Anda di halaman 1dari 6

Hubungan antara pola asuh orang

tua dan status ekonomi dengan


perilaku seksual bebas pada
remaja di SMAN 3 Depok
MENTARI FAJRI ROMADHONA 1610711095
Latar belakang
Kategori usia remaja merupakan kategori usia yang paling rentan terhadap berbagai perilaku
negatif, seperti perilaku seksual berisiko. Banyak remaja yang memiliki perilaku seksual buruk
yang akan mengakibatkan penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS.
Survey yang dilakukan oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak pada tahun 2013 dalam surveinya
tentang prilaku seks bebas pada SMP dan SMA di 17 kota besar di Indonesia didapatkan sebanyak
97% remaja pernah menonton pornografi, 93,7% sudah tidak lagi perawan dan 21,26% pernah
melakukan aborsi (BKKBN, 2011)
Penelitian diindonesia sudah banyak sekali meneliti tentang factor-factor yang mempengaruhi
perilaku seksual remaja terutama tentang hubungan antara pola asuh orang tua dengan
hubungan seksual remaja, tetapi penelitian tersebut tidak mengkaitkan dengan status social
ekonomi remaja tersebut.
Tujuan penelitian dan hipotesis
 Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dan status
social ekonomi dengan perilaku seksual bebas pada remaja
 Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Hipotesis nol (Ho) : Tidak ada hubungan antara pola asuh orang tua dan status social ekonomi
rendah terhadap prilaku seksual remaja
Hipotesis Alternatif (Ha) : Ada hubungan antara pola asuh orang tua dan status social ekonomi
rendah terhadap prilaku seksual remaja
Definisi operasional dan pengukuran
DEFINISI OPERASIONAL

• Pola asuh orang tua:


Pola asuh orang tua dibagi menjadi 3 jenis yaitu demokratis, otoriter dan permisif. Pola asuh orang tua demokratis
merupakan pola asuh yang melatih anak untuk bertanggung jawab dan menentukan perilakunya sendiri agar bisa disiplin.
Sedangkan otoriter merupakan pola asuh yang menekankan pengawasan pada anak untuk mendapatkan ketaatan dan
permisif merupakan pola asuh yang membebaskan anak tanpa batasan.

• Status social ekonomi


Menurut soekanto (2012) menyimpulkan beberapa aspek untuk mengetahui tingkat pengukuran status social ekonomi
seseorang yaitu :
1. Tingkat pendidikan
2. Pekerjaan
3. Pendapatan
4. Kekayaan atau kepemilikan
PENGUKURAN

Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel pola asuh orang tua menggunakan
kuesioner. kuesioner pola asuh menggunakan skala guttman yang terdiri dari dua
alternatif jawaban dengan pembagian penilaian yaitu, skor 1 untuk jawaban “Ya” dan
skor 0 untuk jawaban “Tidak”. kuesioner ini terdiri dari 30 pertanyaan, 10 pernyataan
untuk pola asuh Otoriter (pernyataan 1-10) , 10 pernyataan untuk pola asuh demokratis
(pernyataan 11-20) dan 10 pernyataan untuk pola asuh permisif (pernyataan 21-30).
Sedangkan untuk mengukur variabel status social ekonomi menggunakan kuisioner
yang berisi jawaban baik (3 point) sedang (2 point) dan kurang (1point) jika 70 persen
remaja menjawab kurang maka remaja tersebut berstatus social ekonomi rendah
Metodologi penelitian
Metodologi yang digunakan adalah observasional dengan desain
penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional yang
menggunakan metode simple random sampling

Anda mungkin juga menyukai