Anda di halaman 1dari 49

DEKTESI DINI

MALNUTRISI PADA
ANAK

dr. HILDA, M. Ked (Ped), Sp. A


Pendahuluan
 Malnutrisi masih menjadi masalah kesehatan
di semua negara berkembang yang miskin

 Di dunia masalah nutrisi meliputi kekurangan


asupan makanan , kelebihan asupan makanan
dan infeksi

 Kekurangan asupan  def nutrisi seperti KEP,


anemia, def Iodium dan def mikronutrien lain
 World Health Organization (WHO) 175 juta anak
di negara berkembang mengalami malnutrisi

 WHO  anak penderita gizi buruk berisiko


kematian 5 _ 20 kali lebih besar daripada anak
dengan nutrisi baik

 60% kematian balita, lebih dari 2/3 kematian


terjadi pada usia kurang dari satu tahun 
MALNUTRISI
 Malnutrisi  Suatu keadaan defisiensi, kelebihan
atau ketidak seimbangan protein energi atau nutrien
lain  gangguan fungsi tubuh

 Malnutrisi pada anak dipengaruhi kurangnya


konsumsi makanan dan penyakit infeksi merupakan
penyebab langsung, kemiskinan dan pendidikan
yang rendah sebagai masalah utama
Cara penilaian status gizi
• Tujuan:
individu : menentukan keadaan gizi
mendeteksi def nutrien
memantau pertumb fisik

populasi: tk status gizi masyarakat


 hsl penilaian : kebijakan
pemerintah
Pemeriksaan klinis
• Anamnesis (riwayat makanan)

• Pemeriksaan fisis

• Pemeriksaan antropometri terbatas


(BB, TB, LK, LLA)
Pemeriksaan klinis
• Gizi kurang:
- kelainan fisis tidak jelas
- anak hanya tampak kurus

• Gizi buruk:
- Marasmus
- Kwashiorkor
- Marasmus kwasiorkor
Pemeriksaan klinis
• Marasmus:
- cengeng, pucat
- penampakan spt “orang tua susah”
- Sela iga terlihat jelas
- lap lemak (-): tulang2 menonjol
- otot hipo/atrofi
Pemeriksaan klinis
• Kwasihorkor:
- apati, muka bulat, pucat
- rambut spt rambut jagung
- edema
- crazy pigmen dermatosis
• Marasmik-kwasiorkor : campuran M-K
MEP berat : Kwashiorkor
Rambut
Wajah

‘Puffy’

Edema
MEP berat : Kwashiorkor

Hepatomegali
Edema
Crazy pavement
dermatosis
MEP berat : Marasmus
Wajah

Rambut

Atrofi otot
Lemak SC <<
Iga gambang
MEP berat : Marasmus

limfadenopati
Analisis diet
∙ Penilaian kuantitas & kualitas makanan
- metoda wawancara
- food models
- pencatatan makanan sehari-hari
. 24 hours recall metode
. 3-7 days
• Kesulitan makan
• Kebiasaan makan yang abnormal
• Alergi makanan
Antropometrik
• Definisi .
Antropometri :
pengukuran berbagai dimensi fisik
tubuh manusia pada berbagai usia.

Pengukuran:
mendapatkan nilai/data mentah
Antropometrik
• Berat badan
- parameter paling sederhana
- mudah dilakukan dan diulang
- indeks utk status nutrisi sesaat
• Pengukuran:
- tanpa pakaian/seminim mungkin
- tanpa alas kaki
- timbangan balance beam (dacin)/
pegas
Cara menimbang bayi sd 2 thn

• Telanjang, popok dilepas


• Timbang 2 – 3 kali : hitung rata-ratanya
• Timbang pada jam yang (+) sama
• Dengan alat timbangan yang sama
• Kalau bayi bergerak terus menerus, tunggu
beberapa menit  timbang ulang
• Kalau bayi sangat rewel dan bergerak aktif
sehingga sulit menimbang, kalau bisa diprakirakan
 beri tanda bahwa berat badan berdasar
prakiraan
Anak dan Remaja
Remaja :
Lepas sepatu, kaus kaki, topi, kacamata, jaket, baju,
jam tangan, gelang, kalung, sabuk.
Kantong celana kosong, tangan tidak memegang
benda

Anak :
Hanya pakai celana pendek tipis dan kaus dalam
tipis

Dengan timbangan yang sama


Waktu (+) sama
Menimbang
• Sebaiknya timbangan : elektronik,
• 0-2 thn : skala 10 gram
• Perhatikan titik nol sebelum menimbang
• Timbangan harus di tera
berkala
Jangan Menggunakan Timbangan Kamar Mandi
(Bathroom Scale)

Karena : skala kasar (0,5 kg),


per (pegas) cepat lemah setelah dipakai berulang-ulang
Antropometrik
• Tinggi Badan
- mrp parameter yg sederhana
- mudah dilakukan dan diulang
- dikaitkan dengan BB memberikan
informasi yg bermakna
- kekurangan menunjukkan kekurangan
gizi kronis
Antropometrik
• Cara pengukuran
• anak besar:
- berdiri tegak & mata menatap lurus
- punggung menempel pd alat
pengukur pjg pd tembok/dinding
• bayi/anak belum berdiri:
- posisi terlentang
- menggunakan alat pengukur
khusus
CARA MENGUKUR
PANJANG BADAN/ TINGGI BADAN

 Bila anak masih kecil < 2 th :


diukur sambil berbaring  Panjang Badan (PB),
dengan alat “Stadio Meter”
 Anak ditelentangkan & dipegang oleh seorang
asisten terutama pada lutut & telapak kaki
 Petugas pengukur meletakkan kepala anak menempel
pada “Bidang Kepala” yang statis dari Stadio Meter,
sedangkan “Bidang Kaki” yg dapat digeser di tempat
kan pada telapak kaki dalam keadaan tegak lurus
 Hasil pengukuran dibaca pada skala, dengan
ketelitian 0,1 cm
CARA MENGUKUR
PANJANG BADAN PADA ANAK 0 - 2 TH
CARA MENGUKUR
PANJANG BADAN/ TINGGI BADAN (Lanjutan..)

 Bila anak sudah besar > 2 tahun :


biasanya diukur sambil berdiri  Tinggi Badan (TB),
dengan “Microtoise”
 Microtoise digantungkan pada dinding tegak lurus pd
ketinggian 2 m
 Pada waktu mengukur TB, punggung, tumit, pantat
dan belakang kepala menempel pada tembok, posisi
kepala tegak dan pandangan mata lurus ke depan
 Meteran microtoise diturunkan hingga mengenai
kepala anak
 Hasil pengukuran dibaca pada skala, dengan
ketelitian 0,1 cm
Mengukur Panjang / Tinggi badan
(lanjutan)
• > 2 tahun, bisa berdiri
Lingkaran kepala
• Dipengaruhi oleh st. gizi sp umur 36 bulan

• Pengukuran rutin ==> menjaring kelainan


otak
• Menggunakan pita tdk melar
• Tepat diatas supra-orbita pd bag plg
menonjol dan melalui oksiput
Pengukuran Lingkar Kepala
Pada bagian ukuran terbesar
Tergantung bentuk kepala
Interpretasi
• LK < sentil 5 atau < - 2 SD ==>
kemungkinan malnutrisi kronik pd masa
intrauterin atau masa bayi/anak dini
Lingkaran Lengan Atas
• Anak gol umur 1-5 thn
• LLA saja sdh dpt menunjukkan st gizi
• Dilakukan pada lengan kiri
• Pertengahan akromion-olekranon
• Menggunakan pita yg tdk melar/pita
khusus (WHO/CARE) yang diberi warna
• hijau, kuning, dan merah
• Interpretasi: .
< 11.5 cm : gizi buruk (merah)
11.5-12.5 cm : gizi kurang (kuning)
> 12.5 cm : gizi baik (hijau)
• Bila LLA dikaitkan dgn umur:
• 85-100% : gizi baik/normal
70-85% : gizi kurang
< 70% : gizi buruk
.
• Bila umur tidak diketahui, digunakan
indeks LLA/TB
> 85% : gizi baik/normal
80-85% : borderline/KKP-I
75-80% : gizi kurang/KKP-II
< 75% : gizi buruk/KKP-III
Antropometrik

BB menurut TB (BB/TB) -
lebih akurat  mencerminkan
proporsi tubuh
Antropometrik
• Cara menghitung : BB/TB(%) =
BB terukur saat itu x 100%
BB baku~TB terukur saat itu
• Interpretasi: -
> 120 % : kegemukan / obesitas
110-120%: overweight
90-110% : normal
70-90 % : gizi kurang
• < 70 % : gizi buruk
Antropometrik
• Nilai BB/TB yg berada sekitar P 50
menunjukkan kesesuaian atau normal

• Makin jauh deviasi yg terjadi makin besar


pula kelebihan atau kekurangan gizi pada
individu tsb
Pengkajian Status Nutrisi
• Bila ke 4 cara tsb dapat dilakukan
 diagnosis lebih tepat
• Prakteknya sulit
 klinis + antropo sederhana
• BB/TB masih merupakan indeks yg terbaik
dan lebih mencerminkan status gizi anak
tersebut.
• Tidak dapat digunakan pd keadaan yang
mempengaruhi BB/proporsi tubuh:
- udem, organomegali
- tumor yg besar
• Sebaiknya digunakan standar nasional/
regional.
• Bila belum ada ==> WHO-NCHS
.
• Dalam melakukan pengkajian berbagai
indeks dapat dikombinasikan/dihubungkan

• Indeks yang sering digunakan bersama-


sama: BB/umur, TB/umur dann BB/TB.
TERIMA KASIH

49

Anda mungkin juga menyukai