2
w
T
Frekuensi
Tidak jarang digunakan juga istilah
frekuensi yang menyatakan banyaknya
putaran dalam satu detik.
1
f
T
Biasanya, satu putaran per detik dinyatakan
sebagai 1 hertz (Hz), satuan diambil dari
nama Heinrich Hertz (1857–1894).
Frekuensi Sudut
Dengan menggunakan hubungan w = 2/T
dan f = 1/T, dapat diperoleh hubungan
antara laju sudut w (dalam rad/s) dengan
frekuensi f (dalam putaran/s atau Hz):
2
w 2f
T
Karena w berbanding lurus dengan
frekuensi f, maka w sering juga disebut
sebagai frekuensi sudut.
Kecepatan
Model lingkaran acuan dapat
pula digunakan untuk
menentukan kecepatan benda
yang bergerak harmonik
sederhana.
Gambar di samping
menunjukkan bahwa kecepatan
bayangan v adalah komponen
dalam arah sumbu x dari
vektor vT, sehingga, v = -vT
sinq, dengan q = wt.
Kecepatan
Tanda negatif diperlukan karena v berarah
ke kiri, dalam arah sumbu x.
Karena laju tangensial vT berhubungan
dengan laju angular w, yaitu vT = rw dan
karena r = A, maka vT = Aw.
Oleh karena itu, kecepatan benda yang
bergerak harmonik sederhana adalah
v = -Awsinq = -Awsinwt
vmax = Aw (w dalam rad/s)
Percepatan
Dalam gerak harmonik
sederhana, kecepatan benda
tidak konstan; hal ini dapat
terjadi karena adanya
percepatan. Percepatan ini dapat
pula ditentukan dengan bantuan
model lingkaran-acuan.
Sebagaimana ditunjukkan dalam
Gambar, bola pada lingkaran
acuan bergerak melingkar
beraturan dengan demikian ada
percepatan sentripetal ac yang
arahnya menuju pusat lingkaran
Percepatan
Percepatan bayangan a adalah komponen
arah sumbu x dari percepatan sentripetal; a
= -as cosq. Tanda negatif menunjukkan
bahwa percepatan bayangan berarah ke kiri.
Karena percepatan sentripetal dapat
dihubungkan dengan laju sudut w yaitu as =
rw 2 dan r = A, maka diperoleh as = Aw 2 .
Percepatan gerak harmonis sederhana
menjadi a = -Aw2 cosq= -Aw2 coswt
amax = Aw2 (w dalam rad/s)
Frekuensi Getaran
Dengan menggunakan hukum II Newton
(F = ma), dapat ditentukan frekuensi
getaran suatu benda bermassa m yang
terikat pada pegas.
Diasumsikan bahwa massa pegas dapat
diabaikan dan gaya yang bekerja pada
benda hanya dalam arah horisontal yang
disebabkan oleh pegas, yaitu gaya pulih
yang sesuai dengan hukum Hooke.
Frekuensi Getaran
Karena gaya total adalah F = -kx, sehingga
dengan menggunakan hukum II Newton
dapat diperoleh -kx = ma, dengan a adalah
percepatan benda. Perpindahan dan
percepatan osilasi pegas, berturut-turut
adalah, x = Acoswt dan a = -Aw2 coswt.
Pada akhirnya dapat diperoleh
Energi pada Gerak Harmonik
Sederhana
ENERGI POTENSIAL
ELASTIK
DEFINISI
Energi potensial elastik PEelastik adalah energi
yang dimiliki pegas dalam keadaan tertekan
atau teregang. Untuk pegas ideal dengan
konstanta pegas k dan besar
regangan/perubahan panjang x relatif
terhadap panjang mula-mula, maka energi
potensial pegas tersebut adalah
PEelastic = ½ kx2
A simple pendulum
swinging back and forth
about the pivot P. If the
angle q is small, the
swinging is
approximately simple
harmonic motion.
Pendulum
Gaya gravitasi yang menyebabkan ayunan
rotasi di sumbu P.
Laju rotasi meningkat ketika benda
mendekati titik setimbang (atau titik
terendak pada busur) dan melambat ketika
mendekati bagian atas dari ayunan.
Keceepatan sudut berkurang sampai
mencapai nilai nol dan benda berayun
kembali ke titik setimbang.
Pendulum
Gaya gravitasi mg menghasilkan torsi,
tetapi tegangan kabel tidak menghasilkan
torsi karena tegak lurus arah gerak.
Torsi yang dihasilkan gaya gravitasi dengan
panjang lengan adalah = -(mg)
adalah jarak tegak lurus lengan antara
garis kerja mg dan titik ayunan.
Untuk sudut ayunan yang kecil (q 10º),
hampir sama dengan panjang busur s = Lq.
Sehingga - (mg) L q
Pendulum
Nilai mgL merupakan suatu konstanta k’,
yang tidak bergantung kepada q.
Sehingga persamaan di atas menjadi
- k’ q yang hampir sama dengan hukum
Hooke untuk pegas ideal.
Untuk sudut kecil, frekuensi dari pendulum
diberikan oleh:
k mgL
w 2f
m I
Pendulum
Tetapi momen inersia dari suatu benda
dengan massa m dan berotasi pada jarak r =
L, adalah I = mL2, sehingga diperoleh:
g
w
L
Resonansi
Resonansi adalah kondisi dimana gaya yang
bergantung waktu dapat menyalurkan
sebagian besar energinya kepada benda
yang berosilasi, menyebabkan amplitudo
gerak membesar. Karena tidak adanya
peredaman, resonansi terjadi ketika
frekuensi dari gaya tersebut sama dengan
frekuensi alami dari benda yang berosilasi.
Applet tentang GHS