Anda di halaman 1dari 18

OLEH :

FERANNISA FIRDAUS 2017001178


GEDE AGAM GUMILAR EP 2017001179
GRASELLA WIDIA S. 2017001180
GUSTI AYU AGUNG RIKA 2017001181
Latar Belakang
Sebagian besar pasien dengan simtomatik sistolik gagal jantung
harus diobati secara rutin dengan penghambat enzim pengubah
angiotensin (ACE), penghambat β, dan diuretik.

Manfaat obat Pada pasien dengan


• Untuk memperlambat simtomatik sistolik gagal
perkembangan gagal jantung, jantung, inhibitor ACE
• Mengurangi morbiditas dan berfungsi :
mortalitas, • Memperbaiki
• dan/atau memperbaiki gejala. kelangsungan hidup,
• Pasien juga harus diobati • Memperlambat
dengan diuretik jika mengalami perkembangan penyakit,
retensi cairan, • Mengurangi rawat inap,
• Pengobatan dengan digoksin • dan meningkatkan
juga dapat dipertimbangkan kualitas hidup.
untuk memperbaiki gejala.
Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud dengan gagal jantung?

Bagaimana patofisiologi dari gagal jantung?

Terapi apa saja yang dapat dilakukan untuk


mengobati penyakit gagal jantung?
Tujuan

1. Menguraikan pengertian gagal jantung.

2. Menguraikan patofisiologi dari gagal jantung.

3. Memahami gejala klinik dan diagnosis gagal jantung.

4. Menguraikan tujuan terapi penatalaksanaan gagal jantung.

5. Menguraikan dan memahami obat-obatan untuk penyakit


gagal jantung.
Manfaat

Apoteker dapat mengetahui dan memahami


pengertian, patofisiologi, gejala klinik dan diagnosis
dari penyakit gagal jantung, serta dapat menguraikan
dan mengaplikasikan tujuan terapi dan
penatalaksanaan dari penyakit gagal jantung.
Definisi

Gagal jantung adalah suatu sindroma klinik


yang kompleks akibat kelainan struktural dan
fungsional jantung yang mengganggu
kemampuan ventrikel untuk diisi dengan darah
atau untuk mengeluarkan darah.
Patofisiologi
Gagal jantung

disfungsi sistolik disfungsi diastolik


Kompensasi pada gagal jantung sistolik
terjadi melalui 2 mekanisme utama,

sistem simpatis sistem renin-


angiotensin-
aldosteron (RAA).
Klasifikasi Gagal Jantung

New York Heart Association (NYHA) membuat gradasi keparahan gagal


jantung dalam 4 kelas fungsional berdasarkan jumlah aktivitas fisik yang
diperlukan untuk menimbulkan gejala-gejalanya, yaitu:
• Kelas I, tidak ada limitasi aktivitas fisik. Tidak timbul sesak napas, rasa
lelah, atau palpitasi dengan aktivitas fisik biasa.
• Kelas II, sedikit limitasi aktivitas fisik. Timbul rasa lelah, palpitasi, dan
sesak napas dengan aktivitas fisik biasa, tetapi nyaman sewaktu istirahat.
• Kelas III, aktivitas fisik sangat terbatas. Aktivitas fisik kurang dari biasa
sudah menimbulkan gejala, tetapi nyaman sewaktu istirahat.
• Kelas IV, gejala-gejala sudah ada sewaktu istirahat, dan aktivitas fisik
sedikit saja akan memperberat gejala.
Manifestasi & Gejala Klinik

Manifestasi gagal jantung yang utama adalah:


• Sesak napas dan rasa lelah, yang membatasi
kemampuan melakukan kegiatan fisik.
• Retensi cairan, yang menyebabkan kongesti paru
dan edema perifer.
Diagnosis
Kriteria Framingham untuk diagnosis gagal jantung kongestif:
• Kriteria Mayor
1. Paroksismal nocturnal dyspnea atau orthopnea
2. Peningkatan tekanan vena jugularis
3. Crackles (± 10 cm dari paru-paru)
4. Kardiomegali pada radiografi dada
5. Edema paru akut
6. Irama derap S3
7. Kehilangan berat badan ≥ 4,5 kg yang disebabkan pengobatan gagal jantung.

• Kriteria Minor
1. Edema pergelangan kaki
2. Batuk pada malam hari
3. Dyspnea on exertion
4. Hepatomegali
5. Efusi pleura
6. Takikardia ≥ 120 ketukan/menit
7. Kehilangan berat badan ≥ 4,5 kg disebabkan pengobatan gagal jantung
kongestif dimana faktor lain dari pengobatan CHF dapat dimasukkan.
Terapi

Tujuan primer pengobatan adalah mencegah terjadinya gagal jantung


dengan cara mengobati kondisi-kondisi yang menuju terjadinya gagal
jantung, terutama hipertensi dan /atau penyakit arteri koroner

Farmakologis Non Farmakologis

• Penghambat ACE • Diet, pasien gagal jantung dengan


• Antagonis angiotensin II diabetes, dislipidemia atau obesitas harus
• Diuretik diberi diet yang sesuai untuk menurunkan
gula darah, lipid darah, atau berat
• Antagonis aldosteron
badannya.
• ß-blocker • Merokok, harus dihentikan.
• Vasodilator lain • Aktivitas fisik, olahraga yang teratur
• Digoksin seperti berjalan Istirahat, dianjurkan untuk
• Obat inotropik lain gagal jantung akut atau tidak stabil.
• Antitrombotik • Bepergian, hindari tempat-tempat tinggi
dan tempat-tempat yang sangat panas atau
lembab, dan gunakan penerbangan-
penerbangan pendek.
Daftar Obat

Golongan ACE Inhibitor Golongan Beta-blocker Digoksin

• Cardace (Aventis pharma) • Concor (Merck) Digoxin


• Locap (Sandoz) • Hiblok (Nufarindo) (Indofarma)
• Odace (Darya Varia)
• Gopten (Abbot)

Diuretik Vasodilator

• Aldazide (Pharmacia, Searle) Adalat (Bayer)


• Diamox (Lederie, Phapros)
• Laveric (Harsen)
Kesimpulan

Berdasarkan penulisan makalah diatas, dapat disimpulkan


bahwa gagal jantung adalah suatu sindroma klinik yang
kompleks akibat kelainan struktural dan fungsional jantung
yang mengganggu kemampuan ventrikel untuk diisi dengan
darah atau untuk mengeluarkan darah. Gagal jantung
merupakan suatu masalah kesehatan masyarakat yang banyak
dijumpai dan menjadi penyebab mortalitas utama. Untuk
mengatasi penyakit tersebut dapat dilakukan terapi
farmakologis (dengan mengkonsumsi obat-obatan) maupun
non farmakologis (perubahan pola dan gaya hidup).
Saran

Untuk dapat menghindari masalah kesehatan dan


meningkatkan kualitas hidup, disarankan untuk
selalu menerapkan pola serta gaya hidup yang sehat.
Selain itu, pemeriksaan dini perlu untuk dilakukan
agar penyakit gagal jantung dapat dicegah dan
diobati sesegera mungkin.
PUSTAKA

• Gunawan Sulistia Gan, Rianto Setiabudy, Nafrialdi,


Elysabeth. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5.
Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2012.
• ISO Farmakoterapi Edisi 47 dan 48.
• Tjay, Tan Hoan, Kirana Raharja. Obat-Obat
Penting. 2008. Edisi 7, Cetakan Pertama. Jakarta:
Gramedia

Anda mungkin juga menyukai