Anda di halaman 1dari 19

Plasmodium vivax

D III AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


UMAHA
2019
 Plasmodium vivax adalah protozoa parasit yang pathogen yang sering dan didistribusikan
secara luas sebagian besar menyebabkan malaria. Plasmodium vivax merupakan salah satu
parasit yang sering menginfeksi manusia.
 Plasmodium vivax termasuk ke dalam anggota filum Sporozoa yang tidak memiliki alat
gerak dan bersifat parasit.
Taksonomi Plasmodium vivax

Domain : Eukaryota
Kingdom : Chromalveolata
Superphylum : Alveolata
Phylum : Apicomplexa
Class : Aconoidasida
Ordo : Haemosporida
Family : Plasmodiidae
Genus : Plasmodium
Species : Plasmodium vivax
Morfologi Plasmodium vivax
2. Stadium Tropozoit berkembang
1. Stadium Tropozoit awal (tropozoit tua)
(berbentuk cincin/
tropozoit muda)
- Ukuran SDM : membesar dan
- Ukuran SDM : membesar. terdapat titik schuffner.
- Ukuran : 1/3 eritrosit - Bentuk parasit : sangat irreguler
- Bentuk parasit cincin tebal
(amuboid)
- Kromatin : masa padat - Ukuran : besar
berbatas jelas. - Kromatin : titik-titik atau
benang-benang.
4. Stadium Skizon tua (matur)
3. Stadium Skizon muda (imatur) • Ukuran SDM : membesar dan titik schuffner
• Ukuran SDM : membesar dan titik nampak
schuffner nampak
• Bentuk parasit : sedikit amuboid • Ukuran : mengisi eritrosit
• Ukuran : hampir mengisi seluruh eritrosit • Merozoit : 14-24 , ukurannya sedang
• Pigmen : menyebar (warna kuning
kecoklatan) • Pigmen : kuning coklat berkumpul ditengah.
• Merozoit : bentuknya amuboid
5. Stadium Gametosit 6. Stadium Gametosit
( mikrogametosit )
( makrogametosit )
 Ukuran SDM : membesar dan titik schuffner
 Ukuran SDM : membesar dan titik
schuffner nampak nampak
 Bentuk parasit : bulat atau oval padat  Bentuk parasit : bulat atau oval padat
 Ukuran : mengisi eritrosit yang  Ukuran : mengisi eritrosit yang membesar
membesar
 Sitoplasma : biru pucat  Sitoplasma : biru tua
 Kromatin : fibril  Kromatin : padat, berada dipinggir
 Pigmen : granula coklat, banyak dan  Pigmen : granula coklat yang mengelilingi atau
tersebar
menyebar
Hospes dan Nama Penyakit Plasmodium vivax

1. Hospes definitif 2. Hospes perantara

Nyamuk Anopheles betina Manusia

Penyakit yang disebabkan oleh P. vivax adalah malaria vivax atau malaria tersiana.
Distribusi Geografik Plasmodium vivax

 Spesies ini terdapat di daerah subtropik, dapat juga ditemukan di


daerah dingin (Rusia), di daerah tropik Afrika, terutama di Afrika Barat,
spesies ini jarang ditemukan. Di Indonesia spesies tersebut tersebar di
seluruh kepulauan dan pada umumnya di daerah endemi mempunyai
frekuensi tertinggi di antara spesies yang lain.
Siklus Hidup Plasmodium vivax
Siklus Hidup Plasmodium vivax

Siklus hidup Plasmodium Vivax di bedakan atas:

Ø Fase aseksual (skizogoni) dalam badan manusia


Nyamuk menggigit manusia, sporozoit masuk ke dalam tubuh manusia -> sporozoit berpindah ke hati melalui pembuluh
darah -> sporozoit mengalami skizogoni pada sel hati dan menghasilkan merozoit -> sel hati rusak, merozoit masuk ke dalam
pembuluh darah dan menginfeksi sel-sel pembuluh darah -> merozoit berkembang menjadi tropozoit-trpozoit muda pada sel
darah merah -> pada sel darah merah, tropozoit memperbanyak diri dan menghasilkan merozoit-merozoit baru -> sel darah
merah pecah dan menghasilkan merozoit-merozoit baru; merozoit menginfeksi sel darah merah dan sebagian lagi berkembang
menjadi gametosit -> ketika nyamuk menggigit tubuh manusia yang terkena malaria maka gametosit akan ikut masuk ke tubuh
nyamuk -> siklus hidup plasmodium pun berlanjut ke fase seksual dan menghasilkan sporozoit.

Ø Fase seksual (sporogoni) dalam badan nyamuk Anopheles betina


Pada saluran pencernaan nyamuk, gametosit berfusi (menyatu) menghasilkan zigot -> sporozoit kemudian berpindah ke
saluran saliva nyamuk.
Patologi dan Gejala Klinis Plasmodium
vivax
- Masa tunas intrinsik  12 s.d. 17 hari (bisa 6 s.d. 9 bulan)
- Sindrom prodormal (sakit kepala, nyeri punggung, mual, dan malaise umum).
- Demam tidak teratur pada 2 s.d. 4 hari pertama  terjadi perbedaan yang signifikan pada pagi dan sore hari.
- Kurva demam tidak teratur  pada permulaan penyakit.
- Kurva demam teratur  jelas dengan stadium menggigil, panas, dan berkeringat (40,6◦C)
- Anemia belum jelas pada serangan pertama  malaria menahun lebih jelas.
- Komplikasi  gangguan pernapasan, gagal ginjal, ikterus, anemia berat, ruptur limpa, kejang, gangguan
kesadaran.
Epidemiologi dan Pencegahan Plasmodium
vivax
Epidemiologi:
Malaria merupakan penyakit yang terutama ditemukan di pedesaan dan penularannya
tergantung dari nyamuk Anopheles betina. Kerentanan vektor terhadap infeksi parasit
sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh perbedaan dari strain parasitnya.

Pencegahan:
1. Pencegahan perusakan hutan agar habitat nyamuk Anopheles sp. Tidak rusak.
2. Pemakaian bubuk Abate pada air untuk membunuh jentik-jentik nyamuk.
3. Meningkatkan level sanitasi agar jentik-jentik nyamuk dapat berkurang.
4. Pada daerah pedalaman biasanya akan dibiakkan jentik nyamuk pemakan
Plasmodium sp. & pemindahan hewan-hewan ternak ke daerah pedalaman agar
nyamuk Anopheles sp. Menggigit hewan tersebut. (Plasmodium sp. Tidak berbahaya
bagi hewan).
5. Penyemperotan secara berkala.
Cara Penularan Plasmodium vivax

Sporozoit adalah bentuk infektif. Dalam satu jam, bentuk infektif ini terbawa oleh darah menuju hati.
Infeksi dapat terjadi dengan 2 cara, yaitu:
1) Secara alami melalui vektor, bila sporozoit masuk ke dalam badan manusia dengan tusukan nyamuk.
2) Secara induksi (Induced)/ mekanik, bila stadium aseksual dalam eritrosit secara tidak sengaja masuk ke
dalam badan manusia melalui darah, misalnya dengan transfusi, suntikan atau secara kongenital (bayi
yang mendapat infeksi dari ibunya melalui tali pusat/plasenta).
Diagnosa Laboratorium Plasmodium vivax
- Menemukan parasit P. vivax pada sediaan darah tipis dan tebal yang dipulas dengan giemsa.
- Rapid Diagnostic Test (RDT)  untuk menguji ada atau tidaknya plasmodium.
- Tes serologi untuk malaria bisa di lakukan dengan IHA ( Indirect Hemaglutination Test ) dan
ELISA ( Enzym Linked ImmunoSobent Assay).
Istilah-istilah
- Sporozoit : stadium infektif dalam kelenjar ludah nyamuk yang dibentuk dalam ookista melalui proses sporogoni.
- Sporogoni : fase seksual dalam siklus hidup protozoa tertentu.
- Merozoit : hasil pembelahan melalui skizogoni.
- Skizon : stadium ini mengalami pembelahan aseksual dengan pembelahan ganda atau segmentasi.
- Ookinet : stadium zigot yang masih bergerak aktif sebelum stadium ookista.
- Ookista : zigot yang sudah membentuk dinding kista.
- Tropozoit : stadium aseksual dengan inti satu yang terlihat dalam eritrosit.
- Mikrogametosit : gametosit jantan yang membentuk mikrogamet.
- Makrogametosit : gametosit betina yang membentuk hanya satu makrogamet.
- Titik schuffner : titik-titik halus yang berwarna merah muda yang tampak dalam darah (eritrosit) yang diinfeksi oleh
plasmodium vivax dan plasmodium ovale.
Daftar Pustaka

Gandahusada, Srisasi, dkk. 1998. Parasitologi Kedokteran: Edisi Ketiga. Jakarta:


Balai Penerbit FKUI
Garcia, Lynne S. dan David A. Bruckner. 1996. Diagnostik Parasitologi
Kedokteran. Jakarta: EGC
W. Brown, Harold. 1982. Dasar Parasitologi Klinis. Jakarta Pusat: PT Gramedia
Jakarta
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai