Anda di halaman 1dari 50

AKTIVA

Pengertian Aktiva (Aset)


• Definisi menurut FASB (1980: par 19):
“Assets are probable future economic benefits obtained orcontrolled by
a perticular entity as a result of past transactions or events.”

(Aset adalah manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti atau
diperoleh atau dikuasai/dikendalikan oleh suatu entitas akibat transaksi
atau kejadian masa lalu)

• Definisi menurut IASC/IAI:


“An assets is resource controlled by the enterprise as a result of past
events and from which future economic benefits are expected to flow to
the enterprise.”

• Definisi menurut AASB:


“Assets are service potential or future economic benefits controlled by
the reporting entity as a result of past transaction or other past events.”
Pengertian Aktiva (Aset)
• Definisi menurut AAA (1957: 3):
“Assets as “economic resources...; they are aggregates of service-
potentials available for or beneficial to expected operations.”

• Definisi menurut APB No. 4:


“Economic resources are the scarce means (limited in supply relative to
desired uses) available for carrying on economic activities”

Dalam definisi AAA dan APB No. 4, dikatakan bahwa aktiva adalah sumber daya
ekonomi. Contoh:
• Sumber daya produksi: bahan baku, mesin dan alat-lat, sumber alam, paten,
goodwill, jasa, dan lain sumber daya yang digunakan dalam produksi, dan hak
yang timbul karena kontrak dengan pemasok barang atau jasa, seperti angkutan
bahan, peralatan dan sebagainya,
• Hasil produksi: barang jadi yang siap dijual dan barang dalam proses,
• Uang,
• Tagihan,
• Kepemilikan di perusahaan lain (investasi).
Karakteristik Utama Aset
Manfaat ekonomi di masa yang akan datang

Dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan


(entitas)

Hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu

Dapat dipertukarkan*

* Karakteristik tambahan
Karakteristik Utama Aset
• Manfaat ekonomi di masa yang akan datang
• Aktiva dapat dioperasikan dan diprediksi secara rasionil dan
masuk akal dapat menghasilkan laba bagi perusahaan.
• Kemampuan aktiva (aset) untuk menghasilkan manfaat
ekonomi di masa yang akan datang, sehingga dapat
dikatakan bahwa aktiva adalah merupakan kumpulan jasa di
masa yang akan datang (storage of future service).
• Semakin besar manfaat ekonominya semakin besar pula
nilainya, sebaliknya, bila semakin kecil manfaat ekonominya
semakin kecil pula nilainya
Karakteristik Utama Aset
• Menurut Suwardjono (2000)
• Mengandung potensi jasa atau utilitas
• Daya tukar atau daya beli
• Dapat ditukarkan dengan kas, barang, atau jasa
• Dapat digunakan untuk memproduksi barang
• Dapat digunakan untuk melunasi kewajiban
Karakteristik Utama Aset
• Dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan
(entitas)
 Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek atau pos tidak
harus dimiliki oleh entitas tetapi cukup dikuasai oleh entitas. Oleh,
karena itu, konsep penguasaan atau kendali lebih penting daripada
konsep kepemilikan.

 Penguasaan disini berarti kemampuan entitas untuk mendapatkan,


memelihara/menahan, menukarkan, menggunakan manfaat
ekonomik dan mencegah akses pihak lain terhadap manfaat
tersebut. Hal ini dilandasi oleh konsep dasar substansi
mengungguli bentuk yuridis (substance over form). Pemilikan
(ownership) hanya mempunyai makna yuridis atau legal.
Karakteristik Utama Aset
• Hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu

Hasil dari suatu perjanjian/kejadian atas manfaat ekonomik


masa depan yang cukup pasti, yang diperoleh atau
dikendalikan oleh suatu perusahaan sebagai akibat
transaksi atau kejadian masa lalu, yang cukup pasti
dikarenakan aktiva ini merupakan sumber daya perusahaan
yang nantinya akan digunakan untuk menjalankan kegiatan-
kegiatannya, seperti operasional bisnis, pembiayaan,
ataupun investasi.
Karakteristik Utama Aset
• Berkemampuan untuk ditukar
Para akuntan berpendapat bahwa definisi aktiva perlu
ditambah, yaitu bahwa yang dimaksud aktiva harus
mempunyai kemampuan untuk ditukar dengan aktiva lainnya.
Karakteristik Pendukung

Menurut Suwardjono dalam buku Teori Akuntansi


Perekayasaan Pelaporan Keuangan edisi ketiga,
karakteristik pendukung aset antara lain:
• Melibatkan kos (acquired at a cost)
• Berwujud/tdk berwujud (tangible/intangible)
• Tertukarkan (exchangeable)
• Berkekuatan hukum (legally enforceable)
Kriteria Pengakuan
• Reliance on the Law (berdasarkan hukum)
Pengakuan untuk sebagian besar aktiva tergantung dari substansi hukumnya.
Piutang diakui karena adanya transaksi penjualan kredit dan pembelian aktiva tetap
didukung oleh hak pemakaian secara hukum.
• Use of the conservatism priciple (penggunaan prinsip
konservatisme)
Kerugian boleh diakui meskipun belum terealisir, tapi keuntungan belum boleh
diakui sebelum terealisir. Ini berarti juga hutang diakui lebih awal, tidak demikian
dengan aktiva.
• Penentuan suatu transaksi memiliki substansi ekonomi
Penentuan suatu transaksi memiliki substansi ekonomi berhubungan dengan
kualitas informasi akuntansi yang relevan. Bila suatu transaksi dinyatakan memiliki
substansi ekonomi, maka penting untuk dicatat dan dilaporkan. Nilai substansi
ekonomi sulit ditentukan, apalagi menyangkut masa yang akan datang.
• Nilainya dapat diukur
Apabila aktiva tidak dapat diukur secara pasti, maka aktiva tersebut tidak bisa
diakui.
Pengukuran Aset
• Atribut Pengukuran
 Beberapa nilai dalam bentuk uang yang dikenal sebagai
berikut:
 Harga historis (acquisition cost)
 Harga ganti (replacement cost)
 Nilai yang dapat direalisasi (net realizable value)
 Nilai tunai sekarang (present value)

 Nilai yang subjektif


Pengukuran-pengukuran secara periodik terhadap laba, arus kas, dan nilai maupun
komposisi aset, kewajiban, dan kekayaan bersih sangat membantu manajemen
dalam melakukan penyesuaian-penyesuaian tersebut. Namun muncul pertanyan,
nilai apakah yang akan digunakan untuk mengukur aset, dan
kewajiban yang relevan dan reliabel untuk kepentingan
manajemen, investor, dan kreditur?.
Pengukuran Aset
• Atribut Pengukuran
 Nilai ekonomi
Nilai ekonomi merupakan nilai yang paling memuaskan dalam mengukur
nilai aset, sayangnya kita tidak mampu untuk mengukur nilai ekonomi
secara tepat, karena nilai ekonomi sangat subjektif.

 Harga Historis (cost) dan nilai


Harga historis adalah pengorbanan produsen, sedangkan nilai pasar
merupakan pengorbanan konsumen untuk mendapatkan manfaat barang
tersebut.
Pengukuran Aset
• Menaksir nilai ekonomi yang wajar
Nilai tunai
Dalam menghitung Nilai Kas Sekarang, terdapat tiga hal yang diperlukan,
yaitu perkiraan jumlah kas masuk bersih, tingkat bunga, dan jangka waktu
produksi mesin.

Nilai pasar
Kondisi yang mempengaruhi harga pasar,
1. adanya pasar yang berbeda, tidak saja lokasi yang berbeda, tetapi juga
kondisi lingkungan pun berpengaruh terhadap harga pasar untuk
produk yang sama meskipun di kota yang sama.
2. Dalam pasar yang tidak sempurna, waktu dan upaya untuk
mendapatkan harga terbaik tetap dilakukan oleh pembeli, sehingga
dapat menimbulkan harga yang berbeda di antara pembeli.
3. Pelayanan purna jual juga berpengaruh terhadap harga yang disetujui.
Pengukuran Aset
• Beberapa atribut nilai
Nilai sekarang (present value)
Digunakan untuk aset moneter jangka panjang, seperti piutang
jangka panjang, hutang jangka panjang, obligasi jangka panjang
dan sewa guna usaha.

Kas yang diharapkan


Yaitu uang tunai yang dapat diharapkan terkumpul dalam jangka
pendek. Nilai ini digunakan untuk menilai piutang yang
kemungkinan dapat ditagih.
Pengukuran Aset
Harga historis
Biasanya digunakan untuk aset non-moneter seperti persediaan,
tanah, gedung, mesin dan peralatan. Alternatif lain untuk menilai
aset-aset tersebut adalah harga terkini.

Harga pasar
Dalam hal menilai persediaan dapat digunakan harga pasar atau
perolehan mana yang lebih rendah. Bahkan dalam kondisi tertentu,
misal barang yang ketinggalan jaman atau rusak dapat dinilai
dengan nilai yang lebih realistis, karena harga historis tidak
memadai lagi.
Pengukuran/Penilaian Aktiva

• Pengukuran Vs Penilaian ?

Basis Pengukuran (Exchange Price)


Nilai Masukan Nilai
Keluaran
1.Masa lalu Kos historis Harga jual masa lalu
2.Sekarang Kos pengganti Harga jual sekarang
3.Masa Kos harapan Nilai terrealisasi yg
datang diharapankan
• Nilai pertukaran aktiva (Hendriksen -1982)
• Nilai Keluaran
• Discounted future cash receipts or service potential
• Current output price
• Current cash equivalent
• Liquidity value
• Nilai Masukan
• Historical cost
• Current input cost / replacement cost
• Discounted future cost
• Standard cost
• Penilaian aktiva versi FASB
• Historical cost
• Current (replacement) cost
• Current market value
• Net realizaable value
• Present (or dicounted) value of future cash flow
PENGUNGKAPAN DAN PENYAJIAN

• Pengungkapan dan Penyajian

didasarkan pada standard


• Pedoman penyajian dan pengungkapan asset
• Asset disajikan di sisi debit atau kiri dalam neraca berformat
akun atau dibagian atas dalam neraca berformat laporan
• Asset diklasifikasikan menjadi asset lancar dan asset tetap
• Asset diurutkan penyajiannya atas dasar likuiditas atau
kelancarannya, yang paling lancar dicantumkan pada
urutan pertama
• Kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan pos-pos
tertentu harus diungkapkan (metode depresiasi AT)
Pengukuran Aktiva

• Pengukuran berarti memberi nilai-nilai numerical


(kuantifikasi) dalam satuan moneter atas aktiva,
bukan pengukuran dalam satuan fisik, walaupun
pengukuran secara umum dapat dilakukan dalam
satuan fisik dan dapat pula dalam satuan moneter.

• Tujuan penilaian aktiva adalah :


• sebagai salah satu langkah dalam pengukuran
laba
• sebagai salah satu langkah dalam proses
penyajian posisi keuangan
• memenuhi kebutuhan informasi yang ingin
dicapai dalam pelaporan keuangan
• memenuhi kebutuhan informasi khusus yang
memerlukan penilaian untuk kepentingan
manajemen.
Pengukuran Aktiva

• Pengukuran atas aktiva dalam akuntansi adalah :


• nilai-nilai pertukaran (exchange value)
adalah nilai-nilai yang berlaku di pasar karena adanya
transaksi jual beli.

• nilai perubahan (conversion values)


adalah nilai-nilai yang terbentuk karena factor-faktor
produksi

* Pada dasarnya suatu perusahaan berada dalam 2 pasar, yaitu :


• pasar dimana perusahaan membeli factor produksi atau pasar
tempat aktiva diperoleh
pada pasar ini terjadi nilai-nilai masukan dan input (entry) value

• pasar dimana perusahaan menjual produk atau tempat aktiva


tersebut dilepaskan
pada pasar ini terjadi nilai-nilai keluaran atau output value.

Ada kesepakatan umum bahwa aktiva dicatat pada waktu perolehan


sebesar harga perolehan (entry value) dan dikeluarkan dengan
harga pelepasan (exit value)
penggolongan aktiva

• Untuk memahami pengukuran aktiva, maka perlu dipahami


penggolongan aktiva, yaitu :
• aktiva moneter
adalah pos-pos aktiva yang besarnya
ditentukan oleh kontrak sehingga
besarnya tidak terpengaruh oleh
perubahan nilai uang
missal : kas, tabungan, deposito,
piutang dagang
• aktiva non moneter
adalah pos-pos aktiva yang besarnya
terpengaruh oleh perubahan nilai uang
missal : surat berhrga, persediaan, aktiva
tetap.
Metode Pengukuran Aktiva

• Exchange output value (exit value)


Metode ini mendasarkan pengukuran pada nilai
keluaran artinya atas jumlah kas (rupiah) atau
penghargaan lainnya (non kas) yang diterima suatu
unit usaha apabila suatu aktiva atau potensi jasa yang keluar
dari perusahaan karena penjualan atau suatu
pertukaran

Beberapa nilai keluaran tersebut adalah :


1. discounted future cash receipt or service potentials (penerimaan kas
atau potensi jasa masa depan yang didiskontokan)
• metode ini dapat digunakan apabila harapan tentang kepastian
penerimaan kas atau setaranya cukup tinggi dan tenggang waktu
sampai penerimaan cukup panjang tetapi saat atau tanggal
penerimaannya pasti.
• Pos yang dapat menggunakan metode ini adalah investasi dalam
obligasi, deposito berjangka, piutang wesel.
MetodePengukuranAktiva
( LanjutanExchange output value )

• Kelemahan dalam metode ini adalah :


- arus kas atau service potentials sifatnya subyektif dan sulit
dibuktikan (not verifiable)
- sulit menentukan tingkat diskonto yang tepat
- bila ada dua atau lebih factor-faktor yang mempengatuhi
aliran kas bagaimana alokasi yang logis dari factorfaktor
tersebut
- jumlah present value dari masing-masing aktiva tidak sama
dengan nilai perusahaan
Metode Pengukuran Aktiva
( LanjutanExchange output value )

2. current output price (COP) Harga keluaran sekarang


• dapat digunakan apabila harga jual pada saat
pelaporan mencerminkan harga di masa yang akan
datang bila pos yang bersangkutan keluar dari
perusahaan.
• Metode ini dapat digunakan untuk surat berharga
dan beberapa jenis persediaan.
• Menurut metode ini persediaan harus diukur
dengan harga jualnya sebagai ukuran harga
keluaran bukan biaya perolehannya
Metode Pengukuran Aktiva
(lanjutan current output price (COP )
Proses pengukuran dalam metode ini :
- dalam pasar yang teratur harga pasar saat ini merupakan taksiran
yang layak dari harga pasar masa yang akan datang

- current price merupakan pengganti discounted expected cash


recept price dari persediaan yang sudah siap dijual

- bagi perusahaan yang belum akan dijual dalam waktu dekat


menurut COP harga jual persediaan di masa depan didiskontokan

- biaya tambahan untuk produksi dan penjualan perlu dikurangkan


sehingga didapatkan net realizable value
Metode Pengukuran Aktiva
(lanjutan current output price (COP )
Kelemahan COP :
• hanya berlaku bagi aktiva yang dimaksudkan untuk dijual
• COP untuk sebagian besar aktiva menjadi harga di masa yang akan
datang dengan asumsi ceteris paribus
• Diperlukan metode pengganti apabila ada aktiva yang tidak
mempunyai harga pasar atau harga jual sekarang.
Metode Pengukuran Aktiva

3. current cash equivalent (CCE) setara kas masa berjalan


• Konsep ini merupakan konsep pengukuran tunggal untuk
semua ativa yang menunjukkan harga yang dapat
direalisasikan sekarang (present realization price).

• Konsep ini menunjukkan jumlah kas atau daya beli umum


yang dapat diperoleh dengan menjual aktiva menurut
kondisi perusahaan yang wajar (dalam arti harga pasar
barang sejenis dalam kondisi normal)

• kelebihan metode ini adalah setelah semua ativa dinilai


dengan setara kas masa berjalan maka jumlah yang
tercantum mempunyai sifat additive

• kesulitan utama konsep ini adalah bahwa tidak semua


aktiva mempunyai harga pasar, sehingga dalam penafsiran
sempit sepertinya metode ini membenarkan untuk
mengeluarkan pos-pos yang tidak mempunyai nilai pasar
dari neraca.
Metode Pengukuran Aktiva
4. Liquidation value (LV)
Adalah dasar pengukuran yang serupa dengan COP atau CCE yaitu
penilaian dengan menggunakan harga keluaran, yang berbeda adalah
dalam hal kondisi pasarnya, yaitu menggunakan harga penjualan
dalam keadaan likuidasi.

• Metode nilai likuidasi mengasumsikan bahwa suatu penjualan yang


dipaksakan sehingga harganya diturunkan atau harga keluaran lebih
rendah umumnya harga pasar dalam kondisi normal.

• Penerapan nilai likuidasi biasanya menyebabkan diturunkannya


penilaian aktiva serta diakuinya kerugian.

• Metode ini hanya bias diterapkan dalam kondisi :


• aktiva yang bersangkutan telah kehilangan kegunaan yang lazim
atau usang atau telah kehilangan pasar dalam kondisi normal
• nilai likuidasi diterapkan bila ada maksud menghentikan
perusahaan dalam waktu dekat, sehingga tidak mampu menjual
dalam pasar yang normal
Metode PengukuranAktiva

Exchange Input Value


Metode pengukuran ini mengdasarkan pengukuran pada
ukuran masukan, yang menunjukkan jumlah kas atau
nilai imbalan lainnya yang dibayarkan ketika aktiva atau
manfaat yang diperoleh perusahaan dalam suatu
pertukaran.

• Beberapa pengukuran dengan metode ini adalah :


• Historical cost
• Current Input Cost
• Discounted future input cost
• Standard Cost
Metode Pengukuran Aktiva
Exchange Input Value
Historical cost
Historical cost diukur dengan pembayaran yang dilakukan di masa lalu atau
yang harus dilakukan di masa yang akan datang untuk memperoleh barang atau
jasa atau pembayaran yang harus dilakukan untuk memperoleh atau
memproduksi suatu barang termasuk didalamnya semua jasa yang diperlukan
untuk mendapatkan aktiva sampai dalam kondisi siap digunakan.

• Kelebihan metode ini adalah :


• paling banyak digunakan dalam akuntansi konvensional karena mudah
dan praktis berdasarkan transakis yang telah terjadi.
• Umumnya merupakan harga pertukaran barang dan jasa pada saat
perolehan, sehingga merupakan realitas
• Keuntungan utama adalah sifat verifiable atau dapat diuji kebenarannya.

• Sedangkan kelemahan dari metode ini adalah :


- akan kehilangan makna jika nilai aktiva berubah-ubah dari waktu
ke waktu. Setelah waktu yang panjang maka angka historical cost
tidak mempunyai makna sebagai manfaat di masa yang akan datang

• tidak memungkinkan pengakuan gains (laba) atau losses ( rugi) dalam


proses terjadinya, karena umumnya pengakuan laba atau rugi dilakukan
pada saat adanta penjualan

• ditinjau dari relevansi informasi untuk pengambilan keputusan historical


cost menjadi kurang keandalannya.
Metode PengukuranAktiva
Exchange Input Value

Current Input Cost (Biaya masa berjalan)


Merupakan harga pertukaran yang harus dikeluarkan saat ini untuk
memperoleh aktiva yang sama dan pertukarannya.
Harga ini merupakan harga yang diperoleh dari pasar tempat perusahaan
membeli barang atau jasa (pasar input) bukan tempat menjual (pasar
output).

• Keuntungan penggunaan metode ini adalah :


• ukuran terbaik mengenai nilai input yang dimatchkan terhadap
pendapatan

• dalam matching memungkinkan pemisahan holding gains dan/atau


holding losses dan pengakuan laba atau rugi operasional

• biaya masa berjalan telah menjadi dasar penilaian paling penting


dalam akuntansi khususnya untuk menyajikan informasi mengenai
dampak inflasi pada aktiva perusahaan.
Metode Pengukuran Aktiva
(lanjutan current Input cost)

• Sedangkan kelemahan metode ini adalah :


• kadang-kadang kurang obyektif karena tidak
tersedianya harga pertukaran untuk aktiva tertentu di
masa kini, khususnya barang musim.

• Perubahan dalam biaya kini tidak selalu mencerminkan


perubahan harga jual masa berjalan, nilai tidak mesti
berubah karena adanya perubahan biaya.
Metode PengukuranAktiva
Exchange Input Value

3. Discounted future input cost (biaya masukan


masa depan yang didiskontokan)
Merupakan nilai sekarang pengorbanan
ekonomik di masa yang akan datang
seandainya potensi aktiva tersebut tidak
diperoleh di masa sekarang.

• Misal : fasilitas fisik dari sewa beli


• Kelemahan dari metode ini adalah seperti dalam
historical cost
Metode Pengukuran Aktiva
Exchange Input Value

4. Standard Cost (biaya standar)


Yaitu dengan dasar berapa biaya yang seharusnya
menurut asumsi tertentu, berdasarkan biaya standar
yang diterapkan dalam keadaan produksi pada tingkat
efisiensi dan kapasitas tertentu.
Metode PengukuranAktiva

C. Lower of Cost or Market Valuation (LOCOM – Nilai


terendah antara biaya dan pasar)

• Istilah pasar disini mengacu pada harga keluaran dan


harga masukan, dan merupakan replacement cost
(ukuran masukan)
• Misal : persediaan barang.
Pengakuan Aktiva

• Aktiva diakui dalam neraca apabila manfaat ekonomi


di masa yang akan datang diperoleh perusahaan dan aktiva
tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur
keandalannya.

• Manfaat ekonomi tersebut uncertainty (mengandung


ketidakpastian), tetapi dapat diekspektasikan dan dipercaya
secara logis atas dasar bukti yang telah tersedia.

• Aktiva tidak diukur dalam neraca apabila pengeluarannya telah


terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin
mengalir ke dalam perusahaan setelah periode akuntansi berjalan.
Sebagai alternatifnya perlakuan pengeluaran semacam ini
dimasukkan ke dalam pengakuan beban dan akan disajikan ke
laporan laba rugi.
PengakuanAktiva
Kriteria dasar pengakuan aktiva :
• Definisi
Maksudnya adalah bahwa suatu hasil transaksi akan masuk
dalam struktur yang selanjutnya dilaporkan dalam laporan
keuangan kalau memenuhi difinisi elemen laporan
keuangan

• measurability
maksudnya adalah bahwa kejadian atau pos tertentu harus
mempunyai makna tertentu yang dapat diukur jumlah
rupiahnya dengan reabilitas yang cukup tinggi

• relevance
maksudnya adalah bahwa informasi yang terkandung
dalam kejadian atau pos mempunyai daya untuk
membuat suatu perbedaan dalam keputusan pemakai
informasi

• reliability
maksudnya adalah bahwa informasi tersebut
menggambarkan keadaan yang dipresentasikan secara
tepat, teruji (verifiable) dan netral.
Klasifikasi Aktiva

• Dalam neraca aktiva telah disajikan dengan klasifikasi sesuai


dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.

• Klasifikasi tersebut adalah :


• Aktiva Lancar (current asset)
• Aktiva tidak lancar (non current asset)
KlasifikasiAktiva
Aktiva Lancar (current asset)
• Yaitu aktiva yang diharapkan dapat direalisasikan dalam waktu satu
tahun atau dalam siklus operasi normal perusahaan.

• Aktiva lancar terdiri dari :


• kas dan bank
• surat berharga (marketable securities)
• deposito jangka pendek
• wesel tagih (note receivable) yang jatuh tempo dalam waktu satu
tahun
• piutang jangka pendek (short term receivable) yang terdiri dari
piutang usaha dan piutang lain-lain yang tergolong lancer.
• Persediaan
• Pembayaran uang muka untuk pembelian aktiva lancer
• Pembayaran pajak di muka
• Biaya dibayar di muka

• Menurut PSAK NO 13 investasi yang diklasifikasikan ke dalam aktiva


lancer harus dicatat dalam neraca pada nilai terendah antara biaya
perolehan dan nilai pasar.
KlasifikasiAktiva
Aktiva tidak lancar (non current asset)
• Dapat dikelompokkan dalam :
1. investasi atau penyertaan (investment)
Yang dimaksudkan di sini adalah investasi jangka
panjang

Investasi meliputi :
• investasi dagang
adalah investasi yang ditujukan untuk
mempermudah atau mempertahankan bisnis
atau hubungan perdagangan, guna
memperoleh sumber dana kas tambahan dalam
bentuk capital gain atau deviden

• investasi property
adalah investasi pada tanah atau bangunan
yang tidak digunakan untuk dioperasikan
perusahaan, tetapi dimaksudkan untik
dimiliki selama beberapa tahun untuk
mendapatkan penghasilan.
KlasifikasiAktiva
Aktiva tidak lancar (non current asset)
2. aktiva tetap (fixed asset) atau plant and equipment
adalah aktiva berujud yang diperoleh dalam
bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih
dahulu yang digunakan untuk operasi perusahaa,
tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka
kegiatan perusahaan dan mempunyai masa
manfaat lebih dari satu tahun.

Yang temasuk dalam aktiva ini adalah :


- tanah
- gedung
- bangunan
- mesin dan peralatan
- kendaraan
- inventaris kantor
Klasifikasi Aktiva
Aktiva tidak lancar (non current asset)

4. aktiva tidak berujud (intangible asset)


adalah aktiva tidak lancar dan tidak berbentuk yang
memberikan memberikan hak ekonomi dan hokum
kepada pemiliknya dan dalam laporan keuangan
tidak dicakup secara terpisah dalam klasifikasi
aktiva yang lain.

Karakteristik jenis aktiva ini adalah tingkat


ketidakpastian mengenai nilai dan manfaat di kemudian
hari

Aktiva jenis ini meliputi :


• hak paten
• hak cipta
• franchise
• merek dagang
• goodwill
Klasifikasi Aktiva
Aktiva tidak lancar (non current asset)
5. aktiva lain-lain (other investment)
adalah pos-pos yang tidak dapat secara layak digolongkan
dalam aktiva yang telah disebut sebelumnya.

• Misal :
• aktiva yang tidak digunakan untuk operasi
• piutang kepada pemegang saham
• beban yang ditangguhkan
• aktiva jangka pendek yang tidak termasuk dalam
aktiva lancer

• Menurut PSAK no 13 aktiva tidak lancar harus dicatat dalam


neraca berdasarkan biaya perolehan, kecuali jika harga pasar
investasi jangka panjang menunjukkan nilai di bawah biaya
perolehan secara signifikan dan permanent sehingga perlu
dilakukan penyesuaian atas nilai investasi tersebut
Klasifikasi aktiva yang lain
• Klasifikasi aktiva yang lain adalah :
1. aktiva moneter (monetary asset)
adalah klaim untuk sejumlah rupiah di masa yang akan datang tanpa
memperhatikan perubahan daya beli uang.

Atau pos-pos aktiva yang besarnya tidak terpengaruh oleh perubahan


nilai uang (rupiah) akan tetapi daya beli klaim tersebut untuk
dipertukarkan dengan potensi jasa lain akan berubah.
Misal :
• tabungan
• deposito
• piutang dagang
• piutang wesel
• uang muka jaminan kontrak

2. aktiva non moneter (monetary asset)


adalah pos-pos yang besarnya terpengaruh oleh perubahan nilai uang .

Atau aktiva yang mempunyai klaim untuk menerima potensi jasa


yang daya beinya konstan.
Misal :
• surat berharga
• persediaan barang dagangan
• aktiva tetap
• goodwill
AKTIVA TAK BERUJUD
• Pengertian Aktiva Tak Berujud
• Aktiva tak berujud adalah kelebihan biaya dari suatu perusahaan yang
diakuisisi atas jumlah aktiva bersihnya yang berujud.

• Yang termasuk dalam aktiva tak berujud


• aktiva tak berujud tradisional
• nama barang
• hak cipta
• perjanjian untuk tidak bersaing
• waralaba
• bunga masa depan
• goodwill
• lisensi
• hak operasi
• paten
• rekaman induk
• proses rahasia
• merek dagang
• nama dagang
AKTIVA TAK BERUJUD

• beban yang ditangguhkan


• iklan dan promosi
• uang muka pengarang
• biaya pengembangan perangkat lunan computer
• biaya penerbitan utang
• biaya hokum
• riset pemasaran
• biaya organisasi
• biaya pra pembukaan
• biaya relokasi dan penataan ulang
• perbaikan
• biaya riset dan pengembangan
• biaya persiapan
• biaya pelatihan
Pengakuan Aktiva Tak Berujud
• Menurut SFAC No 5
• Syarat dikapitalisasi suatu aktiva bila :
• memenuhi definisi yang tepat
• dapat diukur
• relevan
• dapat diandalkan
• Selanjutnya menurut FASB :
• Biaya yang dikeluarkan untuk jasa riset dan
pengembangan, relokasi, reparasi, pelatihan atau
iklan, berkaitan dengan manfaat ekonomi jangka
panjang dapat dilakuan dengan dua cara :
• biaya yang dikeluarkan serupa dengan asuransi dibayar
dimuka atau sewa dibayar di muka diperlakukan sebagai
biaya
• merupakan manfaat ekonomi masa depan yang
diperkirakan akan diperoleh di masa yang akan dating
diperhitungkan sebagai aktiva baik ditambahkan kepada
aktiva lain atau diungkapkan

Anda mungkin juga menyukai