Anda di halaman 1dari 16

RUPTUR PERINEUM DAN

SERVIKS

Dr Acholder Sirait,SpOG.MKes
BAGIAN KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BATAM
ETIOLOGI
Faktor maternal:
• Partus presipitatus yang tidak ditolong
(tersering)
• Si ibu tidak mampu berhenti mengejan
• Partus diselesaikan secara tergesa-gesa
• Edema & kerapuhan perineum
• Varikositas vulva yg melemahkan jaringan
perineum
• Arkus pubis sempit dgn p.b.p yang sempit pula
 tekanan kepala bayi ke arah posterior
• Perluasan episiotomi.
• Robekan perineum terjadi pada hampir
semua persalinan pertama dan tidak jarang
juga pada persalinan berikutnya
• Robekan ini dapat dihindari atau dikurangi
dengan menjaga jangan sampai dasar
panggul dilalui oleh kepala janin terlalu cepat
• Sebaliknya kepala janin yang akan lahir
jangan ditahan terlampau kuat dan lama,
karena akan menyebabkan asfiksia dan
perdarahan dalam tengkorak janin, dan
melemahkan otot-otot dan fasia pada dasar
panggul karena diregangkan terlalu lama
Robekan
• perineum dibedakan atas 4
tingkatan,
Tingkat I : robekan terjadi hanya pada selaput lendir
vagina dengan atau tanpa mengenai kulit perineum.
Tingkat II : robekan mengenai selaput lendir vagina
dan otot perinei
transversalis, tetapi tidak mengenai otot sfingter ani.
Tingkat III : robekan mengenai perineum sampai
dengan otot sfingter ani.
Tingkat IV : robekan mengenai perineum sampai
dengan otot sfingter ani dan mukosa rektum.
ROBEKAN SALURAN GENITAL:

 Jahit robekan yg:  Bersamaan lakukan:


Berdarah  Transfusi darah
Lebih dari bila perlu
derajat satu  Pertimbangkan
Jauh dari uretra diagnosis lain
 Pasang kateter jika
perlu

7
Penanganan:
Perbaikan pada
robekan dilakukan
lapis demi lapis:
• Jahitan terputus,
kontinyu, atau simpul,
digunakan untuk
merapatkan tepi
mukosa vagina dan
submukosanya
(Gambar A)
• Otot-otot yang dalam
pada corpus perineum
dijahit menjadi satu
dengan jahitan
terputus (Gambar B)
• Jahitan subkutikuler
bersambung atau
terputus dan disimpul
secara longgar,
menyatukan kedua
tepi kulit (Gambar C)
Hematoma vulva
• Bergantung pada lokasi dan besar hematoma.
• Hematoma kecil cukup dilakukan kompres.
• Hematoma besar dilakukan sayatan di sepanjang
bagian hematoma yang paling terenggang.
• Seluruh bekuan dikeluarkan sampai kantong
hematoma kosong.
• Dicari sumber perdarahan, perdarahan dihentikan
dengan mengikat atau menjahit sumber perdarahan
tersebut.
• Luka sayatan kemudian dijahit.
• Dalam perdarahan difus dapat dipasang drain.
Robekan dinding

vagina
Robekan dinding vagina harus dijahit.
• Kasus kolporeksis dan fistula
visikovaginal harus dirujuk ke rumah
sakit.
Robekan Serviks

Anda mungkin juga menyukai