kerja dalam rangka pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di
berbagai sektor.
(2) Kerangka Kualifikasi Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi acuan pokok
pendidikan profesi.
(3) Penetapan kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh
Menteri.
PP 17 TAHUN 2010
Pasal 97
a. landasan kepribadian;
b. penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau
olahraga;
c. kemampuan dan keterampilan berkarya;
d. sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian
berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai;
e. penguasaan kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan
pilihan keahlian dalam berkarya
Jenjang kualifikasi pada KKNI terdiri
dari sembilan jenjang dimulai dari
jenjang 1 sampai dengan jenjang 9
sebagai jenjang tertinggi. Setiap
jenjang memiliki deskripsi CP yang
sesuai dengan kualifikasinya. Jenjang
kualifikasi yang dihasilkan melalui
pendidikan formal dapat disetarakan
dengan tingkat keahlian pada bidang
pekerjaan.
PENDIDIKAN
GELAR AKADEMIS
SM SM
D1 D2 D3 S1 Sp S2 S3
P A
9
U 8
MD 7
M 6
PROFESI OTODIDAK
SERTIFIKAT 5 PENGALAMAN
PROFESI KEAHLIAN
4
KHUSUS
3
2
1
OPERATOR ANALIS AHLI
INDUSTRI
FUNGSI JABATAN KERJA
endrotomoits@yahoo.com
S3
S2 9
Sp
S1
D4 8
D3
D2 7
D1
SMA
6
SMP
1
KKNI adalah
Pengguna lulusan kerangka penjenjangan
ASOSIASI INDUTSRI kualifikasi kerja yang
9 menyandingkan,
Kemenakertrans menyetarakan,
8 mengintegrasikan,
sektor pendidikan dan
7 pelatihan serta pengalaman
kerja dalam rangka pemberian
6 pengakuan kompetensi kerja
ASOSIASI PROFESI 5 sesuai dengan jabatan kerja di
Pengembangan berbagai sektor.
individu & karir 4
3 perwujudan mutu dan jati diri
Kemendikbud 2 bangsa Indonesia terkait
Pengembangan dengan sistem pendidikan dan
keilmuan, pengetahuan,
1 pelatihan serta program
dan keterampilan peningkatan SDM secara
INSTITUSI PENDIDIKAN nasional
Tujuan dan Manfaat KKNI
Sebagai perwujudan mutu dan jati diri bangsa Indonesia dalam sistem pendidikan, pelatihan,
serta sistem pengakuan kompetensi kerja secara nasional, maka KKNI dimaksudkan menjadi
pedoman untuk:
• menetapkan kualifikasi capaian pembelajaran yang diperoleh melalui pendidikan formal,
nonformal, informal, atau pengalaman kerja;
• menetapkan skema pengakuan kualifikasi capaian pembelajaran yang diperoleh melalui
pendidikan formal, nonformal, informal, atau pengalaman kerja;
• menyetarakan kualifikasi di antara capaian pembelajaran yang diperoleh melalui pendidikan
formal, nonformal, informal, atau pengalaman kerja;
• mengembangkan metode dan sistem pengakuan kualifikasi tenaga kerja dari negara lain yang
akan bekerja di Indonesia.
Pada jangka panjang, penerapan KKNI akan berdampak pada:
• meningkatnya kuantitas sumber daya manusia Indonesia yang bermutu dan berdaya saing
internasional agar dapat menjamin terjadinya peningkatan aksesibilitas sumber daya manusia
Indonesia ke pasar kerja nasional dan internasional;
• meningkatnya kontribusi capaian pembelajaran yang diperoleh melalui pendidikan formal,
nonformal, informal, atau pengalaman kerja dalam pertumbuhan ekonomi nasional;
• meningkatnya mobilitas akademik untuk meningkatkan saling pengertian, solidaritas, dan
kerja sama pendidikan tinggi antar-negara di dunia;
• meningkatnya pengakuan negara-negara lain, baik secara bilateral, regional, maupun
internasional kepada Indonesia tanpa meninggalkan ciri dan kepribadian bangsa Indonesia.[5]
KBI KBK KBK - KPT