perawatan diri intervensi latihan 2 diabetes-terkait di Amerika Serikat: review sistematis literatur PENELITI
Timethia Bonner, Margaret Foster & Erica Spears-
Lanoix METODE PENELITIAN
Review Sistematis SASARAN DAN LOKASI
Orang Yang Hidup Dengan Diabetes Tipe 2. Di USA.
HASIL PENELITIAN • Tiga puluh studi memenuhi kriteria inklusi dan diklasifikasikan menurut uji coba terkontrol secara acak ( n 9), desain survei ( 9), desain survei ( n 13), penelitian kohort 13), penelitian kohort ( n studi 4), lintas-sectional ( studi 4), lintas-sectional ( n 2), penelitian kualitatif ( 2), penelitian kualitatif ( n 2), dan seri kasus ( 2), dan seri kasus ( n 1). Meningkatkan komplikasi ekstremitas bawah yang berhubungan dengan 1). Meningkatkan komplikasi ekstremitas bawah yang berhubungan dengan diabetes tipe 2 dapat dilakukan melalui intervensi perawatan kaki yang efektif yang mencakup kaki perawatan pengetahuan dan perawatan kaki praktek. • Mencegah komplikasi ini, memahami faktor-faktor risiko, dan memiliki kemampuan untuk mengelola komplikasi di luar pertemuan klinis merupakan bagian penting dari program manajemen perawatan diri diabetes kaki. Intervensi dan studi penelitian yang bertujuan untuk mengurangi komplikasi ekstremitas bawah masih kurang. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menguji intervensi perawatan kaki di beberapa populasi dan lokasi geografis Prevalensi dan Faktor Resiko dari Kaki Diabetik Ulkus di Rumah Sakit Daerah, Timur Indonesia PENELITI
• Saldy Yusuf, Mayumi Okuwa, Muhammad Irwan,
Saipullah Rassa, Baharia Laitung, • Abdul Thalib, Sukmawati Kasim, Hiromi Sanada, Toshio Nakatani, Junko Sugamal. METODE PENELITIAN
Studi observasional SASARAN DAN LOKASI
Semua pasien DMT2 yang hadir dalam penelitian
pengaturan dari Mei 2013 hingga Februari 2014 untuk terapi DM. Di klinik rawat jalan endokrin, rumah sakit Wahidin Sudirohusodo, rumah sakit regional di ma Kassar (834 tempat tidur), yang dianggap representatif di kawasan timur Indonesia. HASIL PENELITIAN Ada 280 pasien DMT2 yang telah terdaftar dalam pengaturan penelitian, 259 peserta setuju untuk berpartisipasi (tingkat respon 92,5%). Pada akhir penelitian, 10 peserta tidak dapat penilaian lengkap dan tetap 249 peserta dalam analisis. Peserta tanpa resiko apapun adalah 90, dengan risiko 112 (dengan neuropati 14, neuropati atau deformitas 64, dan neuropati atau deformitas atau iskemik 34), sejarah DFU 14, sejarah amputasi 3 dan saat ini DFU 30 dari 249 peserta. Secara keseluruhan, prevalensi adanya faktor risiko (tidak termasuk sejarah dan keberadaan DFU) adalah 55,4% (95% CI 53,7% - 57,0%) dan prevalensi untuk DFU (termasuk sejarah dan keberadaan DFU) adalah 12,0% (95% CI: 10,3 % - 13,6%). Dalam analisis univariat kita mengevaluasi calon prediktor untuk kehadiran risiko dan DFU berdasarkan demografi, penilaian kaki dan perawatan kaki bahaviors klinis. Berkenaan dengan faktor demografi, usia lebih tua (P = 0,021) untuk kehadiran risiko, sementara agama (P = 0,032), pendidikan (P = 0,023), terapi DM (P = 0,020) dan persentase HbA = 0,023), terapi DM (P = 0,020) dan persentase HbA 1C ( P = 0,029) berhubungan dengan kehadiran DFU (Tabel 1 ). Berdasarkan penilaian kaki klinis, defor- mity (P = 0,000) dan ABI (P = 0,000) berhubungan dengan adanya faktor risiko. Namun, hanya kulit kering memiliki peran bukti di hadapan DFU (P = 0,001) ( Meja 2 ).