SKRIPSI
OLEH:
MARGARETHA FRANSISKA.TURUKA
NPM. PK 115 08 214
INSOMNIA
OR
Tidak P
DEPRESI Mengalam TOTAL 95%
% mengalam % Value
i insomnia CI
i insomnia
Mengalami 19 70,3 8 29,7 27 100 0,94
Depresi 5
Tidak 12 50 12 50 24 100 (0,3
Mengalami 13-
Depresi 0,010 2,84
Jumlah 31 60,8 20 39,2 51 100 5)
C. Pembahasan
Hubungan Antara Depresi Dengan Insomnia
Hasil analisis pada tabel 4.5 yakni distribusi
hubungan depresi dengan insomnia yang
menggunakan uji Chi Square dengan signifikan
α = 0,05 didapat hasil korelasi, berarti tidak ada
hubungan antara depresi dengan insomnia dimana pada
p value = 0,010 lebih tinggi dari tingkat kemaknaan
0,05.
Menurut asumsi peneliti salah satu penyebab
terjadinya insomnia pada lanjut usia di Panti Sosial
Tresna Werdha Madago Tendeadongi adalah karena
adanya depresi. Depresi menyebabkan seseorang
menjadi sedih dan sulit tidur khususnya pada lanjut
usia. Berdasarkan fakta stres merupakan penyebab
paling sering pada insomnia, dan depresi adalah
penyebab paling sering pada insomnia.
A. Kesimpulan
dari hasil pembahasan dapat disimpulkan :
Tidak ada hubungan antara depresi dengan insomnia
pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Madago
Tendeadongi dimana p Value 0,010 lebih tinggi dari
tingkat kemaknaan 0.05.
Lansia yang mengalami depresi cenderung lebih
banyak dibandingkan lansia yang tidak mengalami
depresi.
Lansia yang mengalami insomnia cenderung lebih
banyak dibandingkan lansia yang tidak mengalami
insomnia.
B. Saran
1. Panti sosial Tresna Werdha Madago Tendeadongi
2. Institusi Pendidikan
3. Peneliti Selanjutnya