Ginanjar S.
Nur Aina S.
Widya Sari N.
Pengertian
2. Sirkulasi
Tanda: Hipotensi/ hipertensi( termasuk hipertensi
malignan, hipertensi akibat kehamilan/ eklampsia)
Disritmia jantung Nadi lemah/halus, hipotensi
ortostatik( hipovolemia) Nadi kuat( hipervolemia)
Edema jaringan umum( termasuk area periorbital,
mata kaki, sakrum) Pucat, kecenderungan
perdarahan
3. Eliminasi
Gejala: Perubahan pola berkemih biasanya :
peningkatan frekuensi, polyuria (kegagalan
dini), atau penurunan frekuensi/ oliguria(fase
akhir) Disuria, ragu- ragu, dorongan, dan retensi(
inflamasi,/ obstruksi, infeksi). Abdomen
kembung, diare, atau konstipasi.
Tanda : Perubahan warna urine contoh kuning
pekat, merah, coklat, berawan Oliguria(
biasanya 12-21 hari); poliuria(2-6 L/hari)
4. Makananan/ Cairan
Gejala : Peningkatan berat badan(edema),
penurunan berat badan( dehidrasi), mual,
muntah, anoreksia, nyeri ulu hati.
Tanda : Perubahan turgor kulit,/ kelembaban
Edema( umum, bagian bawah)
5. Neurosensori
Gejala : Sakit kepala, pengelihatan kabur, Kram
otot/ kejang; sindrom” kaki gelisah”
Tanda : Gangguan status mental, contoh
penurunan lapang perhatian, ketidak mampuan
berkonsentrasi,hilang memori, kacau, penurunan
tingkat kesadaran( azotemia, ketidakseimbangan
elektrolit/ asam/ basa) Kejang, aktivitas kejang,
faskikulasi otot.
6. Nyeri/ kenyamanan
Gejala : Nyeri tubuh, sakit kepala.
Tanda : Perilaku berhati- hati, gelisah
7. Pernafasan
Gejala : Nafas pendek
Tanda : Takipnea, dispnea, peningkatan frekuensi,
kedalaman (pernafasan Kussmaul); nafas amonia.
Batuk produktif dengan sputum kental merah muda
( edema paru).
8. Keamanan
Gejala : Adanya reaksi transfusi
Tanda : Demam(sepsis, dehidrasi) Pretekie, area
kulit ekimosis Pruritus, kulit kering
9. Penyuluhan/ Pembelajaran
Gejala : Riwayat penyakit polikistik keluarga,
nefritis herediter, batu urinarius, malignansi
Diagnosa Keperawatan
diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien
Sindrom Nefroti yaitu:
a. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan
kehilangan protein sekunder akibat peningkatan
permiabilitas glomerulus ditandai dengan pasien
mengalami edema
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan malnutrisi sekunder terhadap
kehilangan protein dan kurangnya intake nutrisi
c. Keletihan berhubungan dengan penurunan produksi
energi metabolik.
d. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
sumber informasi.
e. Resiko infeksi berhubungan dengan imunitas tubuh yang
menurun.
Intervensi Keperawatan
2.2 Timbang berat badan tiap hari Pasien puasa / katabolik akan segera normal kehilangan
0,2 – 0,5 kg dapat menunjukan perpindahan
keseimbangan cairan
2.3 Berikan pasien/ orang terdekat daftar makanan/ Memberikan pasien tindakan kontrol dalam pembatasan
cairan yang diizinkan dan dorong terlibat pada diet. Makanan dari rumah dapat meningkatkan nafsu
pilihan menu makan
2.4 Kaji / catat pemasukan diet Membantu dalam mengidentifikasi defisiensi dan
kebutuhan diet. Kondisi fisik umum, gejala uremik( mual,
muntah, anoreksia), dan pembatasan diet multipel
mempengaruhi pemasukan makanan
2.5 Kolaborasi: Konsul dengan ahli gizi/ tim Menentukan kalori individu dan kebutuhan nutrisi dalam
pendukung nutrisi pembatasan, dan
mengidentifikasi rute paling efektif dan produknya,
contoh tambahan oral, makanan selang.
2.6 Kolaborasi: Berikan kalori tinggi, diet rendah/ Jumlah protein eksogen yang dibutuhkan kurang dari
sedang protein. Termasuk kompleks karbohidrat normal, kecuali pada pasien dialisis . Karbohidrat
dan sumber lemak untuk memenuhi kebutuhan memenuhi kebutuhan energi dan membatasi jaringan
kalori( hindari sumber gula pekat) katabolisme, mencegah pembentukan asam keto dari
oksidasi protein dan lemak.Intoleran karbohidrat
menunjukan DM dapat terjadi gagal ginjal berat. Asam
amino esensial memperbaiki keseimbangan dan status
Keletihan berhubungan dengan penurunan produksi
energi metabolik
Tujuan : Menunjukan kemampuan untuk
mempertahankan aktivitas yang biasa/ normal
Kriteria hasil:
1. Melaporkan perbaikan rasa berenergi
2. Berpartisipasi pada aktivitas yang diinginkan
Intervensi Rasionalisasi
3.1 Kaji kemampuan untuk Mengidentifikasi kebutuhan
berpartisipasi pada aktivitas yang individual dan membantu pemilihan intervensi
diinginkan/ dibutuhkan
3.2 Rencanakan periode istirahat adekuat Mencegah kelelahan berlebih dan menyimpan
energi untuk
penyembuhan, regenerasi jaringan
3.3 Berikan bantuan dalam aktivitas sehari – hari Mengubah energi, memungkinkan berkelanjutnya
dan ambulasi aktivitas yang dibutuhkan/ normal , memberikan
keamanan pada pasien
3.4 Tingkatkan tingkat partisipasi sesuai toleransi Meningkatkan rasa membaik/ meningkatkan
pasien kesehatan, dan
membatasi frustasi