Safety
Accuracy
Quality control
Diagnostic limitation
SAFETY
Keamanan prosedur ini bergantung pada keahlian
dan pengalaman operator dalam melaksanakan
teknik ini
Maternal and fetal morbidity
Dibandingkan dengan standar di populasi ; dengan
kondisi yang sama
Fetal loss rates
Fetal loss segera setelah tindakan maupun dalam
jangka panjang; dibandingkan dengan standar low
rates yang ada di populasi
Accuracy and identification of at-
risk population
Accuracy menuntut operator tahu dan menyadari
keterbatasan teknik tersebut, termasuk hasil false
positive dan false negative yang dapat terjadi
Identification of at-risk population:
Sebelum mengusulkan suatu tindakan prenatal tes yang
invasif, sebaiknya mulai dengan yang non invasif, seperti
tes skrining untuk seluruh wanita hamil pada populasi
tertentu (yang berisiko).
Prenatal test yang invasif dan spesifik hanya ditujukan
pada kasus yang betul2 berisiko (defined risk); mis: fetal
karyotyping untuk wanita hamil >35 tahun
Quality control and diagnostic
limitations
Quality control sangat penting, termasuk
pregnancy outcome dan perkembangan standar
teknik tindakan dan laboratoriumnya
Diagnostic limitations
Mengusulkan suatu pemeriksaan prenatal mungkin tidak
selalu tepat.
Mis: Pengampilan sampel jaringan mungkin mudah
pelaksanaannya; tetapi proses analysis di laboratorium
mungkin tidak selalu berhasil (sel-sel sedikit, sequencing
a very large gene in fetal DNA)
DIAGNOSTIC TECHNIQUES
ULTRASONOGRAFI
Prenatal
Diagnosis of an
abnormal Right
Coronary
DETAILED SCAN USG
DETAILED SCAN USG
Detailed scan
dengan
catarract
pada lensa
mata bayi
DOPPLER ANALYSIS
Digunakan untuk menganalisis aliran darah (blood
flow) pada sirkulasi umbilikal dan plasenta fetal (Fetal
umbilical and placental circulation).
Fetal cardiac pathology dapat diketahui dari fetal blood
flow patterns dengan Doppler analysis ini
Kehamilan normal
Cord circulation and placenta adalah high flow dengan
low resistance
Kehamilan dengan IUGR
Placental blood flow mungkin abnormal dengan high
resistance
FETAL DOPPLER
Chorion Villus Sampling (CVS)
Feature Abnormality
Komplikasi:
Failure to aspirate: dapat disebabkan karena kontraksi
uterus
Komplikasi maternal: amniotic fluid leakage atau
spotting (biasanya tidak berlangsung lama)
Risiko fetal loss: 0,5%
Fetal injury: dapat dikatakan sangat kecil
kemungkinannya, karena guidance USG
CORDOCENTESIS (PUBS)
Pertama kali dikerjakan untuk menganalisis hal-hal yang tidak
dapat dikerjakan pada cvs dan amniosentesis. Dengan
berkembangnya teknologi USG, maka Cordosentesis lebih luas
aplikasinya
Teknik: mengaspirasi darah janin dari vena umbilikal perkutaneus
dari perut ibu dengan guidance USG
Dapat dikerjakan pada usia gestasi >26 minggu sampai aterm
Aspirasi darah biasanya 0,5-1 ml dan sampel segera dicek, apakah
berasal dari janin atau bukan (analisa HbF)
Analisa kromosom biasanya memerlukan 5-7 hari
Fetal blood dapat juga untuk skrining hemoglobinopati, virus dan
bakteri; namun biasanya memerlukan volume darah yang lebih
banyak
CORDOCENTESIS (PUBS)
KOMPLIKASI CORDOCENTESIS
Fetal loss rates:
Dapat mencapai 2% pada center2 yang terkemuka
Bila fetus memang sudah bermasalah, mis: IUGR, maka risiko fetal
loss dapat mencapai 5%
Pada kasus-kasus tertentu, kadang-kadang fasilitas emergency
delivery harus dipersiapkan, untuk mengantisipasi early labor
Fetal bleeding:
Biasanya berasal dari daerah dimana aspirasi dilakukan, dan
berlangsung sekitar 1 – 2 menit; bukan suatu major problem, namun
harus dimonitor
Fetal bradycardia:
Biasanya terjadi sebagai akibat vascular spasm; biasanya hanya
berlangsung singkat, segera setelah tindakan PUBS atau beberapa
waktu setelahnya
MATERNAL SERUM SCREENING
Basic method adalah penggunaan unique fetal markers,
protein, yang diproduksi oleh fetus pada masa gestasi awal
yang dapat dideteksi pada level tertentu pada serum darah ibu
hamil
AFP: