BERDASARKANPENYEBAB
1.Pneumotoraks spontan : terjadi tiba-tiba, tanpa ada penyebab
Spontan Primer
tanpa didahului oleh trauma dan tanpa adanya riwayat penyakit paru.
memiliki penyakit paru subklinik, seperti “bleb” pleura yg hanya bisa dideteksi melalui
CT-scan
Pasien biasanya berusia 18-40 th, tinggi, kurus dan biasanya perokok.
Spontan sekunder
Berhubungan dengan penyakit paru (PPOK, pneumonia, TB paru, asma bronkial)
2. Pneumotoraks traumatik
penetrasi maupun bukan yg menyebabkan robeknya pleura, dinding
dada atau paru (fraktur costae, luka tusuk, luka tembak, trauma tumpul
atau kontusio)
BERDASARKAN LOKALISASI
Masuknya udara ke
rongga pleura
Paru tidak
mengembang secara Tekanan rongga thoraks tidak lebih
adekuat rendah dari tek. atmosfer
jika fistel dari alveloli ke rongga pleura sudah menutup udara dlm rongga
pleura akan diresorbsi.
Observasi dalam beberapa hari-minggu dgn foto toraks serial setiap 12-24
jam selama 2 hari. Pasien unilateral, kecil -> rawat jalan -> 2-3 hari follow
up
Aspirasi sederhana dgn jarum & pemasangan tube torakostomi
dengan atau tanpa pleurodesis, merupakan tindakan awal
pneumotoraks >15% dgn tujuan dekompresi.
1. Menusukkan jarum melalui dinding dada sampai masuk rongga
pleura, sehingga tekanan + keluar melalui jarum
2. Membuat hubungan dgn udara luar melalui saluran kontraventil :
a. Jarum infus set ditusukkan ke dinding dada sampai masuk rongga pleura ->
ujunganya dipotong & dimasukkan ke botol berisi air -> buka klem -> timbul
gelembung2 udara
b. Jarum abbocath no.14 ditusukkan ke rongga pleura & mandrin dicabut -> hubungkan
dgn infus set -> seperti a.
c. WSD : pipa khusus yg steril dimasukkan ke rongga pleura dgn perantara trokar atau
klem penjepit -> insisi kulit ICS 6 di linea aksilaris media atau ICS 2 linea mid klavikula
-> pipa dihubungkan dgn pipa yg lebih panjang & dgn pipa kaca dimasukkan ke dalam
air di botol -> paru sudah mengembangsblm dicabut jepit pipa selama 24 jam.
Pemasangan WSD dgn sistem 2 atau 3 botol.
Torakoskopi dengan pleurodesis & penanganan terhadap adanya bleb
atau bulla (reseksi)