OBAT Anggota Kelompok 1. Dwi Yani Istiqomah 2. Erik Fajar J 3. Fasikhatul Qomariah 4. Riska Norma S 5. Triana Nur S 6. Uri Istiani Respons biolog merupakan akibat interaksi molekul obat dengan gugus fungsional molekul reseptor. Interaksi ini dapat berlangsung karena kekuatan ikatan kimia tertentu. IKATAN KOVALEN Ikatan kovalen terbentuk bila ada dua atom saling menggunakan sepasang elektron secara bersama-sama. Ikatan kovalen merupakan ikatan kimia yang paling kuat dengan rata-rata kekuatan ikatan 100 kkal/mol. Dengan kekuatan ikatan yang tinggi ini, pada suhu normal ikatan bersifat ireversibel dan hanya dapat pecah bila ada pengaruh katalisator enzim tertentu. Interaksi obat-reseptor melalui ikatan kovalen menghasilkan kompleks yang cukup stabil, dan sifat ini dapat digunakan untuk tujuan pengobatan tertentu. Contoh obat yang mekanisme kerjanya melibatkan ikatan kovalen :
1. Turunan nitrogen mustar
Turunan nitrogen mustar adalah senyawa pengalkilasi yang pada umumnya digunakan sebagai obat antikanker. Cotoh : mekloretamin, siklofosfamid, klorambusil dan tiotepa. Mekanisme kerja turunan nitrogen mustar 2. Turunan antibiotika β-laktam Turunan penisilin dan sefalosporin mengandung cincin β- laktam, merupakan senyawa pengasilasi kuat dan mempunyai kespesifikan tinggi terhadap gugus amino serin dari enzim transpeptidase. Suatu enzim yang mengkatalisis tahap akhir sintesis dinding sel bakteri. Reaksi aksilasi ini menyebabkan kekuatan dinding sel bakteri menjadi lemah dan mudah terjadi lisis sehingga bakteri mengalami kematian. 3. Senyawa organofosfat • Senyawa organofosfat,suatu insektisidasi dapat berinteraksi dengan gugus serin yang merupakan bagian fungsional dari sisi aktif enzim asetilkolinesterase. Atom P akan berikatan dengan atom O gugus serin, melalui fosforilasi, Hambatan tersebut mempengaruhi proses katalitik asam amino,sehingga terjadi penumpukan asetilkolin yang bersifat toksik terhadap serangga. • Diisopropilfluorofosfat (DFP) bersifat toksik dan dapat berinteraksi dengan enzim asetilkolinesterase, baik dengan manusia maupun serangga, sehingga jarang digunakan sebagai insektisida. • Malation bersifat sangat spesifik terhadap enzim asetilkolinesterase serangga, sehingga banyak digunakan dalam bidang pertanian sebagai insektisida. 4. Senyawa As-organik dan Hg-organik Turunan As-organik yang digunakan sebagai antibakteri, seperti salvarsan dan karbarson, dan turunan Hg-organik, seperti merkaptomerin dan klormerodrin. Obat diuretik, dapat meningkatkan gugus sulfhidril dari enzim atau sisi reseptor, membentuk ikatan kovalen, dan dapat menghasilkan hambatan yang bersifat ireversibel hingga enzim tidak dapat bekerja normal. 5. Asam etakrinat Asam etakrinat, senyawa diuretgik, strukturnya mengandung gugus β-keto tidak jenuh, dapat membentuk ikatan kovalen dengan gugus SH dari enzim yang bertanggung jawab terhadap produksi enzim yang diperlukan untuk penyerapan kembali ion Na+ di tubulus renasis. Ion Na+ yang tidak diserap kembali, kemudian dikeluarkan dengan diikuti sejumlah air sehingga terjadi efek diuresis. IKATAN ION • Ikatan ion adalah ikatan yang dihasilkan oleh daya tarik menarik elektrostatik antara ion-ion yang muatannya berlawanan. Kekuatan tarik menarik akan makin berkurang bila jarak antara ion makin jauh dan pengurangan tersebut berbanding terbalik dengan jaraknya. Mekanisme interaksi bentuk kation obat dengan gugus anion protein sel bakteri. Makin tinggi tetapan stabilitas garam makin lebih baik kation tersebut berkompetisi dengan ion-ion hidrogen dalam berinteraksi dengan gugus anion penting protein sel bakteri. Akibatnya terjadi pemblokan gugus fungsional sel, metabolisme sel dihambat sehingga bakteri mengalami kematian (efek bakteriostatik). Turunan akridin selain mengikat anion protein sel bakteri , seperti gugus fosfat rangka gula, cincin trisikliknya juga dapat berinterkalasi dengan pasangan basa DNA dan mengikatnya melalui ikatan van der waals. Pengikatan tersebut akan mempengaruhi bentuk dobel heliks DNA dan mencegah proses replikasi dan transkripsi sel bakteri (patrick,2013) -Sekian-