Anda di halaman 1dari 34

Etika Bisnis

Adisurya Saputra, Ns.,M.Kep


Pengertian Etika

Etika berasal dari kata Yunani Kuno:


“ethikos“, berarti “timbul dari kebiasaan”.
Beberapa pengertian tentang etika
adalah sebagai berikut:
• Etika adalah perbuatan standar yang
memimpin individu dalam membuat
keputusan.
• Etika adalah suatu studi mengenai yang
benar dan yang salah serta pilihan moral
yang dilakukan seseorang.
Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik,
baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat
Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg
baik, aturan hidup yg baik dan segala kebiasaan yg dianut
dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau
dari satu generasi ke generasi yg lain
Analisis Arti Etika
Untuk menganalisis arti-arti etika,
dibedakan menjadi dua jenis etika (Bertens,
2000):
1. Etika sebagai Praktis
a. Nilai-nilai dan norma-norma moral
sejauh dipraktekkan atau justru tidak
dipraktekkan walaupun seharusnya
dipraktekkan.
b. Apa yang dilakukan sejauh sesuai atau
tidak sesuai dengan nilai dan norma
moral.
2. Etika sebagai Refleksi
a. Pemikiran moral à berpikir tentang apa
yang dilakukan dan khususnya tentang
apa yang harus dilakukan atau tidak
boleh dilakukan.
b. Berbicara tentang etika sebagai praksis
atau mengambil praksis etis sebagai
objeknya.
c. Menyoroti dan menilai baik buruknya
perilaku orang.
d. Dapat dijalankan pada taraf populer
maupun ilmiah.
Pengertian Bisnis

Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu


organisasi yang menjual barang atau jasa
kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk
mendapatkan laba. Secara historis kata
bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata
dasar busy yang berarti “sibuk” dalam
konteks individu, komunitas, ataupun
masyarakat.
Pengertian Bisnis

Namun tidak semua bisnis mengejar


keuntungan seperti ini, misalnya bisnis
koperatif yang bertujuan meningkatkan
kesejahteraan semua anggotanya atau
institusi pemerintah yang bertujuan
meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Model bisnis seperti ini kontras dengan
sistem sosialistik, dimana bisnis besar
kebanyakan dimiliki oleh pemerintah,
masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Pengertian Etika Bisnis

Etika bisnis adalah keseluruhan dari


aturan-aturan etika, baik yg tertulis maupun
yang tidak tertulis yg mengatur hak-hak dan
kewajiban produsen dan konsumen serta
etika yang harus dipraktekkan dalam bisnis.
Secara sederhana yg dimaksud dengan
etika bisnis adalah cara-cara untuk
melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup
seluruh aspek yg berkaitan dengan individu,
perusahaan, industri dan juga masyarakat
Von der Embse dan R.A. Wagley dalam
artikelnya di Advance Managemen Jouurnal,
memberikan tiga pendekatan dasar dalam
merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :

1. Utilitarian Approach

2. Individual Rights Approach

3. Justice Approach
Utilitarian Approach

Setiap tindakan harus didasarkan


pada konsekuensinya. Oleh karena itu,
dalam bertindak seseorang seharusnya
mengikuti cara-cara yang dapat memberi
manfaat sebesar-besarnya kepada
masyarakat, dengan cara yang tidak
membahayakan dan dengan biaya
serendah-rendahnya
Individual Rights Approach

Setiap orang dalam tindakan dan


kelakuannya memiliki hak dasar yang
harus dihormati. Namun tindakan
ataupun tingkah laku tersebut harus
dihindari apabila diperkirakan akan
menyebabkan terjadi benturan dengan
hak orang lain
Justice Approach

Para pembuat keputusan


mempunyai kedudukan yang sama, dan
bertindak adil dalam memberikan
pelayanan kepada pelanggan baik secara
perseorangan ataupun secara kelompok.
Etika bisnis sangat berpengaruh bagi
perusahaan dlm upanyanya untuk
mempertahankan loyalitas stakeholders
berkenaan dgn upaya memecahkan problem
maupun membuat keputusan2 perusahaan.
Adapun stakeholders adalah semua
individu ataupun kelompok yg berkepentingan
& berpengaruh dlm perbuatan keputusan
perusahaan.
Stakeholders dibeakan menjadi dua, yaitu :
1. Internal stakeholders (investor karyawan,
manajemen ataupun pimpinan perusahaan).
2. Eksternal stakeholders (pelanggan, asosiasi
dagang, kreditor, pemasok pemerintah,
masyarakat umu & kelompok khusus).
Menurut Zimmerer kelompok2
stakeholders yg dpt mempengaruhi keputusan
bisnis mencakup :
1. Para pengusaha & mitra usaha
2. Petani & perusahaan pemasok bahan baku
3. Organisasi pekerja yg mewakili pekerja
4. Pemerintah yg mengatur kelancaran aktivitas
usaha
5. Bank penyandang dana perusahaan
6. Investor penanam modal
7. Masyarakat umum yg dilayani
8. Pelanggan yg memberi produk
Printable Page
Ronald J. Ebert

• Points of interest Senang dgn Pekerjaan

Puas

Sikap yg Sempurna, Loyal, Komitmen,


& Kerja Keras

Moral yg Tinggi
Selain etika & perilaku, yg tidak kalah
pentingnya dalam bisnis adalah norma etika.
Menurut Zimmerer ada tiga tingkatan norma
etika, yaitu :
1. Hukum

2. Kebijakan & Prosedur Organisasi

3. Moral Sikap Mental Individual


Prinsip-Prinsip Etika &
Perilaku Bisnis
Ada 10 prinsip etika yg mengarahkan perilaku,
yaitu :
1. Kejujuran
2. Integritas
3. Memelihara Janji
4. Kesetiaan
5. Kewajaran/keadilan
6. Suka Membantu Orang Lain
7. Hormat Kepada Orang Lain
8. Warga Negara yg Bertanggung Jawab
9. Mengejar Keunggulan
10.Dapat Dipertanggungjawabkan
Teori Etika

a. Etika Teleologi
dari kata Yunani, telos = tujuan,
Mengukur baik buruknya suatu tindakan
berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan
tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang
ditimbulkan oleh tindakan itu.

Dua aliran etika teleologi :


- Egoisme Etis
- Utilitarianisme
* Egoisme Etis
Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari
setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar
pribadi dan memajukan dirinya sendiri.
Satu-satunya tujuan tindakan moral setiap orang
adalah mengejar kepentingan pribadi dan memajukan
dirinya.
Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia
cenderung menjadi hedonistis, yaitu ketika kebahagiaan
dan kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata
sebagai kenikmatan fisik yg bersifat vulgar.
* Utilitarianisme
berasal dari bahasa latin utilis yang berarti
“bermanfaat”.
Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika
membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut
bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat
sebagai keseluruhan.
Dalam rangka pemikiran utilitarianisme, kriteria
untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan
adalah “the greatest happiness of the greatest number”,
kebahagiaan terbesar dari jumlah orang yang terbesar.
Utilitarianisme , teori ini cocok sekali dengan
pemikiran ekonomis, karena cukup dekat dengan
Cost-Benefit Analysis. Manfaat yang dimaksudkan
utilitarianisme bisa dihitung sama seperti kita
menghitung untung dan rugi atau kredit dan debet
dalam konteks bisnis
Utilitarianisme, dibedakan menjadi dua macam :
a. Utilitarianisme Perbuatan (Act Utilitarianism)
b. Utilitarianisme Aturan (Rule Utilitarianism)

Prinsip dasar utilitarianisme (manfaat terbesar


bagi jumlah orang terbesar) diterpakan pada
perbuatan.
Utilitarianisme aturan membatasi diri pada
justifikasi aturan-aturan moral.
b. Deontologi
Istilah deontologi berasal dari kata Yunani
‘deon’ yang berarti kewajiban.
‘Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu
harus ditolak sebagai buruk’, deontologi menjawab :
‘karena perbuatan pertama menjadi kewajiban kita
dan karena perbuatan kedua dilarang’.
Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan
adalah kewajiban.
Pendekatan deontologi sudah diterima dalam
konteks agama, sekarang merupakan juga salah satu
teori etika yang terpenting.
Ada tiga prinsip yg harus dipenuhi :
(1) Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan ini
harus dijalankan berdasarkan kewajiban
(2) Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung
pada tercapainya tujuan dari tindakan itu
melainkan tergantung pada kemauan baik yang
mendorong seseorang untuk melakukan tindakan
itu, berarti kalaupun tujuan tidak tercapai,
tindakan itu sudah dinilai baik
(3) Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip ini,
kewajiban adalah hal yang niscaya dari tindakan
yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada
hukum moral universal
Bagi Kant, Hukum Moral ini dianggapnya sbg
perintah tak bersyarat (imperatif kategoris), yg berarti
hukum moral ini berlaku bagi semua orang pada segala
situasi dan tempat.
Perintah Bersyarat adalah perintah yg dilaksanakan
kalau orang menghendaki akibatnya, atau kalau akibat dari
tindakan itu mrpk hal yg diinginkan dan dikehendaki oleh
orang tsb.
Perintah Tak Bersyarat adalah perintah yg
dilaksanakan begitu saja tanpa syarat apapun, yaitu tanpa
mengharapkan akibatnya, atau tanpa mempedulikan
apakah akibatnya tercapai & berguna bagi orang tsb atau
tidak.
c. Teori Hak
Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali
teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak
dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu
perbuatan atau perilaku.
Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori
deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak
dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang
sama.
Hak didasarkan atas martabat manusia dan
martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak
sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.
d. Teori Keutamaan (Virtue)
memandang sikap atau akhlak seseorang.
Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu
adil, atau jujur, atau murah hati dan sebagainya.
Keutamaan bisa didefinisikan sebagai berikut :
disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan
memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara
moral.
Contoh keutamaan :
a. Kebijaksanaan
b. Keadilan
c. Suka bekerja keras
d. Hidup yang baik
Keutamaan yang harus menandai pebisnis
perorangan bisa disebut : kejujuran, fairness, kepercayaan
dan keuletan. Keempat keutamaan ini berkaitan erat satu
sama lain dan kadang-kadang malah ada tumpang tindih di
antaranya.
Fairness : kesediaan untuk memberikan apa yang
wajar kepada semua orang dan dengan wajar
dimaksudkan apa yang bisa disetujui oleh semua pihak
yang terlibat dalam suatu transaksi.
Keutamaan-keutamaan yang dimilliki manajer dan
karyawan sejauh mereka mewakili perusahaan, adalah :
Keramahan, Loyalitas, Kehormatan dan Rasa malu.
Keramahan merupakan inti kehidupan bisnis,
keramahan itu hakiki untuk setiap hubungan antar
manusia, hubungan bisnis tidak terkecuali.
Loyalitas berarti bahwa karyawan tidak bekerja
semata-mata untuk mendapat gaji, tetapi mempunyai juga
komitmen yang tulus dengan perusahaan.
Kehormatan adalah keutamaan yang membuat
karyawan menjadi peka terhadap suka dan duka serta
sukses dan kegagalan perusahaan.
Rasa malu membuat karyawan solider dengan
kesalahan perusahaan.
Dalam menciptakan etika bisnis, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara
lain adalah:
1. Pengendalian diri.
2. Pengembangan tanggung jawab social
(social responsibility).
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah
untuk terombang-ambing oleh pesatnya
perkembangan informasi dan teknologi.
4. Menciptakan persaingan yang sehat.
5. Menerapkan konsep “pembangunan
berkelanjutan”.
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece,
Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, & Komisi).
7. Mampu menyatakan yg benar itu benar.
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara
golongan pengusaha kuat & golongan
pengusaha ke bawah.
9. Konsekuen & konsisten dengan aturan
main yang telah disepakati bersama.
10.Menumbuhkembangkan kesadaran & rasa
memiliki terhadap apa yg telah disepakati.
11.Perlu adanya sebagian etika bisnis yg
dituangkan dalam suatu hokum positif yg
berupa peraturan perundang-undangan
Masalah Etika

Ada 3 jenis masalah yang dihadapi


dalam Etika yaitu :

1. Sistematik
2. Korporasi
3. Individu
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai