HAZARD
EXPOSURE
Higiene
Industri
Penyakit
Akibat
kerja
Kesehatan
Kerja
RISK
Kecelakaan
kerja Keselamatan
Kerja
Higiene Industri
Industrial Hygiene : (Patty’s Industrial Hygiene and Toxicology, volume 3rd, 1994 by John willey & Sons, Inc. New York,
edited by Robert L. Harris, Lewis J. Cralley, Lester V. Cralley)
Higiene Perusahaan :
Defenisi:
Potensi-potensi bahaya yang kemungkinan terjadi di
lingkungan kerja akibat adanya suatu proses kerja.
Klasifikasi: Strain
Stress
• Faktor Fisika
• Faktor Kimia
• Faktor Biologi
• Faktor Fisiologi
• Faktor Psikologi
Ricki M. Mulia
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor:
KEP-51/MEN/1999
(tentang NAB faktor Fisika di tempat kerja)
Radiasi:
perpindahan energi oleh gelombang atau partikel
Radiasi Ionisasi :
merupakan bentuk-bentuk radiasi yang pada interaksi dengan
materi, membangkitkan partikel-partikel bermuatan listrik (ion)
Radiasi Non-ionisasi :
merupakan bentuk-bentuk radiasi dengan energi yang cukup untuk
mengeluarkan elektron, tetapi tidak cukup untuk membangkitkan
ion.
Ricki M. Mulia
Radiasi Ionisasi di tempat kerja
Sumber :
Ricki M. Mulia
Radiasi Ionisasi di tempat kerja
Ricki M. Mulia
Ionizing radiation types
Alpha particles
Beta particles
Gamma radiation
X rays
Electromagnetic radiation,and as such, are identical to gamma
rays. The distinction is their origin. Gamma rays originate in
the atomic nucleus. X rays result from electron interactions
Neutrons
Not emitted as a direct results of natural radioactive decay.
They are produced during nuclear reaction.
Route of Entry
Non-stochastic Stochastic
Type effects
Penilaian :
• Deteksi partikel-partikel ionisasi dengan tabung Geiger Muller
Ricki M Mulia
Radiasi Ionisasi di tempat kerja
Penilaian :
• Pengukuran dosis radiasi dengan dosimeter saku maupun dosimeter
film
Ricki M Mulia
Radiasi Ionisasi di tempat kerja
Penilaian :
•Melakukan sampling udara yang dicurigai mengandung zat-zat
radioaktif
Ricki M Mulia
Absorbed Dose
Dose Unit:
A
10 mSv = 1 rem
B
Sum of internal and external exposure but excluding doses from
natural sources as recommended by NCRP
Ricki M Mulia
Radiasi Ionisasi di tempat kerja
Pengendalian :
• Mengurangi lamanya paparan
• Mempertahankan jarak yang aman antara pekerja dgn
sumber
• Membentengi sumber dengan bahan yg dapat
menyerap radiasi
Ricki M Mulia
Radiasi Non-Ionisasi di tempat kerja
Radiasi Non-ionisasi :
merupakan bentuk-bentuk radiasi dengan energi yang cukup untuk
mengeluarkan elektron, tetapi tidak cukup untuk membangkitkan
ion.
Sumber :
• Sinar Ultra-ungu ( Ultra-violet )
•Gelombang Mikro ( Microwaves )
• Sinar Inframerah ( Infra-red )
• Sinar laser
Sinar Ultra Ungu
Radiasi Sinar Ultra Ungu
Radiasi oleh pancaran gelombang elektromagnetik dengan
kisaran panjang gelombang 180 nm – 400 nm.
Dampak pemaparan
Pada mata mengakibatkan konjungtivitis fotoelektrika. Pada
kulit dapat mengakibatkan erythema, yaitu bercak merah
yang abnormal pada kulit.
Ricki M. Mulia
Pengukuran radiasi sinar ultra ungu
( SNI 16-7060-2004)
1. PERALATAN
• Direct reading instrument disebut radiometer sinar ultra
ungu
2. TITIK PENGUKURAN
Pengukuran minimal dilakukan pada 3 titik, yaitu:
•Zona penglihatan dengan jarak maksimal 30 cm dari mata
• Setinggi siku dgn jarak maksimal 30 cm dari bagian badan
paling luar
• Setinggi betis dgn jarak maksimal 30 cm dari betis
Ricki M. Mulia
Waktu Pemajanan Radiasi Sinar Ultra Ungu yg diperkenankan
Kep-51/MEN/1999
Ricki M Mulia
Radiasi frekwensi radio dan gelombang mikro
Ricki M. Mulia
Nilai Ambang Batas Frekuensi Radio/Gelombang Mikro
Ricki M. Mulia
Radiasi Non-Ionisasi di tempat kerja
Sinar Laser
Emisi energi tinggi yang dihasilkan dari kegiatan pengelasan,
pemotongan, pelapisan, alat-alat optis, pembuatan mesin-mesin
mikro dan operasi kedokteran. Pemaparan sinar laser dapat
mengakibatkan kerusakan retina dan kelainan kulit.
Ricki M. Mulia
Radiasi Non-Ionisasi di tempat kerja
Pengendalian
• Shielding
• Restrictions Exposure Time
• Personal Protective Equipment
Ricki M. Mulia
Terimakasih…
Ricki M. Mulia
Dampak paparan radiasi ionisasi