Anda di halaman 1dari 17

DIABETES MELITUS

RAFA” ASSIDIQ
1102014218
DEFINISI
Menurut American Diabetes Association (ADA)
tahun 2010, diabetes melitus (DM) merupakan
suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau
keduanya.
FAKTOR RISIKO DM
• Merokok
• Hipertensi
• Riwayat penyakit jantung koroner
• Obesitas
• Riwayat penyakit keluarga
KLASIFIKASI DM (PERKENI, 2011)
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS
Keluhan klasik DM: poliuria, polifagia, polidipsia,
dan penurunan berat badan yang tidak dapat
dijelaskan sebabnya.

Keluhan lain: badan terasa lemah, kesemutan,


gatal, mata kabur, nyeri pada ekstremitas yang
tidak diketahui sebabnya, luka yang sulit
sembuh, disfungsi ereksi pada pria, serta
pruritus vulva pada wanita.
KRITERIA DIAGNOSIS DM
TATALAKSANA
Tujuan penatalaksanaan secara umum adalah meningkatkan
kualitas hidup pasien diabetes. Tujuan penatalaksanaan
meliputi :
• 1. Tujuan jangka pendek: menghilangkan keluhan DM,
memperbaiki kualitas hidup, dan mengurangi risiko
komplikasi akut.
• 2. Tujuan jangka panjang: mencegah dan menghambat
progresivitas penyulit mikroangiopati dan makroangiopati.
• 3. Tujuan akhir pengelolaan adalah turunnya morbiditas
dan mortalitas DM.
Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan
pengendalian glukosa darah, tekanan darah, berat badan, dan
profil lipid, melalui pengelolaan pasien secara komprehensif.
TATALAKSANA HOLISTIK DM
• Evaluasi medis terarah
• Evaluasi medis berkala/pemantauan
• Pilar penatalaksanaan DM
1. Edukasi
2. Terapi nutrisi medis
3. Aktivitas fisik
4. Terapi farmakologi
Berdasarkan cara kerjanya, ADO dibagi menjadi
5 golongan:
1. Pemicu sekresi insulin: sulfonylurea (dikonsumsi 15-
30 menit sebelum makan) dan glinid (sesaat sebelum
makan)
2. Peningkat sensitivitas terhadap insulin: metformin
(dikonsumsi sebelum/saat/sesudah makan) atau
tiazolidindion (tidak tergantung jadwal makan)
3. Penghambat absorpsi glukosa: penghambat
glukosidase alfa (bersama makan suapan pertama)
4. DPP-IV inhibitor (bersama makan atau sebelum
makan)
5. SGLT-2 inhibitor
ALOGARITMA PENGELOLAAN DM TIPE 2 TANPA
DEKOMPENSASI
Terapi insulin diindikasikan pada:
• DM tipe 1
• Penurunan BB yang cepat
• Hiperglikemia berat disertai ketosis
• Ketoasidosis diabetik
• Hiperglikemia hiperosmolar non ketotik
• Hiperglikemia dengan asidosis laktat
• Gagal dengan ADO dosis optimal
• Stres berat (infeksi sitemik, operasi besar, infark miokard
akut, stroke)
• Kehamilan dengan DM/DM gestasional yang tidak
terkendali dengan pengaturan diet
• Kontraindikasi ADO
Efek samping obat
• Golongan sulfonilurea, glinid dan insulin:
kenaikan BB dan hipoglikemia
• Metformin: diare, dispepsia, dan asidosis
laktat
• Golongan penghambat glukosidase alfa: tinja
lembek dan flatulens
• Golongan tiazolidindion: edema
• Golongan DPP-IV inhibitor dan inkretin
mimetik: sebah dan muntah
KOMPLIKASI

Makroangiopati Mikroangiopati Neuropati


• Penyakit jantung • Retinopati diabetik • Neuropati perifer
koroner • Nefropati diabetik • Neuropati otonom
• Penyakit arteri • Disfungsi ereksi (charcot
perifer arthropathy)
• Penyakit
serebrovaskular
• Kaki diabetes

Anda mungkin juga menyukai