Anion golongan A adalah jenis golongan anion yang dapat menguap bila bereaksi
dengan asam, yaitu :
• Sifat redoks
Kelompok anion, sebagian bersifat sebagai oksidator, sebagian reduktor,
sebagian lain sifat oksidator, reduktornya tergantung dalam suasana
larutannya. NO3- dan CrO42- merupakan oksidator kuat dalam suasana larutan
asam.
• Kesetimbangan larutan
Reaksi pengendapan mengandung nilai yang sangat berarti bagi analisis
anion, Berdasarkan nilai Ksp sebagai garam, hanya barium sulfat yang dapat
diendapkan dari larutan yang dibuat asam dengan asam kuat encer.
Cara identifikasi ion dibagi menjadi dua macam, yaitu identifikasi kation dan
identifikasi anion. Namun pada analisa anion tidak begitu sistematik seperti pada
identifikasi kation. Salah satu cara penggolongan anion adalah pemisahan anion
berdasarkan kelarutan garam-garam perak, garam-garam kalsium, barium dan seng.
Untuk memudahkan analisa anion, diusahakan dulu dalam bentuk senyawa yang mudah
larut dalam air. Umumnya garam-garam natrium mudah larut dalam garam karbonat
dari logam-logam berat sukar larut dalam air, sehingga apabila zat yang akan dianalisa
berupa zat yang sukar larut atau memberi endapan dengan Na2CO3 maka dibuat dahulu
ekstak soda, kemudian dipisahkan dari endapan yang mengganggu tersebut.
Analisis anion diawali dengan uji pendahuluan untuk memperoleh gambaran ada
tidaknya anion tertentu atau kelompok tertentu atau kelompok lain yang memiliki sifat-
sifat yang sama. Selanjutnya diikuti dengan proses analisis yang merupakan uji spesifik
dari anion tertentu. Pemisahan secara fisik dari anion umumnya tidak penting, karena
uji spesifik anion hanya peka terhadap anion tertentu dan tidak peka untuk anion
lainnya. Hanya bila terjadi interferensi atau gangguan dalam suatu analisis anion oleh
anion lain maka diperlukan langkah awal proses pemisahan.
IDENTIFIKASI ANION
Analisis anion yang sering dilakukan meliputi 11 anion yang paling umum, yaitu
anion sulfide, sulfit, karbonat, nitrit, iodide, bromida, klorida, fosfat, kromat,
nitrat, dan sulfat. Beberapa uji pendahuluan dan uji identifikasi atau uji spesifik
dapat dilakukan dalam fase padatan, tetapi untuk memperoleh validitas pengujian
yang tinggi biasanya dilakukan dalam keadaan larutan.
Analisis anion dan kation sering kali dapat dibantu oleh diagram alir, yang
menggambarkan langkah-langkah sistematis untuk mengidentifikasi jenis anion
dan kation.
Ada pula identifikasi anion berdasarkan reaksi dalam larutan, yaitu anion yang
diidentifikasi dengan reaksi pengendapan dan dengan reaksi redoks. Reaksi
pengendapan umumnya terjadi saat proses pemisahan yang kemudian dilanjutkan
dengan uji identifikasi, namun tidak ada jenis anion tertentu yang termasuk dalam
kelompok reaksi pengendapan karena hal tersebut sesuai dengan uji lanjutannya.
Pembentukan endapan karena adanya senyawa baru setelah bereaksi.
IDENTIFIKASI ANION
Endapan adalah zat yang memisahkan dari suatu fase padat keluar dari larutan
endapan, mungkin berupa kristal (kristalin) atau koloid dan dapat dikeluarkan dari
larutan dengan penyaringan. Endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh
dengan zat yang bersangkutan ke larutan (S) satu endapan.
Anion yang digolongkan berdasarkan reaksi redoks yaitu anion pengoksidasi dan
anion pereduksi. Anion dalam kelompok pengoksidasi adalah ClO4-, ClO3-, NO3,
SO42-, dan lain-lain. Sedangkan anion dalam kelompok pereduksi adalah S2-, SO3-,
Cl- dan lain-lain.
UJI PENDAHULUAN
UNTUK ANION
Uji pendahuluan anion dimaksudkan untuk memisahkan anion pengoksidasi dan anion
pereduksi ke dalam empat golongan atau kelompok yang didasarkan pada reaksinya
terhadap larutan asam perklorat, HCLO4 encer dan ion perak, Ag+. Uji pendahuluan
ini dapat dideteksi dari terjadinya perubahan warna, timbulnya gas dan terbentuknya
endapan.
Golongan I (Golongan sulfat): SO42+, CO32+, Cr2O42- AsO43- AsO33-, PO43-, SO32-,
BO33-Anion-anion golongan ini mengendap dengan Ba2+ dalam suasana basa.
Golongan II (Golongan halida): Cl-, Br, S2-. Anion golongan ini mengendap dengan
Ag+ dalam larutan asam (HNO3).
Golongan III (Golongan nitrat): NO3-, NO2, CH3COO-. Semua garam dari golongan
ini larut
SO42 : Larutan contoh ditambahkan larutan BaCl2, terjadi endapan putih.
Coba larutkan dalam sedikit asam klorida encer dan pekat, jika tidak larut
menandakan adanya SO42-.
NO2- : Uji nitrit dapat dilakukan seperti pada nitrat tetapi H2SO4 pekat
diganti dengan asam asetat, uji nitrat memberikan cincin coklat.