Anda di halaman 1dari 11

FILANTROPI ISLAM: WAKAF

DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
NAMA KELOMPOK :
1. ICHLAZUL AMAL (14311474)
2. SULTAN ALIF (15311274)
3. NOVIANTA YOGA S (15311396)
4. ADITYA SAHPUTRA (15311416)
PENDAHULUAN
Prinsip dasar Islam, bahwa seorang muslim yang
tergolong mampu dalam hal harta diperintahkan oleh Allah
SWT untuk berbagi dan menolong kepada sesamanya umat
muslim. Maknanya adalah jelas bahwa hal itu sudah tidak
terlalu asing, apalagi di Indonesia. Sudah banyak lembaga-
lembaga di Indonesia yang membantu menaungi dana
bantuan kita misalnya seperti Dompet Dhu’afa, LAZIZ
Muhammadiyah, Yayasan Dana Sosial, Yayasan Daarut
Tauhid, Yayasan Sosial Ummul Quro’, Baitul Mal, Rumah
Zakat, Bank Mu’amalat, dll. Oleh sebab itu tak ada lagi
halangan kita untuk tidak berbagi kepada sesama.
DEFINISI WAKAF
Wakaf berasal dari bahasa Arab waqaf, yaitu
nama lain (masdar) dari kata kerja waqafa, ia
mempunyai berbagai macam makna mengikut tujuan
dan penggunaan ayat itu sendiri. Dari segi istilah
bermaksud menahan sesuatu harta seseorang untuk
dimanfaatkan oleh orang lain. Harta yang diwakafkan
hendaklah berada dalam keadaan yang baik, kekal dan
tujuan melakukan wakaf adalah untuk mendekatkan
diri kepada Allah SWT dan memberi kebajikan kepada
orang lain. Pewakaf juga tidak lagi mempunyai hak ke
atas harta wakaf tersebut.
DASAR HUKUM WAKAF
Allah SWT berfirman yang artinya:
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada
kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu
menafkahkan sebahagian harta yang kamu
cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan,
maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.”
(QS Ali Imran ayat 92)
Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa “Sesungguhnya Umar
pernah mendapatkan sebidang tanah di Khaibar. Lalu, beliau
mendatangi Nabi saw dan meminta nasehat mengenai tanah
itu, seraya berkata, “Ya Rasulullah, saya mendapatkan
sebidang tanah di Khaibar, yang saya tidak pernah
mendapatkan harta lebih baik dari pada tanah itu”. Nabi saw
pun bersabda, “Jika engkau berkenan, tahanlah batang
pohonnya, dan bersedekahlah dengan buahnya. Ibnu Umar
berkata, “Maka bersedekahlah Umar dengan buahnya, dan
batang pohon itu tidak dijual, dihadiahkan, dan diwariskan.
Dan Umar bersedekah dengannya kepada orang-orang fakir,
para kerabat, para budak, orang-orang yang berjuang di jalan
Allah, Ibnu Sabil, dan para tamu. Pengurusnya boleh
memakan dari hasilnya dengan cara yang makruf, dan
memberikannya kepada temannya tanpa meminta harganya.”
[HR. Imam Bukhari dan Muslim]
JENIS - JENIS WAKAF
1. Wakah ahli atau bisa disebut sebagai wakaf dzurri
Wakaf yang ditujukan kepada orang-orang tertentu
dengan jumlah satu orang atau lebih tanpa
memandang keluarga si wakif atau bukan.

2. Wakaf kahiri
Sebuah klasifikasi wakaf yang secara tegas untuk
kepentingan agama atau masyarakat.
SYARAT SAH WAKAF
Terdapat 4 rukun dalam wakaf yaitu:
1. Wakif (orang yang mewakafkan harta)
2. Maukuf bih (barang atau harta yang diwakafkan)
3. Mauquf ‘alaih (pihak yang diberi wakaf /
peruntukan wakaf)
4. Shighat (pernyataan atau ikrar wakif sebagai suatu
kehendak umum untuk mewakafkan sebagaian
harta bendanya).
PERAN WAKAF DALAM
PEMBERDAYAAN UMAT
Dalam kehidupan kaum muslimin, Islam sagat
menekankan tentang pentingnya adanya keadilan sosial.
Dalam beberapa ayat yang terdapat di Al-Qur’an, Allah
subhanahu wa ta’ala selalu menekankan betapa
pentingnya keadilan itu. Karena keadilan akan
membimbing pada ketakwaan, ketakwaan akan
membawa pada kesejahteraan. Begitu pula juga
sebaliknya, ketidakadilan akan membawa pada kesesatan
dan akan menjauhkan manusia dari rahmat Tuhan. Sistem
perwakafan dapat dilakukan sebagai alternatif yang
mungkin dapatdirealisasikan dalam jaminan sosial.
Hal ini akan terealisasi seiring dengan telah
disahkannya UU No. 41 tahun 2004 tentang wakaf, yang
telah mengamanatkan kepada Badan Wakaf Indonesia
agar dapat mengelola harta benda yang berskala
nasional dan internasional. Secara mendasar,
perwakafan mengharuskan pokok harta tersebut kekal
dan abadi, sehingga dikelola dan hasilnya
diperuntukkan bagi program jaminan sosial termasuk
bagi pemberdayaan masyarakat. Dalam ketentuan
undang-undang terdapat dua model wakaf uang, yaitu
wakaf uang untuk jangka waktu tertentu dan wakaf
uang untuk selamanya.
Hasil pengelolaan dana wakaf dapat diperuntukkan
bagi pemberdayaan masyarakat, seperti pemberdayaan
pendidikan, kesehatan, sosial ataupun ekonomi. Bentuk
pemberdayaan pendidikan misalnya dengan mendirikan
sekolah gratis dengan kualitas yang baik atau bantuan bagi
kesejahteraan guru. Sedangkan pemberdayaan masyarakat
dapat berupa pemeriksaan kesehatan dan pengobatan
gratis bagi masyarakat kurang mampu, bantuan gizi ibu
hamil, serta persalinan gratis. Pemberdayaan sosial dapat
berupa pelatihan kerja dan kewirausahaan bagi masyarakat
agar dapat menghasilkan sumberdaya manusia.
Pemberdayaan ekonomi berupa bantuan dana bergulir
kepada masyarakat untuk dapat digunakan sebagai
kebutuhan bisnis atau yang lainnya.
KESIMPULAN
Wakaf merupakan suatu bagian dari lembaga keuangan
syariah atau Islam selain zakat, infaq, dan shadaqah. Wakaf
juga merupakan salah satu alternatif cara yang dapat
mengatasi permasalahan yang ada di Indonesia yaitu
kemiskinan. Dengan pengelolaan wakaf secara produktif
diharapkan wakaf tersebut mampu untuk membantu
pemerintah mencari penyelesaian dari masalah yang ada di
Indonesia. Namun yang perlu dilakukan pertama kali adalah
mengubah pemahaman masyarakat yang menganggap bahwa
wakaf hanya sebatas pada benda tidak bergerak yang tidak
dapat dikelola secara produktif dan tidak akan memberikan
hasil yang efisien yang dapat mensejahterakan dan
memberdayakan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai