Anda di halaman 1dari 10

DASAR BERLAKUNYA HUKUM ADAT

1. Dasar filosofis: maksudnya nilai-nilai dan sifat


hukum adat itu sangat identik dan bahkan sudah
terkandung dalam butir-butir pancasila. Contoh:
religio magis, gotong royong, musyawarah,
keadilan.
2. Dasar filosofis: hukum adat berlaku dalam
masyarakat karena memenuhi rasa keadilan.
Menurut Subekti hukum itu mengabdi kepada
tujuan negara yaitu mendatangkan kemakmuran
dan kebahagiaan para rakyatnya.
3. Dasar sosiologis: hukum yang berlaku di
suatu negara merupakan suatu sistem artinya
bahwa hukum itu merupakan tatanan ,
merupakan satu kesatuan yang utuh yang
terdiri dari bagian-bagian atau unsur-unsur
yang saling berkaitan satu sama lainnya.
Sistem hukum adalah suatu kesatuan yang
terdiri dari unsur-unsur yang mempunyai
interaksi satu sama lainnya dan bekerja
bersama untuk mencapai tujuan.
4. Dasar sosiologis: menurut Satjipto Rahardjo
hukum adat adalah hukum yang hidup (living
law) yaitu hukum yang mencerminkan pikiran
dan cita-cita hukum Indonesia.
5. Dasar sosiologis: hukum adat berlaku dalam
masyarakat karena di dalam kenyataannya
masih dipatuhi dan di indahkan oleh
masyarakat pendukungnya.
6. Dasar yuridis:
a. Jaman kolonial: pasal 131 ayat 2 sub b IS berisi
tentang ketentuan bahwa bagi golongan hukum bumi
putera dan timur asing berlaku hukum adat mereka.
b. Jaman kemerdekaan: UUD 1945 pasal 18 B ayat (2)
negara mengakui dan menghormati kesatuan-
kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak
tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai
dengan perkembangan masyarakat dan prinsip negara
kesatuan Indonesia, yang diatur dalam undang-
undang.
c.Undang-undang no. 48 tahun 2009 tentang
kekuasaan kehakiman pasal 5 ayat 1, hakim
dan hakim konstitusi wajib menggali,
mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum
dan rasa keadilan yang hidup dalam
masyarakat.
SUMBER PENGENAL HUKUM ADAT
1. Asas universal hukum adat
2. Sifat hukum adat
3. Bentuk hukum adat
4. Sistem hukum adat
1. Asas universal hukum adat
1. Gotong royong
2. Tolong menolong
3. Musyawarah
2. Sifat hukum adat
1. Statis; masyarakat adat selalu menjaga dan
mempertahankan nilai-nilai luhur yang
berasal dari leluhur atau nenek moyangnya.
2. Dinamis; hukum adat cepat mengikuti
perkembangan dan perubahan zaman.
3. Plastis/elastis; hukum adat tidak kaku dalam
penerapan norma-normanya, hukum adat
selau menyesuaikan diri dengan keadaan.
3. Bentuk hukum adat
Bentuk hukum adat tidak tertulis dalam
perundang-undangan , artinya hukum adat
tidak dibuat oleh lembaga legislatif yang
berwenang membuat peraturan tertulis
tetapi hukum ini hidup tumbuh berkembang
dalam masyarakat sesuai dengan keadaan
dan kebutuhan masyarakatnya.
4. Sistem hukum adat
1. Tidak mengenal hukum umum dan hukum
privat.
2. Tidak ada hakim pidana dan hakim perdata.

Anda mungkin juga menyukai