2. DICKA AYU HARDIANI 3. DINI FITRI MILENIA 4. POPPY PUDWI ASTUTI Efesiensi merupakan aspek penting dalam pembiayaan kesehatan dan relavan untuk semua fungsi pembiayaan. Efesiensi merupakan instrumen potensial untuk menentukan intervensi yang tepat untuk mengatasi mesalah kesehatan guna menghemat pemanfaatan sumber daya. Efisiensi di bagi menjadi 3 jenis yaitu : • Efisiensi pengumpulan pendapatan ( Distorsi ekonomi yang di hasilkan dari perpajakan) • Efisiensi alokatif (sumber daya dialokasikan untuk memaksimalkan kesejahteraan komunitas dalam memproduksi hasil kesehatan yang diinginkan) Efisiensi alokatif terjadi jika input maupun output digunakan sebaik mungkin dalam ekonomi sehingga tidak mungkin lagi di peroleh perbaikan kesejahteraan. • Efesiensi teknis (pelayanan di berikan dengan biaya Pada umumnya pengadaan SDM kesehatan didasarkan pada faktor kebutuhan dari sebuah instansi dalam memenuhi kecukupan akan SDM untuk pencapaian terlaksananya program-program kerja yang ada di instansi tersebut. Kegiatan penarikan atau pengadaan merupakan kegiatan dalam memenuhi spesifikasi kebutuhan dari sebuah organisasi ataupun instansi. Proses pengadaan ini sangat bervariasi. Masing-masing menerapkan kebutuhan yang berbeda dalam perlakuan pengadaan. Biasanya proses standar meliputi tes seleksi, wawancara, Bagi industry pelayanan kesehatan yang baru berdiri, hendaknya memperhatikan input sumber daya manusia yang berkualitas melalui proses rekruitmen sesuai ketentuan sebagi berikut: • Mutu karyawan yang akan direkrut harus sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan untuk mendapatkan mutu sesuai. Untuk itu sebelumnya perlu dibuat. Analisis pekerjaan (Job Analysis), Deskripsi pekerjaan (Job description), dan spesifikasi pekerjaan (Job specification). • Jumlah karyawan yang diperlukan harus sesuai dnegan job yang tersedia. Untuk mendapatkan hal tersebut perlu dilakukan SDM Kesehatan mempunyai kesempatan untuk dapat mengembangkan karirnya hal ini didukung apabila penempatan SDM kesehatan tersebut sesuai dengan bidang keilmuwannya. Pemberian kesempatan dalam berkarir dapat menjadi salah satu pendorong untuk terus berkarya dalam pekerjaannya sehingga hal tersebut menjadi salah satu wadah untuk berkarir. Pengembangan karir umumnya merupakan fungsi dari departemen SDM, sementara perencanaan SDM merupakan fungsi dari perencanaan staf (Rivai dan Sagala, 2011). Misalnya dengan cara, • pengembangan SDM kesehatan di Dinas Kesehatan melalui pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi dan yang bersumber dari diklat atau pelatihan. • Di rumah sakit masih banyak dokter yang belum spesialis, apabila memang tidak mempunyai dokter spesialis, maka pihak rumah sakit swasta diminta untuk mendidik para dokter spesialis di pusat pendidikan • penggunaan SDM kesehatan melalui kesempatan untuk dapat mengembangkan karirnya hal ini didukung apabila penempatan SDM kesehatan tersebut sesuai dengan bidang keilmuannya. Demand untuk menjadi sehat tidaklah sama antar manusia. Seseorang yang kebutuhan hidupnya sangat tergantung dari kesehatannya tentu akan mempunyai demand yang lebih tinggi akan status kesehatannya. Keinginan seseorang untuk menjadi lebih sehat dalam hidup. Keinginan ini didasarkan pada Keinginan penilaian diri terhadap status (Wants) kesehatannya
Keinginan untuk lebih sehat
diwujudkan dalam perilaku Permintaan mencari pertolongan tenaga (Demands) kedokteran
Keadaan kesehatan yang oleh
Kebutuhan tenaga kedokteran dinyatakan (Needs) harus mendapatkan penanganan medis Hubungan tarif dengan demand terhadap pelayanan kesehatan adalah negatif. Semakin tinggi tarif maka demand akan menjadi semakin rendah. Sangat penting untuk dicatat bahwa hubungan negatif ini secara khusus terlihat pada keadaan pasien yang mempunyai pilihan. Pada pelayanan rumah sakit, tingkat demand pasien sangat dipengaruhi oleh keputusan dokter, jenis pemeriksaan, keharusan untuk operasi, dan berbagai tindakan medik lainnya. Pada keadaan yang membutuhkan penanganan medis segera, maka faktor tarif mungkin tidak berperan dalam mempengaruhi demand, sehingga elastisitas harga bersifat inelastik. Yaitu besarnya dana yang harus disediakan untuk dapat menyelenggarakan upaya kesehatan yang berupa dana investasi serta dana operasional. Strategi pembiyaan kesehatan yang kuat, stabil dan berkesinambungan memegang peranan sangat penting untuk menghilangkan hambatan biaya serta mendapatkan pelayanan kesehatan. Pemerataan dalam akses pelayanan harus mampu memeratakan besaran resiko biaya sepanjang waktu. Peningkatan efisiensi dan efektifitas alokasi sumber daya serta kualitas pelayanan yang memadai dan dapat diterima pengguna jasa. Sumber dana biaya kesehatan berbeda pada beberapa Negara, namun secara garis besar berasal dari anggran pemerintah, anggaran masyarakat, bantuan biaya dari