PRODUKSI
KELOMPOK 10
“CAIRAN
PENDINGIN”
1. Secara manual.
Pada umumnya operator
memakai kuas untuk memerciki pahat
gurdi, tap atau freis dengan minyak
pendingin. Selama hal ini dilakukan
secara teratur dan kecepatan potong
tak begitu tinggi maka umur pahat
bisa sedikit diperlama.
2. Disiramkan ke benda kerja
(flood application of fluid).
Cara ini memerlukan sistem
pendingin, yang terdiri atas
pompa, saluran, nozel, dan
tangki, dan itu semua telah
dimiliki oleh hampir semua
mesin perkakas yang standar.
Penggunaan cairan pendingin dengan cara
Disiramkan ke benda kerja (flood application of
fluid).
3. Disemprotkan (jet application
of fluid).
Dilakukan dengan cara mengalirkan
cairan pendingin dengan tekanan tinggi
melewati saluran pada pahat.
Pada proses pendinginan dengan cara ini
cairan pendingin disemprotkan langsung ke
daerah pemotongan (pertemuan antara pahat
dan benda kerja yang terpotong). Sistem
pendinginan benda kerja dibuat dengan cara
menampung cairan pendingin dalam suatu
tangki yang dilengkapi dengan pompa yang
Penggunaa cairan pendingin dengan cara
Disemprotkan
(jet application of fluid).
4. Dikabutkan (mist application of
fluid).
Pemberian cairan pendingin
dengan cara ini cairan pendingin
dikabutkan dengan menggunakan
semprotan udara dan kabutnya
langsung diarahkan ke daerah
pemotongan. Partikel cairan sintetik,
semi sintetik, atau emulsi
disemprotkan melalui saluran yang
Penggunaan cairan pendingin dengan cara
Dikabutkan
(mist application of fluid).
D. Pengaruh Cairan Pendingin pada
Proses Pemesinan
Penggunaan cairan pendingin pada
proses pemesinan ternyata memberikan
efek terhadap pahat dan benda kerja yang
sedang dikerjakan. Di antaranya:
- Memperpanjang umur pahat.
KELOMPOK 10