Anda di halaman 1dari 11

Sinyal perwasitan

1. SERVIS

Servis merupakan suatu usaha untuk menempatkan bola kedalam permainan oleh
pemain kanan belakang yang berada di daerah servis. (peraturan bolavoli FIVB) Teknik
servis dalam permainan bolavoli digunakan untuk memulai suatu pertandingan, pada
awalnya servis digunakan untuk melayani lawan sebagai pertanda mulainya suatu set atau
reli dalam pertandingan, tetapi seiring dengan perkembangan olahraga bolavoli, servis
digunakan sebagai alat untuk menyerang lawan. Teknik dasar servis harus dilakukan
dengan baik agar servis yang dilakukan dapat menyeberang net dan masuk lapangan lawan
serta dapat menyulitkan lawan untuk melakukan transisi dari bertahan ke menyerang.
Pelaksanaan servis dalam bolavoli tidak terlepas dari berbagai ketentuan ketentuan
yang harus dipatuhi oleh setiap pemain dalam melakukan servis. Servis dalam bolavoli juga
bisa dinyatakan gagal dan engakibatkan poin lawan apabila tidak mengindahkan
ketentuannya.

a. Regu yang akan servis

Wasit menunjuk tim yang akan melakukan servis atau mendapat giliran servis,
pelaku servis sesuai dengan yang tercantum dalam set posisi.
Sinyal wasit dalam memberi kewenangan melakukan servis:

b. Ijin servis

Ijin servis diberikan wasit kepada pemain untuk melakukan servis, setelah mengecek
bahwa kedua tim telah bersiap bermain dan pelaku servis sudah menguasai bola.
(peraturan 12.3 dan 22.2.3.1)
Sinyal wasit dalam memberikan ijin servis:

c. Memperlambat servis

Pelaku servis harus memukul bola ke arah lapangan lawan sebelum paling lambat 8
detik setelah ditiupnya peluit dari wasit.
Sinyal wasit jika terjadi perlambatan servis:

d. Tidak melambungkan atau melepas bola saat melakukan servis

Pada saat melakukan servis, bola harus dipukul oleh satu tangan atau setiap bagian
lengan setelah bola dilambungkan atau dilepas dari tangan.
Sinyal wasit jika bola servis tidak dilambungkan atau dilepas:

e. Menyentuh lapangan saat melakukan servis

Pada saat melakukan pukulan servis atau saat meloncat untuk melakukan servis,
pelaku servis tidak diperbolehkan menyentuh lapangan termasuk garis akhir. Setelah
melakukan servis, pelaku servis dapat malangkah atau mendarat di luar daerah servis atau
di dalam lapangan.
Sinyal wasit jika pelaku servis menyentuh lapangan:

Sinyal hakim garis jika mengetahui pelaku servis menyentuh lapangan:


f. Tabir

Tabir merupakan usaha yang dilakukan para pemain dari tim yang melakukan
servis, baik perorangan atau bersama-sama untuk menghalangi pandangan lawan untuk
melihat pelaku servis atau jalanya bola.
Sinyal wasit pada saat pemain melakukan tabir:

2. Sikap Dalam Permainan


a. Bola masuk

Bola dinyatakan “masuk” pada saat menyentuh lapangan permainan, termasuk


garis-garis batas lapangan.
Sinyal wasit pada saat bola dinyatakan “masuk”:

Sinyal hakim garis pada saat bola dinyatakan “masuk”:

b. Bola keluar

Bola dinyatakan keluar pada saat menyentuh benda yang berada di luar lapangan.
Peraturan 8.4
Sinyal wasit pada saat bola dinyatakan “keluar”:

Sinyal hakim garis pada saat bola dinyatakan “keluar”:

Sinyal hakim garis pada saat bola dinyatakan “keluar” dikarenakan menyentuh antena net:

c. Bola tertahan atau tertangkap

Seorang pemain tidak memantulkan bola dan bola itu tertahan dan atau dilempar.
Sinyal wasit untuk kesalahan bola tertahan:
d. Menyentuh bola atau touch ball

Bola keluar lapangan pertandingan, tetapi menyentuh bagian dari tubuh pemain.
Sinyal wasit pada kesalahan “menyentuh bola”.

Sinyal hakim garis pada kesalahan “menyentuh bola”.

e. Perkenaan ganda

Perkenaan ganda adalah pada saat pemain menyentuh bola dua kali berturut-turut
atau bola menyentuh bagian tubuh berturut-turut.
Sinyal wasit pada saat sentuhan ganda:

f. Empat kali sentuhan

Suatu regu melakukan sentuhan bola sebanyak empat kali sebelum menyeberangkan
ke daerah lawan.
Sinyal wasit pada kesalahan empat sentuhan:

g. Menggapai melewati net

Seorang pemain menyentuh bola atau pemain pemain dalam daerah lawan sebelum
atau pada saat lawan melakukan serangan
Sinyal wasit pada saat kesalahan melewati net:

h. Kesalahan pukulan oleh pemain belakang

Seorang pemain baris belakang melakukan pukulan serang daridaerah depan, pada
saat memukul bola, keseluruhan bola lebih tinggi dari ketinggian net.
Seorang libero melakukan pukulan serang, pada saat memukul, kesuluruhan bola
lebih tinggi dari pada ketinggian net.
Seorang pemain melakukan pukulan serang dengan bola lebih tinggi dari ketinggian
net, sedangkan bola berasar dari libero yang menggunakan pas atas dengan jari-jari daerah
depan.
Sinyal wasit pada kesalahan pukulan oleh pemain belakang:

i. Menyentuh pita net bagian atas

Pemain menyentuh net bukan merupakan kesalahan, kecuali mengganggu jalanya


permainan.
Seorang mengganggu jalanya permainan lawan jika menyentuh pita atas bagian net
atau 80 cm bagian atas antena pada saat memainkan bola serta menggunakan net sebagai
bantuan bersamaan dengan memainkan bola, atau menyebabkan sebuah keuntungan
terhadap lawaan.
Sinyal wasituntuk kesalahn net:

j. Masuk ke lapangan lawan

Pemain diperkenankan memasuki ruang daerah lawan dari bawah net, asalkan tidak
mengganggu permainan lawan.
Pemain diperkenankan menyentuh lapangan lawan dengan satu/dua kaki, aslakan
sebagian dari kaki yang memasuki daerah lawan masih berhubungan atau secara langsung
berada di atas garis tengah.
Sinyal wasit terhadap kesalahan masuk ke lapangan lawan:

k. Kesalahan posisi

Satu tim dinyatakan melakukan kesalahan posisi jika ada pemain yang tidak berada
pada posisi yang benar pada saat bola dipukul oleh pelaku servis.
Sinyal wasit jika terjadi kesalahan posisi:

l. Kesalahan ganda

Jika terjadi dua kesalahan atau lebih secara bersamaan, dinamakan “kesalahan
ganda” dan permainan diulangi.

3. Perlambatan dan penghentian


a. Memperlambat pertandingan

Merupakan tindakan yang tidak sesuai yang dilakukan oleh satu tim pada
pertandingan, diantaranya adalah memperlambat pergantian, mengulangi permintaan yang
tidak sesuai dan lain sebagainya sesuai pada peraturan 16.
Sangsi terhadap memperlambat adlah peringatan dan pinalti.
Sinyal wasit jika terjadi perlambatan:
b. Time out

Penghentian permainan yang biasa bisa bisa diminta oleh coach dan atau kaptem
bermain, dan hanya oleh mereka.
Permintaan dilakukan dengan memperlihatkan isyarat tangan atau membunyikan
sirine.
Sinyal wasit pada saat time out untuk tim kiri wasit:

Sinyal wasit pada saat time out untuk tim kanan wasit:

c. Pergantian pemain

Suatu pergantian adalah tindakan seorang pemain kecuali libero atau penggantinya
setelah dicatat oleh pencatan memasuki lapangan untuk menempati posisi dari pemain lain
yang harus meninggalkan lapangan (kecuali libero). Pergantian pemain harus seijin dari
wasit.
sinyal wasit pada saat pergantian pemain:

d. Pertukaran lapangan

Pada akhir setiap set, regu-regu bertukar lapangan, kecuali pada set penentuan.
Sinyal wasit pada saat terjadi pertukaran lapangan:

4. Hukuman dan diskualifikasi


a. Penalti untuk kesalahan sikap

Sikap yang tidak benar dari anggota tim terhadap para official, tim lawan, teman
satu tim atau penonton hal ini sesuai dangan peraturan 21.2.
Sinyal wasit untuk penalti:

b. Dikeluarkan

Sanksi diberikan jika pemain mengulangi kesalahan setelah diperingatkan dan diberi
kartu kuning.
Sinyal wasit untuk sanksi dikeluarkan:

c. Diskualifikasi
Sanksi dikeluarkan atau diskualifikasi dikenakan untuk setiap sikap menyerang atau
penyerangan. Anggota regu yang dikenakan sanksi diskualifikasi harus meninggalkan
daerah pengawasan pertandingan untuk sisa pertandingan, hal ini sesuai dengan peraturan
21.
Sinyal wasit untuk diskualifikasi:

Anda mungkin juga menyukai