Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KASUS

ABSES BARTHOLINI

Disusun Oleh: dr. Risa Dokter Pembimbing:dr. H. Siswono Sp.OG


Dokter Pendamping: dr. Hj. Titin Ning Prihatini, MH
LAPORAN KASUS

 Pekerjaan : Tidak bekerja


IDENTITAS
 Status Perkawinan : Belum kawin
 Nama : Nn. EY
 Agama : Islam
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Suku : Jawa
 Tanggal Lahir : 29 Juli 2004
 Tanggal MRS : 28 Juli 2019 (jam
 Umur : 15 tahun
22.00 WIB- IGD)
 Alamat : Singaraja
 Tanggal Pemeriksaan : 29 Juli 2019
Indramayu
 Pendidikan Terakhir : SD
ANAMNESIS

 sejak 1minggu sebelum masuk RS,


 Keluhan utama : Benjolan di bibir keluhan diawali dengan benjolan sebesar
vagina kacang merah yang kemudian
membesar hingga sebesar telur puyuh.
ANAMNESIS

 Mula-mula bibir vagina terasa gatal, Keluhan disertai nyeri yang dirasakan terutama saat
pasien beraktifitas, keputihan berwarna kekuningan yang tidak berbau dengan jumlah
yang cukup banyak, demam yang tidak terlalu tinggi, dan nyeri ketika BAK.
 Keluhan nyeri ketika berhubungan seksual tidak ada, keluhan keluar darah dari jalan lahir
di luar siklus menstruasi tidak ada, seperti batuk dan pilek tidak pernah dialami pasien,
keluhan pada BAB tidak ada.
 Riwayat keluhan serupa sebelumnya tidak pernah dialami oleh pasien. Riwayat trauma di
daerah genital tidak pernah dialami oleh pasien.
ANAMNESIS

RIWAYAT PENGOBATAN RIWAYAT ALERGI


 Pasien sebelumnya sudah meminum  Riwayat asma, alergi obat maupun alergi
obat amoksisilin, tetrasiklin, dan makanan tidak ada. Pasien belum
paracetamol yang dibeli sendiri di apotek pernah hamil maupun keguguran
dekat rumah. sebelumnya
ANAMNESIS

Riwayat Kebiasaan Riwayat Sexual


 Menarche : 12 tahun
 pasien memiliki kebiasaan minum  Siklus : 28 hari
minuman keras dan merokok sejak usia 12
 Lama menstruasi : 5 hari
tahun
 Belum menikah
 Pasien mengaku pernah mengkonsumsi
obat obatan terlarang. Namun tidak  Sudah berhubngan sexual, mengaku
pernah mengkonsumsi narkoba jenis tidak berganti-ganti pasangan.
suntik.
PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan Umum : Sakit sedang


Kepala
 Kesadaran : Kompos mentis
 Mata : Oculi Dextra Sinistra:
 Berat badan : 45 kg Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik
 Tinggi badan : 158 cm
 Hidung : Bentuk simetris, pernafasan
 BMI : 18,0 kg/m2
cuping hidung tidak ada, mukosa
 Tekanan Darah : 110 / 70 mmHg tenang, sekret tidak ada
 Nadi : 84 x/ menit  Leher : Kelenjar getah bening tidak
teraba membesar
 Respirasi : 18/ menit
 Suhu : 36,5°C (axilla)
PEMERIKSAAN FISIK

THORAX ABDOMEN
 Bentuk dan gerak simetris  Bising usus (+), Nyeri tekan (-)
 Pulmo : vesikular breath sound kanan =  Ekstremitas atas : Akral hangat,
kiri, sonor di kedua lapang paru, Ronkhi capillary refill time < 2 detik, edema (-/-)
(-)/(-) Wheezing(-)/(-)
 Ekstremitas bawah : Akral hangat,
 Cor : Ictus cordis tidak terlihat, capillary refill time < 2 detik, edema (-/-)
teraba ICS V LMCS. BJ S1,S2 reguler, S3 (-),
S4 (-), murmur (-)
PEMERIKSAAN GINEKOLOGI

PEMERIKSAAN GINEKOLOGI
Pemeriksaan genitalia eksterna :
 Inspeksi : massa (+) di labia mayor sinistra, diameter 5 cm, batas tegas, hiperemis (+),
fluor albus (+) warna putih kekuningan, darah (-).
 Palpasi : nyeri tekan (+), konsistensi kenyal kesan berisi cairan.
Pemeriksaan genitalia interna : tidak dilakukan pemeriksaan.
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

Hemoglobin 13,2 12,8-16,8


Lekosit 8400 4500 -13000
Eritrosit 4,9 3,8 – 5,2
Hematokrit 41,7 35 – 47
Trombosit
MCV
404.000
84
154-442
80-100
PEMERIKSAAN
MCH
MCHC
26,5
31,7
22-34
33-36
PENUNJANG
RDW 14,2 12,8-14,5
Masa pembekuan 6’00” 6-15
Masa perdarahan 2’30” 1-3
Golongan darah AB negatif
Rhesus +
HIV rapid test negatif
DIAGNOSA

DIAGNOSA BANDING DIAGNOSA KERJA


Abses bartholin Abses bartholin
Bartholinitis
TATALAKSANA

FARMAKOTERAPI NON FARMAKOTERAPI


 Infus RL 20 tpm.  Program Operasi
 Ketorolac 3x30 mg IV  Insisi drainase abses
 Cefotaxim 2x1 gr IV
 Ranitidin 2x50mg
LAPORAN OPERASI

 Waktu Operasi : 29 Juli 2019


 Dokter Sp.OG : dr. H. Siswono Sp.OG
 Jenis Anestesi : Spinal
 Diagnosis Pra-operasi : Kista bartholin
 Diagnosis Pasca operasi : Abses bartholin
 Jenis Operasi : Insisi dan Drainase Abses
 Lama operasi : 10.15 – 10.35 (20 menit)
29-7-2019 30-7-2019
Gincu 3 (hari ke-1) jam 12.00 Gincu 3 (hari ke-2) jam 7.00
S: S:
Lemas, nyeri pada luka operasi Lemas, nyeri pada luka operasi
FOLLOW UP O: O:
KU: Sakit sedang KU: Sakit sedang
TD: 120/70 mmHg TD: 120/70 mmHg
N: 110 x/m N: 120 x/m
R: 24 x/m R: 24 x/m
S: 36.6 °C S: 36.7 °C
SpO2 95% SpO2 95%
GCS E4M6V5 GCS E4M6V5
Kes: CM Kes: CM
Keputihan (-)

A: A:
Abses bartholin Abses bartholin

P: P:
IVFD RL 20 tpm Cefadroxyl 2x500mg
Cefotaxime 2x1 g IV As. Mefenanat 3x500mg
Ketorolac 3x30 mg IV
Ranitidine 2x50 mg IV
PROGNOSIS

 Quo ad vitam : ad bonam


 Quo ad functionam : ad bonam
 Quo ad sanationam : dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA

 Kista Bartholin adalah penyumbatan duktus kelenjar bagian distal berupa


pembesaran berisi cairan dan mempunyai struktur seperti (swollen sac-like
structure). Jika lubang pada kelenjar Bartholin tersumbat, lendir yang dihasilkan
oleh kelenjar akan terakumulasi sehingga terjadi dilatasi kistik duktus proksimal
dan obstruksi.
 Kista Bartholin yang mengalami obstruksi dan terinfeksi dapat berkembang
menjadi abses
 Selama periode tahun 2012-2014 di RSUD Dr. Soetomo Surabaya didapatkan 46
pasien kista Bartholin atau merupakan 1,29% dari jumlah kunjungan. Abses
Bartholin didapatkan 25 pasien atau merupakan 0,70% dari jumlah kunjungan
Anatomi dan fisiologi kelenjar bartholin

 kelenjar bartolin diperdarahi oleh arteri


bulbi vestibuli, dan dipersarafi oleh nervus
pudendus dan nervushemoroidal
inferior.5,6
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI

 Tersumbatnya bagian distal dari duktus Bartholin dapat menyebabkan retensi dari sekresi,
dengan akibat berupa pelebaran duktus dan pembentukan kista. Kista tersebut dapat
menjadi terinfeksi, dan abses bisa berkembang dalam kelenjar.
 Kista Bartholin terbentuk ketika ostium dari duktus tersumbat, sehingga menyebabkan
distensi dari kelenjar dan tuba yang berisi cairan.
 Sumbatan ini biasanya merupakan akibat sekunder dari peradangan nonspesifik atau
trauma.
 Kista bartholin dengan diameter 1-3 cm seringkali asimptomatik. Sedangkan kista yang
berukuran lebih besar, kadang menyebabkan nyeri dan dispareunia. Abses Bartholin
merupakan akibat dari infeksi primer dari kelenjar, atau kista yang terinfeksi.
GEJALA KLINIS

 Tanda kista bartholini tidak terinfeksi :


penonjolan yang tidak nyeri pada
salah satu sisi vulva disertai
kemerahan

 Tanda kista terinfeksi : terdapat


pembengkakan disertai rasa nyeri
saat berjalan, duduk, beraktifitas fisik
atau berhubungan seksual ,
Penatalaksanaan

OPERATIF MEDIKAMENTOSA
 Ceftriaxone : Dosis yang dianjurkan: 125
mg IM sebagai single dose
 Incisi dan Drainase
 Ciprofloxacin: Dosis yang dianjurkan: 250 mg
 Marsupialisasi per oral 1 kali sehari.
 Eksisi (Bartholinectomy)  Doxycycline: Dosis yang dianjurkan: 100 mg
per oral 2 kali sehari selama 7 hari
 Azitromisin :Dosis yang dianjurkan: 1 g per oral
1x
KOMPLIKASI

 Komplikasi yang paling umum dari abses Bartholin adalah kekambuhan.


 Pada beberapa kasus dilaporkan necrotizing fasciitis setelah dilakukan drainase abses.
 Perdarahan, terutama pada pasien dengan koagulopati. Timbul jaringan parut.

Jika abses dengan didrainase dengan baik dan kekambuhan dicegah, prognosisnya baik.
Tingkat kekambuhan umumnya dilaporkan kurang dari 20%.

Anda mungkin juga menyukai