Anda di halaman 1dari 13

PROFESI NERS

KELOMPOK 1 B

Disusun oleh :
1. MAHRITA
2. DEVI
3. DEWI
4. FEBBY
1
KASUS
KGD
KASUS

Pasien datang dari rumah diantar keluarga dengan


kondisi sesak nafas , batuk kering setelah pulang dari
terapi Hemodialisa RSUD dr.Loekmono Hadi di pagi hari
, kemudian malam harinya pada pukul 23.20 WIB
dibawa keluarganya menuju IGD RSUD dr.Loekmono
Hadi Kudus. Pasien mengatakan sesak nafas, irama
nafasnya tidak teratur, batuk terus menerus. Setelah
dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan TTV, TD: 143/78
mmHg, N: 119x/menit, RR: 30x/menit,SPO2 : 50% dan T:
370C GCS = 15 (composmetis) terlihat nafasnya tidak
teratur. Kemudian dilakukan pemeriksaan penunjang ANALISA DATA?
yaitu cek darah rutin ternyata ada hasil yang abnormal
ureum 163,7 (nilai normal 19-44), keatinin 7,7 (Normal
0.6 – 1.3) Pasien kemudian mendapatkan terapi oksigen DIAGNOSA KEPERAWATAN ?
non rebreathing mask 10 Liter/menit, dipasang infus
Asering dengan aturan tetes 10 tetes per menit (TPM),
dipasang kateter kemudian diberikan injeksi Furosemid INTERVENSI ?
2x10 mg melalui IV, asam folat 1x5mg. Karena pasien
mengalami penurunan saturasi oksigen dan beresiko
gagal nafas maka dipindah ke ruang perawatan ICU
RSUD dr.Loekmono Hadi Kudus.
ANALISA
DATA
Hari/Ta Data Fokus Problem Etiologi
nggal/ (DO + DS)
Jam
Kamis, DS : pasien mengatakan sesak nafas, batuk terus menerus. Ketidakefektifan Pola Nafas Penurunan ekspansi
26 Sept DO : Domain 4 Aktivitas / paru atau
2019 - Irama nafasnya tidak teratur Istirahat penurunan suplai
(21.00) - RR 30x/menit Kelas 4 Respons oksigen
- SPO2 80% Kardiovaskuler / Pulmonal
- Terpasang oksigen nasal canul 4L/menit (Kode 00032)
- Suara ronkhi

Kamis, DS : Pasien mengatakan haus terus menerus, ingin minum Kelebihan volume cairan Penurunan
26 Sept DO: (Domain 2 Nutrisi, Kelas 5 kemampuan ginjal
2019 - Mukosa lembab Hidrasi) untuk
(21.00) - Intake 1029 cc, Output 412cc Balance +617 cc Kelebihan mengeluarkan air
volume cairan 617 dan menahan
- Urine kurang lebih 100cc per 7 jam natrium
- Hasil ureum 163,7 (Normal 19-44)
- Hasil kreatinin 7,7 (Normal 0.6 – 1.3)
DIAGNOSA
KEPERAWATAN

SESUAI DENGAN PRIORITAS MASALAH

1. Ketidakefektifan Pola Nafas


Domain 4 Aktivitas / Istirahat
Kelas 4 Respons Kardiovaskuler /
Pulmonal (Kode 00032)

2. Kelebihan volume cairan


(Domain 2 Nutrisi, Kelas 5 Hidrasi)
INTERVENSI
NO DX KEP TUJUAN DAN KH INTERVENSI

1. Ketidakefektifan Setelah diberikan asuhan 1. Monitoring TTV (Irama, kecepatan


Pola Nafas keperawatan selama 1 x 24 pernafasan)
Domain 4 Aktivitas / jam diharapkan Status 2. Berikan posisi fowler
Istirahat Pernafasan membaik 3. Berikan oksigen sesuai yang
Kelas 4 Respons dengan kriteria hasil : dibutuhkan
Kardiovaskuler /  Frekuensi Pernafasan 4. Kolaborasi dengan dokter dalam
Pulmonal 16-20 x/menit pemberian obat antibiotic,
Kode 00032  Irama Pernafasan teratur salbutamol, mukolitik
 SPO2 95-100%
 Suara nafas vesikuler
NO DX KEP TUJUAN DAN KH INTERVENSI

2. Kelebihan volume Setelah diberikan asuhan 1. Pantau balance cairan/sift


cairan keperawatan selama 1 x 24 jam 2. Kaji edema perifer
(Domain 2 diharapkan Kelebihan volume 3. Batasi masukan cairan
Nutrisi, Kelas 5 cairan menjadi normal dengan 4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
Hidrasi) kriteria hasil : obat diuretik
-Masukan dan haluaran
seimbang kurang lebih 500cc
- Volume urine ½ - 2 kg BB/
Jam
IMPLEMENTASI

No.Dx Hari,Tanggal/jam Implementasi Respon / Hasil Ttd


1,2 Kamis, Monitoring TTV (Irama, DS: Pasien mengatakan sesak nafas, ingin minum dan merasa haus
26-9-2019 kecepatan pernafasan) , D0 :
21.10 balance cairan, - Irama nafasnya tidak teratur, suara ronkhi
mengkaji edema perifer - RR 30x/menit, SPO2 80%
- Mukosa lembab
- Intake 1029 cc, Output 412cc, Balance +617 cc Kelebihan
volume cairan 617
- Tidak ada edema perifer

1,2 21.15 Memposisikan fowler, DS: Pasien mengatakan sesak nafas


memberikan oksigen DO: Pasien tidur di bed dengan posisi fowler dan terpasang
nasal canul 4 oksigen nasal canul 4 liter/menit. Terpasang infus, cairan asering
liter/menit , membatasi 10 tpm, obat melalui syringe pump (Cedocard 40cc,herbesser 50
cairan yang masuk cc) pasien minum sedikit tapi sering
1,2 21.20 Memberikan Obat DS : Pasien mengatakan masih sesak
antibiotic : DO :
- Cefoperazone 1 gr Ketika diberikan nebulizer pasien menghirup uap dan
- Levofloxacin nafasnya masih sesak
500gr Antihipertensi, tekanan darah 143/78 mmHg setelah
Salbutamol: diberikan,tensinya tetap 143/78 mmHg
- Nebul Combivent Mukolitik, Pasien nampak masih batuk dan tidak produktif
Mukolitik : Diuretik, urine pasien 150 cc, masih sedikit , warna kuning
- NAC 200mg pekat
Diuretic :
- Furosemid 1 gr
Vitamin : Asam
folat
Anti Hipertensi :
- Irbesartan
1x150mg
EVALUASI
Waktu DX DIAGNOSA EVALUASI

Jum’at 1 Ketidakefektifan Pola S: Pasien mengatakan sesak nafas berkurang


27-09- Nafas O: - Irama nafasnya tidak teratur, suara nafas ronkhi
2019 Domain 4 Aktivitas / - RR 24x/menit

12.00 Istirahat - SPO2 90%


Kelas 4 Respons - Pasien tidur di bed dengan posisi fowler dan terpasang oksigen nasal canul 4 liter/menit
Kardiovaskuler / Pulmonal A: Masalah belum teratasi
Kode 00032 P: Lanjutkan intervensi

2 Kelebihan volume cairan S: Pasien mengatakan haus dan ingin minum


1. (Domain 2 Nutrisi, O:
Kelas 5 Hidrasi) - Mukosa lembab
- Intake 1029 cc, Output 412cc, Balance +617 cc Kelebihan volume cairan 617, urine kurang lebih 150cc
per 7 jam warna kuning pekat
- Tidak ada edema perifer
- Terpasang infus, cairan asering 10 tpm, obat melalui syringe pump (Cedocard 40cc,herbesser 50 cc)
pasien minum sedikit tapi sering
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
ANALISA

1
JURNAL
PENELITIAN
PICO
ANALISA PICO JURNAL KEPERAWATAN INDONESIA, Jurnal Keperawatan Volume 5, Nomor 1 juli 2019 Hal 7-13

PENERAPAN TERAPI INHALASI NEBULIZER UNTUK MENGATASI BERSIHAN JALAN NAPAS

• Populasi : anak usia 3 tahun, dengan • Pada jurnal Tindakan nebuliser


batuk produktif pada dilakukan selama 3 x 24 jam,
bronkopneumonia tanpa komplikasi, menggunakan NaCl 1 cc +
frekuensi napas 43 kali/menit, ronkhi. Ventolin 1 cc + Bisolvon 10 tetes.
• Problem : Terapi nebulizer untuk • Pada kasus ini, pasien diberikan
mengatasi bersihan jalan nafas CKD combivent selama kurang lebih 2
P I menit

• sebelum pemberian terapi nebulizer dengan


NaCl 1 cc + Ventolin 1 cc + Bisolvon 10 tetes, C O • Ada perubahan setelah
frekuensi pernapasan 43 kali/menit, setelah dilakukan terapi nebulizer
dilakukan terapi, frekuensi pernapasan
menjadi 26 kali/menit
• Dalam kasus ini sebelum dibeikan nebul RR
30x/menit, Spo2 80% setelah dilakukan
nebul RR 24x/menit, spo2 90%
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai