Anda di halaman 1dari 15

DEMENSIA PADA LANSIA

dr. WIDYA YULIARTI


UPT PUSKESMAS GANTUNG
DEMENSIA

 WHO : sindrom neurodegeneratif yg


timbul krn kelainan yg kronis dan
progesifitas disertai dgn gang. fungsi
luhur multipel spt kalkulasi, kapasitas
belajar, bahasa, dan mengambil
keputusan.
 Gang. Fungsi kognitif biasanya disertai
dgn perburukan kontrol emosi, perilaku
dan motivasi
Tingkat Keparahan
Demensia
 RINGAN: kehilangan memori cukup terganggu akvitas
sehari – hari, tidak parah tapi tidak dapat hidup
mandiri. Fungsi utama yg terkena  sulit untuk
mempelajari hal baru.
 SEDANG: kehilangan memori mjd hambatan serius
utk hidup mandiri. Hanya hal-hal yg penting yg
masih dapat diingat. Bisa jd tentang dimana dia
tinggal, apa yang telah dilakukan belakangan ini
atau nama-nama orang yang akrab  tidak
ingat.
 BERAT: ketidakmampuan lengkap untuk menyimpan
informasi baru. Gagal untuk mengenali bahkan
kerabat dekatnya.
Menurut PPDGJ - III

 Diagnosis :
1. Adanya penurunan kemampuan daya
ingat dan daya pikir, yg sampai
menganggu kegiatan harian seseorang
spt : mandi, berpakaian, makan,
kebersihan diri, BAB/BAK.
2. Tidak ada gangguan kesadaran.
3. Paling sedikit sudah terjadi minimal 6
bulan.
Penyebab
 Penyakit SSP : peny. Alzheimer, peny. Parkinson,
sklerosis multipel.
 Gang. Sistemik : tiroid, paratiroid, pasca
hipoglikemia, ensepalopati hepatis kronis,
ensepalopati uremik kronis, peny. radang
pembuluh darah, dll
 Kelainan defisiensi : def. Sianokobalamin dan
def. Asam folat.
 Tumor otak
 Infeksi
 Dll.
DEMENSIA PADA LANSIA
 Bertambahnya usia, energi perlahan berkurang,
rekasi terhadap kejadian di sekitarnya lambat,
daya kreatif & inisiatif berangsur menurun 
penurunan memori dan fungsi kognitif
menganggu rutinitas sehari-hari.
 Hipertensi sendiri  faktor risiko utk terjadinya
demensia tipe vaskular.
 Obesitas abdominal, resistensi insulin,
dislipidemia dan sindrom metabolik  faktor
risiko timbulnya penyakit pembuluh darah 
demensia vaskular.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai