SPONDILITIS TUBERKULOSIS
Pembimbing:
dr. Noorjanah Pujiastuti, Sp.S
Oleh:
Widhy Anindya Wardhani
H2A013041
Berbentuk batang dengan panjang 1-10 mikron, lebar 0,2 – 0,6 mikron.
Dapat bertahan hidup dalam jangka waktu lama pada suhu antara
4°C sampai -70°C.
Peka terhadap panas, sinar matahari dan sinar UV. Dalam dahak pada
suhu antara 30-37°C akan mati dalam waktu lebih kurang 1 minggu.
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI
•Infeksi pada daerah yang bersebelahan dengan diskus (di area metafise di bawah
PARADISKAL ligamentum longitudinal anterior / area subkondral). Banyak pada regio lumbal.
•Infeksi terjadi pada bagian sentral korpus vertebra, terisolasi. Sering menimbulkan
kolaps vertebra lebih dini sehingga menghasilkan deformitas spinal lebih hebat. Dapat
SENTRAL terjadi kompresi yang bersifat spontan atau akibat trauma. Terbanyak di temukan di
regio torakal.
STADIUM IMPLANTASI
Nyeri terlokalisir pada satu regio tulang belakang atau berupa nyeri
yang menjalar.
INSPEKSI
Servikal: pasien tidak dapat menolehkan kepalanya, torticollis, jika terdapat abses tampak
pembengkakan di kedua sisi leher, kompresi medulla spinalis pada orang dewasa akan
menyebabkan tetraparesis.
Thorakal: punggung tampak menjadi kaku. Jika terdapat abses tampak sebagai
pembengkakan lunak dinding dada, dapat menekan korda spinalis dan menyebabkan
paralisis.
Lumbal: abses tampak sebagai pembengkakan lunak sekitar lipat paha. Pasien tampak
berjalan dengan lutut dan hip dalam posisi fleksi dan menyokong tulang belakangnya
dengan meletakkan tangannya di atas paha. Adanya kontraktur otot psoas akan
menimbulkan deformitas fleksi sendi panggul.
KLASIFIKASI SEDDON DAN BUTTER
INFEKSI PYOGENIC
INFEKSI ENTERIC
TUMOR/ KEGANASAN
Scheuermann’s disease
PENATALAKSANAAN
NUTRISI BERGIZI
Pott’s Ruptur
paraplegia abses
Cedera
corda
spinalis
PROGNOSIS