Proposal FIXXXXX

UJI DAYA HAMBAT INFUSA DAUN KERSEN
(Muntingia calabura L) TERHADAP PERTUMBUHAN

BAKTERI Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus
aureus, Salmonella typhi dan Eschericia coli
Hasil Penelitian
Oleh:
DINA FADILLA
1300018
Pembimbing
Mustika Furi, Msi, Apt

UJI DAYA HAMBAT INFUSA DAUN KERSEN (Muntingia calabura L)
TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus epidermidis,
Staphylococcus aureus, Salmonella typhi dan Eschericia coli
Latar Belakang
Indonesia merupakan
wilayah yang sangat kaya
akan tumbuhan yang
berkhasiat sebagai obat
Salah satu tumbuhan yang

masuk dalam kategori
tumbuhan obat adalah
tumbuhan daun kersen.
UJIDAYA
UJI DAYAHAMBAT
HAMBATINFUSA
INFUSADAUN
DAUNKERSEN
KERSEN(Muntingia
(Muntingiacalabura
calaburaL)L)
TERHADAP
TERHADAPPERTUMBUHAN
PERTUMBUHANBAKTERI BAKTERIStaphylococcus
Staphylococcusepidermidis
epidermidis,dan
Staphylococcus aureus,Escherichia coli dan Eschericia coli
Salmonella typhi
• Menurut cerita rakyat Peru, daun kersen dapat direbus atau direndam
dalam air untuk mengurangi pembengkakan kelenjar prostat, sebagai
obat untuk menurunkan panas, menghilangkan sakit kepala, flu dan
(Siddiqua et mengobati penyakit asam urat, selain itu juga dapat dimanfaatkan
al, 2010) sebagai antiseptik, antioksidan, antimikroba dan antiinflamasi
( Mahardika • Ekstrak etanol daun kersen dapat menghambat pertumbuhan

dkk, 2014) Staphylococcus aureus
• Memiliki daya antimikroba

(Arrum dkk,
2012)
KENAPA
INFUSA??
Infusa dipilih karena cara ini lebih sederhana dan mudah

diaplikasikan pada masyarakat.
Alasan Menggunakan Bakteri

Staphylococcus epidermidis,
Staphylococcus aureus, Salmonella
typhi dan Eschericia coli
Pemilihan empat bakteri ini karena

mewakili dari bakteri Gram positif dan
bakteri Gram negatif
1 Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus

aureus bakteri menyebabkan bisul, jerawat.
Salmonella typhi dapat menyebabkan demam (thyphoid

2 fever) dan bakteri Escherichia coli menyebabkan diare,
keram perut dan muntah-muntah
Rumusan Masalah
Melihat apakah infusa daun kersen dapat menghambat
pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis,
Tujuan Penelitian
Mengetahui daya hambat infusa daun kersen
terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis,
Staphylococcus aureus, Salmonella typhi dan Eschericia
coli
Manfaat Penelitian
Membuktikan secara ilmiah apakah daun kersen berkhasiat
sebagai antibakteri
Ruang Lingkup Penelitian

Beberapa bagian tanaman kersen ini bisa digunakan sebagai
antibakteri, seperti pada daun nya. Pada penelitian ini penulis
ingin melakukan uji daya hambat terhadap bakteri
Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus,
Salmonella typhi dan Eschericia coli dengan menggunakan
metode difusi.
KLASIFIKASI TUMBUHAN
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Malvales
Suku : laeocarpaceace
Marga : Muntingia
Spesies : Muntingia calabura L
Nama Daerah : Kersen
Tempat
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian dan Laboratorium
Biofarmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau (STIFAR) di Pekanbaru,
Riau
Waktu
Dilaksanakan mulai pada bulan Mei sampai Juni 2016
Alat
alat infusa kertas cakram

timbangan analitik Penggaris
kertas saring whatman no.42 jangka sorong
alumunium foil jarum Ose
Kapas Pinset
cawan petri hot plate
pipet tetes oven
pipet mikr incubator
tabung reaksi Autoclave
lampu spritus spektrofotometer UV-Vis
gelas ukur Laminar Air Flow (LAF).
Erlenmeyer
1. Daun tumbuhan kersen (Muntingia calabura L)
Bahan 2. Nutrient Agar (Merck)

3. Bakteri Eschericia coli (bakteri Gram -)
4. Bakteri Salmonella typhi (bakteri Gram -)
5. Bakteri Staphylococcus epidermidis (bakteri Gram +)
6. Bakteri Staphylococcus aureus (bakteri Gram +)
7. Alkohol 96%
8. Alkohol 70%,
9. Larutan NaCl 0,9%
10. Aquades steril.
11. Antibiotik Ciprofloxacin
Skema Uji aktivitas antibakteri
0,3 ml suspensi bakteri uji
Masukkan ke cawan petri
Masukkan 15-20 ml media NA
Tunggu hingga memadat
kertas cakram steril di tetesi larutan uji 10 µl
Masukkan kertas cakram ke cawan petri
Inkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam
Amati zona hambat di sekitar kertas cakram, ukur diameter daerah hambat dengan jangka
sorong
HASIL PENGAMATAN
Hasil Skrining Fitokimia Daun Kersen
Hasil Pengamatan
Daun Daun Keterangan
Golongan
Pereaksi Kersen Kersen
Senyawa
Segar Kering
Alkaloid Mayer (-) (-) -
Flavonoid Logam Mg + (+) (-) Larutan Oranye

HCl
Fenolik (-) (-) -

FeCl3
Terpenoid Lieberman- (+) (+) Larutan Merah

Burchard
Steroid Lieberman- (-) (-) -
Burchard
Saponin (-) (-) -
H2O
Klasifikasi Respon Hambatan Pertumbuhan Bakteri
Diameter zona Respon Hambat

terang Pertumbuhan
15-20 Kuat
10-14 Sedang
0-9 Lemah
Sumber: Nazri et al, (2011)

Uji daya hambat bakteri infusa daun kersen segar (Muntingia calabura L.)
terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis.
Pengulangan
Keterangan Klasifikasi
Rata-rata diameter
Bakteri Uji Perlakuan Respon
1 2 3 hambat (mm)
Sampel Hambat
Kontrol (+) Kuat

19,3 13,8 18,8 17,3 ± 3,041
Kontrol (-) 6 6 6 6±0 Lemah
Staphylococcu Infusa 10% 8,6 8,7 9,1 8,8 ± 0,26
Lemah
s epidermidis
Infusa 20 % Lemah
9,1 10,1 9,8 9,66 ± 0,51
Infusa 30 % Sedang
10,9 9,8 9,4 10,3 ± 0,77
Uji daya hambat bakteri infusa daun kersen kering (Muntingia calabura L.)
terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis.
Klasifikasi
Keterangan Pengulangan Respon
Rata-rata diameter
Bakteri Uji Perlakuan Hambat
hambat (mm)
Sampel
1 2 3
Kontrol (+) 19,3 13,8 18,8 17,3 ± 3,041 Kuat
Staphylococcus Infusa 10% Lemah

7,4 9,4 8,2 8,33 ± 1,00
epidermidis
Infusa 20 % 8,4 9,3 8,8 8,83 ± 0,45 Lemah
Infusa 30 % 8,1 11,1 9,1 9,43 ± 1,52 Lemah

Kurva perbandingan diameter zona hambat infusa daun kersen

(Muntingia calabura L.) segar dan kering terhadap bakteri Staphylococcus
epidermidis.
17.3 17.3
18
16
14
10.3 9.66 9.43
12 8.8 8.83 8.33
10
6 6
8
6
4
2
0
Infusa Daun Kersen Segar Infusa Daun Kersen Kering
Kontrol + Kontrol - 30% 20% 10%

Uji daya hambat bakteri infusa daun kersen segar (Muntingia calabura L.)
terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
Klasifikasi
Rata-rata diameter
hambat (mm)
Sampel
1 2 3
Kontrol (+) 18,8 17,9 19,9 18,86 ± 1,00 Kuat

6,9 7,9 6,2 7 ± 0,85
aureus
Infusa 20 % 7,2 6,6 7,4 7,06 ± 0,41 Lemah
Infusa 30 % 7,9 7,9 8,6 8,13 ± 0,40 Lemah

Uji daya hambat bakteri infusa daun kersen kering (Muntingia calabura L.) terhadap
bakteri Staphylococcus aureus.
Klasifikasi
Keterangan Pengulangan Respon Hambat
Rata-rata diameter
Bakteri Uji Perlakuan
hambat (mm)
Sampel
1 2 3
Kontrol (+) 18,8 17,9 19,9 18,86 ± 1,00 Kuat

6,1 7,6 7,2 6,96 ± 0,77
aureus
Infusa 20 % 7,9 6,9 6,6 7,1 ± 0,72 Lemah
Infusa 30 % 8,1 7,5 7,8 7,73 ± 0,32 Lemah

Kurva perbandingan diameter zona hambat infusa daun kersen

(Muntingia calabura L.) segar dan kering terhadap bakteri Staphylococcus
aureus.
18.86 18.86
20
15
8.13 7.73
10 7.06 7 7.1 6.96
6 6
0
Infusa Daun Kersen Segar infusa Daun Kersen Kering

Uji daya hambat bakteri infusa daun kersen segar (Muntingia calabura L.) terhadap
bakteri Salmonella typhi.
Klasifikasi
Rata-rata diameter
hambat (mm)
Sampel
1 2 3
Kontrol (+) 15,9 14,1 12,6 14,2 ± 1,62 Sedang
Infusa 10% 8,2 7,6 7,7 7,83 ± 0,32 Lemah

Salmonella typhi
Infusa 20 % 9,1 7,3 7,5 7,96 ± 0,98 Lemah
Infusa 30 % 9,1 7,5 7,7 8,1 ± 0,87 Lemah

Uji daya hambat bakteri infusa daun kersen kering (Muntingia calabura L.)
terhadap bakteri Salmonella typhi.
Klasifikasi
Keterangan Pengulangan Rata-rata Respon
Bakteri Uji Perlakuan diameter hambat Hambat
Sampel (mm)
1 2 3
Kontrol (+) Sedang

15,9 14,1 12,6 14,2 ± 1,62
Kontrol (-) Lemah
6 6 6 6±0
Infusa 10% Lemah
Salmonella typhi 6,5 6,6 6,1 6,4 ± 0,26
Infusa 20 % Lemah
7,8 8,6 8,1 8,1 ± 0,40
Infusa 30 % Lemah
8,7 8,7 7,5 8,3 ± 0,69
Kurva perbandingan diameter zona hambat infusa daun kersen (Muntingia

calabura L.) segar dan kering terhadap bakteri Salmonella typhi.
16 14.2 14.2
14
12
10 8.1 7.96 7.83 8.3 8.1
8 6 6 6.4
6
4
2
0
Infusa Daun Kersen Segar infusa Daun Kersen Kering

Uji daya hambat bakteri infusa daun kersen Segar (Muntingia calabura L.) terhadap
bakteri Eschericia coli
Klasifikasi
Pengulangan Respon
Keterangan Rata-rata Hambat
Bakteri Uji Perlakuan diameter hambat
Sampel (mm)
1 2 3
Kontrol (+) 19,9 19,7 19,4 19,6 ± 0,25 Kuat
Kontrol (-) Tidak

6 6 6 6±0
Beraktivitas
Infusa 10% Tidak
Escherichia coli 6 6 6 6±0
Beraktivitas
Infusa 20 % Tidak
6 6 6 6±0
Beraktivitas
Infusa 30 % Tidak
6 6 6 6±0
Beraktivitas
Uji daya hambat bakteri infusa daun kersen Kering (Muntingia calabura L.)
terhadap bakteri Eschericia coli
Klasifikasi
Pengulangan Rata-rata Respon Hambat
Keterangan
diameter
Bakteri Uji Perlakuan
hambat
Sampel
1 2 3 (mm)
Kontrol (+) 19,9 19,7 19,4 19,6 ± 0,25 Kuat
Kontrol (-) Tidak

6 6 6 6±0
Beraktivitas
Infusa 10% Tidak
Escherichia coli 6 6 6 6±0
Beraktivitas
Infusa 20 % Tidak
6 6 6 6±0
Beraktivitas
Infusa 30 % Tidak
6 6 6 6±0
Beraktivitas
Kesimpulan
Kesimpulan
Uji daya hambat infusa daun kersen (Muntingia

calabura L.) terhadap bakteri Staphylococcus
epidermidis, Staphylococcus aureus dan Salmonella
typhi pada konsentrasi 30, 20, 10% memberikan
hasil yang positif terhadap bakteri uji dengan
kategori lemah. Sedangkan untuk bakteri
Escherichia coli tidak memberikan daya hambat.
Saran
Disarankan kepada peneliti selanjutnya

untuk melakukan uji aktivitas
antibakteri dari ekstrak etanol daun
kersen (Muntingia calabura L.)

Proposal FIXXXXX

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Proposal FIXXXXX

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

UJI DAYA HAMBAT INFUSA DAUN KERSEN

(Muntingia calabura L) TERHADAP PERTUMBUHAN

Mustika Furi, Msi, Apt

Salah satu tumbuhan yang

( Mahardika • Ekstrak etanol daun kersen dapat menghambat pertumbuhan

• Memiliki daya antimikroba

Infusa dipilih karena cara ini lebih sederhana dan mudah

Alasan Menggunakan Bakteri

Pemilihan empat bakteri ini karena

1 Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus

Salmonella typhi dapat menyebabkan demam (thyphoid

Ruang Lingkup Penelitian

alat infusa kertas cakram

1. Daun tumbuhan kersen (Muntingia calabura L)

Bahan 2. Nutrient Agar (Merck)

Skema Uji aktivitas antibakteri

0,3 ml suspensi bakteri uji

Masukkan ke cawan petri

Masukkan 15-20 ml media NA

Tunggu hingga memadat

kertas cakram steril di tetesi larutan uji 10 µl

Masukkan kertas cakram ke cawan petri

Inkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam

Hasil Skrining Fitokimia Daun Kersen

Alkaloid Mayer (-) (-) -

Flavonoid Logam Mg + (+) (-) Larutan Oranye

Fenolik (-) (-) -

Terpenoid Lieberman- (+) (+) Larutan Merah

Klasifikasi Respon Hambatan Pertumbuhan Bakteri

Diameter zona Respon Hambat

Sumber: Nazri et al, (2011)

Kontrol (+) Kuat

Kontrol (+) 19,3 13,8 18,8 17,3 ± 3,041 Kuat

Kontrol (-) 6 6 6 6±0 Lemah

Staphylococcus Infusa 10% Lemah

Infusa 30 % 8,1 11,1 9,1 9,43 ± 1,52 Lemah

Kurva perbandingan diameter zona hambat infusa daun kersen

Kontrol + Kontrol - 30% 20% 10%

Kontrol (+) 18,8 17,9 19,9 18,86 ± 1,00 Kuat

Kontrol (-) 6 6 6 6±0 Lemah

Staphylococcus Infusa 10% Lemah

Infusa 30 % 7,9 7,9 8,6 8,13 ± 0,40 Lemah

Kontrol (+) 18,8 17,9 19,9 18,86 ± 1,00 Kuat

Kontrol (-) 6 6 6 6±0 Lemah

Infusa 30 % 8,1 7,5 7,8 7,73 ± 0,32 Lemah

Kurva perbandingan diameter zona hambat infusa daun kersen

Kontrol + Kontrol - 30% 20% 10%

Kontrol (+) 15,9 14,1 12,6 14,2 ± 1,62 Sedang

Kontrol (-) 6 6 6 6±0 Lemah

Infusa 10% 8,2 7,6 7,7 7,83 ± 0,32 Lemah

Infusa 30 % 9,1 7,5 7,7 8,1 ± 0,87 Lemah

Kontrol (+) Sedang

Kurva perbandingan diameter zona hambat infusa daun kersen (Muntingia

Kontrol + Kontrol - 30% 20% 10%

Kontrol (+) 19,9 19,7 19,4 19,6 ± 0,25 Kuat

Kontrol (-) Tidak

Kontrol (+) 19,9 19,7 19,4 19,6 ± 0,25 Kuat

Kontrol (-) Tidak

Uji daya hambat infusa daun kersen (Muntingia

Disarankan kepada peneliti selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai