat berhubungan seksual, kutil,
ataupun tanda peradangan lainnya.
CMPH 2016
CMPH 2016
CMPH 2016
CMPH 2016
Kultur Spesimen Genitalia bakteri aerob
Pelaporan Hasil :
A. Dari spesimen pembedahan dan spesimen dari tempat yang steril  laporkan patogennya.
- Bila ditemukan campuran mikrobiota, laporkan : “ kuman batang enterik campuran” atau “
adanya kuman anaerob campuran”
B. Jika yang ditemukan mikrobiota normal pada :
- Spesimen vagina dan servix, laporkan : “Ditemukan kuman flora normal genital”
- Spesimen uretra pria, laporka n : “ Ditemukan adanya kuman flora normal kulit.”
Catatan :
1. Jangan menulis genus dan spesies dari kuman flora normal secara individual
2. Jika yang diminta kuman patogen yang spesifik, laporkan : “ Tidak ditemukan (sebutkan nama kuman
patogennya)

CMPH 2016
Pelaporan Hasil
C. Pelaporan positif
1. Quantitasi patogen.

2. Beritahu dokter tentang patogen serius yang bermakna pada wanita


hamil
(mis: L. monocytogenes) atau penyakit menular seksual (mis. N.
gonorrhoeae).
3. Laporkan pada dinas kesehatan setempat jika ada patogen yang harus
dilaporkan CMPH 2016
Interpretasi
A. Ditemukan adanya mikroorganisme apapun ditempat yang steril secara umum
dianggap bermakna.

B. Isolasi N. gonorrhoeae, S. pyogenes, H. ducreyi, Shigella spp., and C.albicans


dianggap bermakna untuk penyakit dari tempat genitalia manapun.

C. Adanya patogen lain mungkin atau tidak mungkin suatu penyebab penyakitnya
dan harus dievaluasi dengan pertimbangan jumlah relatif dan gejala atau
kondisi lain (mis. Kehamilan) pada pasien.

CMPH 2016
Uji Kepekaan Antibiotik
. pengecualian untuk kuman batang gram negatif yang predominan  tidak
membantu dan tidak diindikasikan karena kerentanan diprediksinya dan
resistensi organismenya.

• Untuk isolasi kuman batang Gram –negatif aerob dan anaerob yang
fastidious, laporkan hasil uji beta-lactamase –nya.

CMPH 2016
Batasan
• Banyak agen infeksi yang sulit untuk dikultur, dan banyak yang tidak menunjukkan sebagai
patogen penyebab

• Komunikasi antara laboratorium dan klinisi sangat penting dalam kultur yang sesuai untuk
penyakit pasien, karena agen tertentun seperti Ureaplasma dan H. ducreyi tidak bisa
ditumbuhkan di media biasa.

• Jika tidak menggunakan media selektif dan inkubasi tertentu, kultur genital rutin tidak bisa
mendeteksi GBS.

• Karena sulitnya evaluasi G. vaginalis pada kultur, kecuali memang sangat predominant dan
banyak, diagnosis terbaik BV adalah dengan pewarnaan Gram.

• Adanya kuman batang gram negatif fastidious pada spesimen genital bisa tidak atau berarti
indikasi infeksi. Kasusnya jarang
Kultur Streptococcus Grup-B
Pelaporan Hasil

A. Jika hasil kultur negatif, laporkan : “tidak ditemukan streptococcus grup B.”

B. Pelaporan hasil Positif

1. Laporkan adanya S. agalactiae (group B) atau S. pyogenes (group A) segera mungkin


begitu uji awal selesai.

2.Jika pasien telah dirawat di rumah sakit, memberitahu dokter tentang hasil positif. Untuk
pasien lainnya, pastikan bahwa hasil mudah tersedia untuk dokter saat pasien menjalani
proses persalinan.

CMPH 2016
Uji Kepekaan Antibiotik
• Pelaporan termasuk juga : “ Jika pasien alergi penisillin, hubungi
laboratorium untuk uji kepekaan antibiotik alternatif.”

• Ukuran zona eritromicin ≥ 21 mm  cakram eritromicin peka terhadap


eritromicin

• Ukuran zona cakram clindamycin ≥19 mm dan tidak ada hambatan atau
perataan dengan cakram eritromicin  peka terhadap clindamycin.

CMPH 2016
Interpretasi
A. Kultur positif : adanya kolonisasi terhadap organisme tersebut,
mengindikasikan adanya infeksi atau mungkin saja tidak ada infeksi.

B. Infeksi saluran kencing dengan S. agalactiae harus diobati.

C. Sebenarnya strain S. agalactiae strains peka terhadap penisillin tidak perlu


uji kepekaan. Jika dilakukan uji resistensi maka sebaiknya dikonfirmasi
dengan laboratorium referensi.

D. Untuk wanita yang alergi penisillin, maka dapat diberikan eritromicin atau
clindamycin..

CMPH 2016
Limitation
• Metode PCR bekerja rapid dibanding kultur

• Hasil kultur yang false-negative bisa karena kontaminasi flora normal, khususnya E.
faecalis, atau ketidakmampuan untuk menidentifikasi koloni nonhemolitik.

• Hasil yang False-positive bisa menyebabkan interpretasi yang salah untuk tes konfirmasi.
Terkadang enterococci bisa positif tes hippurate, tetapi biasanya tidak rapid.

• koloni Listeria bisa salah interpretasi dengan S. agalactiae, jika pewarnaan Gram atau tes
catalase tidak dilakukan. Listeria positif pada tes catalase positive, batang gram-positive
yang hemolitik dan CAMP dan positif tes hippurate, tetapi jarang pada spesimen vagina

• neonatus dengan sepsis, harus dilakukan kultur darah dan CSFuntuk mendiagnosis GBS
dengan mikroorganisme yang etiologi sepsis, seperti Listeria monocytogenes.
Kultur N. gonorrhoea
• Pelaporan Hasil :
• Laporkan hasil pewarnaan gram secepat mungkin, biasanya 1 jam
setelah sampel diterima

• menginterpretasikan pewarnaan gram  Gram-negative


intracellular diplococci.

• Beritahukan dokter jika hasil usapan positif.

CMPH 2016
Pelaporan Hasil
• Bila hasil kultur negatif, laporkan : “ Tidak ditemukan organisme Neisseria
gonorrhoeae “
• Komentar tambahan :
1. “ spesimen dipenuhi oleh flora normal. Harap menyerahkan spesimen
yang lain.”
2. “Spesimen terkontaminasi oleh sel ragi, yang menghambat kuman
Neisseria gonorrhoeae.”
3. “Spesimen yang diterima setelah 24 jam pengambilan. Tingkat
pemulihan dari kuman Neisseria gonorrhoeae dengan transportasi
tertunda akan berkurang secara signifikan “

CMPH 2016
Pelaporan hasil
• Laporkan segera hasil kultur positif dengan kemungkinan genus dan
spesiesnya begitu hasil uji awal telah selesai.

1. Laporkan adanya hasil positif N. gonorrhoeae ke dinas kesehatan


setempat.

2. kasus yang melibatkan anak-anak atau kemungkinan intervensi legal, isolat


N. gonorrhoeae harus dibekukan untuk pengambilan jangka panjang.

CMPH 2016
Uji Kepekaan Antimikroba

1. Jangan lakukan uji kepekaan antimikroba secara rutin terhadap N. gonorrhoeae.


Lakukan hanya pada kasus gagal pengobatan

2. Jangan lakukan uji beta-lactamase , karena terapi yang direkomendasikan


saat ini menghindari antibiotik beta-laktamase yang produksi oleh N.
gonorrhoeae

CMPH 2016
Limitation
• False-positive bisa terjadi karena identifikasi yang salah

• False-negative bisa karena keterlambatan atau transport yang tidak memadai.

• Hasil negatif yang diperoleh dari berbagai tes konfirmasi tidak menghilangkan kecurigaan N. gonorrhoeae
Harus dilakukan tes konfirmasi lebih jauh

• Ketika menggunakan tes degradasi karbohidrat, beberapa strain N. Gonorrhoeae bisa negatif glucose dan
beberapa strain N. Meningitidis negatif pada maltose. Dilakukan tes lanjutan yang non-carbohydrate-based
method

• Gunakan reagent-grade carbohydrate jika membuat media sendiri untuk menghindari kontaminasi glukosa
pada reagen karbohidrat lain.

• Pertumbuhan dari positive CTA glucose utilization test harus diperiksa dengan pewarnaan Gram untuk
memastikan N. Gonorrhoeae dan bukan kontaminan.
limitation
• Lebih dari satu tes konfirmasi untuk mengidentifikasi N. gonorrhoeae pada kasus kekerasan pada anak,
karena hampir semua metode memiliki kesalahan

• Hindari penggunaan candle jars. Jika menggunakan candle jars, gunakan lilin putih. Yang berwarna bisa
menghasilkan toxin.

• N. cinerea, saprofit di pharynx, bisa menjadi patogen. Telah dilaporkan pada kasus conjunctivitis, bacteremia,
and peritonitis. Mikroorganisme tersebut positif pada uji glucose pada yang sistem rapid dan positif
hydroxyprolylaminopeptidase. Memperkuat terjadinya salah duga dengan N. Gonorrhoeae kecualid
dilakukan uji lebih jauh. Lebih jauh diferensiasi N. cinerea dengan N. Gonorrhoeae yang glucose-negative
semakin sulit hanya dengan substrate-based identification kits. N. Cinerea bersifat peka terhadap colistin dan
tidak tumbuh pada media dengan kandungan colistin. Selain itu, kebanykan tumbuh dengan baik pada agar
nutrisi, sperti TSA, MH agar, atau nutrient agar.

• Antibodi monoclonal bisa tidak bereaksi dengan semua strain N. gonorrhoeae,dan false-positive monoclonal
antibody reactions bisa terjadi pada N. Meningitidis
Kultur haemophilus ducreyi
Pelaporan hasil :
A. Jika hasil kultur negatif, laporkan : “tidak ditemukan Haemophilus
ducreyi.”
B. Pelaporan Positif
1. H. ducreyi merupakan  katalase-negatif, oxidase-positif, gram-negative
coccobacilli yang sensitif SPS dan ALA negatif.
2 Segera laporkan adanya H. ducreyi begitu uji awal telah selesai
3. Laporkan hasil positif kepada dokter dan dinas kesehatan setempat.

CMPH 2016
Interpretasi
• Kultur positif mengindikasikan adanya infeksi pada pasien dengan adanya
lesi ulkus.

• Rekomendasi CDC pengobatan Haemophilus ducreyi :


- azithromycin I gram per oral, dosis tunggal
- ceftriaxone 250 mg i.m, dalam dosis tunggal, atau
- erythromycin 500 mg per oral, 4x sehari selama 7 hari.

• Ditemukan H. ducreyi tidak menyingkirkan kemungkinan infeksi lain, jadi


pasien harus dievaluasi.

CMPH 2016
LIMITATIONS
• Metode deteksi H. Ducreyi dengan PCR lebih rapid dan dapat meningkatkan
sensitivitasnya
• Kultur yang false-negative dapat dikarenakan sudah diberi terapi
antimikroba, variasi pertumbuhan strain, dan tehnik sampling dan
transport. Kultur dengan satu medium memiliki sensitivitas 65 sampai 75%;
menggunakan 2 media akan meningkatkan sensitivitas menjadi lebih dari
84%.
• Hasil False-negative bisa karena salah membaca hasil tes oxidase negative.
• Hasil false-positive bisa karena salah interpretasi dari tes konfirmasi.
• Swab Abses Bartholin
• Swab Servix
• Swab ulkus Genital
• Screening Grup B Streptococcus
• Swab Penis
• Swab Urethra
• Swab Vagina
Swab abses/ aspirat kelenjar Bartholini
• Pelaporan Hasil :
• Pewarnaan gram : laporkan dengan kuantitasi adanya sel-sel pus dan
organismenya.

• kultur:
- Hasil negatif, laporkan : “ pertumbuhan tidak bermakna” atau “tidak ada
pertumbuhan” , “ tidak ditemukan adanya Neisseria gonorrhoeae “
- Hasil Positif, laporkan : “ ditemukan kuman Neisseria gonorrhoeae , beta
lactamase negatif atau positif”

CMPH 2016
Swab cervix

• PELAPORAN HASIL :
• Hasil negatif, laporkan : “ Tidak ditemukan Neisseria gonorrhoeae ”.

• Jika pada plate ML ditemukan banyak pertumbuhan Proteus atau yeast,


laporkan :“tidak dapat menyingkirkan Neisseria gonorrhoeae karena
banyak pertumbuhan bakteri/yeast.”

• Hasil Positif, laporkan : “ ditemukan “Neisseria gonorrhoeae isolated (bukan


kuantitasi), beta lactamase negatif atau positif.

CMPH 2016
Spesimen IUD
• Pelaporan Hasil :
• Hasil Negatif, laporkan : “Tidak ada organisme yang menyerupai
Actinomyces terlihat pada pewarnaan Gram.”
• Hasil Positif : “ditemukan adanya organisme yang menyerupai
Actinomyces terlihat pada pewarnaan gram.”

CMPH 2016
Swab Penis
• Pelaporan Hasil :
• Pewarnaan gram : laporkan dengan kuantitasi adanya sel-sel pus
dan organismenya.

• Kultur :
- Hasil negatif, laporkan : “tidak ada flora komensalisme”
- Hasil Positif : “Neisseria gonorrhoeae“ dan beta-lactamase (-
)atau(+ )

CMPH 2016
Spesimen cairan prostat

CMPH 2016
CMPH 2016
Swab urethral
• Pelaporan hasil :
• Pewarnaan gram : kuantitasi dan laporkan ada atau tidak adanya sel-sel pus
dan diplococcus gram negatif.
• Kultur :
- Hasil negatif : “ tidak ditemukan adanya Neisseria gonorrhoeae “
- Jika pada plate ML ditemukan banyak pertumbuhan Proteus atau yeast,
maka laporkan : “ tidak dapat disingkirkan kemungkinan Neisseria
gonorrhoeae banyaknya peretumbuhan bakteri/yeast”
- Hasil Positif : “ ditemukan adanya Neisseria gonorrhoeae “ (bukan
kuantitasinya), beta laktamase negatif atau positif.

CMPH 2016
Swab vaginal
• Pelaporan Hasil :
• Preparat Basah:
- Hasil Negatif, laporkan : “ Tidak terlihat adanya Trichomonas vaginalis
.”
- Pesan berikut ini secara otomatis ditambahkan untuk semua hasil negatif : “
adanya Trichomonas
vaginalis tidak dapat disingkirkan jika terjadi penundaan pengiriman dan
atau pengolahan dari spesimen ini”
- Hasil positif, laporkan : “ terlihat adanya Trichomonas vaginalis .”

CMPH 2016
Pelaporan hasil
• Pewarnaan gram :
- Hasil negatif, laporkan : “ tidak ditemukan yeast atau tidak
terlihat adanya vaginosis bakteri.”

- Hasil Positif, laporkan : “ adanya Yeast. Tidak terlihat adanya


vaginosis bakteri.” atau “ ditemukan adanya vaginosis bakteri.
Yeast tidak ditemukan” atau “ ditemukan adanya yeast dan
vaginosis bakteri.”

CMPH 2016
Pelaporan hasil :
• Kultur :
- Hasil Negatif : jika yang diminta toxic shock syndrome, laporkan :
“ tidak ditemukan Staphylococcus aureus atau beta hemolytic
streptococcus.”
- Jika ML : “tidak ditemukan Neisseria gonorrhoeae”.
- Jika swab vagina diterima untuk kultur GC pada orang dewasa, laporkan
dengan komentar : “spesimen yang direkomendasikan untuk kultur
Neisseria gonorrhoeae culture adalah swab endocervical.”

CMPH 2016
Pelaporan Hasil
• Hasil Positif, laporkan : Jika permintaan toxic shock syndrome : laporkan
semua hasil isolasi yang bermakna dengan kepekaan yang sesuai. Bukan
kuantitasi kecuali S. aureus.

• Jika ML:“ ditemukan Neisseria gonorrhoeae (bukan kuantitasi), beta


lactamase negatif atau positif.”

CMPH 2016
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai