Kel 3 Saraf - SH
Kel 3 Saraf - SH
Oleh:
Mentariasih Maulida
Lantani Nafisah H
Prizka Putri Pahlawan
Ulima Larissa
Salsabila Ardhani
Preceptor:
dr. Halomoan Simon Tambunan, Sp.S, M.Si, Med
Umur : 60 tahun
Agama : Islam
Alamat : karyatani
KELUHAN UTAMA
KELUHAN TAMBAHAN
• cukup
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS PRESENT
• Keadaan Umum : Tampak sakit berat
• Kesadaran : E2M3V2
• Tekanan Darah : 170/100 mmHg
• Nadi : 75 x/m
• Laju Nafas : 22 x/m
• Suhu : 36,8 0C
• Saturasi Oksigen : 98%
STATUS GENERALIS
Kepala
• Kepala : Normocephal
• Rambut : Berwarna hitam, tidak mudah dicabut.
• Mata : anemis (-/-)
• Telinga : Normotia, Sekret/perdarahan (-/-)
• Hidung : Deviasi (-), epistaksis (-)
• Mulut : Sudut bibir tidak turun, sianosis (-), pucat (-)
• Lidah : Pucat (-), atrofi (-), deviasi (-)
Cor
• Inspeksi : Pulsasi ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS 5 linea midclavicula sinistra
• Perkusi : Batas jantung normal
• Auskultasi : BJ I-I regular, murmur (-), gallop (-)
PULMO
• Inspeksi : Simetris, lesi (-)
• Palpasi : Nyeri tekan (-), Fremitus taktil kanan=kiri
• Perkusi : Sonor (+/+)
• Auskultasi : Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen
• Inspeksi : Datar, masa (-), lesi (-)
• Auskultasi : BU (+) normal
• Palpasi : Nyeri tekan (-), hepatosplenomegali (-/-)
• Perkusi : Timpani
Ekstremitas
• Superior : CRT < 2s, akral hangat, edema (-/-)
• Inferior : CRT < 2s, akral hangat, edema (-/-)
• Kesan : dalam batas normal
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS CN II
Tajam Penglihatan : sulit dinilai
Lapang Penglihatan : sulit dinilai
CN I
Tes Warna : sulit dinilai
Daya Penciuman Hidung : sulit
Fundus Oculi : Tidak dilakukan
dinilai
CN III, IV, VI
Kelopak Mata : Ptosis (-),
eksoftalmus (-)
CN V
Pupil
Diameter : 2 mm / 2 mm Sensibilitas : sulit dinilai
Bentuk : Bulat, tepi rata Motorik : sulit dinilai
Isokor/anisokor : Isokor Refleks kornea : +/+
Posisi : Central (+ / +) Refleks bersin : sulit dinilai
Refleks cahaya langsung : +/+
Refleks cahaya tidak langsung : +/+
CN XII CN IX dan X
Atropi : sulit dinilai • Suara bindeng/ nasal : sulit dinilai
Fasikulasi : sulit dinilai - Posisi Uvula : sulit dinilai
Deviasi : sulit dinilai - Refleks muntah : sulit dinilai
Disartria : sulit dinilai - Refleks batuk : sulit dinilai
- Peristaltik usus : Normal
CN XI
M. Trapezius : sulit dinilai
M. Sternocleidomastoideus : sulit dinilai
RANGSANG MENINGEAL
Steriognosis :-
Grafognosis :-
Cortical infarct
lobus parietalis
sinistra disertai
transformasi
haemorrhagik
DIAGNOSIS
Profil lipid
Asam urat
EKG
TERAPI
Medikamentosa
IVFD NaCl 0,9% gtt 20/menit Non-medikamentosa
Inj. Citicolin 2x250 mg Perbaiki jalan napas – pemberian
O2 3 l/m nasal canule
Inj. Ranitidin 2X1
Pemasangan catheter urine
Kalnex 3X1 Pemasangan NGT
Ceftriaxon 2 x1 gr
Manitol inf 4x100cc
Edukasi
Monitoring
• Tingkat kesadaran • Kontrol faktor risiko seperti
• Tanda tanda vital darah tinggi
• Penjelasan penyakit serta
prognosis
• Perawatan pasien sehari-hari
Tinjauan Pustaka
DEFINISI
global yang berlangsung dengan cepat dan lebih dari 24 jam atau
Perdarahan • intraserebral
intraserebral • subarakhnoid
• Mayor
Mayor • Diabetes mellitus
• Polisitemia
• Pernah stroke
Dapat • Minor • Merokok
dimodifikasi
• Usia
• Jenis kelamin pria
1. Kelemahan otot
2. Spastisitas kontralateral
3. Kerusakan girus lateral precentralis dan postcentralis
1. Deviasi okular
2. Hemianopsia
3. Gangguan bicara motorik dan sensorik
4. Gangguan persepsi spasial
5. Apraksia
Penyumbatan Arteri Serebri Anterior
Penyumbatan
• Kerusakan sistem limbic apatis
bilateral arteri
serebri anterior
Penyumbatan Arteri Serebri Posterior
• Perdarahan talamik
• Kehilangan penglihatan sekelilingnya.
• Perdarahan substansia alba (perdarahan lobaris)
• Menyebabkan beberapa masalah serius lainnya :
• Perdarahan serebral
• Hidrosefalus
• Perdarahan mesensefalon
• Vasospasm
• Perdarahan pons
• Pecahan kedua
• Perdarahan medula oblongata
Algoritma Gajah Mada
• Penurunan kesadaran : -
• Nyeri kepala : -
• Refleks babinsky : -
SIRIRIRAJ SCORE
• SSS diagnosa
Hal yang dinilai Nilai
• >1 : perdarahan serebral
• < -12: Infark serebral
Derajat kesadaran 0
sadar 1
• -1 smp 1 : diagnosa tidak pasti gunakan
kurva kemungkinan/ CT-Scan delirium , stupor 2
semikoma, koma
Muntah/nyeri kepala 0
SSS= (2.5 x derajat kesadaran) + (2x muntah) + dalam 2 jam 1
(2 x nyeri kepala ) + (0,1 x tekanan darah tidak
diastol) - (3x atheroma ) - 12 ya
Atheroma/ riwayat DM 0
- tidak ada 1
-1@>
Pemeriksaan Fisik
Cranial Nerve
Motor Function
Sensory Function
Cerebellar Function
Gait
Deep tendon reflexes
Language (expressive and receptive capabilities)
Mental status and level of consciousness
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
• Pemeriksaan darah rutin
• Pemeriksaan kimia darah lengkap:
• Gula darah sewaktu
• Pemeriksaan hemostasis (darah lengkap)
Pemeriksaan Neurokardiologi
• Elektrokardiografi
Pemeriksaan Radiologi
• CT-Scan otak;
• MRI
• Foto toraks
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan darah rutin
• Pemeriksaan kimia darah lengkap:
Lab
• Gula darah sewaktu
• Pemeriksaan hemostasis (darah lengkap)
• CT-Scan otak;
Radiologi
• MRI
• Foto toraks
Neurokardiologi • Elektrokardiografi
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Hiperakut Akut Subakut
• Di Instalasi Rawat Darurat: Tindakan • Penanganan faktor-faktor etiologik • Tindakan medis : Terapi kognitif, tingkah
resusitasi serebro-kardio-pulmonal. maupun penyulit. laku, menelan, terapi wicara, dan bladder
• Oksigen 2 L/menit • Tindakan terapi fisik, okupasi, wicara dan training (termasuk terapi fisik).
• Cairan kristaloid/koloid; hindari psikologis serta telaah sosial untuk • Penatalaksanaan khusus intensif pasca
pemberian cairan dekstrosa atau salin membantu pemulihan pasien. stroke di rumah sakit.
dalam H2O. • Penjelasan, edukasi dan cara perawatan • Terapi fase subakut:
• Pemeriksaan CT scan otak, kepada pasien dan keluarga. • Melanjutkan terapi sesuai kondisi akut
elektrokardiografi, foto toraks, darah sebelumnya,
perifer lengkap dan jumlah trombosit, • Penatalaksanaan komplikasi,
protrombin time/INR, APTT, glukosa • Restorasi/rehabilitasi (sesuai kebutuhan
darah, kimia darah (termasuk elektrolit); pasien),yaitu fisioterapi, terapi wicara,
jika hipoksia, dilakukan analisis gas darah. terapi kognitif, dan terapi okupasi,
• Penjelasan ke keluarga • Prevensi sekunder
• Edukasi keluarga dan Discharge Planning
STROKE ISKEMIK AKUT
• Hiperlipidemik
• Golongan Statin
• Golongan Ezetimibe
150-200 2 unit
201-250 4 unit
251-300 6 unit
301-350 8 unit
351-400 10 unit