Creeping Eruption
Creeping Eruption
Creeping Eruption
(Cutaneous Larva Migrans )
Epidemiologi
6,7% dari 13.300 wisatawan Amerika Serikat pantai Florida setelah
berkunjung ke daerah tropis
Negara beiklim tropis dan subtropics misalnya : amerika tengah dan
amerika selatan, karibia, afrika, Australia, dan asia tenggara, termasuk
Indonesia
Invasi tidak membedakan ras, jenis kelamin ataupun usia
Belum pernah dilaporkan adanya kematian akibat CLM
Walaupun jarang namun menyebabkan selulitis
Creeping Eruption
(Cutaneous Larva Migrans )
Etiopatogenesis
Ancylostoma braziliens
atau Ancylostoma caninum
Creeping Eruption
(Cutaneous Larva Migrans )
Gejala Klinis
Lepuh
Gatal-> lebih hebat pada malam hari
Panas
Kemerahan
Lesi bentuk linier atau berkelok-kelok
Papul dan vesikel
Predileksi
Kulit Tangan
Kulit kaki
Kulit bokong
Kulit abdomen
Creeping Eruption
(Cutaneous Larva Migrans )
Diagnosis
Ciri khas seperti benang yang lurus atau berkelok-kelok, menimbul,
dan terdapat papul atau vesikel di atasnya.
Diagnosis Banding
Scabies
Dermatofitosis
Insects bite
herpes zoster
Creeping Eruption
(Cutaneous Larva Migrans )
Penatalaksanaan
1. Farmakologi
Tiabendazol
Indikasi Kontraindikasi Dosis Efek samping
- S. Sternocolaris dan - Wanita hamil Oral : sediaan tablet, sehabis Anoreksia, mual ,
- Cutaneous larva migrans - Anak-anak dengan berat makan, dengan dosis maksimum muntah pusing
- Sebaiknya obat ini tidak badan kurang dari 15 kg 1,5 gram
diberikan lagi untuk - Dan reaksi hipersensitivitas - 2 x 25-50 mg/KgBB selama 2-
penyakit askaris, trikuris, pada gangguan fungsi hati 5 hari
cacing tambang dan atau ginjal, sebaiknya Bila masih ditemukan lesi aktif
cacing kremi, bila obat digunakan obat alternative maka diberikan selang 2 hari
lain yang lebih aman dengan satu rangkai pengobatan
sudah ada Topikal :
Tiabendazole 15% selama 5 hari
Creeping Eruption
(Cutaneous Larva Migrans )
Penatalaksanaan
1. Farmakologi
Albendazol
Indikasi Kontraindikasi Dosis Efek samping
Untuk cacing kremi, - Wanita hamil Oral : sediaan tablet, bersama Penggunaan 1-3
cacing tambang, - Anak usia kurang dari 2 tahun makan hari aman
cacing askaris atau - Sirosis hati Dosis dewasa dan anak diatas 2
trikuris tahun 400 mg/hari selama 3 hari
1. Non-Farmakologi
Edukasi
Beritahukan kepada pasien untuk tidak menyentuh tanah secara langsung,
dan menggunakan alas kaki agar invasi larvanya bisa dicegah.
Creeping Eruption
(Cutaneous Larva Migrans )
Komplikasi
Reaksi alergi local
Edema
Reaksi vestibuler
Prognosis
Tidak mengancam kehidupan, umumnya sembuh
dengan terapi
Referensi
Menaldi, Sri Linuwish SW. 2017. ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN.
Jakarta : FKUI
http://www.perdoski.or.id/doc/mdvi/fulltext/33/214/7_Laporan_Kasus_1.pd
f
. 22:40. 31 Maret 2018
https://www.cdc.gov/dpdx/hookworm/index.html 23:57. 31 maret 2018
Gunawan, dan sulistia. 2016. Farmakologi dan Terapi Edisi 6. Jakarta:
FKUI. Hal : 554-556
Staf pengajar Departemen Parsitologi FKUI. 2013. Buku Ajar Parasitologi
Kedokteran Edisi Keempat. Jakarta : Badan Penertbit FKUI. Hal:15