Anda di halaman 1dari 30

l 11111 l 111111 � l 111 l 11111111 l 11111 l 111 l 11111 J W II

111 W 1 W 111 11 111 1111.1111

MANAJEMEN
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
DI RUMAH SAKIT

RSIA AMANAT

I 11111 I 111111 II 11 I 111111 � 11111 I 111 I 11111 I 111 1 rt II


I 1111 l I HI IIJ I 111 I 1111 I 111 lll J J 111 I II
U J IJ 1 U IJ 11111 lJI IJ Ill Ill

IIDi banyak negara industri, penerapan


program K3 telah dilakukan sejak
akhir abad 18, kecuali di sektor
kesehatan, karena:
•pasien.
Akreditasi fokus pada kualitas pelayanan
Pengawas kurang menguasai aspek K3.
•Fokus
Pekerja lebih banyak perempuan – aman
pada kuratif – bukan preventif
•• Perhatian kurang dari pemerintah
Tidak aktif di Serikat pekerja

I 111 1 l 111111 I 11 I 1111 I 11111 I 111 I 11111


111 I II ll I I I 11111 I 1111 I
11 11 I i

Karakteristik Rumah Sakit


• Pelayanan kesehatan : industri jasa yang
kompleks
 padat masalah
• Ragam profesi petugas RS, a.l.
– Tenaga medis
– Perawat
– Tenaga teknis
– Analis
– Administrasi
– Kerumahtanggaan (house keeper)
• RS  tempat kerja berbahaya (multi faktor
risiko)
Risiko bahaya K3 petugas RS >>> pekerja sektor lain
11 11 11 I 11 I I 111 I' 1111 I
111 111 llll I
l: II

Kenapa Kita Melaksanakan K3


 Alasan Hak Asasi Manusia: Setiap
manusia mempunyai hak asasi untuk
hidup sehat dan selamat
Di RS terdapat multi faktor bahaya
(petugas, pasien, pengunjung)

 Alasan Ekonomi: mencegah kerugian

 Alasan Hukum: Undang-Undang dan


Peraturan

II II I II rn 1111 11111 11111 I II I 1111 II II I


l 11111 l 111111 � l 1111 11111111 l 11111 l 111 l 11111 J 1111.1 W II
111 W l W 111 11 111 111

Pengertian :

Kesehatan Kerja

• Upaya mengurangi risiko penyakit


akibat kerja

Keselamatan kerja

• Upaya menekan risiko kecelakaan


kerja

I 11111 I 111111 II 11 I 111111 I 11111 I 111 I 11111 I 11111 rt II


l 11111 l 111111 � l 111 l l 11111 l 111 l 11111 J W II
111 W 1 11111111 W 111 11 111 1111.1111

Tujuan Manajemen K3RS

Menciptakan sistem kesehatan dan


keselamatan kerja di RS dengan melibatkan
unsur manajemen dan karyawan untuk:
– Meningkatkan kesehatan pekerja
– Mencegah dan mengurangi kecelakaan dan
penyakit akibat kerja.
– Menciptakan lingkungan kerja yang bersih, sehat
dan aman
– Mencegah pencemaran lingkungan
– Meningkatkan produktivitas pekerja

I 11111 I 111111 II 11 I 111111 � 11111 I 111 I 11111 I 111 1 rt II


II
II

RESTRJCTFD

Batasi akses pada


area rawan
Kenakan ID Card keselamatan dan
Parkir kendaraan keamanan
pada tempat yang
ditentukan Serahkan kunci r uangan
ke Pos Keamanan

Jangan meninggalkan
barang berharga Segera hubungi pihak
tanpa pengawasan Keamanan bila
terjadi kondisi
dar urat (3210) 10

II II 1 I I I J I 11 lJ I J IIUI I
111 11 I ll II I 14 I
ii 1 I

- MSDS
i�=a
==i
-1�- I
-

1
�]
Pahami cara Kenakan APD yang
pengelolaan bahan sesuai
berbahaya sesuai
Material Safety Data
Sheet (MSDS)

Lakukan penanganan limbah


sesuai ketentuan

Lakukan penanganan
tumpahan dengan benar
II II II II II II II I II I II I I II II II II I
I HI UJ lJ l I 1111 I l HI IJ 11111 I l l Ill I II
111 llJ IJ llllll II I HI UJ J UJ J
u
DATA K3RS
• 2 juta terpajan • 15 .000 HVC
HVB
• 17.000 HVB
• 0,9 juta
terpajan virus • 1.000 HIV
HVC
• 170.000
terpajan virus Terpajan Dapat
HIV/AIDS Patogen Terjadi
Darah

35 juta
pekerja
Sensitif
kesehatan Lateks
• 8 – 12%

AS (per tahun)  insiden cedera musculosceletal 4,62/100 perawat, 5.000 petugas kesehatan terinfeksi
Hepatitis B, 47 positif HIV, 600.000 – 1.000.000 dilaporkan luka tusuk jarum (perkiraan hanya 40%)
Risiko kecelakaan pekerja RS 41% >> sektor lain (National Safety Council 1998)  cedera jarum suntik
Israel Prevalensi cedera punggung tertinggi pada perawat (16,8%) dibanding sektor lain
Australia  87% dari 813 perawat pernah LBP
23

l l I 11 I 11111 l HI Ill � 111 l HI � I 111 �


I lJ l I 1111 I l HI IJ I 11111 l l Ill I II
HI UJ 111 llJ IJ llllll II I HI UJ J UJ J
Data K3RS di Indonesia
u

• LBP di IBS RSUD Jakarta


83,3 % • Usia 30 – 49 ( 63,3 %) +
• Petugas pembersih
65,4 % • Dermatitis kontak iritan tangan • •
• Kecelakaan Akibat Kerja  Needle Stick Injury
38 –73 %

• Prevalensi gangguan mental emosional


17,7 % • Perawat RS di Jakarta

• Insiden akut signifikan > dibandingkan seluruh pekerja di semua kategori


1,5 kali • Pekerja RS 1,5 kali berisiko lebih besar
Lima korban tewas akibat keracunan asap genset di Klinik Sapta
Mitra, Pengasinan Rawalumbu Kota Bekasi, 10 Februari 2014
24

l l I 1111 I l HI 11111 HI Ill I I II


GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
25
AAN DAN PENYAKIT
awatan
uransikan)
$1
• Kerusakan peralatan dan perkakas
• Kerusakan produk dan material
• Terlambat dan ganguan produksi

$5 $50
Biaya legal hukum
HINGGA • Pengeluaran biaya untuk penyediaan
fasilitas dan peralatan gawat darurat
BIAYA DALAM PEMBUKUAN:
KERUSAKAN PROPERTI • Sewa peralatan
(BIAYA YANG TAK • Waktu untuk penyelidikan
DIASURANSIKAN)

ibayar untuk waktu yang hilang


$1 HINGGA $3 pekerja pengganti dan
BIAYA LAIN YANG melatih
TAK DIASURANSIKAN ur
tu untuk kerja administrasi
nya hasil produksi akibat dari si

bisnis dan nama baik


Dasar Hukum 26
• Perlindungan terhadap tenaga kerja yang berada di tempat
UU 1/1970 kerja agar selalu terjamin keselamatan & kesehatannya
sehingga dapat mewujudkan peningkatan produksi &
produktivitas kerja
Keselamatan Kerja • Perlindungan terhadap bahan & perlatan produksi agar dapat
dipakai & dipergunakan secara aman & efisien

UU 13/2003 • Ketenagakerjaan adalah segala sesuatu yang


berhubungan dengan tenaga kerja pada
waktu sebelum, selama, dan sesudah masa
Ketenagakerjaan kerja

UU 36/2009 •Pengelola tempat kerja wajib melakukan segala


bentuk upaya kesehatan melalui pencegahan,
peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi
Kesehatan tenaga kerja (Ps 165)

• Rumah sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan,


UU 44/2009 prasarana, sdm, kefarmasian dan peralatan “ semua
persyaratan tersebut harus memenuhi unsur K3 didalamnya.
Bagi RS yang tidak memenuhi persyaratan tersebut tidak
Rumah Sakit diberikan ijin mendirikan , dicabut atau tidak diperpanjang izin
operasionalnya Ps 17)
Dasar Hukum 27
Permenaker •Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja
sebanyak 100 orang atau lebih dan atau mengandung
5/1996 potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik
proses/bahan produksi yang dapat mengakibatkan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja wajib
SMK3 menerapkan Sistem Manajemen K3

Permenkes
48/2016
• K3 Perkantoran
Pedoman
Manajemen K3 RS

Permenkes
66/2016 • SMK3 merupakan bagian dari sistem
manajemen RS
Standar K3 RS
Dasar Hukum 27

Permenkes Persyaratan teknis bangunan


24/2016 dan prasarana rumah sakit
l 11111 l 111111 � l l l 11111 l 111 l 11111 J W II
111 W 1111 11111111 W 111 11 111 1111.1111

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)


Upaya untuk memberikan
jaminan keselamatan dan
meningkatkan derajat
kesehatan para pekerja dengan
cara pencegahan kecelakaan
dan penyakit akibat kerja,
pengendalian bahaya di tempat
kerja, promosi kesehatan,
pengobatan dan rehabilitasi

I 11111 I 111111 II 11 I 111111 � 11111 I 111 I 111 1 I 111 1 rt II


111 I I I 111 II
1: ll II

Fungsi Keselamatan Kerja


MMeenncceeggaahh tteerrjja
ad
diin
nyyaa kkeecceellaakkaaaann
sseecca
arraa ddiin
nii
 Identifikasi bahaya di tempat kerja
 Analisa bahaya dan risiko di tempat
kerja
 Evaluasi Risiko Bahaya
 Pengendalian Bahaya & Risiko

29

I II II I II II I II I II II I 11111 I II I 1111 I II ll I
I HI J J 1111 I J J 11111 I J II
1111 IJ IIIIIJ IJ 111111 1111 IJ 111111 ll
111
u FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESEHATAN TENAGA KERJA
Beban kerja Lingkungan kerja
-Fisik -Fisik
-Mental -Kimia
-Biologi
-Ergonomi
-Psikologi

Kapasitas kerja
- Keterampilan
- Kesegaran jasmani & rohani
- Status kesehatan/gizi
- Usia
- Jenis kelamin
- Ukuran tubuh
1 111111 111 I 1 11 I 11111 1 11111 I II
I l l I I 1111 I l I I 11111 I l l Ill I II
HI UJ J 111 llJ J llllll II J HI UJ J UJ J
HI u

Manfaat K3RS
Institusi RS Karyawan RS Pasien/
• Meningkatkan • Perlindungan Pengunjung
mutu pelayanan dari Penyakit
• Mempertahankan Akibat Kerja • Mutu layanan
kelangsungan (PAK) yang baik
operasional RS • Pencegahan • Kepuasan
• Meningkatkan Kecelakaan pelanggan
citra RS Akibat
(KAK) Kerja

31

l 1 l � I 1111 I l �I 11111 l I I II
1. Safety Hazard 1. Health Hazard
• Mechanic • Physic
• Electric • Chemical
• Kinetic • Biologic
• Substances  Flammable • Ergonomics
 Explosive Accidental • Psychosocial
 Combustible release
 Corrosive
2. Konsekuensi  Minor 2. Konsekuensi
• Accident  Injuries  Mayor • Terpapar  kontak  penyakit
 Fatal mendadak, menahun, kanker dan
 Assets  Damage dampak terhadap masyarakat umum
(Prolonged Reaction)
• Mendadak, dramatis, bencana
(Sudden Reaction) 3. Konsentrasi kepedulian
• Environment (bahan • Titik berat pd
3. Konsentrasi kepedulian pencemar) bahaya tersembunyi
• Process • Titik berat pd • Exposure • Sepertinya kurang
• Equipment, facilities, kerusakan asset,
• Work hours urgent (laten)
tools fatality • PPE • Prinsip pendekatan
• Working practices • Sepertinya urgen
• Pendidikan pengkajian
• Guarding (bahaya mendadak) • Karir jab. Sesuai kepaparan utk
• Pengalaman • Prinsip pendekatan
pendidikan memperkecil
• Karir lapangan + pengkajian risiko utk kepaparan 32
pelatihan memperkecil risiko
l 11111111 l 111111 � W l 1111 l 11111111 W l 11111111 l 11111
l 11111111 J 1111.1111 W II

Piramida Kecelakaan
Kematian/ Kecelakaan Serius
Kecelakaan Ringan
Data dilaporkan
dan tercatat Kerusakan Properti

Nyaris Celaka

Perbuatan &
Kondisi Tidak
Aman
111 111 II Ill II II II II
l: I II II I

PENYEBAB KASUS K3

UNSAFE
CONDITIO
Mengapa terjadi KECELAKAAN ?? N
20%

1. UNSAFE CONDITION UNSAFE


2. UNSAFE ACTION ACTION
80%

“Pendapat Ahli K3 dua faktor tsb merupakan


Gejala akibat Buruknya dan Kurangnya Komitmen
Manajemen
K3”
II II I 11111 I 1111 11111 11111 I II I 1111 II II I
l 11111 l 111111 � l 111 l 11111111 l 11111 l 111 l 11111 J W II
111 W 1 W 111 11 111 1111.1111

CONTOH UNSAFE CONDITION

• Peralatan usang (tidak laik pakai)


• Tempat kerja acak-acakan
• Peralatan kerja tidak ergonomis
• Peralatan mesin putar tidak
tertutup
• Tempat kerja dg B3 tidak dilengkapi
sarana pengaman (label,simbol,
rambu, prosedur pengelolaan B3)
• Tidak ada jalur evakuasi

I 11111 I 111111 II 11 I 111111 � 11111 I 111 I 11111 I 11111 rt II


I U I I I ll I ll I
I

Apakah fasilitas laik pakai?


II II II II II I II I I II II I II II II II I
l 11111 l 1111 � l 111 l 11111 W l 11111 l 111 l 11111 J 1111.1 W II
111 11 W 1 111 111 11 111 111

CONTOH UNSAFE ACTION

• Pegawai bekerja tidak memakai APD


(Alat Pelindung Diri)
• Pegawai mengabaikan aturan K3
• Merokok di daerah larangan
• Melakukan tindakan yang
menimbulkan percikan api di sekitar
B3
• Pegawai tidak tahu/mengikuti Protap
Kerja
• Senda gurau pada saat kerja, dll

I 11111 I 111 II r, I 11 I 11111 l"1 I 11111 I 111 I 11111 I 11111 rt II


l 11111 l 1111 � l 111 l 11111 W l 11111 l 111 l 11111 J 1111.1 W II
111 11 W 1 111 111 11 111 111

Beberapa faktor pegawai


bertindak tidak aman UNSAFE
ACTION, a.l.:
A. Pegawai Tidak
Tahu
1. Bahaya di tempat kerja
2. Protap kerja aman
3. Peraturan K3
4. Instruksi Kerja

I 11111 I 111 II r, I 11 I 11111 l"1 I 11111 I 111 I 11111 I 11111 rt II


l 11111 l 1111 � l 111 l 11111 W l 11111 l 111 l 11111 J 1111.1 W II
111 11 W 1 111 111 11 111 111

B. Pegawai Kurang Terampil


(Unskill)
1. Mengoperasikan
peralatan pernafasan
2. Mereview hasil lab
3. Dispensing resep
4. Menyiapkan peralatan
sediaan secara aseptis
5. Mendistribusikan obat kanker

I 11111 I 111 II r, I 11 I 11111 l"1 I 11111 I 111 I 11111 I 11111 rt II


111 II I Il II ll
11 l
STANDAR MANAJEMEN FASILITAS & KESELAMATAN RS

KESELAMATAN
KENDALIKAN
SISTEM
RISIKO
UTILITAS KEAMANAN
BAHAYA

FASILITAS LINGKUNGAN
CEGAH
KECELAKAAN
PERALATAN BAHAN &
& CEDERA
MEDIS PROSEDUR LIMBAH
BERBAHAYA

PELIHARA
KONDISI AMAN
PENGAMANAN MANAJEMEN
KEBAKARAN BENCANA

40

II II I II II II I I II 111 II I 1111 111111 l


111 Ill I Hill II 111
1: II 1
PRINSIP MANAJEMEN FASILITAS & KESELAMATAN RS
PERBAIKAN

MONITORING RENCANA

CONTINOU
S
IMPROVEMEN
RESPON DIKLAT/
T SOSIALISASI

PELAKSANAAN

II II I 11111 I 11 I II II l 1111 I II I 1111 II ll I I


111 llll I
II

PENUTUP
 SMK3RS: lingkungan kerja aman, sehat dan nyaman
baik bagi karyawan, pasien, pengunjung ataupun
masyarakat di sekitar RS.
 Pengelolaan K3 di RS dapat berjalan dengan baik bila
ada komitmen pimpinan puncak/Direktur RS.
 Perlu pemahaman, kesadaran dan perhatian yang
penuh dari semua pihak yang terlibat di RS, sehingga
apa yang diharapkan bisa tercapai.

Safeety;iss Everybody’s RReessppoonnssiibbiilliit


tyy
I II II I 1111 I 11 I II II I I 1111 I II I 1111 I II II I

Anda mungkin juga menyukai