PEMERIKSAAN DAHAK
Siapa saja bisa jadi PMO (Pengawas Menelan Obat)?
MIKROSKOPIS LANGSUNG
• Sebaiknya PMO adalah petugas kesehatan, misalnya Bidan di
Desa, Perawat, Pekarya, Sanitarian, Juru Immunisasi, dan Mengumpulkan 3 contoh uji dahak dalam dua hari kunjungan
lain lain. Bila tidak ada petugas kesehatan yang berurutan berupa dahak Sewaktu-Pagi-Sewaktu (SPS)
memungkinkan, PMO dapat berasal dari kader kesehatan, BIAKAN
guru, anggota PPTI, PKK, atau tokoh masyarakat lainnya atau
anggota keluarga. Untuk menemukan bakteri M.tb
• Tidak dibenarkan mendiagnosis Tb hanya dengan Foto
thorax saja atau tuberculin saja.
• Diagnosis Tb mikroskopis (BTA), kultur, rapid test.
• Dikatakan Tb bila minimal 1 dari 3 dahak BTA (+)
• Semua pasien Tb jangan lupa diedukasi terkait PPI (untuk
menurunkan resiko penularan)
• Terduga TB orang yang memiliki gejala klinis
mendukung Tb
• Pasien TB berdasarkan konfirmasi pemeriksaan
bakteriologis (mikroskopis, biakan, rapid test), yang
termasuk di sini yaitu :
• TB paru BTA +
• TB paru hasil biakan M.Tb +
• TB paru rapid test +
• TB ekstraparu confirmed secara bakteriologis
• TB anak yg terdx dg px bakteriologis
• Pasien TB terdiagnosis klinis, termasuk di sini yaitu :
• BTA (–) dengan Ro thorax mendukung TB
• TB ekstraparu yg terdx secara klinis maupun lab dan
histoPA tanpa konfirmasi bakteriologis
• TB anak terdiagnosis dengan sistem skoring
KLASIFIKASI PASIEN TB
BERDASARKAN LOKASI ANATOMI PENYAKIT PASIEN KAMBUH
A. TUBERKULOSIS PARU parenkim paru • Pasien yg pernah dinyatakan sembuh atau pengobatan
lengkap dan saat ini didx TB secara bakteriologis atau klinis
B. TB EKSTRA PARU TB yg terjadi pada organ selain paru
seperti pleura, kelenjar limfe (termasuk limfadenitis Tb di PASIEN YANG DIOBATI KEMBALI SETELAH GAGAL
rongga dada atau efusi pleura tanpa gambaran radiologis yg • Pernah diobati dan dinyatakan gagal pada pengobatan terakhir
mendukung TB paru), abdomen, saluran kencing, kulit,
sendiri, meninges, tulang PASIEN YANG DIOBATI KEMBALI SETELAH PUTUS OBAT
Pasien yang menderita TB paru dan ekstra paru, atau milier,
tetap diklasifikasikan sebagai TB paru. BERDASARKAN HASIL PX UJI KEPEKAAN OBAT
MONO RESISTEN thd salah satu jenis OAT 1st line
BERDASARKAN RIWAYAT PENGOBATAN SEBELUMNYA POLI RESISTEN >1 jenis OAT 1st line selain kombinasi Isoniazid
A. PASIEN BARU TB dan Rifampisin (H+R), eg : RE, HE
Pasien yang belum pernah mendapat atau pernah <1 bulan OAT MULTI DRUG RESISTEN thd isoniazid (H) dan rifampisin (R)
secara bersamaan, with or without other drug, e.g RHE, RHSE
B. PASIEN YANG PERNAH DIOBATI TB EXTENSIVE DRUG RESISTEN TB MDR yang juga resisten thd
Pasien yang sebelumnya pernah menelan OAT selama 1 bulan salah satu OAT golongan fluorokuinolon dan minimal salah satu
atau lebih (>28 dosis), kemudian diklasifikasikan riwayat OAT 2nd line jenis suntikan (kanamisin, kapreomisin, amikasin)
pengobatan terakhirnya : RESISTAN RIFAMPISIN
• Pasien kambuh
• Pasien yang diobati kembali setelah gagal BERDASARKAN STATUS HIV
• Pasien yang diobati kembali setelah putus obat PASIEN TB DENGAN HIV + HIV + sebelumnya atau sedang
C. PASIEN YANG RIW. OBAT SBLMNYA TDK DIKET mendapat ARV atau HIV + saat diagnosis TB
PASIEN TB DENGAN HIV -
TAHAPAN PENGOBATAN TB
• TAHAP AWAL
• Obat tiap hari selama 2 bulan
• Tujuan :
• Menurunkan jumlah kuman dalam tubuh
• Meminimalisir pengaruh dari sebagian kecil
kuman yg mungkin sudah resisten sebelum
mendapat pengobatan
• TAHAP LANJUTAN
• Tujuan : membunuh sisa kuman yang masih ada dan
mencegah kambuh
PANDUAN OAT DI INDONESIA
KATEGORI 2 Pengobatan
2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
ulang