Anda di halaman 1dari 21

Fina Aryani, M.Sc.

, Apt
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau
Penyakit yang terjadi akibat
terganggunya aliran darah ke otak secara tiba-tiba
sehingga menyebabkan kerusakan neurologis

Tipe iskemik/ penyumbatan : Tipe hemoragik/Perdarahan :


stroke yang disebabkan karena stroke yang disebabkan
adanya penyumbatan
pembuluh darah karena perdarahan
intrakranial
DEFINISI
Stroke merupakan cedera vaskular akut pada otak
dimana terjadi suatu cedera mendadak dan
berat pada pembuluh – pembuluh darah otak.

Cedera dapat disebabkan oleh sumbatan bekuan


darah, penyempitan pembuluh darah, atau
pecahnya pembuluh darah. Hal ini
menyebabkan kurangnya pasokan darah yang
memadai
EPIDEMIOLOGI
• Di dunia, menurut SEAMIC Health Statistic 2000, penyakit serbiovaskuler seperti jantung
koroner dan stroke berada di urutan kedua penyebab kematian tertinggi di dunia.

• Penelitian prospektif tahun 1996/1997 mendapatkan 2.065 pasien stroke dari 28 rumah sakit
di Indonesia (Misbach, 2000). Survei Departemen Kesehatan RI pada 987.205 subjek dari
258.366 rumah tangga di 33 propinsi mendapatkan bahwa stroke merupakan penyebab
kematian utama pada usia > 45 tahun (15,4% dari seluruh kematian). Prevalensi stroke rata-
rata adalah 0,8%, tertinggi 1,66% di Nangroe Aceh Darussalam dan terendah 0,38% di Papua
(RISKESDAS, 2007).

• Di AS, stroke mrp penyebab kematian ke-3 setelah jantung dan kanker, diderita oleh 500.000
orang per tahunnya

• Secara umum, 85% kejadian stroke adalah stroke oklusif, 15 % adalah stroke hemoragik

• Jumlah kasus stroke berulang di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau yang didapatkan adalah
sebanyak 62 kasus yang diambil dari tahun 2011- 2012. Jumlah keseluruhan kasus stroke yang
merupakan gabungan data stroke primer dan sekunder pada tahun 2011- 2012 berjumlah
770 kasus. Sehingga, prevalensi stroke berulang yang didapatkan di RSUD Arifin Achmad
Provinsi Riau sebesar 8,05%.
FAKTOR RESIKO

Faktor resiko tidak terkendali:


usia, jenis kelamin, riwayat
keluarga, ras.

Faktor resiko terkendali :


hipertensi, penyakit jantung.

Faktor resiko lain : Dm,


dislipidema, merokok,
konsumsi alkohol yang
berlebihan, cedera/kecelakaan
GEJALA & TANDA
Gejala stroke secara umum, antara lain (Harsono, 1996, hal 67) :
• Muntah
• Penurunan kesadaran (konfusi, delirium, letargi, stupor atau
koma)
• Gangguan berbicara (afasia) atau bicara pelo (disastria)
• Wajah tidak simetris atau mencong
• Kelumpuhan wajah / anggota badan sebelah (hemiperase)
yang timbul secara mendadak.
• Gangguan sensibilitas pada satu atau lebih anggota badan.
• Gangguan penglihatan, penglihatan ganda (diplopia)
• Vertigo, mual, muntah, dan nyeri kepala
GEJALA &TANDA
• Terdapat beberapa gejala awal yang membedakan stroke
hemoragik dan non hemoragik (iskhemik) seperti gejala
seperti mual muntah, sakit kepala dan hemiparesis atau
hemiplegic sejak permulaan serangan lebih sering terjadi
pada stroke hemoragik.
• Serangan stroke hemoragik biasanya terjadi pada waktu
melakukan aktivitas, emosi atau marah, sedangkan
stroke iskhemik terjadi ketika waktu istirahat.
• Selain itu, pada stroke hemoragik kesadaran menurun
bahkan sampai koma, sedangkan stroke iskhemik,
kesadaran tidak menurun
ETIOLOGI
Stroke hemoragik :
disebabkan oleh kenaikan
tekanan darah yang akut atau
penyakit lain yang
menyebabkan melemahnya
pembuluh darah

Stroke iskemik (non hemoragik) :


disebabkan oleh penyumbatan
pembuluh darah akibat adanya
emboli, ateroskelosis, atau
oklusi trombotik pada
pembuluh darahotak
PROGNOSIS
• Indikator prognosis adalah : tipe dan luasnya
serangan, age of onset, dan tingkat kesadaran

• Hanya 1/3 pasien bisa kembali pulih setelah serangan


stroke iskemik

• Umumnya, 1/3-nya lagi adalah fatal, dan 1/3-nya


mengalami kecacatan jangka panjang

• Jika pasien mendapat terapi dengan tepat dalam


waktu 3 jam setelah serangan, 33% diantaranya
mungkin akan pulih dalam waktu 3 bulan
PROGNOSIS
• Prognosis pasien dgn stroke hemoragik
(perdarahan intrakranial) tergantung pada
ukuran hematoma hematoma > 3 cm
umumnya mortalitasnya besar, hematoma yang
massive biasanya bersifat lethal

• Jika infark terjadi pada spinal cord rognosis


bervariasi tergantung keparahan gangguan
neurologis jika kontrol motorik dan sensasi
nyeri terganggu prognosis jelek
PATOFISIOLOGI
• Stroke iskemik adanya aterotrombosis atau emboli 􀃆 memutuskan
aliran darah otak (cerebral blood flow/CBF)

• Nilai normal CBF = 53 ml/100 mg jaringan otak/menit


• Jika CBF < 30 ml/100 mg/menit iskemik

• Jika CBF < 10 ml/100 mg/menit kekurangan oksigen proses


fosforilasi oksidatif terhambat produksi ATP (energi)
berkurang pompa Na-K-ATPase tidak berfungsi depolarisasi
membran sel saraf pembukaan kanal ion Ca kenaikan
influks Ca secara cepat gangguan Ca homeostasis Ca
merupakan signalling molekul yang mengaktivasi berbagai enzim
memicu proses biokimia yang bersifat eksitotoksik
kematian sel saraf (nekrosis maupun apotosis) gejala yang
timbul tergantung pada saraf mana yang mengalami
kerusakan/kematian
PATOFISIOLOGI
• Hemoragi merupakan penyebab ketiga tersering serangan
stroke
• Penyebab utamanya: hipertensi terjadi jika tekanan darah
meningkat dengan signifikan, menyebabkan pembuluh arteri
robek, sehingga perdarahan pada jaringan otak, membentuk
suatu massa, kemudian jaringan otak terdesak, bergeser, atau
tertekan(displacement of brain tissue), sehingga fungsi otak
terganggu
• Semakin besar hemoragi yg terjadi maka semakin besar
displacement jaringan otak yang terjadi
• Pasien dengan stroke hemoragik sebagian besar mengalami
ketidaksadaran dan akhirnya meninggal
DIAGNOSIS
CT scan & MRI : menunjukkan adanya infark (>
2mm) atau perdarahan 􀃆 untuk membedakan
jenis stroke

Karotis Doppler (CD)

Elektrokardiogram (EKG) akan menentukan


apakah pasien memiliki fibrilasi atrium

Echocardiogram transthoracic (TTE)

Echocardiogram transesophageal (TEE)

Transcranial Doppler (TCD) : menentukan


apakah pasien cenderung memiliki sclerosis
arteri intrakranial (misalnya stenosis arteri
serebri).
Sasaran terapi
• Terapi yang diberikan tergantung jenis
strokenya : iskemik atau hemoragik
• Sasaran : aliran pembuluh darah otak
• Berdasarkan waktu terapinya :
- Terapi pada fase akut
- Terapi pencegahan sekunder atau rehabilitasi
TATA LAKSANA

Stroke iskemik akut

Menghilangkan Terapi pembedahan


sumbatan aliran darah (surgical therapy)

• Terapi trombolitik Carotid endarterectomy


• Terapi antiplatelet (baik untuk pasien dgn
• Terapi antikoagulan stenosis ≥ 70%)
TATA LAKSANA
Stroke hemoragik

Mengatasi
Pembedahan Terapi suportif
perdarahan

Untuk lokasi perdarahan


Infus manitol •Vit K dan plasma beku
dekat permukaan otak •Protamin
•Asam traneksamat
Obat-obat yang digunakan
pada terapi serangan akut
• Terapi trombolitik : tissue plasminogen activator (t-PA), Alteplase
Mekanisme: mengaktifkan plasmin, melisiskan tromboemboli
Penggunaan t-PA sudah terbukti efektif jika digunakan dalam 3 jam
setelah serangan akut
Catatan: tetapi harus digunakan hati-hati karena dapat menimbulkan
resiko perdarahan

• Terapi antiplatelet : aspirin, clopidogrel, dipiridamol-aspirin , tiklopidin


: masih merupakan mainstay dalam terapi stroke
Urutan pilihan : Aspirin atau dipiridamol-aspirin, jika alergi atau gagal :
clopidogrel, jika gagal : tiklopidin

• Terapi antikoagulan : masih kontroversial karena resiko perdarahan


intrakranial
Agen: heparin, unfractionated heparin, low-molecular-weight heparins
(LMWH), heparinoids warfarin
Terapi pemeliharaan
(pencegahan) stroke
• Terapi Antiplatelet
•Aspirin : menghambat sintesis tromboksan (senyawa yang berperan dlm proses pembekuan
darah)
•Dipiridamol, atau kombinasi Dipiridamol - Aspirin
•Tiklopidin dan klopidogrel : jika terapi aspirin gagal
•Silostazol

• Terapi Antikoagulan
Masih dalam penelitian, efektif untuk pencegahan emboli jantung pada pasien stroke

• Terapi hormon estrogen


Pada wanita post-menopause terapi ini terbukti mengurangi insiden terjadinya stroke
Terapi pemeliharaan
(pencegahan) stroke
• Antihipertensi
Antihipertensi dibutuhkan karena hipertensi merupakan
faktor resiko (50% pada stroke iskemik dan 60% pada stroke
hemoragik)
Penggunaan antihipertensi harus memperhatikan aliran darah
otak dan aliran darah perifer, menjaga fungsi serebral
Obat pilihan :
• golongan AIIRA (angiotensin II receptor antagonis) contoh :
candesartan
• golongan ACE inhibitor
Terapi pemeliharaan
(pencegahan) stroke
• Terapi memulihkan metabolisme otak
Tujuan:
• Meningkatkan kemampuan kognitif
• Meningkatkan kewaspadaan dan mood
• Meningkatkan fungsi memori
• Menghilangkan kelesuan
• Menghilangkan dizzines
Contoh: citicholin, codergocrin mesilate, piracetam

• Terapi rehabilitasi
misal : fisioterapi, terapi wicara dan bahasa, dll.

Anda mungkin juga menyukai