Anda di halaman 1dari 44

PELAKSANAAN

PROYEK

Dwi istiningsih
Pelaksanaan Proyek dapat dilakukan dengan dua tahap.

1. Tahap lelang/tender (pra kontrak)


Tahap pra kontrak adalah proses penunjukan perusahaan pelaksana
dan penyusunan ikatan kerja antara pemilik proyek dengan
kontraktor.

2. Tahap pelaksanaan kontrak.


Tahap pelaksanaan kontrak adalah tahap yang dimulai pada saat
penandatanganan kontrak sampai rahap penyerahan pekerjaan
terakhir dari pihak kontraktor kepada pemberi pekerjaan/owner.
TAHAP PELAKSANAAN KONTRAK TERDIRI DARI TIGA TAHAPAN

A. TAHAP PERSIAPAN
Kegiatan pada tahap persiapan.
1. Menyiapkan site plan.
2. Menyiapkan gambar bangunan sementara
3. Menyiapkan organisasi pelaksanaan.
4. Menyiapkan rencana kerja/jadwal pelaksanaan.
5. Menyiapkan gambar-gambar pelaksanaan/gambar kerja.
6. Menyiapkan rencana kebutuhan tenaga kerja, bahan dan alat.
7. Pengukuran uitzet
Pembuatan jalan kerja, bedeng, gudang, kantor lapangan dan lain-
lain
B. TAHAP KONSTRUKSI
Kegiatan pada tahap konstruksi, adalah semua kegiatan dalam
rangka mewujudkan bangunan yang dibuat (gedung, jalan,
jembatan, bendungan, pelabuhan, lapangan terbang, dll.

C. TAHAP MASA PEMELIHARAAN.


Adalah memperbaiki atau mengganti bagian-bagian bangunan
yang rusak selama pemeliharaan . Misalnya pemeliharaan 3
bulan. Kontraktor wajib memperbaiki bagian-bagian yang
rusak
PROSEDUR PELAKSANAAN
Prosedur ini yang berkaitan dengan hubungan kerja antara
kontraktor(intern)dengan pemilik proyek (extern)
1. Prosedur Intern (prosedur-prosedur yang digunakan oleh pihak kontraktor
sendiri dalam melakukan pekerjaan konstruksi)
Dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi kontraktor menempuh dua
cara pelaksanaan yaitu cara melaksanakan sendiri dan cara disub-
kontrakkan. Pekerjaan yang disubkontrakkan biasanya pekerjaan spesialis
seperti pemasangan listrik, AC, lift. Bagian bangunan, pemasangan tiang
pondasi, rangka atap. Pada bagian jalan, jembatan, gorong-gorong .
2. Prosedur Extern. (prosedur yang berkaitan dengan dengan pihak luar
khususnya pemilik atau pemberi tugas)
Setelah kontrak ditandatangani maka seluruh pekerjaan dalam rangka
membuat bangunan menjadi tanggung jawab kontraktor.
1. Dari sudut kontraktor tentu penyerahan diinginkan menurut tahap
pekerjaan yang telah selesai dilaporkan kepada pemilik proyek
untuk diperiksa dan mendapatkan persetujuan/diterima atau tidak.
Setelah diterima baru maka kontraktor perlu persetujuan pekerjaan
selanjutnya.
2. Penyerahan secara bertahap dapat dilakukan karena pekerjaan
konstruksi mempunyai spesifikasi tersendiri.
3. Pemilihan cara penyerahan bertahap menyebabkan pihak pemilik
dan kontraktor harus selalu ada di lokasi pekerjaan
Pihak yang terkait dalam pekerjaan
• Hubungan kerja antara Pemilik dan Konsultan Perencana.
• Hubungan kerja antara Pemilik dan konsultan Pengawas.
• Hubungan kerja antara Pemilik dan Kontraktor.
• Hubungan kerja antara Kontraktor dan Pengawas.
• Hubungan kerja antar Kontraktor dan Sub contractor pemasok,
mandor dan tenaga kerja
Daftar kegiatan pekerjaan rumah

1. Pebersihan lahan.
2. Perataan lahan.
3. Uit set dan pasang Bouwplank
4. Galian tanah pondasi’
5. Pasang profil pondasi
6. Pasang pondasi
7. Urugan samping tanah pondasi.
8. Perataan dan pemadatan tanah lantai
9. Sloof dan trasram
10. Stel kosen
11. Pasang bata/dinding
12. Ring balok
13. Instalasi listrik
13. Plester & keramik dinding
14. Rangka atap
15. Langit-langit/plafond
16. Keramik Lantai
17. Daun pintu
18. Finishing (cat, kunci-kunci dan lain-lain
Tahap pelaksanaan
1. PERSIAPAN
• Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan galian
tanah untuk pondasi.
• Persiapan lahan kerja (Perataan dan pembersihan lahan dari akar-akar
pohon, kayu, dan sampah)
• Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, meteran,
waterpass, cangkul, belincong, pengki, benang, selang air, dll.
• Pembuatan pagar pembatas lokasi pekerjaan.
• Pembuatan bedeng sebagai tempat istirahat dan juga sebagai tempat
peralatan dan material.
• Pekerjaan persiapan kebutuhan air untuk kebutuhan selama
pembangunan.
• Bila sudah ada sumber air terdekat, dapat dialirkan dengan selang ke
drum-drum penampung. Bila tidak ada, bisa membuat sumur pompa
sendiri.
• Pekerjaan pembuatan bouwplank ( akan dibahas terpisah).
• Persiapan kebutuhan listrik dengan menarik kabel ke jaringan listrik
rumah tangga terdekat.
• Persiapan keamanan, dengan menyediakan orang yang dipercaya
untuk menjaga lokasi proyek.
2. PEMASANGAN BOUWPLANK

• Bouwplank (papan bangunan) berfungsi untuk mendapatkan titik-titik bangunan yang diperlukan
sesuai dengan hasil pengukuran.
• Syarat-syarat memasang bouwplank :

o Kedudukannya harus kuat dan tidak mudah goyah


o Berjarak cukup dari rencana galian, diusahakan bouwplank tidak goyang akibat
pelaksanaan galian
o Terdapat titik atau dibuat tanda-tanda.
o Sisi atas bouwplank harus terletak satu bidang (horizontal) dengan papan bouwplank
lainnya.
o Letak kedudukan bouwplank harus seragam (menghadap kedalam bangunan semua)
o Garis benang bouwplank merupakan as (garis tengah) daripada pondasi dan dinding
batu bata.
Bentuk hasil pemasangan bouwplank dapat dilihat
pada gambar berikut :
Posisi Bouwplank Terhadap Pondasi Dan Dinding Bata
3. PEKERJAAN GALIAN
• Pasang patok dan benang untuk acuan galian.
• Gali tanah dengan acuan patok dan benang yang telah dipasang.
• Buang tanah sisa galian pada area yang telah ditentukan dan tidak
mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
• Galian tanah untuk pondasi dilakukan sampai kedalaman dan lebar
sesuai rencana.
• Pada setiap periode tertentu kedalaman galian tanah selalu diperiksa
dengan menggunakan alat ukur manual atau dengan theodolith.
Galian pondasi footplat

Posisi foot di pojok-sudut bangunan Posisi di tengah atau tepi bangunan


• Bila ada genangan air dalam galian maka disediakan pompa drainase
secukupnya supaya air dapat segera dipompa ke luar, sehingga tidak
mengganggu proses pekerjaan.
• Saat penggalian tanah sangat memungkinkan ditemukannya lokasi bekas
pembuangan sampah, banyak potongan kayu, atau tanah yang berlumpur.
Bila hal ini dijumpai, baiknya benda-benda tersebut diangkat.
• Urugan tanah dilakukan setelah pekerjaan cor beton pondasi selesai
dikerjakan dan beton pondasi telah mencapai umurnya.
• Urgan tanah kembali dengan memanfaatkan tanah bekas galian.
• Urug tanah disekitar lubang bekas galian pondasi.
• Urugan tanah diratakan dan dipadatkan
4. Metode Pelaksanaan Pekerjaan
Pasangan Batu Kali
• Pastikan galian tanah untuk pasangan batu kali, ukuran lebar dan
kedalaman sudah sesuai rencana.
• Pasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan batu kali.
• Buat adukan untuk pasangan pondasi batu kali.
• Hamparkan pasir urug dan ratakan.
• Basahi batu kali dengan air telebih dahulu sebelum dipasang.
• Pasang batu aanstamping terllebih dahulu.
• Pasang batu kali di atas pasangan batu aanstamping dengan menggunakan
adukan yang merata mengisi rongga-rongga antar batu kali.
• Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak
mudah retak/patah dan berongga besar.
• Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana.
• Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu kali dengan plesteran siar
PONDASI FOOTPLAT
• Pondasi foot plat merupkan jenis pondasi yang sangat populer di Indonesia
khususnya untuk pondasi rumah tinggal bertingkat. Pondasi foot plat juga
disebut dengan pondasi cakar ayam karena tulangan besi yang bentuknya
mirip cakar ayam.
• Pondasi foot plat adalah jenis pondasi beton yang digunakan untuk kondisi
tanah dengan daya dukung tanah (sigma) pada : 1,5 – 2,00 kg/cm2.
• Pondasi foot plat ini biasanya digunakan pada rumah atau bangunan
gedung 2 – 4 lantai, dengan syarat kondisi tanah yang baik dan stabil.
• Luas bidang pelat beton sebagai telapak kaki pondasi berupa bujur sangkar
atau persegi panjang. Telapak kaki yangberbentuk bujur sangkar biasanya
terletak di bawah kolom bangunan bagian tengah. Sedangkan yang
berbentuk persegi panjang biasanya ditempatkan pada bawah kolom
pinggir bangunan atau samping agar lebih stabil
2. Buat lantai kerja dan pasang besi di
1. Persiapkan besi atasnya
3. PENGECORAN 4. BEKESTING PADA KOLOM PONDASI
6. PASANG PONDASI MENERUS
5. COR KOLOM PONDASI DILANJUTKAN PEMASANGAN SLOOF
PONDASI TIANG PANCANG BETON
Pondasi tiang beton dipergunakan untuk bangunan-bangunan tinggi (high rise
building).
Proses pelaksanaannya dilakukan sebagai berikut
1. Melakukan pengetesan untuk menentukan kedalaman tanah keras
dan klasifikasi panjang tiang pancang, sesuai pembebanan yang
telah diperhitungkan.
2. Melakukan pengeboran tanah dengan mesin pengeboran
tiang pancang.
3. Melakukan pengukuran di lapangan untuk menentukan titik – titik
sesuai gambar kemudian mendirikan alat teodolit untuk mengecek
ketegakan pemancangan.
4. Melakukan pemancangan pondasi
Ketegakan posisi pemancangan dikontrol menggunakan 2 buah teodolit yang
dipasang dari dua arah untuk memastikan posisi tiang pancang tegak dan melakukan
control setiap 2 m, pemancangan dilakukan sampai dengan elevasi kedalaman yang
direncanakan.

Tiang pancang yang tersisa diatas elevasi rencana dikelupas betonnya sehingga tersisa
besi tulangan yang akan dipakai sebagai stek untuk dihubungkan dengan pile cap pada
bangunan gedung.
SLOOF DAN KOLOM
• Fungsi sloof adalah untuk mengikat dan menyalurkan beban secara
merata yang dipikul oleh kolom ke pondasi. Pada kasus tanah yang
kurang baik sloof menopang beban di atasny dan disalurkan langsung
ke footplat.
• Sloof akan mengikat kolom dan menambah kekuatan pada pada
bangunan , sehingga bangunan akan menjadi stabil.
• Posisi sloof dipasang berdasarkan ketinggian lantai yang akan
dibangun.
• Dimensi sloof dibuat sesuai dengan kebutuhan.
CARA PEMASANGAN SLOOF
• Pastikan terlebih dahulu patok-patok yang sudah tersetting dengan baik sebelum
pemasangan sloof dilakukan.
• Setelah yakin proses pematokan tersetting dengan baik, langkah selanjutnya ialah
pemasangan papan bekisting yang harus sesuai dengan besarnya sloof yang akan
di pasang.
• Perakitan besi beton sloof sesuai dengan desain yang sudah disepkati.
• Untuk material pengecoran beton sloof sebaiknya di aduk menggunakan molen
• Posisi besi sloof harus ditengah papan bekisting, sehingga coran bisa menutupi
besi sloof.
• Pergunakan juga papan kaso untuk menyetel posisi papan bekisting sloof dan
gunakan pula kertas bekas pembungkus semen untuk menutup celah sehingga
coran sloof tidak keluar.
• Campuran yang digunakan PC: pasir: split dengan perbandingan 1:2:3
PEMASANGAN DINDING BATA
FUNGSI DINDING
• Pembatas ruang luar dengan ruang dalam.
• Penyokong atap dan langit-langit.
• Pembatas antara tiap ruang di dalam rumah.
• Penahan cahaya, hujan, angin, debu, suara, dan lain-lain yang
bersumber dari alam.
• Pemisah ruang yang bersifat pribadi dan ruang yang bersifat umum.
• Untuk keindahan Arsitektur
• Perhatikan campuran spesi pada pasangan tembok harus cukup kedap air agar tembok tidak
mudah basah jika terkena air hujan dan dinding bata yang memerlukan campuran kedap air
misalnya tembok pada kamar mandi, WC, tempat cuci, dan dapur, spesi nya 1 PC : 2 PS. Dinding
bata yang tidak memerlukan campuran kedap air, perbandingan spesi umumnya 1 PC : 3 PS : 10
KP.
• Perkuatan dinding batu bata dengan kolom praktis. Kolom-kolom praktis merupakan bagian
kerangka yang membantu dan memperkuat posisi dinding pasangan batu bata, dan pemasangan
kolom ditempatkan pada sudut pertemuan pasangan batu bata.
• Pasangan dan penempatan kolom-kolom praktis yang berukuran 13 x 13 atau 15 x 15 ditempatkan
pada seluas bidang dinding tembok batu bata 12 m2. Jadi, penampang kolom praktis yang
berukuran 15 x 15 cm itu ditempatkan penulangan/pembesian ø 4 – 12 mm dan pemasangan
sengkang/cincinnya dengan ø 6 – 20 cm dan terpasang pada dinding bata dengan jarak 3 – 4 m
• Untuk penempatan Kusen di bagian atas dari ambang atas kusen dipasangkan batu bata berdiri
atau disebut sebagai rollag dengan adukan menggunakan perbandingan 1 PC: 2 Ps atau dipasang
balok latai 15/20 atau 13/20 dengan tujuan agar kusen tidak menerima beban dari dinding
diatasnya.
PEMASANGAN KUSEN
• Cara pemasangan kusen pintu adalah sebagai berikut;
• Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as
bouwplank untuk menentukan kedudukan kusen.
• Pasang angker pada kusen secukupnya.
• Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu yaitu 2 meter
dari tinggi bouwplank.
• Setel kedudukan kusen pintu sehingga berdiri tegak dengan menggunakan
unting-unting.
• Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh.
• Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga kedudukan
menjadi kokoh.
• Cek kembali kedudukan kusen pintu, apakah sudah sesuai pada tempatnya,
ketinggian dan ketegakan dari kusen.
TAMPAK DEPAN DAN SAMPING POSISI TIANG PENYANGGA
TUGAS :
BUATLAH
1. GAMBAR KERJA
2. RKS DAN RAB DARI BANGUNAN
PEMASANGAN RINGBALK
• Bagian dari struktur bangunan seperti balok yang terletak di atas
dinding bata.
• fungsi menahan tekanan dari rangka atap dan menyalurkan ke
struktur lainnya yang posisinya berada di bawah .
• berfungsi juga untuk mengikat kolom dan dinding satu dengan yang
lainnya .
• Ketinggian ring balk di buat sama
• Letak dari Ring balk itu adalah 3 m - 3.5 m untuk orang indonesia dan
3,5 m - 4,5 meter untuk orang luar negeri .
RINGBALK
bagian dari struktur bangunan seperti balok yang terletak di atas
dinding bata. Berfungsi sebagai pengikat pasangan bata dan juga untuk
meratakan beban dari struktur yang berada diatasnya, misalkan beban
yang diterima oleh kuda-kuda

Anda mungkin juga menyukai